LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG

NOMOR : 441.7/1428/SK/DINKES/2011444141

TANGGAL : 19 JULI 2012

TENTANG : PENETAPAN STANDAR OPERASIONAL

PROSEDUR (PROSEDUR) PELAYANAN
KESEHATAN DASAR DI PUSKESMAS

KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG

 BAB I
PENDAHULUAN

Dalam Undang-Undang No 23 Tahun 2003 secara tegas menyebutkan

pemerintah wajib menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan upaya kesehatan yang
komprehensip bagi masyarakat, agar setiap masyarakat dapat memperoleh derajat
kesehatan yang optimum.
Puskesmnas merupakan ujung tombak pembangunan kesehatan, hal ini
ditunjukan oleh kontribusi Puskesmas dalam mendukung keberhasilan pembangunan
kesehatan. Untuk dapat memberikan kontribusi yang baik Puskesmas di tuntut untuk
menunjukan kinerja yang optimum.
Dalam SK Menkes RI No 128/Menkes/SK/II/2004, disebutkan bahwa
Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan yang bertanggungjawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Puskesmas berperan
menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar memperolah derajat kesehatan yang
optimal. Dengan demikian Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat serta pusat pelayanan
kesehatan strata pertama.
Penilaian kinerja pelayanan kesehatan menjadi hal yang penting di Puskesmas
sebagai pemberi pelayanan kesehatan (PPK) strata pertama dimana harus memberikan
pelayanan kesehatan yang mutakhir berdasarkan standar profesionalisme, sehingga di
harapkan dapat memenuhi harapan masyarakat. Sebagai konsekuensinya peningkatan
kinerja memerlukan persyaratan yang diterapkan dalam melaksanakan pelayanan
kesehatan berdasarkan standar tertulis.
Dalam PP 102 Tahun 2000, yang di maksud dengan standar adalah spesifikasi
teknis atau sesuatu yang di bakukan termasuk tata cara dan metode yang disusun
berdasarkan konsesus semua pihak yang terkait dengan memperhatikan syarat-syarat
keselamatan, keamanan, kesehatan, lingkungan hidup, perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, pengalaman, perkembangan masa kini dan masa yang akan
dating untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya. Jadi standar/ pedoman
adalah kesepakatan kinerja untuk mencapai luaran atau hasil kerja tertentu.
 Dalam Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 67 Tahun 2004 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur (PROSEDUR) pada
Pemerintahan Prop. Jawa Barat. Di sebutkan bahwa maksud tujuan dalam penyusunan
PROSEDUR adalah untuk memperlancar penyusunan langkah kerja, tahapan kerja,
mekanisme serta alur keg. Setiap unit organisasi dalam rangka mendukung tertib
administrasi; Sebagai acuan dalam pengukuran kinerja masing-masing unit organisasi;
dan sebagai alat kendali dan evaluasi pelaksanaan fungsi unit organisasi untuk
terwujudnya tata kepemerintahan yg baik (Good Governance).
Dalam palayanan kesehatan di puskesmas diperlukan adanya suatu Standar
Oprational procedure (PROSEDUR) yaitu merupakan tatacara atau tahapan yang
dibakukan dan yang harus dilalui untuk menyelesaikan suatu proses pelayanan
kesehatan. Tujuan adanya PROSEDUR adalah untuk mengarahkan serangkaian
kegiatan pelayanan kesehatan untuk mencapai tujuan yang efisien dan efektif sehingga
konsisiten dan aman dalam rangkaian meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
melalui pemenuhan standar yang berlaku.
Mulai tahun 2009 telah mulai dilaksanakan proses penyusunan PROSEDUR
pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas Kabupaten Bandung melalui pertemuan
sosialisasi tentang PROSEDUR Pelayanan Kesehatan dasar Puaskesmas pada petugas
kesehatan (Kepala UPTD Yankes Kecamaytan dan Kepala UPF Puskesmas) sebagai
pengenalan awal terhadap proses penyusunan PROSEDUR di Puskesmas. Pada Tahun
2010 di dilaksanakan pertemuan lanjutan penyusunan PROSEDUR bagi petugas
Puskesmas (Unit Pelaksana Teknis Dinas Yankes Kecamatan dan UPF Puskesmas) di
Kabupaten Bandung dengan sumber dana dari APBD II Dinas kesehatan Kabupaten
Bandung TA 2010. Dan pada tahun 2011 telah tersusun PROSEDUR Pelayanan
kesehatan dasar di Puskesmas yang menjadi acuan bagi puskesmas dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan, sebagai standarisasi cara yang dilakukan
petugas dalam menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tugasnya, mengurangi tingkat
kesalahan dan kelalaian dalam melaksanakan tugas, sebagai instrumen yang dapat
melindungi pegawai dari kemungkinan tuntutan hukum karena tuduhan melakukan
penyimpangan, dan dapat memberikan informasi yang diperlukan dalam penyusunan
standar pelayanan.
 BAB II
TUJUAN

