BAB I
PENDAHULUAN
Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat dari konsumsi makanan
dan penggunaan zat-zat gizi. Diklasifikasikan menjadi status gizi kurang,
status gizi baik, dan status gizi lebih (Almatsier, 2011).
WHO (2003) menyebutkan bahwa masalah gizi pada remaja masih
terabaikan karena masih banyak faktor yang belum diketahui penyebabnya.
Kementrian Kesehatan mengatakan pada tahun 2010 di Sulawesi tengah
angka kejadian remaja yang mempunyai status gizi kurang (kurus) 7,0%,
status gizi normal 82,6%, dan status gizi lebih sebanyak 5,9%.
Salah satu penelitian Akademi Kebidanan Gema Nusantara Bekasi pada
tahun 2011 mengenai hubungan status gizi dengan indeks prestasi komulatif
mahasiswa akademi kebidanan, didapatkan hasil mahasiswa yang memiliki
IPK rendah (21,7%), mahasiswa yang Memiliki status gizi kurang (24,1%).
Dalam penelitian ini terdapat hubungan antara status gizi dengan indeks
prestasi komulatif pada mahasiswa kebidanan.(Anjani Khairunisa,2011).
Pada penelitian hubungan status gizi dengan prestasi belajar pada siswa-
siswi SMA Negri 1 Padang tahun ajaran 2013/2014 didapatkan hasil siswa-
siswi yang memiliki status gizi normal (50,6%), siswa-siswi yang memiliki
prestasi belajar baik (55,2%). Dalam penelitian ini tidak terdapat hubungan
yang bermakna antara status gizi dengan indeks prestasi belajar.(Steffi
Olivia,2014)
Upaya peningkatan produktifitas, kecerdasan dan mutu pendidikan dapat
dilakukan dengan menggunakan perbaikan dan perubahan terhadap faktor-
2
B. Rumusan Masalah
C. Pertanyaan Penelitian
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil status gizi dan indeks
prestasi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Alkhairaat Palu.
2. Tujuan Khusus
E. Manfaat Penelitian
1. Pengembangan Ilmu
a. Peneliti
Hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi tambahan dan dapat menjadi
rujukan untuk penelitian selanjutnya.
c. Institusi Pendidikan Kesehatan
2. Aplikasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. STATUS GIZI
a. Definisi
Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan
penggunaan zat-zat gizi (Almatsier,2001). Status gizi yaitu ekspresi dari
keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari
nutrition dalam variabel tertentu. Diklasifikasikan menjadi status gizi kurang,
status gizi baik, dan status gizi lebih. Status gizi juga diartikan sebagai
keadaan kesehatan fisik seseorang ataupun kelompok orang yang ditentukan
dengan salah satu atau kombinasi dari ukuran gizi tertentu (I Nyoman
Supriasa. dkk,2006).
b. Epidemiologi
penelitian ini, untuk menentukan status gizi digunakan penilaian status gizi
secara langsung yaitu, indeks antropometri.
a). Antropometri
Antropometri berasal dari kata antropos dan metros . Antropos adalah
tubuh dan metros adalah ukuran. Jadi antropometri adalah perolehan
pengukuran fisik dari individu yang dikaitkan dengan standar yang
mencerminkan pertumbuhan dan perkembangan. Antropometri sangat umum
digunakan untuk mengukur status gizi dan berbagai ketidak seimbangan
asupan asupan protein dan energi yang berguna untuk mengevaluasi
kelebihan dan kekurangan gizi. Gangguan biasa terlihat dari pola
pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak otot dan jumlah
air dalam tubuh. Indeks antropometri yang umum digunakan dalam menilai
status gizi adalah berat badan menurut umur, tinggi badan menurut umur dan
berat badan menurut tinggi badan (Gibson, 2005).
Syarat yang mendasari penggunaan Antropometri
(1). Alatnya mudah didapat dan digunakan, seperti dacin, pita lingkar lengan
atas, mikrotoa dan alat pengukur panjang bayi yang dapat dibuat sendiri
dirumah.
(2). Pengukuran dapat dilakukan berulang-ulang dengan mudah dan objektif.
(3). Pengukuran bukan hanya dilakukan dengan tenaga khusus profesional,
juga oleh tenaga lain setelah dilatih dalam teknik yang tepat. Jika terdapat
lebih dari satu tenaga khusus profesional maka harus ditetapkan persepsi
langkah langkah akurasi yang tepat. (Lee and Nieman,2003)
(4). Langkah langkah akurasi yang tepat dapat dibentuk oleh beberapa ahli
dengan cara mengambil pengukuran yang sama dan membandingkan
hasilnya.
(5). Biaya relatif murah, karena alat mudah didapat dan tidak memerlukan
bahan-bahan lainnya.
