Anda di halaman 1dari 10

MASYARAKAT HARUS BERHATI-HATI DENGAN SISTEM

PIRAMIDA

Sistem Piramida perlu diwaspadai


Di Indonesia saat ini telah berkembang Penjualan Langsung melalui
sistim Piramida. Sistem piramida ini secara sepintas mirip Multi Level
Marketing/Network Marketing dan cukup banyak orang telah melibatkan
diri sebagai anggota, lebih tepat disebut bahwa sistem ini berkedok Multi
Level Marketing. Skema Piramida ini pulalah yang menyebabkan nama
MLM menjadi jelek di mata masyarakat yang kurang mengerti.
Sistem Piramida, yang menawarkan kesempatan untuk mendapatkan
keuntungan besar dengan sedikit usaha, sebenarnya telah pula dijalankan
di Taiwan, Amerika Serikat, Malaysia dan lain-lain negara, tetapi
sehubungan dengan banyaknya pengaduan dari para anggotanya, kini di
negara-negara tersebut sistem ini diawasi secara ketat oleh Pemerintah
setempat karena dianggap merugikan dan meresahkan masyarakat luas.
Diantara perusahaan-perusahaan tersebut banyak pula yang telah ditutup.
Aturan Sistem Piramida
1. Biaya Pendaftaran keanggotaan berikut paket produk, sangat mahal.
2. Harga jual produk-produknya juga sangat tinggi, ada yang bisa
mencapai lebih dari 10 kali lipat harga produk sejenis dipasaran.
3. Sistem dilakukan menyerupai Multi Level Marketing, tetapi tidak
sama.
Misalnya masing-masing anggota dibatasi hanya boleh merekrut
maksimum 2 orang. Dua orang tersebut, rekrut dua orang lain lagi
dan seterusnya hingga terbentuk satu piramida juga cara-cara lain
yang mirip cara ini, misalnya merekrut max. 3,4,5 anggota.
4. Satu orang anggota boleh membeli lebih dari 1 keanggotaan (disebut
kavling).
5. Imbalan diberikan berdasarkan tersusunnya satu jaringan berbentuk
piramida dengan jumlah orang dalam format tertentu; imbalan bukan
berdasarkan presentasi atas volume penjualan dan tidak ada unsur
harus memasarkan produk sampai kepada konsumen.
6. Masa keanggotaan kadangkala berlangsung sangat singkat (hanya
sampai dengan terbentuknya suatu format tertentu). Berbeda dengan
perusahaan penjualan langsung, dimana anggota dapat aktif minimal
1 tahun atau bahkan seumur hidup.
7. Program pemasaran (Marketing Plan) skema piramida sangat rumit
dan susah dipelajari. Titik berat pada rekruting, bukan pada
penjualan.

Apa bedanya dengan bisnis penjualan langsung?


