Anda di halaman 1dari 15

40

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Rencana Penelitian

Jenis penelitianinidengandeskriptifkorelatif, yaitujenispenelitian yang

bertujuanuntukmenemukanadatidaknyahubungandanapabilaadaseberapaeratnyahu

bungantersebut, sertaberartiatautidaknyahubunganitu (Arikunto, 2013). Desain

penelitian menggunakan pendekatan Cross Sectional.DesainCross Sectional

adalah

rencanapenelitiandenganmelakukanpengukuranataupendekatandalamsatuwaktu

(secarabersama-sama) antaravariabelindependendanvariabeldependen (Hidayat,

2014).

3.2. Variabel Penelitian

Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda

terhadap sesuatu (benda, manusia, dan lain-lain) (Nursalam, 2015). Variabel

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

3.2.1. Variabel Independen (variabel bebas)

Variabel independen merupakan variabel yang menjadi sebab perubahan

atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel independen dalam penelitian

ini adalah lama menderita komplikasi DM.


41

3.2.2. Variabel dependen (variabel terikat)

Variabel dependen ini merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi

akibat karena variabel bebas. Adapun variabel dependen dalam penelitian ini

adalah tingkat kecemasan.

3.3. Definisi Operasional Variabel

Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel

Definisi Cara Skala


No Variabel Alat Ukur Hasil Ukur
Operasional Ukur Ukur
1. Variabel Keadaan Mengisi Kuesionerdan 1. Durasi Nominal
Independen: timbulnya lembar untuk panjang
Lama penyakit DM kuesioner mengetahui bila ≥
Menderita hingga dan komplikasi 5tahun
Komplikasi mengalami observasi DM dengan 2. Durasi
DM komplikasi sejak melihat pendekbila
pertama kali rekam medik. ≤5tahun
terdiagnosa (Brunner &
penyakit sampai Suddarth,
penelitian 2002)
dilakukan
2. VariabelDe Keadaan yang Mengisile Kuesionerden 1. ≤6= Tidak Ordinal
penden : memunculkangeja mbarkuesi ganpertanyaa ada
Tingkat la-gejala perasaan oner ntertutupmen kecemasan
kecemasan yang berlebihan ggunakanskal 2. 6-14=
terhadap suatu a HARS Kecemasan
penyakit sehingga mengukur 14 ringan
dapat aspekkognitif 3. 15-27=
memunculkan danafektif Kecemasan
derajat dan dengan sedang
kecemasan. pilihan lima 4. ≥27=
jawaban (0- Kecemasan
4). berat/ panik
(Nursalam,
2015)

3.4. Populasi dan Sempel Penelitian


42

3.4.1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti

(Arikunto, 2013). Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan pasien DM

dengan komplikasi yang dirawat pada tahun 2016 sebanyak 643orang dengan

rata-rata rawat inap perbulan 53 orang di ruang rawat inap RSUD dr. Slamet

Garut.

3.4.2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang dipilih secara random maupun

non-random sekaligus dapat digunakan untuk menggambarkan keadaan populasi

(Swarjana,2016). Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian kecil populasi

pasien DM yang mempunyai komplikasi di rawat inap RSUD dr. Slamet

Garut.Untuk mengetahui besarnya sampel pada penelitian ini digunakan rumus

analitik korelatif (Dahlan, 2013) sebagai berikut :

Zα + Zβ
n=
( 0,5∈[ ])
1+ r
1−r
❑2+ 3

Keterangan :

n = Jumlah sampel

r = Korelasi minimal yang dianggap bermakna (dari peneliti sebelumya r =

-0,087(Jihan, 2016))

Zα = Ditetapkan 5% hipotesis dua arah maka nilainya 1,96

Zβ = Ditetapkan sebesar 10% maka nilainya 1,28

Dengan memasukan nilai-nilai diatas pada rumus, maka diperoleh :


43

Zα + Zβ
n=
( 0,5∈ [ ])
1+ r
1−r
❑2+ 3

1,96+1,28
=
( 0,5∈ [
1−0,087
1+ 0,087 ])
❑2 +3

= ( 3,24
041 )
2
❑ +3

= 63

Setelah dilakukan perhitungan dengan rumus tersebut, maka diketahui

jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 63 responden. Untuk mencegah

terjadinya drop out maka dilakukan penambahan sampel sebanyak 10% (Arifin,

2011), jadi besar sampel adalah 68responden.Adapun kriteria inklusi dan eksklusi

sampel penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Kriteria Inklusi

a. Pasien DM bersedia menjadi responden

b. Dapat berkomunikasi dengan baik

c. Responden memiliki komplikasi fisik pada DM seperti komplikasi akut

dan komplikasi jangka panjang.

d. Responden yang berada di ruang rawat inap penyakit dalam RSUD dr.

