Anda di halaman 1dari 14

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS

( RKS )

KEGIATAN : REHABILITASI SEDANG / BERAT GEDUNG KANTOR

PEKERJAAN : REHAB PENGECATAN GEDUNG SERBA GUNA


TAHUN
ANGGARAN : 2018

LOKASI : PROVINSI BENGKULU

Pasal 1.
PEMBERSIHAN LOKASI
1. Lingkup Pekerjaan.
1.1. Pekerjaan ini meliputi rehab kantor maka barang-barang yang ada
didalam kantor harus terjaga dengan baik maka kontraktor pelaksana
harus selalu mengingatkan kepada pekerja agar menjaga barang yang
ada dan kebesihan.
1.2. Apabila dalam pekerjaan persiapan ini terdapat kerusakan
barang/peralatan milik Pemberi Tugas, maka Pemborong bertanggung
jawab dan menggantinya.
2. Papan nama kegiatan.
2.1. Kontraktor wajib memasang papan nama proyek, ukuran serta isi
keterangan yang tertulis pada papan nama proyek ditentukan
kemudian.
2.2. Cara pembayaran dalam satuan buah, pengukuran hasil kerja
berdasarkan prestasi kerja yang telah dilaksanakan.
3. Pengadaan air kerja.
3.1. Air untuk keperluan kerja harus diadakan, apabila mungkin sumber air
didapat lokasi pekerjaan dengan cara membuat sumur gali kemudian
dihisap pakai pompa air.
3.2. Cara pembayaran lumpsum, pengukuran hasil kerja berdasarkan
prestasi kerja yang telah dilaksanakan.

Pasal 2.
PEKERJAAN LANTAI .
1. Lingkup Pekerjaan.
1.1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, material, peralatan dan
alat-alat bantu lainnya yang akan dibutuhkan untuk menunjang jalannya
pelaksanaan dalam pekerjaan ini.
1.2. Pekerjaan ini mencakup pengerjaan Lantai bagian dalam, Pekerjaan
Harus sesuai dengan yang tertera pada gambar kerja, dan sesuai
dengan petunjuk Pengawas.
2. Bahan-bahan.
2.1. Lantai yang digunakan Adalah Lantai Granit 8x80 Berkualitas Baik
sesuai dengan RAB dan untuk warna yang digunakan kontraktor harus
berkonsultasi dengan owner dan pengawas lapangnan , syarat-syarat
fisik dan ketentuan-ketentuan yang dikemukakan oleh Pengawas.
2.2. Semen yang dipakai untuk pekerjaan pasangan harus mempunyai
kualitas yang sama seperti semen untuk pekerjaan beton dan harus
sesuai dengan ketentuan menurut standar PUBB-NI.8.
2.3. Pasir yang dipergunakan untuk pekerjaan pasangan harus memenuhi
persyaratan PUBB-N.I.3.
2.4. Air yang dipergunakan untuk pelaksanaan pekerjaan ini, harus air yang
benar-benar bersih, tidak berwarna, dan tidak mengandung bahan–
bahan kimia (asam, alkali) atau bahan campuran lain serta tidak
mengandung minyak atau lemak dan kotoran lain seperti lumpur.
3. Pelaksanaan.
3.1. Sebelum digunakan, Granit 80/80 harus disiram dengan air.
3.2. Setelah terpasang dengan adukan granit harus bertemu dan tidak boleh
senjang.
3.3. Perhatikan pasangan Granit jangan sampai kompong.
3.4. Adukan harus memakai mixer, adukan yang mengeras tidak boleh
digunakan lagi.

