Anda di halaman 1dari 3

OBAT ANALGESIK

Ada beberapa macam zat analgesika (pereda sakit/nyeri) yang dijual bebas, di
antaranya parasetamol (nama lainnya asetaminofen /acetaminophen) dan obat-
obat yang termasuk dalam golongan NSAID (nonsteroidal anti-inflammatory
drugs) seperti aspirin, asam mefenamat, dan ibuprofen. Masing-masing senyawa
analgesika ini mempunyai cara kerja dan sifat yang berbeda-beda. Satu obat
pereda nyeri dapat mengandung satu macam zat saja, namun dapat pula
dikombinasikan dengan zat-zat lainnya yang dimaksudkan untuk menambah
khasiatnya atau untuk mengurangi efek sampingnya.

Obat-obat pereda rasa sakit yang dijual bebas ini umumnya dapat digunakan untuk
meringankan baik sakit kepala, sakit gigi, maupun rasa nyeri lainnya, misalnya
nyeri sendi dan nyeri ketika haid. Faktor-faktor yang justru harus Anda
pertimbangkan dalam memilih obat analgesika terutama adalah kondisi kesehatan
Anda sendiri. Apakah Anda mempunyai penyakit atau kecenderungan gangguan
kesehatan tertentu yang merupakan kontraindikasi dari kandungan zat aktifnya.
Agar Anda dapat memilih obat analgesika yang cocok buat Anda, sebaiknya Anda
kenali dahulu bagaimana sifat dari beberapa analgesika yang terdapat dalam obat-
obat pereda rasa sakit yang banyak dijual bebas berikut ini.

Aspirin adalah analgesika yang populer sejak tahun 60-an. Dahulu aspirin
digunakan sebagai analgesika-antipiretika baik untuk orang dewasa maupun anak-
anak. Namun sekarang penggunaannya untuk anak-anak sebaiknya dihindari sebab
ditemukan adanya hubungan penggunaan aspirin pada anak-anak dengan sindroma
Reye, yaitu suatu gangguan kesehatan yang sebenarnya jarang terjadi namun
bersifat fatal. Aspirin efektif untuk meredakan rasa sakit dan nyeri, misalnya sakit
kepala dan sakit gigi. Juga berkhasiat untuk obat demam (penurun panas) dan anti
radang. Saat ini aspirin masih dianjurkan untuk dipakai sebagai pereda rasa sakit
bagi orang dewasa. Bahkan hasil penelitian terbaru mengungkapkan aspirin
memiliki khasiat lain, yaitu dapat mencegah penggumpalan darah, sehingga di
bawah pengawasan dokter dapat dipakai untuk membantu mencegah berulangnya
serangan jantung atau stroke. Namun karena khasiat ini pula aspirin dilarang untuk
dikonsumsi oleh orang-orang yang sedang memakai obat-obat anti penggumpalan
darah, sebab dikhawatirkan akan menyebabkan efek anti penggumpalan darah
menjadi terlalu kuat, sehingga dapat menimbulkan perdarahan, terutama di
lambung. Aspirin juga sebaiknya tidak digunakan jika Anda mempunyai sakit
maag, tukak lambung, asma, rematik, tekanan darah tinggi, penyakit liver ataupun
ginjal, atau mudah mengalami perdarahan, sebab aspirin dapat memburuk keadaan
penyakit Anda. Ibu hamil juga harus berhati-hati mengonsumsi aspirin. Karena
efeknya yang merangsang lambung, sebaiknya obat-obat yang mengandung aspirin
diminum setelah makan.

Analgesika yang paling banyak beredar di Indonesia adalah parasetamol. Selain


sebagai pereda rasa sakit, parasetamol juga berkhasiat sebagai penurun demam.
Jika digunakan sebagaimana mestinya, parasetamol hanya sedikit menyebabkan
efek samping. Salah satu kekurangan parasetamol adalah dapat menyebabkan
kerusakan hati jika digunakan dalam dosis tinggi. Oleh sebab itu orang-orang yang
mempunyai gangguan fungsi hati dilarang mengonsumsi parasetamol. Namun
parasetamol tidak menyebabkan sakit lambung. Oleh sebab itu orang-orang yang
tidak dapat mengonsumsi aspirin karena menyebabkan sakit atau rasa tak enak di
lambung, dapat menggunakan parasetamol sebagai obat pereda rasa sakit dan
penurun demamnya. The American Geriatric Society menganjurkan penggunaan
parasetamol sebagai obat nyeri sendi pada orang-orang tua. Demikian pula The
American College of Rheumatology menganjurkan penggunaan parasetamol untuk
mengobati osteoarthritis ringan sampai sedang.

Asam mefenamat lebih sering diresepkan oleh dokter gigi untuk mengatasi rasa
nyeri atau sakit gigi dan juga untuk sakit ketika haid. Asam mefenamat sebaiknya
tidak diberikan pada anak-anak atau pasien usia lanjut, sebab dapat memberikan
efek samping berupa diare terutama pada lansia. Seperti aspirin, asam mefenamat
juga dapat merangsang lambung, oleh sebab itu jangan diberikan pada pasien yang
cenderung mempunyai sakit maag atau gangguan lambung lainnya, juga pada
orang yang alergi terhadap aspirin. Obat-obat mengandung asam mefenamat
sebaiknya tidak dikonsumsi lebih dari satu minggu, kecuali dokter Anda
menganjurkannya.

Zat analgesika-antipiretika lainnya adalah ibuprofen. Ibuprofen berkhasiat


meredakan nyeri dan menurunkan panas, namun pada dosis yang diperbolehkan
sebagai obat bebas (yang dapat dibeli tanpa resep dokter), ibuprofen tidak
berkhasiat sebagai anti radang. Jangan mengonsumsi obat-obat yang mengandung
ibuprofen jika Anda sakit maag, asma, tekanan darah tinggi, sakit jantung atau
ginjal. Demikian pula jangan konsumsi ibuprofen jika Anda alergi terhadap
aspirin. Ibu hamil juga sebaiknya tidak mengonsumsi obat ini tanpa berkonsultasi
lebih dahulu dengan dokter.

Sebagaimana obat-obat yang lain, walaupun dijual bebas bukan berarti obat-obat
ini tidak mengandung potensi bahaya. Dalam ilmu kefarmasian ada dogma yang
menyatakan “Setiap obat adalah racun”. (Tapi jangan dibalik, karena tentu saja
tidak setiap racun adalah obat). Ini berarti, setiap obat dapat menjadi racun, apabila
tidak digunakan dengan semestinya. Oleh sebab itu, fahami dulu sifat-sifat
masing-masing zat analgesika ini sebelum Anda membeli, agar Anda dapat
memilih obat analgesika yang sesuai kebutuhan Anda. Jika Anda ragu, mintalah
keterangan pada dokter atau apoteker di tempat Anda membeli obat. Perlu pula
Anda perhatikan, obat-obat pereda nyeri ini hanya mengobati gejala rasa nyerinya
saja, jadi tidak mengobati sumber penyakitnya. Oleh sebab itu jangan
mengonsumsi obat-obat bebas apapun lebih dari dosis yang dianjurkan. Jika sakit
Anda tidak berkurang setelah lebih dari tiga hari, Anda harus segera berkonsultasi
ke dokter. Sekali lagi, setiap obat adalah racun, jika tidak digunakan dengan dosis
dan cara pemakaian yang tepat. Jangan sembarangan mengonsumsi obat, karena
akibatnya bisa fatal.

Anda mungkin juga menyukai