BAB I
STATUS PASIEN
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. R
Umur : 39 tahun
Alamat : Kalisari
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SD
Status : Sudah Menikah
Tanggal pemeriksaan :13 Januari 2017
II. ANAMNESIS
- Keluhan Utama : kaki bengkak
- Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke Poliklinik Kebidanan RSUD Waled Kabupaten
Cirebon pada tanggal 13 Januari 2017 pukul 14.20 WIB, G3P1A1 merasa
hamil 9 bulan dan diketahui memiliki tekanan darah tinggi sejak pagi ini saat
kontrol di PKM (TD180/100). Riwayat tekanan darah tinggi selama
kehamilan anak pertama. Keluhan ini tidak disertai dengan nyeri kepala,
pandangan kabur, nyeri ulu hati ataupun mual dan muntah.
1
2
- Riwayat Operasi
Pasien menyangkal pernah melakukan operasi apapun
- Riwayat Menstruasi
Menarche : 12 tahun
Siklus Haid : Teratur
Panjang Siklus : 28 hari
Lama : 7 hari
Dismenorhea : ada
Banyak : 2 – 3 pembalut/hari
HPHT : 15 April 2016
HPL : 23 Januari 2017
- Riwayat Obstetri
1. P1 : seorang anak laki-laki, hidup, lahir spontan, di RSUD Waled dengan
BBL 2500 gr, cukup bulan, sekarang berusia 10 tahun.
2. A1 : keguguran usia kehamilan 9 minggu, tidak dikuretase
2
3
- Riwayat ANC
Setiap bulan ibu selalu kontrol kehamilan di puskesmas setempat.
Riwayat imunisasi TT pada kehamilan ini sudah di dapatkan sebanyak
2x di PKM
Pasien juga mengaku sudah di USG di dr. Haris, Sp.OG pada usia
kehamilan 8 bulan dengan hasil USG letak kepala dibawah, placenta di
fundus, TBJ : 2280 gr, air ketuban (+).
- Riwayat KB
Pasien menggunakan KB suntik 3 bulan.
- Riwayat Pernikahan
Pasien sudah menikah 11 tahun lamanya dengan satu kali menikah.
Pertama kali menikah pasien berusia 23 tahun.
- Riwayat Ginekologi
Riwayat kanker, kista ovarium, mioma uteri, perdarahan pervaginam
diluar menstruasi disangkal.
3
4
Status Obstetrikus
- Pemeriksaan fisik luar :
o TFU : 26 cm
o DJJ : 133 x/menit, reguler
o His :-
o Palpasi :
Leopold I : persentasi bokong
Leopold II : punggung teraba di kiri, bagian kecil teraba di
kanan
Leopold III : presentasi kepala
Leopold IV : belum masuk PAP (konvergen)
IV. RESUME
Perempuan datang ke Poli Kebidanan RSUD Waled Kabupaten Cirebon
pada tanggal 13 Januari 2017 pukul 14.20 WIB, G3P1A1 merasa hamil 9
bulan dan diketahui memiliki tekanan darah tinggi sejak pagi ini saat kontrol di
PKM (TD. 180/100). Riwayat tekanan darah tinggi saat kehamilan anak pertama.
4
5
Keluhan tidak disertai dengan nyeri kepala, pandangan kabur, nyeri ulu hati.
Keluhan mules-mules, keluar air-air dan keluar darah disangkal oleh pasien.
Gerak janin (+). Pasien menyangkal memiliki riwayat penyakit sebelumnya dan
menjalani operasi sebelumnya. Pasien mengaku bahwa menstruasinya lancar dan
pertama kali mendapatkannya yaitu usia 12 tahun dengan siklus yg teratur selama
7 hari dan dapat mengganti pembalut 2-3 kali dalam sehari. Pada riwayat obstetri
anak pertama seorang anak laki-laki, hidup, lahir spontan, di RSUD Waled
dengan BBL 2500 gram, cukup bulan, sekarang berusia 10 tahun. Riwayat ANC
dilakukannya setiap bulan di puskesmas setempat, imunisasi TT sudah
dilakukannya dua kali pada kehamilan saat ini dan sudah melakukan USG. Os
juga mengaku sudah menikah 11 tahun dalam usia 23 tahun.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan keadaan umum sakit sedang, kesadaran
composmentis, tekanan darah 160/110 mmHg, nadi 82x/menit, respirasi 24
x/menit, suhu 36,1 °C. Pada pemeriksaan status generalis dalam batas normal.