Pasal 3.
PEKERJAAN PASANGAN DINDING HPL
1. Lingkup Pekerjaan
1.1. Meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat
bantunya yang berhubungan dengan pekerjaan penyelesaian dinding
HPL sesuai gambar, sehingga dapat dicapai hasil yang sempurna
1.2. Pemborong harus memberikan contoh-contoh yang akan dipasang,
untuk warna dan texture akan ditentukan kemudian oleh Pengawas dan
Pemberi Tugas.
1.3. Dinding HPL harus terpasang dengan baik, permukaan harus rata,
garis vertikal dan horizontalnya harus saling tegak lurus mebentuk sudut
90 (sembilan puluh) derajat sesuai disain. Jika adanya kekurangan,
Pemborong wajib memperbaiki, apabila Pengawas memerintahkan
dibongkar, Pemborong harus melaksanakannnya atas biaya
Pemborong.
2. Matrial Yang digunakan
2.1. Matrial yang digunakan sebagai rangka Pasangan Dinding HPL adalah
Rangka Multyplek 15 mm Berkualitas baik.
2.2. Matrial yang digunakan sebagai ladasan lapis HPL adalah Multyplek
tebal 9mm yang berkualitas baik
2.3. Matrial HPL yang digunakan Harus Berkualitas baik
2.4. Lem Atau perekat yang dipakai Harus perekat khusus pemasangan
HPL agar perekatan nya sempurna.
3. Pelaksanan:
3.1. Pada pekerjaan Dinding HPL ini perlu diperhatikan adanya pekerjaan
lain yang mempunyai hubungan erat dengan pelaksanaan pekerjaan ini.
Sebelum pekerjaan ini dimulai, pekerjaan lain yang terletak Dibawah
Seperti Pasangan Lantai Granit harus sudah selesai terlebih dahulu.
3.2. Disiplin lain yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah pekerjaan
elektrikal, berikut perlengkapan instalasi yang diperlukan.
3.3. Bila pekerjaan tersebut tidak tercantum dalam gambar rencana, harus
diteliti terlebih dahulu pada gambar instalasi yang lain (Electrical,
Plambing, AC, dll). Untuk detail pemasangan harus berkonsultasi dulu
pada pihak perencana.
3.4. Pada Pemasangan Rangka Multi plek 15 mm harus datar (water pass)
sedang yang miring harus sesuai dengan gambar detail arsitektur.
3.5. Pemasangan Multiplek 9mm yang dilapisi HPL Harus sesuai dengan
desain gambar dan ukuran pada gambar .
3.6. Hubungan Multyplek 9mm dengan Rangka dapat menggunakan Muur
atau Pun Lem Kayu yang memang berkualitas baik, begitupun cara
penempelan Hpl pada Multyplek 9mm yang telah dibentuk dinding
dengan ukuran sesuai dengan gambar Harus menggunakan Leem yang
benar-benar baik agar nantinya HPL tidak Mengelupas.

Pasal 4.
PEKERJAAN WALPAPER
Seiring dengan perkembangan seputar interior design, wallpaper dinding
memang sangat banyak diminati sebagai alternatif pengganti cat untuk menghiasi
ruangan anda, selain warna dan motif nya banyak yang menarik, wallpaper
dinding juga mampu memberikan nuansa yang berbeda pada ruangan anda,
wallpaper dapat digunakan pada ruangan seperti kamar maupun ruang tamu
anda, ruang anda akan berkesan lebih lux, unik, artistik, dan comfortable. Hanya
saja jangan gunakan wallpaper anda pada ruangan seperti dapur dan kamar
mandi, anda pasti tahu sendiri alasannya kenapa.

Bahan dasar wallpaper adalah kertas, jenis kertas yang digunakan adalah jenis
kertas dengan kualitas tinggi, kebanyakan berbahan timbul di setiap motif nya.
Ada banyak jenis macam dan motif pada wallpaper, biasanya motif dapat
mempengaruhi harga, ketebalan wallpaper pun berbeda tentu saja hal itu pun
berpengaruh terhadap harga wallpaper, apabila ingin melakukan pemasangan
wallpaper disarankan agar lebih memilih wallpaper yang agak tebal dengan motif
sesuai dengan selera. Demi kepuasan anda pada hasil dari pemasangan.

Sebenarnya proses pemasangan wallpaper ini cukup mudah anda dapat


menerapkan nya sendiri dirumah anda dengan sedikit dibantu oleh teman atau
kerabat dekat dirumah. proses pemasangan wallpaper cukup membutuhkan
sedikit ketelitian dan kesabaran. namun ada beberapa hal terlebih dahulu sebelum
melakukan pemasangan wallpaper.

1. Pastikan terlebih dahulu bahwa ruangan yang akan dipasang wallpaper bersifat
permanen dengan jangka waktu cukup lama, karena sangat sayang apabila telah
dipasang setahun kemudian anda akan melakukan pembongkaran pada ruangan
tersebut.

2. Sesuaikan warna dan motif wallpaper dengan barang" interior dalam ruangan
tersebut, jangan lupa sesuaikan juga dengan selera anda. :)

3. Untuk ruangan yang sempit, disarankan untuk memilih wallpaper dengan motif
berbentuk horizontal dan minimalis, usahakan pilih warna dasar putih, karena
warna putih akan memberikan kesan luas pada ruangan anda.