(6). Hasilnya mudah disimpulkan, karena mempunyai ambang batas (cutt of
point) dan baku rujukan yang sudah pasti.
9
d. Klasifikasi
Klasifikasi indeks massa tubuh dibagi menjadi dua yaitu: klasifikasi indeks
masa tubuh menurut WHO dan klasifikasi indeks masa tubuh menurut Asia
Pasifik.
Sumber : WHO technical series, 2000 Menurut WHO tahun 2002 klasifikasi
indeks massa tubuh
Metabolisme dan proses pertumbuhan tubuh bergantung pada zat zat gizi.
jika tubuh mengalami kekurangan gizi akan menyebabkan gangguan pada
proses:
1). Pertumbuhan anak-anak yang tidak sesuai dengan seharusnya.
13
2). Produksi tenaga berkurang, sehingga tubuh menjadi lemah, malas, dan
produktivitas kerja menurun.
3). Daya tahan tubuh terhadap tekanan atau stress menurun. Sistem imunitas
dan antibodi berkurang, sehingga lebih mudah terserang infeksi.
4). Struktur dan fungsi otak: kurang gizi pada usia muda dapat berpengaruh
terhadap perkembangan mental dan kemampuan berpikir. Otak mencapai
bentuk maksimalnya pada usia 2 tahun. Kekurangan gizi dapat berakibat
terganggunya fungsi otak secara permanen.
5). Anak anak maupun orang dewasa yang kurang gizi menunjukkan perilaku
tidak tenang, mudah tersinggung, cengeng, dan apatis.
2. Indeks Prestasi
a. Definisi
∑KN
𝐼𝑃 = ∑K
14
belajar antara lain adalah dosen yang cukup memadai, cara penyampaian
materi dari dosen kepada mahasiswanya, peralatan belajar yang memadai,
gedung kampus yang memenuhi persyaratan bagi berlangsungnya proses
belajar yang baik, adanya teman yang baik, dan hubungan keharmonisan
setiap warga masyarakat kampus.
c). Lingkungan Masyarakat
Didalam masyarakat ada lingkungan atau tempat tertentu yang dapat
menunjang keberhasilan belajar ada pula lingkungan atau tempat belajar
yang menghambat proses belajar.
18
d. Kerangka Teori
Faktor
Usia
Internal
Ekonomi
Aktivitas fisik
Pendidikan
Status Gizi Indeks
Prestasi
Social Budaya
Faktor
Eksternal
Pola Makan
Lingkungan
Jenis Kelamin
C. Kerangka Konsep
─
STATUS INDEKS
PRESTASI
GIZI
D. Definisi Operasional
a. Berat Badan
Berat badan dalam penelitian ini adalah ukuran untuk menilai peningkatan
atau penurunan semua jaringan tubuh. Pengukuran berat badan dilakukan
dengan cara menimbang menggunakan timbangan berat badan (ballance
scale) dengan satuan kilogram.
Kriteria pengukuran berat badan :
1. Berpakaian minimal tanpa perlengkapan apapun.
2. Setelah buang air besar dan buang air kecil sebelumnya.
3. Tidak makan sebelumnya.
4. Posisi tegak dan menghadap lurus kedepan.
b. Tinggi Badan
Tinggi badan dalam penelitian ini adalah jarak maksimum dari ujung
kepala ke telapak kaki. Pengukuran tinggi badan dilakukan dengan alat
pengukuran tinggi badan (microtoise) yang mempunyai ketelitian 0,1 cm.
Kriteria pengukuran tinggi badan :
1. Berpakaian minimal tanpa alas kaki ataupun penutup kepala. Jika
menggunakan jilbab sebaiknya menggenakan jilbab yang tidak terlalu tebal.
2. Berdiri tegak, tepat dibawah microtoise dan hidung segaris dengan bagian
bawah microtoise.
3. Posisi kepala yaitu posisi Frankfurt (garis imaginasi dari bagian inferior dari
orbita horizontal terhadap meatus acusticus eksterna bagian dalam), dan
yang melekat pada dinding adalah kepala bagian belakang, bahu bagian
belakang, bokong dan kedua tumit.
