Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
Pengantar Bisnis yang berjudul “Pengaruh Demografi Terhadap Lingkungan Bisnis”

Makalah ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin dengan bekerja sama
dengan anggota kelompok kami sehingga dapat mempercepat menyelesaikannya. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai pengaruh demografi masyarakat terhadap bisnis.Terlepas
dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunank kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah
ini.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.

Malang, Oktober 2015

Tim Penyusun

1
DAFTAR ISI

Kata pengantar...........................................................................................................................1

Daftar isi....................................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN

 Latar belakang..................................................................................................................3
 Rumusan masalah.............................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

 Demografi dan bisnis.......................................................................................................5


 Pengaruh dmografi terhadap lingkungan bisnis...............................................................5
 Segmentasi demografi......................................................................................................6

BAB III PENUTUP

 Simpulan.........................................................................................................................10
 Saran...............................................................................................................................10
 Penutup...........................................................................................................................10

Daftar pustaka .........................................................................................................................11

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam kegiatan bisnis seorang pebisnis harus mampu mengelola dan
mengkombinasikan berbagai sumber daya yang kita ketahui dengan 6M, salah satunya
adalahmarketatau pasar. Pebisnis harus memperhatikan segmen pasar dalam
memasarkan produk bisnis nya. Pemasaran adalah dimensi utama dari seluruh dimensi
bisnis. Tujuan pemasaran adalah membuat penjualan meningkat tajam, untuk menjual
sebanyak mungkin produk kepada sebanyak mungkin orang, sesering mungkin dan
dengan harga setinggi mungkin. Dalam lingkungan bisnis yang dinamis dan bersaing
pada masa kini, para manajer pemasaran menghadapi pengambilan keputusan yang
lebih sering dan lebih berdimensi jauh. Situasi ini mengakibatkan tumbuhnya perhatian
mengenai luas, kecermatan dan ketersediaan informasi pemasaran dalam pengambilan
keputusan. Dalam hubungan itulah Zyman (2004) berbicara tentang pentingnya data.

Data demografi pada umumnya dapat merupakan salah satu pendekatan yang
sangat berharga bagi para pemasar dalam membaca segmentasi pasar. Dimana produsen
praktis tak bisa menguasai seluruh lapisan masyarakat. Ia harus memilih segmen mana
yang harus dikuasai. Saat ini hampir tidak ada satu produk pun yang dapat melayani
kebutuhan seluruh segmen pasar.

Kata Kasali (1998) ada beberapa alasan yang membuat kita tidak dapat
mengabaikan segmentasi demografi terhadap lingkungan bisnis:

1. Segmentasi dengan cara apapun selalu dilihat dalam hubungannya dengan


variabel-variabel demografi seperti umur, gender, pendidikan, penghasilan dsb.
2. Informasi demografi adalah informasi paling mudah didapat dan paling murah
untuk mengenali target pasar.
3. Informasi perubahan variabel kependudukan menentukan jumlah permintaan
beberapa jenis produk (barang/jasa)
4. Bisnis dapat menggunakan demografi untuk mengevaluasi kampanye-kampanye
pemasarannya.

Relasi antara segmentasi demografis dan himpunan produk dapat dipetakan atas
dasar 3 macam pola, yaitu:

1. Pemetaan banyak ke satu (many to one)


Beberapa segmen berelasi dengan hanya sebuah produk. Dengan kata lain
sebuah produk tertentu dikonsumsi oleh banyak segmen demografis yang
diperhatikan.