4. Pastikan permukaan dinding rata, jangan ada tonjolan, apabila ada tonjolan
kerik terlebih dahulu dengan menggunakan kape gagang. Apabila ada lubang
namun lubang tersebut tidak terlalu besar (seperti lubang bekas paku) hal itu tidak
menjadi masalah, tetapi apabila ada lubang yang besar pada dinding maka, tutup
terlebih dahulu lubang tersebut (bisa menggunakan compound atau semen putih).

5. Pastikan juga dinding tersebut tidak ada rembesan akibat air hujan yang
meresap melalui dinding luar, jika memang demikian lapisi dinding bagian luar
terlebih dahulu dengan menggunakan waterproof

Setelah semua persyaratan terpenuhi maka kita masuk dalam tahap pengerjaan
wallpaper.

Alat PemasanganWallpaperDinding

1.AlatMarking(Penggaris/Lot)
2.PisauCutter
3.Ember
4.Meteran
5.Pulpen
6.KapePlastik
7.Busa
Bahan Pemasangan Wallpaper Dinding

1. Wallpaper
2. Lem Wallpaper
3. Lem Putih
4. Kuas & Roll Cat

Tahap Pengerjaan Pemasangan Wallpaper Dinding

1. Ukur terlebih dahulu tinggi dinding yang akan dipasang wallpaper.

2. Tahap pemotongan. Sebelum melakukan tahap ini anda harus terlebih dahulu
memahami kriteria wallpaper. wallpaper umum nya diproduksi per roll, untuk 1 roll
wallpaper dapat digunakan untuk luas 5m persegi karena ukuran 1 roll wallpaper
umum nya adalah 0,6 x 9,5 meter. Oleh karena itu apabila tinggi ruangan anda
berkisar 3m, 1 roll wallpaper dapat dipotong menjadi 3 bagian. Untuk cara
pemotongannya menggunakan pisau cutter, untuk potongan pertama ukuran nya
dilebihkan sedikit dari tinggi dinding. Misalkan tinggi dinding 3m maka ukuran
untuk panjang wallpaper yang dipotong adalah 3,1m. Potongan pertama ini akan
menjadi acuan untuk potongan kedua dan seterusnya, mengenai ukuran potongan
kedua dan seterusnya biasanya tidak pasti disesuaikan dengan motif pada ukuran
potongan pertama. Untuk potongan kedua dan seterusnya samakan terlebih
dahulu motif dengan potongan wallpaper pertama, ingat untuk ukuran panjangnya
tidak boleh lebih pendek dari potongn pertama, harus lebih panjang.

3. setelah wallpaper dipotong, baluti bagian belakang wallpaper dengan lem


wallpaper. lem wallpaper ini berupa serbuk seperti terigu, untuk pengencerannya
menggunakan air (cara penggunaan lem tertera pada kemasan). Untuk
menghasilkan lem yang lebih kuat berikan tambahan lem kayu putih biasanya
digunakan merk fox. untuk cara pelumasannya agar lebih cepat gunakan roll kuas
untuk cat. pastikan seluruh bagian wallpaper terbalut lem, jika tidak akan
mengakibatkan gelembung pada saat pemasangan.

4. Setelah proses pengeleman selesai wallpaper siap dipasang. pemasangan


dimulai dari bagian sudut dinding, pada langkah pemasangan pertama lot terlebih
dahulu, marking dengan menggunakan pulpen agar wallpaper terpasang lurus.
selanjutnya tinggal mengikuti motif pada wallpaper yang terpasang. Pada saat
pemasangan pastikan tidak ada gelembung pada bagian tengah wallpaper,
Gelembung dapat diratakan dengan menggunakan kape plastik. Untuk pasangan
selanjutnya samakan alur dan motif pada wallpaper yang telah terpasang
sebelumnya, ingat!! pastikan benar" rapat dan tidak ada celah pada tiap
sambungan wallpaper. Jangan lupa untuk memotong wallpaper yang lebih pada
bagian atas dan bawah dinding. Setiap lembar proses pemasangan lakukan
pembersihan dengan mengusap wallpaper menggunakan spoon atau busa yang
di basahi dengan air bersih. ulangi proses tersebut hingga semua bidang yang
dinginkan tertutup wallpaper.