Dalam dunia penjualan langsung, baik di Indonesia maupun di tingkat
internasional, terdapat 3 sistem yang telah berjalan sangat lama, yaitu
sistem konvensional atau Single Level Marketing (termasuk party plan),
sistem Limited Level dan sistem Multi Level atau Multi Level Marketing.
1. Semuanya sama-sama membuka peluang berpenghasilan bagi
siapa saja yang mau berusaha berdasarkan kerjasama kemitraan.
2. Landasan bisnisnya sama-sama terdiri dari 3 hal, yaitu merekrut,
mendidik, dan memotivasi para mitra usaha yang lazim disebut
Distributor atau Dealer. Semuanya sama-sama mengenakan biaya
pendaftaran keanggotaan kepada para Distributor/Dealernya
dengan nilai yang pantas sesuai dengan starter kit yang diperoleh.
3. Semuanya sama-sama memiliki sejumlah produk (barang atau
jasa) dengan harga yang masuk akal untuk dijual melalui para
Distributor/Dealer sampai ke tangan konsumen. Berdasarkan
volume penjualan yang dicapai, para Distributor/Dealer
memperoleh imbalan berupa komisi beserta insentif dan berbagai
hadiah yang menarik yang jumlah dan besarnya tidak terbatas.
4. Semuanya sama-sama memberlakukan sistem dimana seorang
anggota hanya mendapatkan satu keanggotaan dan tidak boleh
lebih.
5. Bagi Distributor/Dealer yang aktif bekerja peluang
berpenghasilan sudah pasti ada.
6. Program pemasaran (Marketing Plan) sederhana dan transparan.
Dari perbedaan aturan main tersebut diatas, terlihat bahwa sistem
Piramida :
1. Menjerat dan menyesatkan masyarakat dan anggotanya, karena :
1. Dapat dikategorikan sebagai judi sebab perolehan
penghasilan berada diluar kontrol anggota yang berada di
level bawah, pendapatan utama diperoleh bukan dari
penjualan barang dan jasa, tetapi terutama dari rekruting
orang lain untuk mencapai format tertentu.
2. Tidak membuka peluang berpenghasilan yang merata dan
adil sebagaimana layaknya yang ditawarkan perusahaan
yang menjalankan sistem Penjualan Langsung termasuk
MLM. Merugikan anggota yang sudah membayar biaya
pendaftaran berikut paket produk yang sangat mahal,
kemudian menghadapi kesulitan menjual produk-produk
tersebut kepada masyarakat karena tujuan perusahaan
adalah menggunakan produk sekedar sebagai kedok untuk
menarik dana dari masyarakat dan tidak diberi pelatihan
cara penjualan.
3. Merugikan masyarakat yang membeli produk-produk dari
sistem piramida, karena harganya jauh melampaui harga
produk sejenis di pasaran.
2. Bertentangan dengan dasar-dasar sistem penjualan langsung serta
kode etik yang berlaku.
1. Merupakan metamorfosa dari sistem Surat Berantai yang
telah dilarang dibanyak negara.
2. Aturan mainnya sangat mirip dengan Surat Berantai yaitu:
1. Menarik biaya pendaftaran cukup besar
(Pendapatan perusahaan diperoleh terutama dari
biaya pendaftaran anggota bukan dari penjualan
produk/jasa)
2. Produk yang disediakan perusahaan hanya untuk
tujuan kamuflase, karena titik berat bisnis lebih
pada format jaringan dan anggota tidak selalu
diwajibkan untuk mengambil produk yang dibeli
apalagi dilatih untuk menjual kembali.
Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) yang merupakan bagian
dari World Federatian of Direct Selling Association (WFDSA)
menghimbau kepada masyarakat luas agar tidak mudah percaya dengan
tawaran menarik dari perusahaan yang melakukan Sistem Piramida dan
sejenisnya. Bagi anggota masyarakat yang telah merasa dirugikan oleh
sistem tersebut, agar segera melaporkan kepada Pihak Yang Berwajib.
Menjadi mitra usaha dan berbelanjalah pada perusahaan yang telah
terdaftar sebagai anggota APLI (Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia).

Jangan membuat kesalahan yang mahal


Ribuan orang di dunia telah kehilangan jutaan dolar karena bergabung
dengan sistem pemasaran ber Skema Piramida. Banyak dari korban sadar
bahwa mereka sedang berjudi (meskipun mereka tidak mengetahui bahwa
mereka sedang terperangkap). Namun demikian, banyak pula korban lain
mengira bahwa mereka membayar untuk modal awal membuka bisnis
sendiri. Orang-orang ini telah ditipu oleh Skema Piramida yang
disamarkan agar nampak seperti bisnis yang legal.
Tulisan ini bertujuan membantu Anda menghindar dari jerat Skema
Piramida, baik yang sederhana atau yang tersamar. Sistem Piramida yang
sederhana mirip sekali dengan surat berantai, sedangkan Sistem Piramida
yang tersamar seperti serigala berbulu domba, menyembunyikan sifat asli
mereka dengan tujuan menipu calon investor dan mengelabui Aparat
Hukum.

Apakah Skema Piramida itu?