A. TUJUAN UMUM:
Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar di
Puskesmas melalui pelaksanakan Standar Oprational Prosedur (PROSEDUR)
pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas berdasarkan ketentuan yang berlaku.

B. TUJUAN KHUSUS :
1. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat di puskesmas ( di
Unit Pelaksana Teknis Dinas Unit Pelaksana Fungsional/UPF Puskesmas)
2. Sebagai acuan dalam mencapai standarisasi pelayanan kesehatan bagi Puskesmas
dalam menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tugasnya,
3. Meningkatkan tertib administrasi dalam penyelengaraan pelayanan kesehatan
dasar di puskesmas UPF Puskesmas.
4. Sebagai instrumen yang dapat melindungi pegawai dari kemungkinan tuntutan
hukum karena tuduhan melakukan penyimpangan dalam pelayanan kesehatan
dasar di Puskesmas
5. Agar puskesmas mampu dalam membina, mengelola serta menjaga konsistensi
PROSEDUR dalam pelayanan kesehatan dasar Puskesmas UPF Puskesmas.
6. Sebagai bahan informasi yang diperlukan dalam penyusunan standar pelayanan.
 BAB III
JENIS STANDAR OPRATIONAL PROSEDUR (PROSEDUR)
PELAYANAN KESEHATAN DASAR DI PUSKESMAS

Jenis PROSEDUR Pelayanan dasar di Puskesmas meliputi :

1. PROSEDUR Prosedur Sekretariat
2. PROSEDUR Bagian Yanmed Dan Farmasi
3. PROSEDUR Yanmas
4. PROSEDUR P2p & Kesling
5. PROSEDUR Bidang Sistem Informasi Kesehatan,Promosi Kesehatan Dan Jaminan
Pelayanan Kesehatan Masyarakat
6. Intruksi Kerja