5. Bersihkan hasil dari potongan" wallpaper yang tidak digunakan. pastikan juga
untuk mengepel lantai, agar tidak ada sisa" lem yang menempel di lantai. Karena
lem bersifat sangat licin, tentu saja dapat membahayakan anda dan keluarga
anda. :)

Informasi Tambahan

1. Untuk mendapat hasil yang lebih elegan dan unik pada ruangan anda, gunakan
2 wallpaper dengan motif yang berbeda pada dinding anda. misalkan bagian atas
dan bawah menggunakan wallpaper yang berbeda, dan ditengah nya
dipasangkan list atau border dengan warna dan motif yang sesuai dengan kedua
wallpaper tersebut.

2. Wallpaper bersifat agak elastis, jangan terlalu menarik wallpaper pada saat
proses pemasangan karena pada saat kering bisa saja menimbulkan celah pada
setiap sambungan wallpaper.

3. Apabila dalam jangka waktu 1 tahun terjadi pemuaian karena panas, sehingga
sambungan kembali terbuka dapat anda perbaiki kembali dengan menggunakan
lem putih, biasanya hal ini terjadi karena lem yang digunakan kurang kuat, oleh
karena itu pastikan lem wallpaper dicampur dengan lem putih agar lem menjadi
kuat,

4. Apabila wallpaper terkena kotoran, segera bersihkan dengan menggunakan


busa basah

Pasal 5.
PEKERJAAN LANGIT-LANGIT
1. Lingkup Pekerjaan.
3.7. Meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat
bantunya yang berhubungan dengan pekerjaan penyelesaian dinding
sesuai gambar, sehingga dapat dicapai hasil yang sempurna.
3.8. Pemborong harus memberikan contoh-contoh yang akan dipasang,
untuk warna dan texture akan ditentukan kemudian oleh Pengawas dan
Pemberi Tugas.
3.9. Langit-langit harus terpasang dengan baik, permukaan harus rata, garis
vertikal dan horizontalnya harus saling tegak lurus mebentuk sudut 90
(sembilan puluh) derajat sesuai disain. Jika adanya kekurangan,
Pemborong wajib memperbaiki, apabila Pengawas memerintahkan
dibongkar, Pemborong harus melaksanakannnya atas biaya
Pemborong.
4. Langit-langit Gypsump Panel
4.1. Gypsump panel setara Jayaboard, Knauf dengan tebal 9 mm dengan
kerangka standar kayu 5/7, 4/6 jarak 60x 60 cm.
4.2. Sebelum memasang gypsump panel, Kontraktor wajib memeriksa
bahwa kerangka untuk tumpuan pemasangan telah sesuai dengan
gambar, baik letaknya, bentuk maupun ukurannya.
4.3. Semua bahan pada saat akan dipasang harus dalam keadaan bersih
dan tanpa cacat.
4.4. Seluruh struktur kerangka kuat hubungannya ditahan dengan baik oleh
struktur atap (kuda-kuda) dan dinding, sesuai ukuran dalam gambar
rencana.
4.5. Langit-langit harus dilengkapi dengan manhole ukuran 60 x 60 cm.
Letaknya ditentukan dalam gambar instalasi, usul dari Pemborong dan
harus dapat persetujuan Pengawas.
4.6. Kerusakan langit-langit akibat penyambungan ruangan/bangunan,
dilakukan penggantian sesuai dengan gambar.
4.7. List plafond dipasang keliling ruangan sesuai dengan gambar,
menggunakan list profil gypsump sesuai gambar detail.
5. Langit-langit gypsump Board/Calsiboard.
5.1. Gypsump board/calsiboard setara jayaboard/knauff dengan tebal 9 mm
dengan kayu 60 x 60 cm.
5.2. Sebelum memasang gypsump board, Kontraktor wajib memeriksa
bahwa kerangka untuk tumpuan pemasangan telah sesuai dengan
gambar, baik letaknya, bentuk maupun ukurannya.
5.3. Semua bahan pada saat akan dipasang harus dalam keadaan bersih
dan tanpa cacat. Kerusakan akibat pengangkutan maupun
penyimpanan, sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.
5.4. Seluruh struktur kerangka harus kuat hubungannya, ditahan dengan
baik oleh struktur atap (kuda-kuda) dan dinding, sesuai ukuran dalam
gambar rencana.
5.5. Langit-langit harus dilengkapi dengan manhole ukuran 60 x 60 cm.
Letaknya ditentukan dalam gambar instalasi, usul dari Pemborong dan
harus dapat persetujuan Pengawas.
5.6. Kerusakan langit-langit akibat penyambungan ruangan/bangunan,
dilakukan penggantian sesuai dengan gambar.
5.7. List plafond dipasang keliling ruangan sesuai dengan gambar,
menggunakan list profil gypsump sesuai gambar detail.
6. Langit-langit Triplek (bila ada)
6.1. Triplek tebal 3,8 mm dengan kerangka kayu 60 x 60 cm
6.2. Sebelum memasang plafon triplek, Kontraktor wajib memeriksa bahwa
kerangka untuk tumpuan pemasangan telah sesuai dengan gambar,
baik letaknya, bentuk maupun ukurannya.
6.3. Semua bahan/material pada saat akan dipasang, harus dalam keadaan
bersih dan tanpa cacat.
6.4. Seluruh strukur kerangka harus kuat hubungannya, ditahan dengan