3
Contoh: produk seperti air mineral, teh botol, sabun dan acara infotaiment TV
berelasi dengan setiap segmentasi demografis, karena produk tersebut
dikonsumsi oleh sebagian besar populasi penduduk.
2. Pemetaan satu ke satu (one to one)
Dengan sendirinya di sini kita bisamenemukan beberapa contoh produk, seperti
bagaimana harian harian Kompas menerbitkan tabloid olahraga bola, yang
diterbitkan khusus bagi konsumen yang menyukai berita-berita olah raga. Juga
Indofood membuat bubur makanan bayi dengan segmentasi usia 1 tahunan. Ini
juga berlaku untuk produk kecantikan untuk segmentasi berdasarkan gender.
3. Pemetaan satu ke banyak (one to many)
menemukan satu segmentasi demografi tertentu berelasi dengan beberapa buah
atau banyak produk. Dengan kata lain: beberapa produk tertentu dikonsumsi
oleh satu segmen yang diperhatikan. Relasi yang seperti ini banyak kita jumpai
dalam pemasaran, karena setiap segmentasi demografis yang dibentuk, apakah
itu merupakan kelompok individu atau keluarga,tentu saja akan memerlukan
beragam produk.
Dari uraian diatas kita dapat mengetahui betapa berpengaruhnya demografi
dengan lingkungan bisnis. Mudah-mudahan pembahasan dalam tulisan ini dapat
menjelaskan sejauh mana pengaruh demografi terhadap lingkungan bisnis.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan Demografi ?


2. Bagaimana pengaruh demografi terhadap lingkungan bisnis ?
3. Apa saja sekmentasi Demografi ?

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 DEMOGRAFI DAN BISNIS

2.1.1 PENGERTIAN DEMOGRAFI


Kependudukan atau demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika
kependudukan manusia. Demografi meliputi ukuran, struktur, dan distribusi
penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran,
kematian, migrasi, serta penuaan. Analisis kependudukan dapat merujuk masyarakat
secara keseluruhan atau kelompok tertentu yang didasarkan kriteria seperti
pendidikan, kewarganegaraan, agama, atau entisitas tertentu.

2.1.2 PENGERTIAN BISNIS


Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau
jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis
kata bisnis dari bahasa Inggrisbusiness, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk"
dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk
mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.

2.1.3 LINGKUNGAN BISNIS


Lingkungan bisnis adalah segala sesuatu yang mempengaruhi aktivitas bisnis
dalam suatu lembaga organisasi atau perusahaan.

2.2 PENGARUH DEMOGRAFI TERHADAP LINGKUNGAN BISNIS


Demografi adalah segala sesuatu yang terkait dengan kependudukan,
diantaranya adalah jumlah penduduk, gender, distribusi usia, ras yang ada, tingkat
pendidikan, dan sebagainya. Yang mana hal itu akan mempunyai kekuatan yang
berdampak tidak langsung kepada perusahaan.
Demografi dalam perilaku konsumen ada beberapa aspek yaitu, struktur
kependudukan, sosial, ekonomi dan status. Berikut penjabarannya :
a. Demografi dalam struktur kependudukan
Kependudukan atau demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika
kependudukan manusia. Meliputi didalamnya ukuran, struktur, dan distribusi
pendudukan, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat
kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan. Analisis kependudukan dapat
merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu yang didasarkan
kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan, agama, atau entitas tertentu.

5
b. Demografi dalam kelas sosial
Kelas sosial didefinisikan sebagai pembagian anggota masyarakat ke dalam
suatu hierarki status kelas yang berbeda sehingga para anggota setiap kelas secara
relatif mempunyai status yang sama dan para anggota kelas lainnya mempunyai
status yang lebih tinggi maupun lebih rendah daripada mereka.
Kategori kelas sosial biasanya disusun dalam hierarki, yang berkisar dari
status yang rendah sampai yang tinggi. Dengan demikian, para anggota kelas
sosial tertentu merasa para anggota kelas sosial lainnya mempunyai status yang
lebih tinggi maupun lebih rendah dari pada mereka.
Aspek hierarki kelas sosial penting bagi para pemasar. Para konsumen
membeli berbagai produk tertentu karena produk-produk ini disukai oleh anggota
kelas sosial mereka sendiri maupun kelas-kelas yang lebih tinggi, dan para
konsumen mungkin menghindari berbagai produk lain karena merasa produk-
produk tersebut adalah produk-produk kelas yang lebih rendah.
c. Demografi dalam ekonomi
Gaya hidup merupakan pola hidup yang menentukan bagaimana seorang
memilih untuk menggunakan waktu, uang, dan energi dan merefleksikan nilai-
nilai, rasa, dan kesukaan. Gaya hidup adalah bagaimana seseorang menjalankan
apa yang menjadi konsep dirinya yang ditentukan oleh karakteristik individu yang
terbangun dan terbentuk sejak lahir dan seiring dengan berlangsungnya interaksi
sosial selama mereka menjalani kehidupan.
Konsep gaya hidup konsumen sedikit berbeda dari kepribadian. Gaya hidup
terkait dengan bagaimana seseorang hidup, bagaimana menggunakan uangnya dan
bagaimana mengalokasikan waktu mereka. Kepribadian menggambarkan
konsumen lebih kepada perspektif internal yang memperlihatkan karakteristik
pola berpikir, perasaan, dan persepsi mereka terhadapsesuatu.
Gaya hidup yang di inginkan oleh seseorang mempengaruhi perilaku
pembelian yang ada dalam dirinya dan selanjutnya akan mempengaruhi atau
bahkan mengubah gaya hidup individu tersebut.