1. PROSEDUR PROSEDUR SEKRETARIAT

1. Administrasi Dan Tata Usaha Kebijakan Falsafah Dan Tujuan

2. Administrasi Dan Tata Usaha Kebijakan Administrasi Dan Pengelolaan
3. Administrasi Dan Tata Usaha Kebijakan Staf Dan Pimpinan
4. Bagian Administrasi Dan Tata Usaha
5. Administrasi Dan Tata Usaha Kebijakan Fasilitas Dan Peralatan
6. Bagian Administrasi Dan Tata Usaha Administrasi Dan Tata Usaha Kebijakan
Prosedur
7. Bagian Administrasi Dan Tata Usaha Administrasi Dan Tata Usaha
8. Kebijakan Pengembangan Staf Bagian Administrasi Dan Tata Usaha
9. Administrasi Dan Tata Usaha Kebijakan Evaluasi Dan Pengendalian Mutu Bagian
Administrasi Dan Tata Usaha
10. PROSEDUR Pendelegasian Wewenang
11. PROSEDUR Penanggung Jawab Program
12. PROSEDUR Pengajuan Cuti Tahunan
13. PROSEDUR Pelaksanaan Apel Pagi
14. PROSEDUR Menghadiri Rapat/Pelatihan/Lokakarya
15. PROSEDUR Pengajuan Cuti Besar
16. PROSEDUR Pengajuan Cuti Karena Alasan Penting
17. PROSEDUR Pengajuan Cuti Bersalin
18. Bidang Kesekretariatan
19. PROSEDUR Pembuatan Surat Keterangan Kesehatan Badan
(Skkb)
20. PROSEDUR Pembuatan Surat Keterangan Tidak Buta Warna
(Sktbw)
 21. PROSEDUR Persetujuan Tindakan Medis
22. PROSEDUR Melakukan Tindakan Medis
23. PROSEDUR Tindakan Pencegahan (Universal Precaution)
24. PROSEDUR Pengelolaan Limbah Medis Tajam Dan Limbah Medis
Lainnya
25. Prosedur Pembuatan Dan Pengelolaan Absensi
26. Prosedur Penyusunan Duk
27. Prosedur Pengusulan Kenaikan Gaji Berkala
28. Prosedur Pelayanan Pasien Askes
29. Prosedur Pelayanan Pasien Jamkesmas
30. Prosedur Rujukan Pasien Umum
31. PROSEDUR Prosedur Rujukan Pasien Askes
32. PROSEDUR Prosedur Rujukan Pasien Jamkesmas
33. PROSEDUR Melakukan Tindakan Medik
34. PROSEDUR Pelaksanaan Universal Precaution
35. PROSEDUR Prosedur Kemitraan
36. PROSEDUR Prosedur Praktek Kerja Lapangan (Pkl) Mahasiswa
37. PROSEDUR Prosedur Penelitian/Pengambilan Data Puskesmas
38. PROSEDUR Prosedur Staff Meeting Puskesmas
39. PROSEDUR Prosedur Lokakarya Mini

2. PROSEDUR BAGIAN YANMED DAN FARMASI

A. PROSEDUR YANG ADA

1. PROSEDUR PENYIMPANAN OBAT DI LOKET OBAT
2. PROSEDUR PENYIMPANAN OBAT DI GUDANG OBAT
3. PROSEDUR PENYIMPANAN OBAT DI GUDANG OBAT
4. PROSEDUR PERMINTAAN OBAT KE DINAS KESEHATAN
5. PROSEDUR PEMBERIAN OBAT
6. PROSEDUR PENANGANAN OBAT KADALUARSA
7. PROSEDUR PEMERIKSAAN KESEHATAN HAJI
8. PROSEDUR INSISI ABSES
9. PROSEDUR EKSTIRPASI
10. PROSEDUR EKSPLORASI LUKA
11. PROSEDUR PERAWATAN LUKA DENGAN JAHITAN
12. PROSEDUR PENATALAKSANAAN SYOK ANAFILAKTIK
13. ADMINISTRASI DAN TATA USAHA KEBIJAKAN ……………………………
14. PEMERIKSAAN GLUKOSA
15. PEMERIKSAAN ASAM URAT
16. PEMERIKSAAN CHOLESTEROL
17. PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA
18. PEMERIKSAAN AST / SGOT
19. PEMERIKSAAN ALT / SGPT
20. PEMERIKSAAN GAMMA - GT
21. PEMERIKSAAN CREATININ
22. PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL
23. PEMERIKSAAN BUN / UREUM
24. PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL
25. PEMERIKSAAN ALBUMIN
26. PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN
27. KEBIJAKAN
28. PENATALAKSANAAN PERAWATAN LUKA SEDERHANA
 29. PROSEDUR PEMERIKSAAN PASIEN DI POLI KLINIK GIGI
30. PROSEDUR PENAMBALAN GIGI SEDERHANA
31. PROSEDUR PENAMBALAN AMALGAM
32. PROSEDUR PENAMBALAN DENGAN GLAS IONOMER
33. PROSEDUR SKELING
34. PROSEDUR ESKTRAKSI DENGAN ANASTESI LOKAL
35. PROSEDUR EKTRAKSI GIGI SUSU DENGAN TOPIKAL ANASTESI
36. PROSEDUR PERAWATAN SARAF PADA GANGREN PULPA (KOSONG)

