PENDAHULUAN
Dua kelas utama lipid yang tidak tersabunkan adalah steroid dan terpen. Steroid
merupakan komponen penting membran. Steroid adalah molekul kompleks yang larut
didalam lemak dengan 4 cincin yang saling bergabung. Steroid yang paling banyak adalah
sterol, yang merupakan steroid alkohol. Kolesterol adalah sterol utama pada jaringan
hewan. Molekul kolesterol mempunyai gugus polar pada bagian kepalanya, yaitu gugus
hidroksil pada posisi 3. Bagian molekul yang lain merupakan struktur non polar yang relatif
kaku.
Jika terkena udara, lipid yang mengandung asam lemak tidak jenuh cenderung
mengalami proses autooksidasi. Molekul oksigen dapat bereaksi dengan asam lemak yang
memiliki dua atau lebih ikatan ganda menghasilkan produk kompleks yang menyebabkan
rasa dan bau menyimpang pada lemak yang mengalami ketengikan.
1
BAB 2
PEMBAHASAN
2
triterpenoid sikloartenol setelah triterpenoid ini mengalami serentetan perubahan
tertentu.
Tahap- tahap awal dari biosintesa steroid adalah sama bagi semua steroid alam yaitu
pengubahan asam asetat melalui asam mevalonat dan skualen (suatu triterpenoid)
menjadi lanosterol dan sikloartenol. Percobaan-percobaan menunjukkan bahwa
skualen terbentuk dari dua molekul farnesil pirofosfat yang bergabung secara ekor-
ekor yang segera diubah menjadi 2,3-epoksiskualen. selanjutnya lanosterol terbentuk
oleh kecenderungan 2,3-epoksiskualen yang mengandung lima ikatan rangkap untuk
melakukan siklisasi ganda. Siklisasi ini diawali oleh protonasi guigus epoksi dan
diikuti oleh pembukaan lingkar epoksida.
Kesimpulan bahwa lanosterol dan sikloartenol adalah senyawa- senyawa antara untuk
sintesa steroid masing-masing dalam jaringan hewan dan jaringan tumbuhan
didasarkan pada beberapa pengamatan dan percobaan berikut :
1. Sikloartenol bertanda ternyata digunakan dalam pembentukan steroid tumbuhan
(fitosterol)
2. Sikloartenol banyak ditemukan dalam tumbuhan sedangkan lanosterol jarang.
3. Jaringan hati tidak dapat menggunakan sikloartenol sebagai pengganti lanosterol
dalam pembuatan kolesterol dan setroid lainnya.
Sintesis dalam tubuh dimulai dengan satu molekul asetil KoA dan satu molekul
acetoacetyl-CoA, yang terhidrasi membentuk 3-hydroxy-3-methylglutaryl CoA (
HMG-CoA ). Molekul ini kemudian dikurangi menjadi mevalonate oleh enzim HMG-
CoA reduktase .
Langkah ini adalah, diatur tingkat-membatasi dan langkah ireversibel dalam sintesis
kolesterol dan merupakan tempat aksi untuk statin obat (HMG-CoA reduktase
inhibitor kompetitif).
3
Mevalonate kemudian diubah menjadi 3-isopentenil pirofosfat dalam tiga reaksi yang
memerlukan ATP .
2. Steroid kelompok metil pada karbon C-10, C-13 dan rantai samping alkil karbon
C-17:
Mereka berbeda-beda berdasarkan konfigurasi dari rantai samping, jumlah
kelompok metil tambahan, dan kelompok-kelompok fungsional yang melekat pada
cincin. Misalnya, sterol memiliki gugus hidroksil yang melekat pada posisi C-3.
4
2.5 Struktur Steroid
Steroid mempunyai struktur dasar yang terdiri dari 17 atom karbon yang
membentuk tiga cincinsikloheksana dan satu cincin siklopentana. Perbedaan jenis
steroid yang satu dengan steroid yang lain terletak pada gugus fungsional yang diikat
oleh ke-empat cincin ini dan tahap oksidasi tiap-tiap cincin.
5
* merangsang diferensiasi xylem tumbuhan
* menghambat pertumbuhan pucuk pada saat kahat udara dan endogenus karbohidrat
Plucea Indica L.
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Asterales
Keluarga : Asteraceae
Genus : Pluchea
6
2.8.2 Sifat Umum dan Karakteristik Daun Kerehau
Kerajaan : Plantae
Ordo : Lamiales
Keluarga : Verbenaceae
Genus : Callicarpa
7
2.8.3 Sifat Umum dan Karakteristik Buas-buas
Premna serratifolia L.
Kerajaan : Plantae
Ordo : Lamiales
Keluarga : Lamiaceae
Genus : Premna
8
2.8.4 Sifat Umum dan Karakteristik Kayu Bitti
Vitex cofassus.
Kerajaan : Plantae
Ordo : Lamiales
Keluarga : Lamiaceae
Genus : Vitex
9
2.8.5 Sifat Umum dan Karakteristik Piladang Hitam
Kerajaan : Plantae
Ordo : Lamiales
Keluarga : Lamiaceae
Genus : Coleus
10
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Steroid merupakan lipid yang tidak memiliki gugus asam lemak dan bukan
termasuk turunan ester. Steroid berupa molekul organik kompleks yang larut dalam
lemak. Senyawa ini berperan sebagai komponen utama jaringan sel.
Steroid umumnya memiiliki struktur yang terdiri dari atas 3 cincin sikloheksana
terpadu seperti bentuk fenantrena (cincin A, B dan C) dan sebuah cincin siklopentana
(cincin D) yang tergabung pada ujung cincin sikloheksana. Oleh karena itu, struktur
steroid dianggap sebagai derivate perhidrosiklopentanofenantrena.
Dari 3 jurnal yang diambil dapat disumpulkan rata-rata tanaman yang berasal dari
keluarga lamiaceae mengandung steroid meskipun belum diketahu pasti jenis steroid
apa yang terkandung di dalamnya.
11
DAFTAR PUSTAKA
12