2.3 SEGMENTASI DEMOGRAFI


Elemen lingkungan Demografi dan hubungannya dengan analisis lingkungan umum
perusahaan.
1. UKURAN POPULASI
Mengamati perubahan demografi dalam populasi sangat menunjukkan
pentingnya elemen ini bagi analisis lingkungan umum perusahaan. Misalnya di
negaramaju pasangan suami istri rata-rata memiliki kurang dari dua anak, seiring
dengan berjalannya waktu tingkat kelahiran seperti itu akan membuat hilangnya
populasi. Kontras dengan negara-negara berkembang tingkat pertumbuhan populasi
yang cepat semakin mengurangi standart hidup penduduknya. Proyeksi ini
menunjukkan tantangan-tantangan dan peluang bisnis pada saat ini.

6
Segmentasi atas dasar family size ini dilakukan oleh marketer dengan
membagi pasar menurut besarnya anggota keluarga. Dalam pada itu, sebuah produk
seringkali memiliki beberapa varian atau model yang ditujukan untuk melayani
segmen atas dasar ukuran besarnya anggota keluarga itu. Itulah sebabnya kita
menyaksikan bagaimana Toyota memiliki beberapa model untuk mobil mereka,
misalnya Toyota Yarris dipasarkan untuk keluarga yang belum mempunyai anak,
sedangkan Toyota Innova dikhususkan bagi konsumen yang memiliki anggota
keluarga besar atau mereka yang secara sosiologis berada dalam system kekerabatan
extended family akan cenderung menjadi konsumen dari mobil dengan model berdaya
tampung besar.

2. STRUKTUR USIA
Adanya proyeksi bahwa setengah perempuan dan sepertiga laki-laki yang
hidup saat ini di negara-negara berkembang akan hidup sampai usia 70 tahun, hal ini
memunculkan peluang-peluang bisnis yang bisa diambil perusahaan untuk
menciptakan produk-produk yang dibutuhkan oleh berbagai kalangan usia.
Umumnya, memang, penduduk diberi “garis” demarkasi atas dasar usia anak-
anak, remaja, dewasa dan orang tua. Segmentasi usia ini memiliki relasi dengan
banyak produk khusus. Penduduk usia anak-anak balita (belum ulang tahun yang ke
lima), membutuhkan beberapa produk seperti makanan bayi, pakaian, berbagai
permainan, perlengkapan ke luar rumah, keamanan di mobil, jasa penitipan bayi.
Tetapi penduduk usia remaja mempunyai kebutuhan yang berbeda dengan anak-anak
balita, meskipun pasar remaja tidak pernah stabil. Tidak ada perusahaan yang mampu
menggantungkan usahanya di pasar remaja. Sebagai contoh, ketika “break dance”
menggebrak dunia remaja di awal 1980-an, sepatu Nike mampu memanfaatkan
momentum ini dan merebut pasar di seluruh dunia. Sejak itu, seirama dengan
perubahan selera remaja, popularitas merek sepatu pun berganti-ganti dengan cepat:
Ellese, Reebok, Doc Mart. LA Gear, dan lain sebagainya. Demikian juga usia lanjut
mempunyai kebutuhan beberapa produk khusus seperti pelayanan kesehatan khusus,
perawatan, panti jompo, buku rohani.

