BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
bertujuanuntukmenemukanadatidaknyahubungandanapabilaadaseberapaeratnyahu
adalah
rencanapenelitiandenganmelakukanpengukuranataupendekatandalamsatuwaktu
2014).
akibat karena variabel bebas. Adapun variabel dependen dalam penelitian ini
3.4.1. Populasi
dengan komplikasi yang dirawat pada tahun 2016 sebanyak 643orang dengan
rata-rata rawat inap perbulan 53 orang di ruang rawat inap RSUD dr. Slamet
Garut.
3.4.2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang dipilih secara random maupun
Zα + Zβ
n=
( 0,5∈[ ])
1+ r
1−r
❑2+ 3
Keterangan :
n = Jumlah sampel
-0,087(Jihan, 2016))
Zα + Zβ
n=
( 0,5∈ [ ])
1+ r
1−r
❑2+ 3
1,96+1,28
=
( 0,5∈ [
1−0,087
1+ 0,087 ])
❑2 +3
= ( 3,24
041 )
2
❑ +3
= 63
terjadinya drop out maka dilakukan penambahan sampel sebanyak 10% (Arifin,
2011), jadi besar sampel adalah 68responden.Adapun kriteria inklusi dan eksklusi
1. Kriteria Inklusi
d. Responden yang berada di ruang rawat inap penyakit dalam RSUD dr.
Slamet Garut
2. Kriteria Eksklusi
sampel secara proporsi dilakukan dengan mengambil subyek dari setiap strata atau
¿
ni = N ×n
Keterangan:
Tabel 3.2 Jumlah Populasi dan Sampel pada Pasien DM dengan Komplikasi
di Rawat Inap Penyakit Dalam RSUD dr. Slamet Garut
N Sampel Penambahan
Nama Ruangan Populasi
o sampel 10%
1 Puspa utama 15 1 1
2 Intan sartika 20 2 2
3 Mutiara atas 54 6 7
4 Mutiara bawah 72 7 8
5 Safir 47 5 6
6 Kecubung 67 7 8
7 Agate 34 4 5
8 Topas 79 6 5
9 Ruby 68 7 7
10 Marjan atas 81 8 9
11 Marjan bawah 78 8 8
12 Permata 28 2 2
Total 643 63 68
Sumber : Data rekam medik rawat inap RSUD dr. Slamet Garut 2016
45
dari ruangan yang memiliki jumlah sampel terbanyak yaitu ruangan Marjan Atas.
dan mengocok kertas yang tertulisnomer daftar rawat inap pasien DM berdasarkan
buku rawat inap. Apabila angka yang diambil pada undian yaitu nomer ganjil
kriteria inklusi yang telah ditetapkan oleh peneliti dengan melihat rekam
medik.
penelitian.
pengelolaan data.
DM dan hasil pemeriksaan kadar gula darah sewaktu diisi oleh peneliti.
kadar gula darah didapatkan dari data rekam medik rawat inap.
47
2. Tingkat Kecemasan
HARSyang berisi lembar daftar checklist (Nursalam, 2015). Alat ukur ini
pilihan jawaban yaitu skor 0 (tidak ada gejala sama sekali), skor 1 (salah
satu gejala yang ada), skor 2 (separuh dari gejala yang ada), skor 3 (lebih
timbul. Nilai minimum 0-6 yang berarti keadaan baik dan nilai maximum
terlebih dahulu harus diuji tingkat validitas dan reabilitas sehingga diketahui
(reliabilitas). Pada kuesioner lama menderita tidak dilakukan uji validitas dan
reliabilitas karena dalam kuesioner tersebut tidak memiliki tingkat kesalahan dan
reliabilitas karena menggunakan metode yang sudah baku yaitu instrumen HARS.
Skala HARS telah dibuktikan memiliki validitas dan reliabilitas cukup tinggi
untuk melakukan pengukuran kecemasan pada penelitian trial clinic yaitu 0,93
menggunakan skala HARS akan diperoleh hasil yang valid dan reliable
(Megawati, 2014).
1. Editing
2. Koding
(36-45 tahun), kode 2 (46-55 tahun), kode 3 (56-65 tahun) dan kode 4
(≥65) (Depkes RI, 2009). Kemudian jenis kelamin dengan diberi kode 1
49
sewaktu diberi kode 1 (normal: ≤ 140 mg/dl) dan kode 2 (tidak normal:
kecemasan (skor ≤ 6), kode 2 bila kecemasan ringan (skor 6 – 14), kode
bentuk angka.
50
f
P= x 100 %
n
Keterangan :
P : Persentase
2. Tingkat Kecemasan
f
P= x 100 %
n
Keterangan :
P : Persentase
independen dan variabel dependen. Uji statistik yang dilakukan dalam analisis
bivariat yaitu chi-squarekarena jenis data yang dihasilkan berupa data kategorik.
Menurut Arikunto (2013)uji chi-squar yaitu uji statistik yang digunakan untuk
f 0−fe ¿2
2 ¿
X =Ʃ ¿
dengan df = (b-1)(k-1)
¿
Keterangan :
X2 :
Chi-square
fo :nilaiobservasi (pengamatan)
fe :nilaiekspektasi (harapan)
b :jumlahbaris
Penelitian ini menggunakan tabel lebih dari 2x2 (tabel 4x2)maka untuk uji
2. Nilai frekuensi harapan kurang dari 5 atau nilai expected yang kurang dari 5
maksimal 20%
kategori perlu dilakukan agar diperoleh nilai harapan yang berharga besar.
Apabila dari hasil pengelolaan data tidak terpenuhi maka akan mengubah
jumlah kategorik variabel tingkat kecemasan dari empat menjadi dua yaitu
yaitu bila p-value 0,05 maka Ho ditolak, artinya ada hubungan lama menderita
tingkat kecemasan.
Arikunto (2013).:
C=
√ X2
X 2+ N
Keterangan :
C = Koefisien kontingensi
X2 = Chi-square
N = Jumlah sampel
1. Tahap Persiapan
masalah penelitian
f. Menyusun proposal penelitian
g. Menyusun instrumen penelitian
h. Seminar proposal penelitian
2. Tahap Pelaksanaan
3. Tahap Akhir