1. Puncak Pusunge
Puncak Pusunge adalah kawasan perbukitan di kampung pusunge lenganeng kecamatan Tabukan
Utara Sangihe. Untuk menuju ketempat ini cukup dengan menempuh waktu sekira 30 menit dari
Kota Tahuna. Pemandangan pulau Sangihe dapat dilihat 360 derajat. Di bagian utara kita dapat
melihat pemandangan gugusan pulau-pulau Tinakareng, sebelah Barat Gunung awu dan
pemandangan sunset, sebelah selatan Kota Tahuna dengan teluknya yang indah dan sebelah timur
pemukiman kampung Lenganeng. Anda dapat menikmati Hawa sejuk sambil ditemani kopi hangat
dengan pisang goreng sambal dabu-dabu khas Sulawesi utara. Puncak indah lainnya: Puncak
karuka di Pulau Batunderang, Puncak Malamenggu, Gunung Sahendarumang, Bongkong Sio
Sesiwung, Puncak Bango Kahakitang, Bowong Banua Sowaeng, Puncak Lose dll.
2. Pantai Pananuareng
Pantai Pananuareng adalah salah satu pantai favorit dari begitu banyak pantai-pantai cantik yang
ada di Sangihe. Pantai ini berlokasi di kampung Tariang baru kecamatan Tabukan Tengah
Sangihe. Waktu yang ditempuh untuk menuju ke sini sekira 1,5 jam dari Pusat Kota Tahuna.
Pantai-pantai cantik lainnya adalah: Pantai Embuhanga, Pantai Kasaraeng, Pantai Bado, Pantai
MarahiSalurang, Pantai Ria, Pantai Kahumata, Pantai Raja, Pantai Daraeng, Pantai
Sapaeng, Pantai Enggohe, Pantai Angges, Pantai Banala, Pantai Paghulu, Pantai
Kapehetang, Pantai Sehang, Pantai Mawira, Pantai Enemanandu, Pantai Desawang, Pantai
Apentana, Pantai Pampakilang, Pantai Masing, Pantai Dano, Pantai Mangareng, Pantai
Salise, Pantai Lembawua, Pantai Tiude, Pantai Belebirang
Pantai Hiung, Pantai Sororai, Pantai Lantehe, Pantai Mala, Pantai Kahanggaeng, Pantai
Mategi, Pantai Dolosan, Pantai Tawarang, Pantai Kalama dll
3. Pulau Mendaku dan Dakupang
Pulau Mendaku dan Pulau Dakupang adalah dua pulau yang berdekatan dan termasuk dalam
wilayah adminstrasi kecamatan Manganitu Selatan Kabupaten Kepulauan Sangihe. Bagi yang
gemar Snorkling dan Diving tempat ini menawarkan pesona bawah laut yang sangat kaya.
Beberapa wisatawan mengatakan Mendaku adalah Bunakennya Sangihe. Sangihe kaya akan
keanekaragaman hayati laut sehingga banyak Spot diving yang lain yang dapat dikunjungi. antara
lain: Gunung api bawah laut Banua Wuhu di Pulau Mahegetang, Spot Pintu Kota yaitu Bekas
kapal tenggelam di lokasi pelabuhan Tua Tahuna, Kota yang Hilang di Maselihe kecamatan
Kendahe, Napo Para, Napo Nenung, Sea Grass Mahumu, Poa, Liang, Nitu, Kahakitang, Kalama,
Bebalang, Batunderang, Nusa, Ruang Nadine di Pulau Bukide, Enempahembang,
Lesa, Batuwingkung, Tehang dll.
Kuliner khas Sangihe yang patut dicoba: Mie Che, Kabola, Ongol-ongol, Karame, Tapopol, Sayor
luhu, Sagu dange with Ikan bakar, Kuah Asam,Pisang Goroho, Bagea, Bangket,
kue Gulung/Kipas, Babengka, Paporcis, Bahundak , Namu-namu, Lunggi-lunggi, Sagu Porno
campur Kelapa with Gula Merah, Panada Ubi dll
Air terjun lain yang tak kalah menarik adalah Air Terjun Kadadima, Air Terjun Basauh, Air
terjun Batuputih, Air Terjun Bala Apapuhang, Air Terjun ngurah lawo, Air Terjun Kauhis, Air
Terjun Puirang, Air Terjun Mangki, Air Terjun Tedunang, Air Terjun Mandoi, Air Terjun
Malisade dll.
Kabupaten Kepulauan Sangihe adalah sebuah kabupaten di Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia.
