Anda di halaman 1dari 5

Kampung Adat Dan Seni Musik

Kampung Istiadat

TUGAS PLH
ANGGOTA KELOMPOK :
 MUHAMMAD IKHSAN







SELAMAT MENIKMATI
Desa adat atau disebut juga dengan nagari, huta, marga dan lain-lain adalah unit
pemerintahan (politik), sosial, ekonomi dan budaya masyarakat hukum adat. Desa
adat adalah susunan asli yang mempunyai hak-hak asal usul berupa hak mengurus
wilayah (hak ulayat) dan mengurus kehidupan masyarakat hukum adatnya. Dalam
menjalankan pengurusan tersebut, Desa adat mendasari diri pada hukum adat untuk
mengatur dan mengelola kehidupan masyarakat hukum adat dan wilayah adatnya.

Desa Adat menurut Undang-undang Desa Nomor 6 Tahun 2014 adalah pengakuan
masyarakat hukum adat sebagai subjek hukum dalam sistem pemerintahan, yaitu
menetapkan unit sosial masyarakat hukum adat seperti nagari, huta, kampong,
mukim dan lain-lain sebagai badan hukum publik. Selanjutnya Pasl 103 UU Nomor 6
tahun 2014, Desa adat sebagai badan hukum publik mempunyai kewenangan
tertentu berdasarkan hak asal usul, yaitu :

1. Pengaturan dan pelaksanaan pemerintahan berdasarkan susunan asli atau dengan kata
lain pemerintahan berdasarkan struktur dan kelembagaan asli, seperti nagari, huta,
marga dan lain-lain,
2. Pengaturan dan pengurusan ulayat atau wilayah adat,
3. Pelestarian nilai sosial dan budaya adat,
4. Penyelesaian sengketa adat berdasarkan hukum adat yang berlaku di desa adat yang
selaras dengan Hak Asasi Manusia,
5. Penyelenggaraan sidang perdamaian desa adat yang sesuai dengan UU yang berlaku,
6. Pemeliharaan ketenteraman dan ketertiban masyarakat desa adat berdasarkan hukum
adat,
7. Pengembagan kehidupan hukum adat.

Selain menjalankan tugas kewenangan berdasarkan hak asal usul diatas, desa adat
juga menjalankan kewenangan yang dilimpahkan pemerintah pusat dan daerah.
Sehingga desa adat adalah perpaduan unit sosial masyarakat adat dengan unit
pemerintahan. Dalam konteks ini, desa adat adalah kuasi-negara (State Auxalary
Bodies).
Contoh-contoh Desa Adat di Indonesia: Desa Wae Rebo (NTT), Kampung Saga (NTT),
Desa Les (Bali), Kampung Sindangbarang (Jawa Barat), Kampung Naga (Jawa Barat),
Desa Sillanan (Sulawesi Selatan),Dan lain-lain.

Ini Contoh Desa Wae Rebo Dari NTT


Menurut Purba (2007:2), musik tradisional tidak berarti bahwa suatu musik dan
beragam unsur di dalamnya bersifat kolot, kuno atau ketinggalan zaman. Tetapi musik
tradisional adalah musik yang bersifat khas dan mencerminkan kebudayaan suatu
etnis atau masyarakat.

Musik tradisional, baik itu kumpulan komposisi, idiom, struktur dan instrumentasinya
serta gaya maupun elemen-elemen dasar komposisinya, seperti ritme, modus, melodi
atau tangga nada, tidak diambil dari sistem musikal yang berasal dari luar kebudayaan
suatu masyarakat pemilik musik yang dimaksud tersebut.

Pengertian Musik tradisional adalah musik yang berakar pada tradisi masyarakat
tertentu, maka keberlangsungannya dalam konteks saat ini yaitu upaya pewarisan
secara turun temurun masyarakat sebelumnya untuk masyarakat selanjutnya.

1. Sarana upacara adat budaya (ritual)


Musik di Indonesia, biasanya berkaitan erat dengan upacara-upacara kelahiran, kematian,
perkawinan serta keagamaan dan kenegaraan.Pada beberapa daerah, bunyi yang dihasilkan oleh
instrumen atau alat tertentu dipercaya mempunyai kekuatan magis. Oleh sebab itu, instrumen
seperti itu digunakan sebagai sarana kegiatan adat istiadat masyarakat.2. Pengiring Tarian

Di berbagai wilayah di Indonesia, bunyi-bunyian atau musik dibuat oleh masyarakat untuk mengiringi
tarian- tarian khas daerah. Oleh karena itu, kebanyakan tarian khas daerah di Indonesia hanya dapat
diiringi oleh musik daerahnya sendiri-sendiri.Selain musik daerah, musik pop dan dangdut juga
digunakan untuk mengiringi berbagai tarian modern, seperti poco-poco, dansa dan lain sebagainya.
3. Sarana Hiburan
Dalam hal ini, musik adalah salah satu cara untuk menghilangkan kejenuhan akibat rutinitas kegiatan
harian, serta sebagai sarana rekreasi dan ajang pertemuan dengan warga lainnya. Biasanya
masyarakat Indonesia sangat antusias dalam menonton pagelaran musik.
4. Sarana Komunikasi
Di beberapa tempat di Indonesia, bunyi-bunyi tertentu yang mempunyai makna tertentu untuk
anggota kelompok masyarakatnya. Biasanya bunyi-bunyian itu mempunyai pola ritme tertentu dan
menjadi tanda untuk anggota masyarakatnya atas suatu peristiwa atau kegiatan tertentu.Alat yang
biasa dipakai dalam masyarakat Indonesia yaitu kentongan, lonceng di gereja dan bedug di masjid.
5. Sarana Ekspresi Diri
Bagi para seniman (baik pencipta lagu ataupun pemain musik) musik merupakan media untuk
mengekspresikan diri mereka. Melalui musik, mereka mengaktualisasikan potensi dirinya.Melalui
musik juga, mereka mengungkapkan perasaan ataupun emosi, pikiran, gagasan, dan cita-cita tentang
diri, masyarakat, dunia dan Tuhan.

6. Sarana Ekonomi
Bagi para musisi dan artis professional, musik tidak saja sekadar berguna sebagai sarana ekspresi dan
aktualisasi diri. Musik juga merupakan sumber penghasilan. Mereka merekam hasil karya seni mereka
dalam bentuk pita kaset dan cakram padat (Compact Disk/CD) serta menjualnya ke pasaran.

Dari hasil penjualannya tersebut mereka mendapatkan penghasilan untuk memenuhi


kebutuhan dalam hidup. Selain dalam bentuk kaset dan CD, para musisi juga melaksanakan
pertunjukan yang dipungut biaya.

Pertunjukannya tidak hanya diselenggarakan di suatu tempat, namun juga dapat


diselenggarakan di daerah-daerah lain di Indonesia ataupun luar Indonesia.

Jenis-jenis musik tradisional di Indonesia bisa dibedakan menjadi musik


tradisi, musik keroncong, musik perjuangan, musik dangdut dan musik
pop.

1.Musik Gong Luang


2. Musik Krumpyung
3. Musik Gambang Kromong
4. Musik Laras Madya dan Santi Swara
5. Musik Karang Dodou
6. Musik Huda
7. Musik Goong Renteng

Anda mungkin juga menyukai