Skema Piramida adalah sistem (ilegal) dimana banyak orang yang berada
pada lapisan terbawah dari piramida membayar sejumlah uang kepada
sejumlah orang yang berada di lapisan piramida teratas. Setiap anggota
baru membeli peluang untuk naik ke lapisan teratas dan mendapat
keuntungan dari orang lain yang bergabung kemudian. Sebagai contoh,
untuk menjadi anggota Anda mungkin harus membayar mulai dari jumlah
yang kecil hingga jutaan rupiah. Dalam contoh ini, Anda harus membayar
Rp. 10 juta, untuk membeli sebuah tempat pada piramida di lapisan paling
bawah. Uang Anda senilai Rp. 5.000.000 akan pindah ke orang lain yang
posisinya tepat di atas Anda dan Rp 5.000.000 lainnya beralih ke puncak
piramida, atau ke promotor. Bilamana semua posisi yang tersedia dalam
skema tersebut telah dipenuhi peserta, promotor akan memperoleh Rp 160
juta, sedangkan Anda dan teman-teman lain yang sama-sama berada di
lapisan paling bawah akan kehilangan Rp 10 juta per orang. Apabila
promotor telah terbayar, maka posisinya dihilangkan dan yang berada di
lapisan kedua akan naik ke puncak. Setelah itu, barulah kedua orang yang
tadinya berada pada lapisan kedua akan menikmati keuntungan. Untuk
membayar kedua orang ini, lapisan terbawah ditambah 32 posisi baru, dan
pencarian peserta baru terus berlanjut. Setiap kali sebuah lapisan naik ke
puncak, sebuah lapisan baru harus ditambahkan pada alas piramida,
masing-masing 2 kali lebih banyak dari sebelumnya. Apabila jumlah
peserta baru mencukupi, maka Anda dan 15 peserta lain yang berada pada
lapisan yang sama mungkin dapat mencapai puncak.
Namun demikian, untuk mengumpulkan keuntungan bagi Anda,
dibutuhkan 512 orang peserta baru dimana setengah dari mereka akan
kehilangan Rp. 10 Juta. Tentu saja, piramida ini bisa saja ambruk jauh
sebelum Anda mencapai puncak karena jumlah rekruting tidak tercapai.
Agar supaya setiap peserta dapat memperoleh keuntungan, selalu
dibutuhkan peserta-peserta baru. Namun pada kenyataannya, jumlah
peserta baru terbatas dan setiap lapisan baru memiliki peluang merekrut
orang lain, lebih kecil dan peluang kehilangan uang justru lebih besar.

Hal-hal yang perlu Anda ketahui tentang Skema Piramida :


1. Mereka adalah pecundang. Skema Piramida didasarkan pada
konsep matematika sederhana : banyak pecundang membayar
kepada sedikit pemenang.
2. Skema ini menipu. Peserta skema piramida, secara sadar atau
tidak, menipu orang yang mereka rekrut. Tidak banyak orang
yang bersedia menjadi peserta dan membayar bilamana seluruh
konsep permainan dijelaskan pada mereka.
3. Skema ini ilegal. Di banyak negara skema ini dilarang, ada resiko
yang serius bahwa usaha piramida ditutup oleh pemerintah dan
para pesertanya dikenakan denda serta hukuman penjara.
Mengapa orang mau membayar untuk menjadi peserta piramida?
Promotor skema piramida adalah ahli psikologi kelompok. Pada acara
perekrutan peserta baru, mereka menciptakan suasana hingar-bingar dan
antusias dimana terjadi tekanan kelompok serta janji-janji kemudahan
memperoleh uang, menimbulkan kekhawatiran orang akan hilangnya
suatu peluang baik. Pertimbangan-pertimbangan serta pertanyaan calon
peserta diabaikan. Sulit sekali bertahan untuk tidak tergoda kecuali Anda
benar-benar yakin bahwa konsep ini menjebak Anda.