3. BAURAN ETNIS ATAU RAS


Bauran etnis atau ras dari suatu negara terus berubah, perubahan ini
mempengaruhi komposisi pekerja. Karena tenaga kerja dapat menentukan
keberhasilan persaingan perusahaan. Diseluruh dunia perusahaan harus belajar untuk
bekerja efektif dengan tenaga kerja yang beragam.
Lingkungan sosial mencakup kebiasaan, adat istiadat, nilai, dan karakteristisk.
Demografi mencakup jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, lokasi geografis,
pendapatan dari masyarakat dimana sebuah perusahaan beroperasi. Proses sosial-
budaya menentukan barang dan jasa serta standar perilaku bisnis yang bisa dihargai
dan diterima oleh masyarakat.
Pilihan dan selera pelanggan sangat bervariasi dalam negara yang sama dan
dapat berubah-ubah sepanjang waktu. Perusahaan perlu memperhatikan adanya
perubahan sosial budaya dengan menyesuaikan strategi bisnis terutama pemasarannya

7
dengan kondisi nilai-nilai sosial, kebiasaan, dan selera konsumen. Sebagai contoh
masyarakat yang saat ini sangat menyukai produk teknologi yang praktis sehingga
perusahaan perlu menyesuaikan strategi pemasarannya, misalnya dengan
memproduksi telepon genggam yang bisa mencakup camera, video, email, dan
software yang mendukung dalam melakukan pekerjaan.
Kita sering mendengar peribahasa “Lain udang-lain belalang”. Penggalan
peribahasa ini memiliki arti kalau setiap suku bangsa memiliki cara hidup atau
kebudayaan yang berbeda-beda. Meskipun di suatu masa ketika teknologi dan pikatan
modernitas melumpuhkan batas perbedaan budaya, terbitlah dorongan local untuk
berdaya, seraya memaklumkan keunikan diri, seraya mengibarkan panji
“nasionalitas”, “etnisitas”, atau “identitas budaya”. Dengan alasan itulah para
produsen juga dapat melakukan segmentasi pasar berdasarkan suku bangsa
konsumennya, terutama bila segmennya cukup besar, potensial, dan memiliki daya
beli yang tinggi. Suku bangsa tertentu biasanya memiliki ciri kebudayaan dalam hal
makanan, pakaian, dan juga cara berinteraksi sosial.
Maka ketika kita berbicara tentang segmentasi berdasarkan suku bangsa, tak
mengherankan bila suatu produk yang sukses pada suatu pasar belum tentu berhasil
memasuki pasar yang lain. Kadang-kadang diperlukan pengikisan dan penyesuaian di
sana-sini untuk Volume 7, Nomor 1 Juli 2010 Jurnal Administrasi Bisnis 5 membuat
suatu produk pas benar bagi suatu pasar. Kentucky Fried Chicken, misalnya, ketika
mulai masuk ke Indonesia pertama kali pada tahun 1970-an terpaksa berjualan nasi
dalam daftar menunya, padahal di Negara asalnya tidak ada sajian nasi, karena
mereka tahu perut orang Indonesia merasa belum makan kalau hanya kemasukan
ayam dan kentang goreng. Kentucky juga menerima saran local untuk menambah
kecap pada bumbu ramuan Kolonel Sanders yang popular itu. Di Indonesia Dunkin
Donuts mengubah counter style dengan gaya kafetaria. Soalnya dari aspek budaya
orang Indonesia merasa tak pantas untuk makan sambil berjalan. Padahal, ketika saya
menjadi mahasiswa tamu di Amerika Serikat, saya melihat orang merasa sah untuk
makan donat sambil keluar-masuk toko. Mereka juga merasa sah menjilati jari-jari
bekas donat dihadapan umum. Pemandangan seperti itu sulit kita jumpai di Indonesia.
Tanpa kemampuan membaca budaya suku bangsa, pemasar tak akan mungkin mampu
memasarkan produknya.