Kabupaten ini berasal dari pemekaran Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Talaud pada
tahun 2000. Ibu kota kabupaten ini adalah Tahuna. Kabupaten ini memiliki luas wilayah
1.012,94 km² dan berpenduduk sebanyak 129.609 jiwa (2008).
Dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2007, sebagian wilayah Kabupaten
Sangihe dimekarkan menjadi kabupaten baru, yaitu Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang
Biaro atau disingkat Kabupaten Sitaro yang diresmikan pada tanggal 23 Mei 2007.
Kabupaten Kepulauan Sangihe terletak di antara Pulau Sulawesi dengan Pulau Mindanao,
(Filipina) serta berada di bibir Samudera Pasifik. Wilayah kabupaten ini meliputi 3 klaster, yaitu
Klaster Tatoareng, Klaster Sangihe dan Klaster Perbatasan, yang memiliki batas perairan
internasional dengan provinsi Davao del Sur, Filipina.
Gunung Awu adalah gunung dengan jenis stratovolcano yang terletak di Kepulauan Sangihe.
Letusan besar terjadi pada tahun-tahun 1711, 1812, 1856, 1892 and 1966 yang menyebabkan lebih
8000 orang tewas akibat letusan gunung Awu
Gunung Awu adalah Pemandangan Eksotis di Kepulauan Sangihe. Bagi Pecinta alam yang suka
pendakian Gunug awu adalah tempat yang mesti dikunjungi. Gunung Awu terletak di pada posisi
03 o 40’ LU dan 125 o 30’ BT dan secara administratif termasuk dalam wilayah Kabupaten
Kepulauan Sangihe Pulau Sangihe Besar Provinsi Sulawesi Utara. Gunung ini mempunyai kawah
yang bernama Tompaluan dengan ketinggian sekitar 1.320 m dpl. Gunung Awu merupakan
gunungapi tipe strato dengan kubah lava dan dipantau melalui pos pengamatan yang terletak pada
Jl. Radar Kp. 116, Kota Tahuna dengan koordinat 03 o 36’ 24,30” LU dan 125 o 47,70” BT. Akses
dari Kota Tahuna menggunakan ojek/kendaraan sewa dgn waktu tempuh 1/2 Jam atau dengan
menggunakan angkutan umum dengan tarif Rp.4.500,- sampai ke kelurahan Angges. Selanjutnya
kegiatan pendakian ke kaki gunung Awu dimulai dari Kampung tersebut dan dapat ditempuh
selama 15 Jam.
Wisata sangihe
Sebuah perusahaan asal Korea Selatan (Korsel), PT Bonsum, akan mengujicoba pengoperasian
sebuah stasiun Pembangkit Listrik Tenaga Angin yang dibangun dengan biaya Rp8 miliar di
Kabupaten Sangihe, Sulawesi Utara.
"Ujicoba akan dilakukan pada tahun 2008, dengan masing-masing satu tiang atau tower memiliki
daya 500 watt," kata Kepala Badan Penanaman Modal dan Kerjasama Regional (BKPMKR)
Propinsi Sulut, Vreke Najoan, di Manado, Kamis (17/1).
Kehadiran pembangkit listrik di daerah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Filipina
itu, diharapkan bisa mengatasi ketertinggalan infrastruktur dan fasilitas umum lainnya di daerah
tersebut. Sebagian besar wilayah Kabupaten Sangihe adalah pulau-pulau, sehingga sulit dijangkau
dengan transportasi darat dan ketersediaan listrik di daerah itu dinilai mendesak untuk menunjang
pembangunan.
Sebelumnya, investor lain Korsel, PT IR Winpower Corporated Limited, terlebih dulu telah
menjajaki pembangunan Listrik Tenaga Angin dibeberapa daerah kepulauan di Sulut. Hasil survey
PT IR Winpower Corporated Limited dipulau tersebut ada sekitar enam Megawat (MW) pasokan
listrik tenaga angin akan dibangun, dengan nilai investasi diperkirakan sekitar Rp9 miliar.
"Perusahaan itu sudah melakukan kajian dan penelitian dibeberapa pulau dengan tahap awal
pembangunan di Pulau Para, Kabupaten Sangihe, yang sampai saat ini belum memiliki listrik,"
lanjut Najoan. "Sesuai perhitungan nilai investasi bahwa satu MW sama dengan Rp1,5 miliar, dan
nilai tersebut bisa membengkak jika survey menunjukkan adanya tambahan pembangunan
dipulau-pulau lainnya."