Skema Piramida yang tersamar ? seperti serigala berbulu domba


Beberapa promotor Skema Piramida berusaha membuat skema yang
kelihatan mirip dengan metode penjualan berjenjang. Penjualan
berjenjang adalah suatu sistem bisnis yang legal dan menggunakan
jaringan mitra usaha mandiri untuk menjual produk-produk langsung
kepada konsumen.
Agar kelihatan seperti perusahaan penjualan berjenjang, Skema Piramida
menyediakan serangkaian produk yang dinyatakan sebagai produk jualan
untuk dipasarkan langsung kepada konsumen.
Namun demikian, pada kenyataannya hampir tidak ada usaha sama sekali
untuk memasarkan produk-produk tersebut pada konsumen. Sebaliknya,
penghasilan diciptakan berdasarkan perekrutan anggota-anggota baru.
Juga para mitra usaha baru dipaksa untuk membeli sebanyak mungkin
produk yang bernilai besar pada saat mengisi formulir peserta. Misalnya,
Anda mungkin harus membeli produk yang sebenarnya tidak bermanfaat
senilai Rp 10 juta agar dapat menjadi ?mitra usaha?. Orang yang merekrut
Anda mendapat komisi Rp 5.000.000 (50%) dan Rp 5.000.000 sisanya
terbang ke puncak (dalam hal ini perusahaan). Perhatikanlah
persamaannya dengan skema piramida dalam uraian sebelumnya. Namun
demikian, piramida yang paling tersamar tidak terlalu mudah dibongkar
kedoknya. Skema Piramida sering memilih produk-produk yang biaya
produksinya murah namun tidak memiliki nilai di pasaran, seperti produk-
produk ajaib hasil penemuan baru, pengobatan eksotik dan sebagainya.
Dengan demikian sulit dijelaskan apakah produk-produk seperti itu benar-
benar memiliki pangsa pasar. Cara terbaik untuk menghindari jebakan dari
piramida yang tersamar adalah dengan mengetahui secara pasti apa yang
ingin diperoleh dari peluang berpenghasilan secara legal.
Penjualan berjenjang dan penjualan satu tingkat ? peluang
berpenghasilan yang legal
Penjualan berjenjang dan penjualan satu tingkat merupakan suatu cara
populer untuk menjual produk secara eceran, tidak melalui toko yang
menggunakan pramuniaga, tetapi melalui wirausahawan yang mandiri
(mitra usaha) langsung ke tangan konsumen. Sebagai mitra usaha, Anda
dapat menentukan jam kerja sendiri dan mendapatkan penghasilan dengan
menjual produk-produk hasil produksi perusahaan yang cukup ternama.
Dalam struktur penjualan berjenjang dan penjualan satu tingkat Anda juga
dapat membangun dan membina kelompok penjualan sendiri dengan cara
merekrut, memotivasi, menyediakan produk dan pelatihan kepada mereka.
Penghasilan Anda akan mencakup presentasi penjualan kelompok Anda
dan penjualan Anda sendiri kepada konsumen. Peluang ini telah membuat
penjualan berjenjang dan penjualan satu tingkat menjadi cara yang
menarik untuk memulai bisnis dengan modal awal yang kecil.
Perbedaan antar bisnis yang legal dengan Skema Piramida tersamar
Skema Piramida mencari peluang untuk mendapatkan uang dari Anda.
Perusahaan penjualan berjenjang dan penjualan satu tingkat mencari
peluang untuk mendapatkan uang bersama Anda pada saat Anda
membangun bisnis dan menjual produk langsung kepada konsumen.
Sebelum Anda resmi bergabung menjadi anggota (mitra usaha) suatu
perusahaan, selidikilah secara hati-hati. Cara yang baik untuk memulai
adalah dengan menanyakan 3 hal tesebut di bawah ini kepada diri sendiri :
1. Berapa biaya yang harus saya bayar untuk menjadi mitra usaha?
2. Apakah perusahaan mau membeli kembali produk yang tidak
terjual, bila saya mengundurkan diri?
3. Apakah produk-produk perusahaan dijual sampai ke tangan
konsumen?