Slamet Garut

2. Kriteria Eksklusi

a. Pasien DM tidak bersedia menjadi responden

b. Pasien DM yang mempunyai komplikasi penyakit lain yang bukan

disebabkan oleh penyakit DM.


44

3.4.2.1 Teknik Sampling

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan teknik “proportional random sampling” yaitu teknik pengambilan

sampel secara proporsi dilakukan dengan mengambil subyek dari setiap strata atau

setiap wilayah ditentukan seimbang dengan banyaknya subyek dalam masing-

masing strata atau wilayah (Arikunto, 2013). Pengambilan dengan proportional

random sampling sederhana menggunakan rumus sebagai berikut:

¿
ni = N ×n

Keterangan:

ni = besar sampel untuk stratum Ni = total sub populasi dari stratum

N = total populasin n= besar sampel

Berdasarkan perhitungan rumus diatas maka jumlah sampel yang diambil

dari tiap stratum tampak seperti pada tabel berikut ini:

Tabel 3.2 Jumlah Populasi dan Sampel pada Pasien DM dengan Komplikasi
di Rawat Inap Penyakit Dalam RSUD dr. Slamet Garut
N Sampel Penambahan
Nama Ruangan Populasi
o sampel 10%
1 Puspa utama 15 1 1
2 Intan sartika 20 2 2
3 Mutiara atas 54 6 7
4 Mutiara bawah 72 7 8
5 Safir 47 5 6
6 Kecubung 67 7 8
7 Agate 34 4 5
8 Topas 79 6 5
9 Ruby 68 7 7
10 Marjan atas 81 8 9
11 Marjan bawah 78 8 8
12 Permata 28 2 2
Total 643 63 68
Sumber : Data rekam medik rawat inap RSUD dr. Slamet Garut 2016
45

Pada tabel 3.2 diatas tampak bahwa populasi komplikasi DM cukup

tersebar tetapi jumlahnya tidak merata sehingga akan mempengaruhi dalam

pengambilan sampel. Untuk menentukan responden pada penelitian ini diambil

dari ruangan yang memiliki jumlah sampel terbanyak yaitu ruangan Marjan Atas.

Cara menentukan respondenyang ada pada setiap ruanganmenggunakan undian,

dan mengocok kertas yang tertulisnomer daftar rawat inap pasien DM berdasarkan

buku rawat inap. Apabila angka yang diambil pada undian yaitu nomer ganjil

maka pengambilan responden diambil dari nomer ganjil kemudian

respondenberikutnya diambil berdasarkan kelipatan nomer ganjil selanjutnya

hingga sampai sampel yang dibutuhkan terpenuhi.

3.5. Teknik Pengumpulan Data Penelitian

3.5.1. Sumber Data

1. Data primer dalam penelitian ini didapatkan langsung dari responden

melalui kuesioner yang dibagikan.

2. Data sekunder didapatkan langsung dari rekam medik responden untuk

mengetahui komplikasi yang dialami.

3.5.2. Langkah-Langkah Pengumpulan Data

Adapun langkah-langkah dalam mengumpulkan data adalah sebagai berikut :

1. Menentukan responden yang mengidap komplikasi DM dengan ketentuan

kriteria inklusi yang telah ditetapkan oleh peneliti dengan melihat rekam

medik.

2. Mengecek kembali kelengkapan isi dari kuesioner.


46

3. Melakukan inform concent pada responden yang bersedia untuk dilakukan

penelitian.

4. Menjelaskan terlebih dahulu prosedur pengisian kuesioner.

5. Membagikan kuesioner kepada setiap responden untuk dijawab kemudian

kuesioner dikumpulkan kembali untuk dilakukannya analisa dan

pengelolaan data.

3.5.3. Instrumen Penelitian

1. Lama Menderita Komplikasi DM

Variabel lama menderita komplikasi DM diperoleh melalui kuesioner

yaitulama menderita DM,lama menderita komplikasi DM dan pengobatan

DM yang dilakukan saat ini diisi oleh responden sedangkan komplikasi

DM dan hasil pemeriksaan kadar gula darah sewaktu diisi oleh peneliti.