baik oleh struktur atap (kuda-kuda) dan dinding, sesuai ukuran dalam
gambar rencana.
6.5. Langit-langit harus dilengkapi dengan manhole ukuran 60 x 60 cm.
Letaknya ditentukan dalam gambar instalasi, usul dari Pemborong dan
harus dapat persetujuan Pengawas.
6.6. Kerusakan langit-langit akibat penyambungan ruangan/bangunan,
dilakukan penggantian seuai dengan gambar.
6.7. List plafond dipasang keliling ruangan sesuai dengan gambar,
menggunakan list profil gypsump sesuai gambar detail.
7. Contoh-contoh:
7.1. Sebelum diadakannya pemasangan material, Pemborong harus
memberikan contoh bahan-bahan atau mock-up yang akan
dipergunakan, hal ini harus disetujui oleh Pengawas.
7.2. Contoh bahan yang disetujui akan digunakan sebagai pedoman/standar
bagi Pengawas untuk menerima atau memeriksa bahan yang akan
dikirim oleh Pemborong ke lapangan.
8. Pelaksanan:
8.1. Pada pekerjaan langit-langit ini perlu diperhatikan adanya pekerjaan
lain yang mempunyai hubungan erat dengan pelaksanaan pekerjaan ini.
Sebelum pekerjaan ini dimulai, pekerjaan lain yang terletak diatas langit-
langit harus sudah selesai terlebih dahulu.
8.2. Disiplin lain yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah pekerjaan
elektrikal, berikut perlengkapan instalasi yang diperlukan.
8.3. Bila pekerjaan tersebut tidak tercantum dalam gambar rencana langit-
langit, harus diteliti terlebih dahulu pada gambar instalasi yang lain
(Electrical, Plambing, AC, dll). Untuk detail pemasangan harus
berkonsultasi dulu pada pihak perencana.
8.4. Rencana penggantungan langit-langit harus sesuai dengan pola, letak
menurut gambar kerja dan denah, agar selalu diperhatikan dengan
benar letak pengikat (fitting) dan peilnya.
8.5. Rangka harus datar (water pass) sedang yang miring harus sesuai
dengan gambar detail arsitektur.
8.6. Pada pertemuan bidang langit-langit dengan dinding harus diperhatikan
pelaksanaan, dan harus sesuai dengan gambar.
8.7. Hubungan rangka utama dengan baja-baja struktural dilakukan dengan
sambungan baut dan mur.
Pasal 6.
PEKERJAAN PEWARNAAN ATAU PENGECATAN
1. Lingkup Pekerjaan.
1.1. Meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat
bantunya yang berhubungan dengan pekerjaan penyelesaian dinding
sesuai gambar, sehingga dapat dicapai hasil yang sempurna.
1.2. Pekerjaan ini meliputi pengecatan tembok eksterior, pengecatan
tembok interior dan pengecatan plafon.
2. Bahan Serta Syarat-syarat.
2.1. Cat interior.
a. Semua bahan cat harus dari penyalur yang disetujui oleh pemilik
proyek, serta disetujui oleh Pengawas. Penggunaan cat bagian
dalam gedung menggunakan jenis setara Dulux Weather Shield,
Jotun. Untuk plafon setara Catylac.
2.2. Cat eksterior.
a. Pekerjaan pengecatan ini menggunakan cat dari jenis yang setara
dengan Dulux Weather Shield, Jotun.
b. Pekerjaan pengecatan harus mengikuti petunjuk-petunjuk dari
pabrik yang bersangkutan. Sebelum pengecatan, cat dalam
kaleng harus diaduk secara merata sebelum dituangkan dalam
tempat cat yang disediakan.
c. Tanpa petunjuk dari pabrik maka penggunaan zat-zat pengering
dan lain-lain tidak dibenarkan.
d. Sebelum permukaan diberi satu lapisan cat dasar (tahan alkali),
Kotoran dan serpihan material yang ada pada permukaan yang
akan di cat, harus dibersihkan sampai benar-benar bersih,
sehingga tidak mengganggu pekerjaan pengecatan ini dan tidak
merusak cat yang terpasang.
2.3. Cat besi.
a. Untuk besi galvanis dicat dengan 2 lapis zinchromate, tanpa
dimenie terlebih dahulu, juga untuk struktur baja, dicat dengan
zinkromat minimal 2 (dua) kali, dengan merk cat setara
Nipponpaint.
b. Pekerjaan pengecatan tidak boleh dimulai apabila:
 Sebelum bagian-bagian yang akan dicat di periksa oleh
Pengawas.
 Apabila bagian yang dicat masih basah, lembab atau berdebu.
 Apabila keadaan cuaca lembab dan hujan.
c. Kontraktor bertanggung jawab atas pengecatan yang baik dan
harus mengatur waktu sedemikian rupa mulai dari pengerjaan
dasar (under coats) sampai dengan pengecatan akhir (finishing
coats).
d. Hasil akhir harus membentuk bidang cat yang utuh, tidak ada
gelembung udara dan bidang cat dijaga terhadap pengotoran.
e. Pengecatan kembali harus dilakukan bilamana bidang yang cacat
tidak disetujui/diterima Pengawas karena cat terkelupas atau
rusak.
f. Warna cat akan ditentukan kemudian, dipilih oleh direksi atau
perencana dan disetujui oleh Pengawas.