3. PROSEDUR YANMAS
1. Kebijakan fasilitas Dan peralatan pelayanan Kesehatan Masyarakat
2. Kebijakan prosedur pelayanan Kesehatan Masyarakat
3. Kebijakan Pengembangan staf Pelayanan Masyarakat pelayanan Kesehatan
Masyarakat
4. Kebijakan evaluasi Dan pengendalian Mutu pelayanan Kesehatan Masyarakat
5. Kebijakan Administrasi dan Pengelolaan
6. Kebijakan staf dan Pimpinan
7. Pelayanan Kesehatan Masyarakat
8. PROSEDUR Pelayanan pasien di poliklinik kia
9. PROSEDUR Antenatal care
10. PROSEDUR Pertolongan persalinan normal
11. PROSEDUR Pelayanan kesehatan dipoli kb
12. PROSEDUR Pemasangan iud
13. PROSEDUR Penanganan bayi baru lahir
14. PROSEDUR Rujukan ibu hamil & melahirkan resiko tinggi
15. PROSEDUR Pelayanan kb pil
16. PROSEDUR Pelayanan kb suntik
17. PROSEDUR Pelayanan pemasangan kb implan
18. PROSEDUR Pelayanan pencabutan kb implan
19. PROSEDUR Prosedur pelayanan mtbm & mtbs
20. PROSEDUR Pemeriksaan gigi anak sekolah
21. PROSEDUR Pelaksanaan sikat gigi masal di sekolah
22. PROSEDUR Klinik gizi
23. PROSEDUR Pembuatan pws gizi
24. PROSEDUR Pembuatan grafik skdn
25. PROSEDUR Pemberian vitamin a Pada ibu nifas
26. PROSEDUR Pemberian tablet fe Pada ibu hamil
27. PROSEDUR Pembuatan pws gizi
28. PROSEDUR Pemberian pemberian Makanan tambahan Pemulihan (pmt-Pemulihan)
29. PROSEDUR Pmbuatan laporan F/iii/gizi
30. PROSEDUR Pelacakan kasus giziBuruk
31. PROSEDUR Pemberian pemberian Pengganti asi (mp-Asi)
32. PROSEDUR Pelaksanaan bulan Penimbangan balita (bpb)
33. PROSEDUR Pemeriksaan garam Beryodium