Pada pemeriksaan obstetrik di pemeriksaan luar didapatkan TFU 26 cm, DJJ 133
x/menit reguler, his belum ada. Pada pemeriksaan leopold I ditemukan presentasi
bokong, leopold II teraba punggung di sebelah kiri dan kanan berupa benda-benda
kecil, leopold III presentasi kepala, leopold IV konvergen. Pada pemeriksaan
dalam ditemukan V/V tidak ada kelainan, VT ditemukan portio tebal lunak,
pembukaan masih kuncup, ketuban (+).Pada pemeriksaan proteinuria dipstick
didapatkan hasil +2
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal
Hematologi
Hemoglobin 12,4 g/dL 11,7-15,5
Hematokrit 32,80 % 35-47
Eritrosit 4,25 /uL 4,2-5,6
5
6
VII. PENATALAKSANAAN
- Pasang DC
- IVFD RL 500 cc/8jam
- Protap PEB
6
7
- Metildopa 3 x 500mg
- Observasi KU, TTV, his, DJJ, jumlah pengeluaran urin
- Konsul dr.Sp.OG
VIII. PROGNOSIS
- Ad vitam : ad bonam
- Ad functionam : ad bonam
- Ad sanationam : ad bonam
7
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
8
9
9
10
3. Eklamsi
4. Preeklamsi superimposed pada hipertensi kronis
5. Hipertensi kronis.
2.1.3 Insiden
Spellacy dkk, melaporkan bahwa pada wanita > 40 tahun
insiden hipertensi meningkat 3 kali lipat dibandingkan dengan wanita
usia 20-30 tahun. Hansen melaporkan peningkatan insiden
preeklampsia sebesar 2-3 kali pada nullipara yang berusia di atas 40
tahun bila dibandingkan dengan usia 25-29 tahun. Secara umum
insiden preeklampsia ± 5% dari seluruh kehamilan, hampir 70%
diantaranya adalah nullipara. Hampir 20% nullipara menderita
hipertensi sebelum, selama persalinan, dan masa nifas jika
dibandingkan dengan multipara sebesar 7%. Menurut Cunningham
dan Leveno di RS Parkland selama tahun 1986 ditemukan insiden
hipertensi sebesar 18% pada ras kulit putih, 20% hispanik, dan 22%
ras kulit hitam. Insiden hipertensi dalam kehamilan pada multipara
adalah 6,2% pada kulit putih, 6,6% pada hispanik, dan 8,5% pada ras
kulit hitam.
2.2 Preeklampsia
2.2.1 Definisi Preeklampsia
Preeklampsia merupakan sindrom spesifik kehamilan berupa
berkurangnya perfusi organ akibat vasospasme dan aktivasi endotel, yang
ditandai dengan peningkatan tekanan darah dan proteinuria.
Preeklampsia terjadi pada umur kehamilan diatas 20 minggu,
paling banyak terlihat pada umur kehamilan 37 minggu, tetapi dapat juga
timbul kapan saja pada pertengahan kehamilan. Preeklampsia dapat
berkembang dari preeklampsia yang ringan sampai preeklampsia yang
berat.
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
Otak
Pada penyakit yang belum berlanjut hanya ditemukan edema
dan anemia pada korteks serebri, pada keadaan yang berlanjut dapat
ditemukan perdarahan.
Uterus
Aliran darah ke plasenta menurun dan menyebabkan gangguan
pada plasenta, sehingga terjadi gangguan pertumbuhan janin dan
karena kekurangan oksigen terjadi gawat janin. Pada preeklampsia
dan eklamsia sering terjadi peningkatan tonus rahim dan kepekaan
terhadap rangsangan, sehingga terjadi partus prematur.
Paru-paru
Kematian ibu pada preeklampsia dan eklamsia biasanya
disebabkan oleh edema paru yang menimbulkan dekompensasi kordis.
Bisa juga karena terjadinya aspirasi pneumonia, atau abses paru.
16
17
17
18
18
19
DAFTAR PUSTAKA
19