Pasal 7.
PEKERJAAN PINTU
1. Lingkup Pekerjaan.
1.1. Meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat
bantunya yang berhubungan dengan pekerjaan penyelesaian pintu
sesuai gambar, sehingga dapat dicapai hasil yang sempurna.
1.2. Pelaksanaan pada pekerjaan ini meliputi yaitu pintu-pintu kaca, pintu
kayu dan panel-panel partisi seperti yang tertuang dalam gambar
perencanaan.
2. Bahan-bahan/Material.
2.1. Ketentuan bahan/material untuk pintu Tempret antara lain:
a. Tempret dibeli dari pabrikan yang berkualitas baik dan sesuai
dengan standar .
b. Ketebalan kaca tempret sesuai dengan permintaan yang di rab
dan gambar
c. Asesoris pintu dan snbalas harus terpasang sesuai item di Rab.

Pasal 8.
PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN PENGUNCI
1. Lingkup Pekerjaan.
1.1. Meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat
bantunya yang berhubungan dengan pekerjaan kunci dan alat
penggantung lain seperti yang tercantum dalam gambar, sehingga
dapat dicapai hasil yang rapi dan sempurna.
1.2. Apabila terjadi perubahan/penggantian “Hardware” akibat kepemilikan
proyek, Kontraktor wajib melaporkan permasalahan ini kepada
Pengawas, Owner, maupun Konsultan atau Perencana.
2. Bahan-bahan/Material.
2.1. Kunci dan Grendel.
a. Kunci tanam untuk pintu putar 1 (satu) daun dan 2 (dua) daun.
b. Grendel putar (kosong-isi) dipakai untuk pintu-pintu WC/Lavatory.
c. Grendel pegas untuk jendela jungkit/BV.
d. Tipe kunci harus sesuai dengan fungsi ruang, dipasang setinggi
100 cm dari lantai atau sesuai petunjuk Pengawas.
2.2. Engsel.
a. Untuk semua pintu putar dipakai engsel kupu merk Arch, dekson
dengan ring nylon ukuran sedang, + 3 (tiga) buah tiap pintu,
dengan menggunakan sekrup kembang sewarna dengan
engselnya.
b. Untuk jendela BV jungkit dipakai engsel khusus (engsel pivot)
dengan ukuran yang sesuai untuk masing-masing ukuran jendela.
2.3. Door Closser.
a. Semua pintu dilengkapi dengan door closser, kecuali pintu
lavatory.
b. Pemasangan door closser harus rapih dan lurus sesuai dengan
letak posisi yang telah disetujui oleh Pengawas. Apabila hal ini
tidak terpenuhi, Kontraktor wajib memperbaiki tanpa tambahan
biaya.
c. Setelah door closser terpasang, Kontraktor harus mengadakan
penyetelan sehingga pintu dapat menutup dengan baik dan
sempurna (Kontraktor juga harus mengajarkan cara penyetelan
kepada Pemberi Tugas).
2.4. Merek yang Digunakan.
a. Untuk kunci tanam dipakai setara merek Cisa, dekson tipe double
turn kunci silinder.
b. Untuk gerendel putar, grendel tanam dan grendel pegas serta
engsel pivot dipakai produksi dalam negeri dan telah
distandarisasikan dalam SII.
c. Semua alat penggantung dan pengunci harus berkualitas baik
sesuai persetujuan Direksi.
d. Pemborong harus menyerahkan contoh tiap alat penggantung dan
pengunci kepada Direksi sebelum melakukan pesanan.