4. PROSEDUR P2P & KESLING

A. PROSEDUR YANG ADA

1. BAGIAN P2P DAN KESLING KEBIJAKAN FALSAFAH DAN TUJUAN
2. BIDANG P2P DAN KESLING KEBIJAKAN ADMINISTRASI DAN PENGELOLAAN
 3. BIDANG P2P DAN KESLING KEBIJAKAN STAF DAN PIMPINAN
4. BAGIAN P2P DAN KESLING KEBIJAKAN FASILITAS DAN PERALATAN
5. BAGIAN P2P DAN KESLING KEBIJAKAN PROSEDUR
6. BAGIAN P2P DAN KESLING KEBIJAKAN PENGEMBANGAN STAF
7. BAGIAN P2P DAN KESLING KEBIJAKAN EVALUASI DAN PENGENDALIAN MUTU
8. PROSEDUR PENATALAKSANAAN KASUS TBC
9. PROSEDUR PENATALAKSANAAN KASUS INFEKSI SALURAN NAFAS AKUT (ISPA)
10. PROSEDUR PENGAMBILAN OBAT TBC
11. PROSEDUR PENATALAKSANAAN KASUS DIARE
12. PROSEDUR IMUNISASI CAMPAK
13. PROSEDUR IMUNISASI HEPATITIS B (UNIJECT)
14. PROSEDUR IMUNISASI TETANUS TOXOID
15. PROSEDUR PENATALAKSANAAN KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI (KIPI)
16. PROSEDUR PELAYANAN KLINIK SANITASI
17. PROSEDUR INSPEKSI SANITASI TEMPAT-TEMPAT UMUM (TTU)
18. PROSEDUR INSPEKSI SANITASI DEPOT AIR MINUM (DAMIU)
19. PROSEDUR INSPEKSI SANITASI INDUSTRI RUMAH TANGGA PRODUKSI (IRTP)
20. PROSEDUR INSPEKSI SANITASI JASA BOGA
21. PROSEDUR INSPEKSI SANITASI RUMAH TANGGA
22. PROSEDUR INSPEKSI SANITASI RUMAH MAKAN
23. PROSEDUR PENANGANAN DAN PEMBUANGAN LIMBAH MEDIS HABIS PAKAI TAJAM
DAN LIMBAH MEDIS HABIS PAKAI LAINNYA
24. PROSEDUR PEMERIKSAAN JENTIK BERKALA (PJB) OLEH KADER
25. PROSEDUR PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
26. PROSEDUR PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI KASUS ACUTE PLACID PARALYSIS (AFP)
27. PROSEDUR PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI TERSANGKA KASUS AVIAN INFULENZA (AI)
28. PROSEDUR PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI KASUS KERACUNAN MAKANAN
29. PROSEDUR PENATALAKSANAAN KASUS SUSFEK HIV/AIDS
30. PROSEDUR PENATALAKSANAAN KASUS BARU FILARIASIS
31. PROSEDUR PENATALAKSANAAN PENGOBATAN MASAL FILARIASIS
32. PROSEDUR PROSEDUR PEMERIKSAAN JENTIK BERKALA (PJB)
33. PROSEDUR PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI TERSANGKA KASUS AVIAN INFLUENZA (AI)
34. PROSEDUR IMUNISASI TETANUS TOXOID
35. P2P DAN KESLING PROSEDUR IMUNISASI CAMPAK
36. PROSEDUR PENATALAKSANAAN KASUS AVIAN INFLUENSA
37. PROSEDUR PENGELOLAAN VAKSIN DI PUSKESMAS
38. PROSEDUR PENGELOLAAN VAKSIN DI POSYANDU
39. PROSEDUR IMUNISASI BCG
40. PROSEDUR IMUNISASI POLIO
41. PROSEDUR IMUNISASI DPT
42. PROSEDUR PENATALAKSANAAN KASUS CAMPAK
43. PROSEDUR PENATALAKSANAAN KASUS KERACUNAN MAKANAN
44. PROSEDUR PELAKSANAAN FOGGING
45. PROSEDUR PENATALAKSANAAN KASUS INFEKSI MENULAR SEKSUAL
46. PROSEDUR IMUNISASI TETANUS TOXOID
47. PROSEDUR PROSEDUR PEMERIKSAAN JENTIK BERKALA (PJB)
48. PROSEDUR IMUNISASI HEPATITIS B (UNIJECT)
49. PROSEDUR IMUNISASI CAMPAK

5. PROSEDUR BIDANG SISTEM INFORMASI KESEHATAN,PROMOSI KESEHATAN DAN

JAMINAN PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT

A. PROSEDUR YANG ADA

1. ADMINISTRASI DAN TATA USAHA ?
2. KEBIJAKAN FALSAFAH DAN TUJUAN
3. KEBIJAKAN ADMINISTRASI DAN PENGELOLAAN
4. KEBIJAKAN STAF DAN PIMPINAN
5. KEBIJAKAN FASILITAS DAN PERALATAN
 6. KEBIJAKAN PROSEDUR
7. KEBIJAKAN PENGEMBANGAN STAF
8. KEBIJAKAN EVALUASI DAN PENGENDALIAN MUTU
9. PROSEDUR PENYULUHAN KESEHATAN
10. PROSEDUR PELAYANAN KLINIK KESEHATAN TERPADU ? PHBS
11. PROSEDUR INTERVENSI PHBS RUMAH TANGGA
12. PROSEDUR INTERVENSI PHBS TTU
13. PROSEDUR INTERVENSI PHBS INSTITUSI PENDIDIKAN
14. PROSEDUR PEMBENTUKAN POSYANDU
15. PROSEDUR PELAKSANAAN POSYANDU
16. PROSEDUR PEMBINAAN POSYANDU
17. PROSEDUR PELATIHAN KADER POSYANDU
18. PROSEDUR PENDAFTARAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI PESERTA JAMKESMAS DAN
JAMKESDA
19. PROSEDUR SISTEM PENCATATAN & PELAPORAN PUSKESMAS (SP3)
20. PROSEDUR PEMBERIAN DATA DAN INFORMASI PUSKESMAS DALAM PENELITIAN