4. pandangan lurus kedepan dan tangan dalam posisi tergantung bebas di
samping tubuh.
c.Indeks Massa Tubuh
21
Kriteria Objektif
1. Berat badan kurang (malnutrisi ) :Jika indeks masa tubuhnya < 18,5
2. Berat badan normal (normal ) :Jika indeks masa tubuhnya 18,5-
22,9
3. Berat badan lebih (overweight) :Jika indeks masa tubuhnya 23-24,9
4. Berat badan obesitas 1 (obesitas I) :Jika indeks masa tubuhnya 25-29,9
5. Berat badan obesitas 2 (obesitas II) :Jika indeks masa tubuhnya >30
d. Satuan Kredit Semester (SKS)
Satuan Kredit Semester pada penelitian ini adalah angka beban kuliah
yang diambil mahasiswa setiap semester yang dijalaninya.
e. Indeks Prestasi
Indeks prestai dalam penelitian ini adalah nilai yang didapatkan dalam satu
semster yang menggambarkan keberhasilan belajar dan dinyatakan dalam
bilangan dua angka di belakang koma. Indeks prestasi dalam penelitian ini
merupakan nilai yang didapatkan dalam 1 semester dengan rumus :
∑KN
𝐼𝑃 = ∑K
Kriteria Objektif
1. A : Jika nilai indeks prestasi dalam 1 semester yaitu 4
2. A- : Jika nilai indeks prestasi dalam 1 semester yaitu 3,75
3. B+ : Jika nilai indeks prestasi dalam 1 semester yaitu3,5
4. B : Jika nilai indeks prestasi dalam 1 semester yaitu 3,0
5. B- : Jika nilai indeks prestasi dalam 1 semester yaitu 2,75
6. C+ : Jika nilai indeks prestasi dalam 1 semester yaitu 2,5
7. C : Jika nilai indeks prestasi dalam 1 semester yaitu 2,0
8. E : Jika nilai indeks prestasi dalam 1 semester yaitu 0
23
BAB III
METODELOGI PENILITIAN
Mahasiswa Fakultas
Kedokteran Alkhairaat
malnutrisi A
normal A-
berat badan B+
berlebih B
obesitas I B-
obesitas II C
E
a). Waktu Penelitian :Penelitian ini akan dilakukan pada tahun 2017
sampai target subjek penelitian terpenuhi
terpenuhi
b). Lokasi Penelitian :Lokasi penelitian adalah Fakultas Kedokteran
Alkhairaat Palu.
a. Kriteria inklusi
kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu
populasi target yang akan diteliti. kriteria yang akan diteliti adalah :
a). Mahasiswa FK UNISA angkatan 2014, 2015, 2016
b). Hadir dan bersedia mengikuti penenelitian tanpa paksaan setalah
mendapatkan penjelasan.
25
b. Kriteria Ekslusi
kriteria eksklusi adalah keadaan yang menyebabkan subjek penelitian
E. Besar Sampel
Besar sampel yang diperlukan pada penelitian ini sesuai dengan rumus :
N
𝑛=
1 + N. d2
n : Jumlah sampel
N : Jumlah populasi
d : presisi (batas toleransi kesalahan)
N
𝑛=
1 + N. d2
130
𝑛=
1 + 130. 0,102
130
𝑛=
2,3
26
𝑛 = 56,521
𝑛 = 57 orang
G. Alur Penelitian
130 mahasiswa FK
UNISA
Memenuhi kriteria
Simple random inklusi:
sampling
1. Mahasiswa FK
UNISA angkatan
Random sampling 2014, 2015, 2016
Pengambilan data
Universitas Alkhairaat
Pengumpulan data
Analisis data
SPSS 17.0
Penulisan hasil
Seminar hasil
Gambar 5. Alur Penelitian
28
7. Catat hasil sesuai dengan observasi yang telah dilakukan pada subjek
penelitian dan dimasukan kedalam tabel SPSS 17,0 yang akan dianalisa
secara analitik.
8. Selanjutnya analisa data yang telah terkumpul akan dilakukan
pengolahan secara analitik koperatif tidak berpasangan yaitu dummy
tuble dan alternatif Uji Fisher. Analisa data ini mengunakan perangkat
lunak komputer dengan pengolahan data statistik yaitu program SPSS
17.0.
9. Setelah semua data diolah, dilakukan penulisan hasil sebagai laporan
10. Hasil penelitian ini kemudian di sajikan dalam seminar/ujian skripsi dan
ditulis sebagai skripsi.
No. Jumlah
Kriteria Indeks prestasi
N %
1. 4,00
2. 3,75
3. 3,50
4. 3,00
5. 2,75
6. 2,50
7. 2,00
8. 0,00
32
I. Aspek Etika
DAFTAR PUSTAKA
2. Hartriyanti yayuk, Triyyanti. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. FKM UI. Ed.
1. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007:267-8.
11. Bagian Gizi Klinis FK-UNHAS. 2011. Standar Oprasional Prosedur Gizi
klinis. Makasar
12. Mahan Kthleen L, Escott-Stump Sylvia. 2008. Krause’s Food & Nutrition
Therapy. Canada, page :400-403
16. Padriyani, Olivia Stevi. 2014. Hubungan Status Gizi dengan Prestasi
Belajar pada Siswa-Siswi SMA Negri 1 padang Tahun Ajaran 2013/2014.
Skripsi. Padang: Jurusan Pendidikan Dokter UNAND