3. Perlindungan.
3.1. Semua bahan tersebut di atas harus dicopot dan dibungkus dengan
plastik atau dalam pembungkus aslinya setelah disetel. Pemasangan
terakhir dilakukan setelah pintu atau jendela selesai pengerjaannya dan
dicat.
4. Pelaksanaan Pekerjaan.
4.1. Sekrup-sekrup harus cocok dengan barang yang dipasang,
Pemasangannya jangan dipukul, akan tetapi hanya diputar sampai
terbenam. Sekrup yang rusak waktu dipasang harus dicabut kembali
dan diganti.
4.2. Engsel untuk pintu kayu dipasang 30 Cm dari tepi atas dan bawah,
sedangkan engsel ke tiga dipasang ditengahnya.
4.3. Semua kunci tanam harus terpasang dengan kuat pada daun pintu, dan
dipasang setinggi 105 Cm dari lantai.
4.4. Pemasangan lockage, handle dan blok plate harus rapih, dan sesuai
dengan letak posisi yang telah ditentukan oleh Pengawas. Apabila hal
tersebut tidak tercapai, Kontraktor wajib memperbaiki tanpa tambahan
biaya.
4.5. Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus
dilakukan pengujian secara kasar dan halus.
4.6. Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan pintunya.
4.7. Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan)
berdasarkan gambar dokumen Kontraktor yang telah disesuaikan
dengan keadaan di lapangan. Di dalam shop drawing harus jelas
dicantumkan semua data yang diperlukan termasuk keterangan produk,
cara pemasangan atau detail-detail khusus yang belum tercantum
dalam gambar dokumen kontrak yang sesuai dengan standar
spesifikasi pabrik.
4.8. Sebelum pelaksanaan shop drawing harus disetujui terlebih dahulu oleh
Pengawas/Konsultan perencana.

Pasal 9
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

Yang termasuk dalam lingkup pekerjaan instalasi listik adalah :


Instalasi penerangan, termasuk lampu – lampu, saklar – saklar, stop
kontak, dan sistem pengabelan.
Pemasangan pengaman arus bocor, arus hubung singkat dan arus lebih
Pekerjaan Finishing dan pengesahan instalasi dari PLN
Sistem instalasi listrik
Sistem tegangan listrik dari jaringan PLN ke jaringan distribusi ialah 110 v/
220 v, 1 fase dimana sentral (nol) dari sistem dihubungkan ke tanah
(Graunded netral). Dari panel listrik utama, tenaga listrik didistribusikan
secara radial ke tempat – tempat yang memerlukannya, titik lampu, stop
kontak dan peralatan yang lain. Untuk tegangan 220 v maka semua
peralatan seperti panel – panel, stop kontak harus dihubungkan ke tanah
sesuai dengan peraturan yang berlaku
Sistem pengabelan
Kabel – kabel primer, sekunder maupun kabel yang ketitik – titik lampu, stop
kontak harus dipilih dari produksi pabrik – pabrik yang telah mendapat
sertifikat dari PLN atau dari laboratorium IMK di Jakarta.
Kabel yang digunakan untuk instalasi penerang adalah NYY 2.5 m2,
pemasangan dalam tembok harus dengan pipa pelindung PVC Ø 5 / 8” yang
berkualitas baik sedang instalasi pengabelan diatas plafond harus memakai
Cable rack, cable trays, maupun peralatan lainnya yang diperlukan dari panel
utama ke Box sakering/panel pembagi yang menggunakan kabel NYY 4 x 4
mm, dalam NYI GBY 4 x 4 diganti sesuai kebutuhan.
Lampu – lampu.
Lampu Downlight 5” ex LED 18 waat Hemat Energi, merupakan bola lampu
bening, lengkap dengan fittingnya dipasang sesuai dengan instalasi listrik.
Lampu Downlight 5” ex LED 18 waat, Saklar lampu dan stop kontak Saklar
lampu dan stop kontak dipasang pada tempat yang telah ditentukan dengan
ketinggian antara 120 – 140 cm diatas lantai. Type saklar lampu dan stop
kontak terbenam didinding (inbown) warna putih, yang berkualitas baik.
Alat – alat penegasan
Alat pengaman harus lebih, arus bocor dan arus hubung sangkal dari bening
sakering konvensional lengkap dengan Box sakeringnya dengan pembagian
group sebagaimana tercantum pada gambar dan menurut petunjuk dari
Direksi. Ampere meter disesuaikan dengan kebutuhan
Untuk pekerjaan instalasi listrik harus dikerjakan oleh instalatur yang sudah
mendapat izin menyelenggarakan pemasangan instalasi listrik dari PLN
Wilayah IV cabang Bengkulu.
Instalatur yang bersangkutan harus mengadakan pengujian terhadap
instalasi yang dipasangnya dan memberikan jaminan bahwa instalasi listrik
tersebut telah siap untuk dialiri listrik dari PLN dengan daya sebagai mana
disebutkan dalam gambar.