1. Berapa biaya menjadi mitra usaha? Bilamana nilainya besar,


berhati-hatilah.
Biaya awal dalam perusahaan penjualan berjenjang biasanya
relatif kecil. Perusahaan biasanya membuat cara yang mudah dan
ekonomis bagi Anda untuk mulai menjual. Sebaliknya, skema
piramida, menciptakan hampir seluruh keuntungan dari biaya
merekrut peserta baru. Itulah sebabnya, biaya untuk menjadi
mitra usaha biasanya besar sekali. HATI-HATI PIRAMIDA
SERING MENYAMARKAN BIAYA MENJADI PESERTA
DENGAN MEMASUKKAN BIAYA PEMBELIAN PAKET
PELATIHAN, JASA PELAYANAN KOMPUTER DAN
PRODUK. Pembelian ini mungkin tidak mahal atau bahkan tidak
perlu, tetapi akan ada tekanan untuk ?memanfaatkan peluang
secara maksimal?
2. Bagaimana dengan pengembalian produk?JIKA ANDA BISA
TERSUDUT DENGAN MENANGGUNG PRODUK YANG
TIDAK TERJUAL, BERHATI-HATILAH! Perusahaan yang
legal dan mensyaratkan pembelian produk biasanya bersedia
?membeli kembali? produk-produk yang tidak terjual bila Anda
memutuskan untuk mengundurkan diri dari bisnis tersebut.
Beberapa undang-undang daerah mensyaratkan nilai pembelian
kembali sekitar 90 % dari nilai sebenarnya selama produk berada
dalam kondisi layak jual.
3. Apakah produk dijual kepada konsumen?JIKA JAWABANNYA
TIDAK (ATAU TIDAK BANYAK), MENGHINDARLAH!
Ini adalah kuncinya. Sistem penjualan berjenjang dan penjualan
langsung (seperti halnya sistem penjualan eceran yang lain)
menggantungkan diri pada penjualan kepada konsumen dan
pengembangan pasar. Ini membutuhkan produk berkualitas dan
harga yang bersaing. Sebaliknya, skema piramida tidak menaruh
perhatian pada penjualan poduk kepada konsumen. Keuntungan
diciptakan dari jumlah anggota baru yang membeli produk, bukan
karena unsur kegunaannya atau harganya yang menarik, tetapi
karena ada unsur paksaan untuk membeli. Pembelian produk
seharusnya tidak melampaui kemampuan menjual yang realistis.
Cara lain yang digunakan Sistem Piramida tanpa memaksa ada
membeli produk tetapi mendorong anda untuk rekrut orang
sebanyak mungkin yang masing-masing tentu menyetor sejumlah
uang dengan iming-iming akan memperoleh uang lebih banyak
lagi.
Bagaimana melindungi diri Anda dari investasi yang menjerumus
kan?
1. Luangkan waktu. Jangan biarkan seorangpun mendesak Anda.
Peluang yang baik untuk membangun bisnis dalam struktur
penjualan berjenjang maupun pemasaran satu tingkat tidak akan
lenyap dalam semalam. Orang yang mengatakan ?masuklah saat
ini juga? memberi kesan seakan-akan mereka yang bergabung
belakangan tidak akan mendapatkan apa-apa. HATI-HATI !
2. Tanyakan hal-hal berikut:
1. Tentang perusahaan dan manajemennya
2. Tentang nilai produk di pasaran, dan potensi pasar di
daerah Anda untuk dapat menjual sampai ke tangan
konsumen pemakai produk.
3. Tentang biaya menjadi anggota (termasuk pembelian
wajib)
4. Tentang garansi pembelian kembali produk yang tidak
terjual bila anda mengundurkan diri.
5. Tentang rata-rata penghasilan mitra usaha yang aktif
3. Mintalah semua literatur perusahaan yang tersedia
4. Konsultasikan dengan orang lain yang pernah mempunyai
pengalaman dengan perusahaan tersebut beserta produk-
produknya. Telitilah lebih lanjut apakah produk-produk tersebut
benar-benar dijual ke konsumen.
5. Selidikilah dan cocokkanlah kebenaran semua informasi yang
Anda terima. Jangan menganggap bahwa dokumen yang
kelihatannya resmi berarti benar-benar akurat atau lengkap.

Kemana harus mencari bantuan?


Untuk bantuan mengecek sebuah perusahaan, hubungi Asosiasi Penjualan
Langsung Indonesia, atau Pejabat setempat. Bilamana Anda mencurigai
sebuah perusahaan dijalankan dengan skema piramida yang tidak sesuai
hukum. Janganlah ikut terlibat, laporlah pada instansi terkait.
Bantuan yang lebih banyak lagi
Bilamana Anda ingin mendapatkan bantuan dalam mengawali usaha Anda
sendiri, Skema Piramida yang tersamar bukan satu-satunya ancaman.
Untuk bantuan menyelidiki dan menghindari peluang bisnis yang curang,
kirimkan pertanyaan Anda ke Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia,
dengan alamat Sekretariat :
K-Link Tower Lantai 8, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 59A
Jakarta
Telp: (021) 711 48 100 Fax : (021) 711 48 050
E-mail: apli@cbn.net.id

Anda mungkin juga menyukai