Anda di halaman 1dari 13

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Flow chart Optimasi Laju Produksi ESP

Gambar 4.1 Flow chart Optimasi Laju Produksi ESP.

27 | Pembahasan
4.2 PERENCANAAN DESAIN ELECTRICAL SUBMERSIBLE PUMP

Perencanaan Electrical Submersible Pump pada sumur x bertujuan untuk


menentukan jenis dan ukuran pompa, jumlah stages, jenis motor, kabel, dan
transformator sesuai dengan merek dagang terpilih, data produksi, konfigurasi
sumur, dan karakteristik fluida produksi.

4.2.1 Persiapan Data Awal

Di dalam suatu perencanaan electrical submersible pump diperlukan data-


data penunjang seperti data reservoir, data komplesi , dan data produksi. Data yang
digunakan untuk perencanaan ini.

Data Reservoir
Tekanan Reservoir 2467.34 psia
Tekanan Alir Dasar Sumur 2292.88 psia
Temperatur 229.5 f
Water Cut 75 %
Data Fluida
API gravity 25.42
GLR 375 SCF/STB
SG minyak 0.9018
SG air 1.009
SG gas 0.64
Data Sumur
Kedalaman Sumur 8390 ft
Perforasi Atas 8121 ft
Bottom Perfo 8134 ft
Perfo tengah 8127 ft
Kedalaman Pompa ESP 8021 ft
ID Tubing 1.995 inch
OD Tubing 2.875 inch
ID Casing 4.5 inch
Qgross 85 bbl/d
Tekanan kepala tubing (Pt) 100 psi
Tekanan dalam pipa (Pc) 110 psi

28 | Pembahasan
Gambar 4.2 Sketsa Sumur x.

29 | Pembahasan
4.2.2 Metoda Perhitungan

4.2.2.1 Penentuan Spesific Gravity Fluida

1. Specific gravity air = Water Cut x SG Air

= 0,75x 1

= 0,75
2. Specific gravity minyak = Oil Cut x SG minyak

= (1 - 0,75) x 0,90

= 0,225

3. SG Fluida Campuran = SG air + SG minyak

= 0,75 + 0,225

= 0,975

4. Gradient Fluida (Gf) = SG Fluida Campuran x 0,433 Psi/ft

= 0,975 x 0,433 Psi/ft


= 0,431 Psi/ft

4.2.2.2 Penentuan Inflow Performance Relationship (Vogel)

1. Menentukan Produktivity Index (PI)

PI

85
= (2467.34−2292.88)

= 0,48 STB/day/psi

2. Menentukan laju produksi maksimum (Qmax)

Qmax

85
= 2292.88 2292.88 2
= 690 Bfpd
1−0.2( )−0.8( )
2467.34 2467.34

30 | Pembahasan
3. Menentukan kurva Inflow performance relationship Pwf vs Qo Menghitung
Qo berdasarkan persamaan sebagai berikut :

Hasil Perhitungan IPR Sumur x

Pwf Q
2467,34 0
2167,34 142,7527
1867,34 269,1956
1567,34 379,3285
1267,34 473,1516
967,34 550,6648
667,34 611,868
367,34 656,7614
0 689,5196

Kurva IPR vs TPR


3,000.00

2,500.00
Initial
2,000.00
TPR
Pwf, Psi

1,500.00 Tahun 1
Tahun 2
1,000.00
Tahun 3
500.00 Tahun 4
Tahun 5
0.00
0 200 400 600 800 1000
Q, Bfpd

Gambar 4.3 Kurva IPR Sumur x Menggunakan Metode Vogel.

Sebelum di lakukan pemasangan Artificial Lift di peroleh laju produksi


sebesar 267 Bfpd @1850 Psi, dan tidak berproduksi lagi pada tahun ke dua. Oleh
karena itu di anjurkan untuk pemasangan Artificial Lift agar laju produksi
meningkat.

31 | Pembahasan
4.2.2.3 Penentuan Pump Depth Setting

1. Menentukan Static Fluid Level

SFL
2467,34 110
SFL = 8127 ft - ( + 0,431)
0,431

SFL = 2147,093𝑓𝑡

2. Menentukan Working Level Fluid

WFL

390 110
WFL = 8127 ft - (0,431 + 0,431)

WFL = 6966,90 ft

3. Menentukan Pump Setting Depth minimum

PSDmin

110
PSDmin = 6966,90 + (0,431)

PSDmin = 7222,12 ft

4. Menentukan Pump Setting Depth maksimum

PSDmax

110
PSDmax = 8127 + ( )
0,431

PSDmax = 8382,22 ft

5. Menentukan PSD asumsi (PSDmin < PSDobs < PSD maks)

Total Dynamic Head (TDH) ditentukan berdasarkan PSD asumsi, dengan PSD
min 7222,12 ft dan PSD maks 8382,22 ft, dimana untuk perencanaan PSD
asumsi berkisar antara 7223 ft sampai 8382ft yaitu 7700 ft.

32 | Pembahasan
4.2.2.4 Perhitungan Pump Intake Pressure
1. Menghitung tekanan alir sumur yang direncanakan (Pwfd) dengan laju
aliran yang di harapkan sebesar 400 Bfpd.

2. Pwfd

552
Pwfd = 2467.34 – (0,48)

Pwfd = 1317 psi

3. Menentukan Pump Intake Pressure (PIP) berdasarkan hasil perhitungan


laju air yang direncakanan.