Pasal 10.
PEKERJAAN PEMBERSIHAN AKHIR
1. Umum.
Selama masa penanganan pelaksanaan pihak Kontraktor harus tetap
memelihara pekerjaan sedemikian rupa sehingga terbebas dari sisa atau
puing-puing bangunan, kotoran-kotoran dan sampah-sampah yang
dihasilkan sebagai akibat adanya kegiatan proyek.
Pada saat selesainya pekerjaan, pihak Kontraktor diharuskan menyingkirkan
seluruh bahan bangunan yang tersisa dan bahan bangunan yang kelebihan,
sampah-sampah atau puing-puing, perlengkapan, peralatan, mesin-mesin
dari lokasi proyek.
Seluruh bagian permukaan hasil penanganan pekerjaan harus terlihat bersih
dan proyek yang akan diserahkan harus sudah dalam keadaan siap pakai
dan diterima dengan memuaskan oleh Pengawas.
2. Pembersihan Selama Pelaksanaan.
2.1. Kontraktor harus melakukan pembersihan secara rutin untuk menjamin
daerah kerja, kantor darurat dan hunian, tetap terbebas dari tumpukan
bahan sisa dan sampah, serta terbebas dari kotoran-kotoran lainnya
yang dihasilkan dari operasional pekerjaan lapangan dan harus tetap
memelihara daerah kerja dalam keadaan bersih setiap saat.
2.2. Apabila dianggap perlu, semprot bahan-bahan yang kering dan
kotoran-kotoran lainnya dengan air, sehingga dapat mencegah adanya
debu atau pasir yang tertiup angin.
2.3. Siapkan pada daerah kerja tempat-tempat sampah untuk
mengumpulkan bahan-bahan sisa, kotoran-kotoran dan sampah-
sampah sebelum dibuang.
2.4. Buang bahan sisa, kotoran-kotoran dan sampah-sampah pada tempat
yang telah ditentukan dan sesuai dengan peraturan/ perundangan yang
berlaku secara nasional dan peraturan pemerintah daerah setempat
serta harus mentaati undang-undang anti pencemaran.
3. Pembersih Akhir.
3.1. Pada saaat selesainya pekerjaan lapangan, daerah proyek harus tetap
dijaga kebersihannya dan siap dipakai oleh pemilik. Pihak Kontraktor
harus memulihkan daerah proyek yang bukan bagian pekerjaan untuk
perbaikan seperti dijelaskan dalam dokumen kontrak sesuai dengan
keadaan aslinya.
Pasal 11.
PENUTUP
1. Segala sesuatu yang belum tercantum di dalam RKS ini, dan apabila
ternyata diperlukan akan dicantumkan dalam berita acara penjelasan
pekerjaan.
2. Hal-hal atau permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan pekerjaan,
penyelesaian di lapangan akan dibicarakan dan diatur oleh Pengawas dan
Pemborong dan apabila diperlukan akan dibicarakan bersama dengan
Konsultan Perencana dan Pengawas dalam rapat berkala.

Bengkulu, 2018

Dibuat :
Konsultan Perencana
CV. ARCU BUANA CONSULTANT

KAMALUDIN, ST
Direktur

Anda mungkin juga menyukai