6. INTRUKSI KERJA

1. PEMAKAIAN KOMPUTER
2. PEMAKAIAN PRINTER
3. MENERIMA TELEPON DARI LUAR
4. PEMAKAIAN TELEPON KE LUAR
5. PEMAKAIAN TENSIMETER AIR RAKSA
6. PEMAKAIAN DOPPLER ULTRASOUND
7. PEMAKAIAN DENTAL UNIT
8. PEMAKAIAN TERMOMETER AIR RAKSA
9. PEMAKAIAN MESIN TIK
10. PEMAKAIAN TABUNG OKSIGEN
11. PEMAKAIAN MOTOR DINAS
12. PEMAKAIAN MOBIL DINAS/ AMBULAN/PUSKESMAS KELILING
13. PELAYANAN
14. PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR PASIEN
15. PEMAKAIAN ALAT SUNTIK
16. PENGGUNAAN ALAT INFUS
17. PENGGUNAAN NEBULIZER
18. PENGGUNAAN TIMBANGAN BAYI
19. PENGGUNAAN MICROTOA
20. PENGGUNAAN LAMPU RUANGAN
21. PENGGUNAAN ALAT-ALAT KEBERSIHAN
22. PENGGUNAAN TEMPAT SAMPAH TIGA WARNA
23. PENGGUNAAN SNELLEN CHART
24. PENGGUNAAN OTOSKOP
25. PENGGUNAAN MIKROSKOP
26. PENGGUNAAN LEMARI PENDINGIN VAKSIN
27. PENGGUNAAN AIR TIMER
28. PENGGUNAAN BUKU ISCHIHARA
29. PENGGUNAAN STETOSKOP
30. PENGGUNAAN STERILISATOR
31. PENGGUNAAN HAEMO-OKSIMETER
32. PENGGUNAAN PEAK FLOW METER
33. PENGGUNAAN INKUBATOR
34. PENGGUNAAN DACIN
35. PENGGUNAAN MINOR SURGERY
36. PENGGUNAAN INSTRUMEN PENCABUTAN, PENAMBALAN DAN PEMBERSIHAN KARANG
GIGI YANG TERBUAT DARI BAHAN STAINLESS STELL
37. PENGGUNAAN PITA LILA
 BAB IV PENUTUP

Demikian PROSEDUR pelayanan kesehatan di Puskesmas disusun sebagai

acuan bagi Puskesmas dalam Penyusunan PROSEDUR bagi petugas kesehatan
Puskesmas di kabupaten Bandung . Diharapkan dengan adanya PROSEDUR ini
tersebut dapat mendorong para kepala uptd pelayanan kesehatan kecamatan dan upf
puskesmas untuk lebih intensif menyelenggarakan pelayanan kesehatan sesuai aturan.

Ditetapkan : Di Soreang
Pada Tanggal : Juli 2011
KEPALA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN BANDUNG

Dr.H. Achmad Kustijadi, M. Epid.

Pembina Utama Muda
NIP. 19580623 198711 1001
STANDAR PELAYARAN PROSEDURE (PROSEDUR)
PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS
KABUPATEN BANDUNG
TAHUN 2011

SEKSI PELAYANAN KESEHATAN DASAR

BIDANG PELAYANAN KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG
Jl. Raya Soreang KM. 17 Bandung