PIP

8127−7700 x 0,975
PIP = 1317 - ( )
2,31

PIP = 1137psi

4.2.2.5 Perhitungan Total Dynamic Head

1. Menentukan Net lift berdasarkan perhitungan laju air yang direncanakan.

Net lift

1317𝑥2,31
Net lift = 8127 – ( )
0,975

Net Lift = 5007 ft

2. Kebutuhan tekanan tubing di kepala sumur 100 psi diubah menjadi head (ft)

Head

100𝑥2,31
Head =( )
0,975

Head = 237 ft

33 | Pembahasan
3. Menghitung kehilangan tekanan karena gesekan di tubing menggunakan
rumus William-Hazen menggunakan gambar, untuk tubing 1,995” dengan
design rate sebesar 400 Bfpd.

100 1,85 𝑄𝑡 1,85


2,083 𝑥 ( ) 𝑥
𝑐 34,3
Friction Loss = ( 4,8655 )
𝐼𝐷

100 1,85 552 1,85


2,083 𝑥 ( ) 𝑥( )
120 34,3
Friction Loss = ( 4,8655
) = 8,76
1,995

8,76
Friction Loss = 1000 𝑥 𝐷

8,76
Friction Loss = 1000 𝑥 8127

Friction Loss = 71,19 ft

4. Menghitung Total Dynamic Head

TDH = Net Lift + Friction Loss + Head

TDH = 5007 ft + 71,19 ft + 237ft

TDH = 5315 ft

4.2.2.6 Pemilihan Pompa Sumur x


Pemilihan tipe pompa berdasarkan besarnya rate produksi yang diharapkan 400
Bfpd dengan ukuran OD casing 4,5” menggunakan tipe pompa REDA AN550
dengan frekwensi 60 Hz dan rentang kapasitas 400-700 bbl/d.

34 | Pembahasan
Gambar 4.4 Pemilihan Type Pompa.
Schlumberger REDA ESP Catalog

1. Menentukan jumlah stage dengan menggunakan persamaan

5315 𝑓𝑡
= (15 𝑓𝑡/𝑠𝑡𝑔) = 354 stg

2. Menentukan HP dengan menggunakan persamaan

HP = 0,2 x 354stg x 0,975

𝐻𝑃 = 69 ℎ𝑝

35 | Pembahasan
Gambar 4.5 Performance Curve.
Schlumberger REDA ESP Catalog
4.2.2.7 Pemilihan Motor Sumur x

Pemilihan motor didasarkan pada peninjauan keekonomian, penghematan karena


kabel berukuran lebih kecil berlawanan dengan biaya controller motor. Maka
pemilihan motor 38 hp dengan voltage 1430 Volt dan Ampere 16.5 Amp pada 60
Hz.

Gambar 4.6 Series Motor.


Schlumberger REDA ESP Catalog

36 | Pembahasan
4.2.2.8 Menentukan Ukuran Transformer

1. Menghitung Correction Voltage (Vc)

Voltage drop = 10 Volt/1000

Factor Corr = 1.376

L = 𝑃𝑆𝐷 + 100 𝑓𝑡

L = 7800 ft

Vc

7800
Vc =(1000) x 10 x 1,376

Vc = 107,328

2. Menghitung Surface Voltage (Vs)

Motor Voltage = 1157 Volt

Vs = 𝑉𝑚 + 𝑉𝑐

Vs = 1157 𝑉𝑜𝑙𝑡 + 107 𝑉𝑜𝑙𝑡

Vs = 1264 Volt

3. Menentukan besarnya tegangan Transformer (T)

1264 x 40,5 x 1,73


T =( )
1000

𝑇 = 88,5 𝐾𝑉𝐴

37 | Pembahasan
Dalam penentuan transformer dipilih dengan mempertimbangkan kehilangan tekanan
yang paling rendah. Hal ini diharapkan dapat meminimalisir kerugian karena kehilangan
tekanan.

4.2.2.9 Penentuan Kurva IPR Future

Pada sumur X memiliki tekanan reservoir 2467 psi dengan laju alir maksimum 670
BFPD, setelah pemasangan Artificial Lift ESP maka dilakukan penentuan kurva IPR future
menggunakan metode Hagedorn and Brown untuk mengetahui kemampuan sumur dalam
mengalirkan fluida pada masa yang akan datang. Penghitungan kurva IPR future dilakukan
dengan asumsi penurunan tekanan secara bertahap di setiap tahunnya berdasarkan data
history dari sumur.

Gambar 4.7 Grafik Kurva IPRF.

Tabel Prediksi Tekanan Reservoir dan Laju Produksi Maksimum Sumur X.

Qwater, Qoil,
Tahun Qliquid, BFPD
BWPD BOPD
2018 450 337,5 112,5
2019 398 298,5 99,5
2020 340 255 85
2021 240 180 60
2022 160 120 40

38 | Pembahasan
Penghitungan kurva IPR future dilakukan dengan asumsi penurunan tekanan
sebesar lima persen di setiap tahunnya berdasarkan data history dari sumur. Penurunan
tekanan ini dipengaruhi oleh mechanism reservoir pada sumur ini yaitu water drive.
Berdasarkan hasil perhitungan kurva IPR future maka dapat diketahui besar laju produksi
optimum dari sumur di setiap tahunnya. Mengacu pada pump performance curve,
kemampuan pompa untuk memproduksikan fluida berada pada rentan 3500 – 7800 BFPD.

4.2.3 Evaluasi Hasil Desain ESP

Hasil perencanaan pompa ESP adalah :

Tipe ESP REDA AN550 / 354 STAGES / 60 Hz dengan


recomended capacity range 400 - 700 BFPD
Motor 540 series motors / 69 HP / 1430 V / 16,5 A
Transformer Trafo dengan rating 88,5 KVA

Setelah dilakukan perencanaan desain Electric Submersible, tipe pompa dan


jumlah stage maka didapatkan bahwa sumur X mampu berproduksi sampai 5 tahun dengan
laju produksi yang dihasilkan berada pada range kapasitas kemampuan pompa.

39 | Pembahasan

Anda mungkin juga menyukai