4. DISTRIBUSI PENDAPATAN
Analisis lingkungan ini deperlukan perusahaan agar mampu dapat mengetahui
perusahaan agar dapat mengetahui bagaimana konsumen mendistribusikan
penghasilannya dan perusahaan mampu mengetahui daya beli dan pendapatan
kelompok-kelompok yang ada pada masyarakat.

5. GENDER
Pada awalnya ada seks dan gender. Secara umum seks digunakan untuk
mengidentifikasi perbedaan laki-laki dan perempuan atas dasar anatomi biologis.
Genderdigunakan untuk mengidentifikasikan perbedaan laki-laki dan perempuan dari
segi sosialbudaya. Atau per definisi, konsep gender diartikan sebagai harapan-harapan

8
budaya yangmenyangkut peran dan perilaku tertentu terhadap perempuan dan laki-
laki (Lever, 1993).
Di sini meskipun kita dapat mengatakan bahwa tidak semua produk dapat
dibedakan menurut segmen ini,seperti misalnya makanan, akan tetapi saya kira sesuai
dengan kodratnya, maka gender perempuan akan jauh lebih banyak membutuhkan
produk-produk yang berhubungan dengan gaya hidup, seperti sepatu, pakaian,
kosmetika dan fashion, secara umum dapat menggunakan segmen ini. Mobil bisa
menjadi produk utama yang secara mudah berelasi Volume 7, Nomor 1 Juli 2010
Jurnal Administrasi Bisnis 4 dengan status symbol segmen perempuan, di mana
barangkali mobil-mobil kecil yang ber-cc 1000 sampai 1300 cc dengan gigi otomatis
dan mudah diparkir, sehingga cocok dikendarai oleh perempuan Dalam pada itu,
perempuan pun terdapat beberapa segmen seperti berdasarkan status perkawinan.
Khusus untuk perempuan yang sudah berkeluarga ini kita dapat mengemukakan
bahwa mereka mempunyai kebutuhan akan produk yang berbeda seperti pasangan
muda yang belum mempunyai anak, yang mempunyai satu atau dua balita, dan yang
mempunyai 3 anak atau lebih.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 SIMPULAN
Dalam memulai kegiatan bisnis seorang pebisnis harus bisa mengetahui tentang lingkungan
bisnis yang akan berdampak langsung terhadap bisnisnya, salah satu dari lingkungan bisnis
itu sendiri adalah lingkungan demografis. Lingkungan demografis berperan penting dalam
melihat peluang pasar yaitu :

1. What ( apa yang akan dijadikan peluang bisnis ? )


2. Who ( siapa sasaran bisnis yang akan kita tuju ? )

Seorang pembisnis akan mampu mengetahui apa yang akan menjadi peluang besar serta
mampu melihat target pasar yang akan dituju secara tepat guna dan tepat sasaran dengan
memahami lingkungan demografis ini, contohnya dengan pembisnis tahu budaya yang
sedang trend, pendapatan masyarakat, kalangan sosialnya dll.

3.2 SARAN
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan saran kepada pebisnis agar lebih
memahami tentang Lingkungan Bisnis yang salah satunya adalah Lingkungan Demografis ini
yang nantinya diharapkan mampu mengembangkan usahanya dan mampu melayani
permintaan pasar saat ini.

3.3 PENUTUP
Demikianlah yang mampu kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan dalam
makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan karena terbatasnya pengetahuan,
kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh sehubungannya dengan makalah ini.
Penulis banyak berharap kepada para pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada kami demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga
dapat diterima dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

10
Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/bisnis

https://id.wikipedia.org/wiki/demografis

https://reyca.wordpress.com/2005/11/08/pengertian-lingkungan-bisnis

11

Anda mungkin juga menyukai