KELOMPOK 1
2-ANALIS KIMIA
Ahya Sularasa 161431001
B. Dasar Teori
Sel amobil adalah sel yang terikat secara fisik atau terlokalisasi pada suatu
tempat tertentu yang masih mempunyai aktifitas katalitik dan dapat digunakan untuk
pemakaian berulang-ulang dan kontinu. Proses ini dapat dilakukan dengan cara
mengikatkan sel pada suatu bahan tertentu melalui pengikatan kimiawi dengan
menahannya secara fisik dalam suatu rongga/ruang bahan atau dengan cara gabungan
keduanya.
1. Melindungi sel dari kondisi buruk lingkungan sekitar (suhu, pH, pelarut organik,
racun).
2. Proses separasi menjadi lebih mudah dan cepat.
3. Meningkatkan produktifitas sel karena dapat digunakan berulang kali
4. Memudahkan pemisahan antara sel dengan produk.
5. Dapat melakukan reaksi beruntun (sinergis) karena adanya multienzim.
6. Adanya zat pendukung , dapat menahan organism dalam bioreactor sehingga laju
reaksi dapat ditingkatkan.
Alat Bahan
- Cawan petri - Na-alginat
- Pipet tetes - CaCl2 0,1 M
- Pipet ukur 1 ml, 5 ml - Stock culture
- Gelas ukur 100 ml Saccharomyses cerevisiae
- Gelas kimia 50 ml, 100 ml - GYEA
- Erlenmeyer 250 ml, 500 ml - GYEB
- Spirtus - 0,1% Tween 80
- Jarum ose - NaCl 0,9% (b/v)
- Shaker incubator - Alkohol
- Fermentor - Aquadest
- Sentifuge
- Syringe
- Neraca Analitik
- Spatula
- Kertas timbang
- Hot Plate
- Magnetik Stirrer
- Autoklaf
- Batang pengaduk
- Labu takar 50 ml/100 ml
** Catatan : Alat dan bahan yang digunakan dalam keadaan steril begitupun
dengan lingkungan tempat bekerja.
Membuat larutan standar glukosa dan etanol 2%, 4%, 6%, 8% dan
10%
Memasukkan 1,5 gram miselium ke dalam gelas kimia 100 ml yang telah
berisi 3 ml Na-alginat 2%
Teteskan ke dalam labu erlenmeyer yang berisi 100 ml CaCl2 0,1 M pada
suhu ruang
Hitung kenaikan jumlah produk dan penurunan jumlah substrat berdasarkan kurva
kalibrasi glukosa dan etanol yang telah dibuat
E. Keselamatan Kerja
Mengingat bahaya serta sifat bahan biologis yang digunakan , maka untuk
keselamatan kerja perlu diperhatikan hal-hal berikut :
F. Data Pengamatan
a. Pembuatan kurva standar glukosa dan etanol
Standar glukosa :
Konsentrasi Glukosa % Brix
2% 1,6 %
4% 3,1 %
6% 4,1 %
8% 5,8 %
10 % 6,9 %
Standar etanol :
Konsentrasi Etanol Indeks Bias
2% 1,3332
4% 1,3345
6% 1,3353
8% 1,3360
10 % 1,3364
4.0%
3.0%
2.0%
1.0%
0.0%
0% 2% 4% 6% 8% 10% 12%
Konsentrasi Glukosa
13.3550
13.3500
13.3450
13.3400
13.3350
13.3300
0% 2% 4% 6% 8% 10% 12%
Konsentrasi Etanol
y – 13,32
X=
0,395
T1 3.6045 0.1139
T2 3.0030 0.0937
T3 3.1534 0.1013
T4 2.5519 0.0911
T5 1.9504 0.0709
T6 2.1008 0.0785
T7 1.9504 0.0709
T8 2.5519 0.0911
T9 2.5519 0.0911
T10 2.7023 0.0886
2.5000
2.0000
1.5000 C Glukosa (%)
1.0000 C Etanol (%)
0.5000
0.0000
0 2 4 6 8 10 12
Waktu
H. Pembahasan
Sel ragi yang akan diamobilisasi ditumbuhkan dahulu pada cawan petri berisi
media GYEA yang disimpan dalam inkubator sampai menghasilkan spora yang cukup
banyak (pada waktu dan suhu optimumnya). Kemudian ditumbuhkan dalam media cair
GYEB yang ditambah 0.1% tween 80 dalam inkubator shaker sehingga membentuk
miselia.
Ketika natrium alginat dilarutkan dalam kalsium klorida, maka akan terbentuk
gel kalsium alginat yang tidak larut dalam air. Ikatan antara kalsium dengan alginat
adalah ikatan khelat (antara kalsium dengan rantai L-guluronat dari alginat). Karena
ikatan inilah beads akan terbentuk dengan sendirinya. Hasil beads diharapkan berbentuk
bulat sempurna dengan ukuran yang sama tiap beadsnya. Maka dari itu, diperlukan
ketilitian dan ketelatenan saat membuat beads menggunakan syringe ini.
Hasil beads ini disimpan selama satu malam pada suhu 4oC dalam keadaan masih
terendam dalam larutan CaCl2. Setelah beads dibilas menggunakan larutan NaCl 0.9 %,
beads ini siap digunakan untuk fermentasi alkohol. Setiap proses atau langkah dilakukan
secara aseptik dan juga menggunakan alat yang steril untuk menghindari masuknya
kontaminan.
I. Kesimpulan
Kierstan MPJ, Cough D MP. 1985. Immobilisation of Cells and Enzymes by Gel
Entrapment. Oxford : IRL Press.