Suse13 PDF
Suse13 PDF
Seperti kita ketahui dalam suatu jaringan jumlah server lebih sedikit
ketimbang client. Sistem XTerminal sendiri bisa dipasang dengan satu server dan
beberapa client, sehingga penggunaannya memberikan berbagai keuntungan
seperti:
- Spesifikasi komputer untuk client sangat minimal.
- Upgrading hardware dan program menjadi lebih mudah karena hanya
terjadi di sebuah komputer server.
Akhirnya dari keseluruhan point diatas diperoleh penghematan biaya serta
waktu yang digunakan untuk instalasi dan perawatan sistem.
Lts_core-1.03-1.i386.rpm
Paket core dari lts, termasuk file sistem root, didalamnya terdapat konfigurasi utility
dan dokumentasi untuk komoputer terminal. Dokumentasi akan terinstall dalam di-
rektori /usr/doc/lts-1.03. Versi dari dokumentasi ini berupa file html, sgml, postscri
ript dan text.
Linux kernels
Pre-compiled kernel untuk booting tanpa harddisk/diskless dengan melalui lan card
di dalamnya.
X servers
File yang akan dibutuhkan untuk mengkonfigurasi X server video card yang sesuai
dengan komputer yang dipakai.
File DHCP
DHCP atau dynamic host configuration program adalah program yang
mendistribusikan alamat ip pada setiap mesin yang terhubung ke dalam jaringan.
Pemberian alamat ip secara dinamis ini memudahkan jaringan dengan user yang
banyak.
Dalam file /etc/rc.d/init.d/xfs ada dua baris yang perlu di edit yaitu dalam direktori
/etc/rc.d/init.d/xfs pada baris 53 dan baris 73 Baris yang harus diubah pada bagian :
daemon xfs -droppriv -daemon -port -1
Menjadi
demon xfs -droppriv -daemon -port 7100
jadi hanya merubah ‘-1’ ke ‘7100’ (hilangkan juga tanda ‘-‘).
Direktori /etc/X11/XF86Config dalam baris 25, Baris yang perlu diubah : FontPath
“unix/:-1”
Menjadi
FontPath “tcp/localhost :7100”
Hanya merubah ‘unix’ ke ‘tcp’ dan ‘:-1’ ke ‘localhost:7100’.
Edit Beberapa File Konfigurasi
/etc/inetd.conf
Default pada baris dalam inetd.conf untuk bootp dan tftp server adalah tidak aktif
(commented out). Hilangkan tanda ‘#’ pada baris ke 52 dan baris 63 pada inetd.conf.
# tftpdgram udp wait root /usr/sbin/tcpd in.tftpd
# bootps dgram wait root /usr/sbin/tcpd bootpd
/etc/X11/xdm/Xservers
Harus dipastikan Jika anda menginginkan X berjalan secara otomatis pada server.
Jika anda menginginkan pada saat sistem berjalan akan muncul mode grafik saat
login pada terminal, anda tidak perlu kuatir tentang modifikasi file Xservers. Jika
tidak menginginkan X berjalan secara otomatis saat booting pada terminal, ma ka
anda perlu memberikan tanda ‘#’ pada awal baris 40 dalam Xservers.
: 0 local /usr/X11R6/bin/X
/etc/X11/xdm/Xaccess
File kontrol ini digunakan remote terminal agar dapat berkomunikasi dengan
program xdm pada server. Untuk mengaktifkan remote access, edit file dan lihat
pada baris 40 maka akan dijumpai script seperti berikut :
#* #any host can get a login window
untuk mengaktifkannya hapus tanda ‘#’pada awal baris dan pastikan tanda asterik *
berada pada awal baris. Anda harus menghapus tanda # dan spasi.
/etc/X11/xdm/xdm-config
File kontrol ini diaktifkan agar remote terminal dapat mengakses xdm daemon pada
server. Pada baris 24 anda harus memberikan tanda # (comment out) untuk
mengaktifkannya.
DisplayManager.requestPort: 0
Menjadi
/etc/inittab
Server membutuhkan xdm yang harus bisa dijalankan. Hal ini dapat dijalankan dari
file /etc/inittab. Ada 3 jenis xdm yang terdapat dalam SuSE Linux sistem yaitu : gdm,
kdm dan xdm.
Untuk mengaktifkan xdm server perlu mengedit pada baris 18 dan baris 57 pada
/etc/inittab file.
X:5:respawn: /etc/X11/prefdm -nodaemon
Menjadi
X:5:respawn: /usr/bin/X11/xdm -nodaemon
Pada kondisi normal, xdm akan berjalan jika sistem berjalan pada level 5. Sistem
anda sekarang mungkin berjalan pada level 3. Untuk merubahnya pada baris 18.
Id:3:initdefault:
Menjadi
Id:5:initdefault:
/tftpboot/lts/ltsroot/etc/inittab
File konfigurasi ini digunakan untuk mengaktifkan shell pada komputer terminal ctrl-
alt-F1 dan ctrl-alt-F2.
Anda perlu menambahkan script :
1:35:respawn:/bin/sh
/tftpboot/lts/ltsroot/etc/lts.conf
Model dari hardware seperti mouse mungkin berbeda dengan type daripada server
dan lainnya. Untuk mematikan fungsi tersebut berikan tanda # pada awal baris.
Sebagai contoh :
[Default]
XSERVER = XF86_SVGA
SERVER = 192.168.0.254
X_MOUSE_PROTOCOL = “PS/2”
X_MOUSE_DEVICE = “/dev/psaux”
Default-lease-time 21600;
Max-lease-time 21600;
Option subnet-mask 255.255.255.0;
Option broadcast-address 192.168.0.255;
Option routers 192.168.0.254;
Option domain-name-servers 192.168.0.254;
Option domain-name “localhost”;
host ws001 {
hardware ethernet 00:00:2D:C7:B6:D6;
fixed-address 192.168.0.1;
filename “/tftpboot/lts/vmlinuz.all”;
}
host ws002 {
hardware ethernet 00:2D:21:F4:B6:D6;
fixed-address 192.168.0.2;
filename “/tftpboot/lts/vmlinuz.all”;
}
}
kemudian jalankan dhcp, maka anda akan menemui perintah untuk membuat
file pada direktori /var/state/dhcp/dhcpd.leases dan create file tsb serta isikan tulisan
sembarang, karena direktori ini merupakan file temporary untuk dhcpd dan aktif kan
service dhcpd untuk mengaktifkan dhcpd secara otomatis saat boot. Sebelum anda
mencoba mereboot komputer terminal, anda harus memasukkan juga nama
komputer terminal, nama server dan juga alamat ip dari masing-masing komputer
terminal dan server dalam file direktori /etc/hosts.