Adapun untuk kuesioner lama menderita DM dan lama menderita

kompikasi DM dalam ukuran bulan atau tahun, sedangkan untuk pilihan

jawaban pengobatan DM terbagi menjadi tiga kategori yaitu (1) tidak

menjalankan pengobatan, (2) menjalankan pengobatan tetapi tidak

sempurna apabila mengkonsumsi obat/insulin, berolahraga tetapi tidak

melakuakan diet makan atau sebaliknya (3) menjalankan pengobatan

dengan sempurna apabila mengkonsumsi obat/insulin dan melakukan

olahraga/diet makan.Sementara itu komplikasi DM dan hasil pemeriksaan

kadar gula darah didapatkan dari data rekam medik rawat inap.
47

2. Tingkat Kecemasan

Untuk mengukur tingkat kecemasan menggunakan kuesioner

HARSyang berisi lembar daftar checklist (Nursalam, 2015). Alat ukur ini

terdiri dari 14 kelompok gejala yang masing-masing kelompok dirinci lagi

menjadi gejala-gejala yang lebih spesifik. Sebelumnya peneliti

menjelaskan prosedur untuk pengisian kuesioner berupa skoring. Adapun

untuk menjawab pertanyaan menggunakan Skala Likert dengan lima

pilihan jawaban yaitu skor 0 (tidak ada gejala sama sekali), skor 1 (salah

satu gejala yang ada), skor 2 (separuh dari gejala yang ada), skor 3 (lebih

dari separuh gejala yang ada) dan skor 4 (terdapat semua

gejala).Kemudian skoring dijumlahkan sesuai dengan gejala-gejala yang

timbul. Nilai minimum 0-6 yang berarti keadaan baik dan nilai maximum

28-56 yang berarti keadaan buruk.

3.6. Uji Validitas DanReliabilitas Instrumen Penelitian

Kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data merupakan penjabaran dari

indikator variabel. Sebelum digunakan data lapangan, kuesioner yang digunakan

terlebih dahulu harus diuji tingkat validitas dan reabilitas sehingga diketahui

tingkat kesalahan (validitas) dan kehandalan atau ketepatan hasil pengukuran

(reliabilitas). Pada kuesioner lama menderita tidak dilakukan uji validitas dan

reliabilitas karena dalam kuesioner tersebut tidak memiliki tingkat kesalahan dan

tidak memiliki ketepatan hasil pengukuran.


48

Sedangkan kuesioner tingkat kecemasan tidak dilakukan uji validitas dan

reliabilitas karena menggunakan metode yang sudah baku yaitu instrumen HARS.

Skala HARS telah dibuktikan memiliki validitas dan reliabilitas cukup tinggi

untuk melakukan pengukuran kecemasan pada penelitian trial clinic yaitu 0,93

dan 0,97. Kondisi ini menunjukkan bahwa pengukuran kecemasan dengan

menggunakan skala HARS akan diperoleh hasil yang valid dan reliable

(Megawati, 2014).

3.7. Rencangan Analisis Data Hasil Penelitian

3.7.1. Teknik Pengolahan Data

Pengelolahan data pada penelitian dilaksanakan dengan tahap sebagai berikut:

1. Editing

Memastikan kelengkapan dan kejelasan setiap aspek yang diteliti yaitu

dengan melakukan pengecekan terhadap kuesioner untuk memastikan

bahwa kuesioner telah lengkap dan jelas.

2. Koding

Pengkodean dilakukan untuk memudahkan analisa. Kegiatan

pengubahan data lebih ringkas dengan menggunakan kode yang dirumuskan

untuk mempermudah dalam melakukan tabulasi dan analisa data. Dalam

kuesioner penelitian ini akan diberi kode sebagai berikut :

a. Untuk kuesioner data demografis meliputi umur dengan diberi kode 1

(36-45 tahun), kode 2 (46-55 tahun), kode 3 (56-65 tahun) dan kode 4

(≥65) (Depkes RI, 2009). Kemudian jenis kelamin dengan diberi kode 1
49

(laki-laki), kode 2 (perempuan), sementara itu pekerjaan dengan diberi

kode 1 (tidak berkerja) dan kode 2 (bekerja).

b. Untuk kuesioner lama menderita komplikasi DM meliputi lama

menderita DM diberi kode 1 (≤ 5 tahun) dan kode 2 (≥ 5 tahun).

Kemudian lama menderita komplikasi DMdiberi kode 1 untuk durasi

pendek (bila ≤5 tahun) dan kode 2 untuk durasi panjang (bila ≥ 5

tahun), sedangkan untuk pengobatan DM yang dilakukan diberi kode 0

(tidak menjalani pengobatan), kode 1 (menjalankan pengobatan tetapi

tidak sempurna) dan kode 2 (menjalankan pengobatan dengan

sempurna) sementara itu dari hasil pemeriksaan kadar gula darah

sewaktu diberi kode 1 (normal: ≤ 140 mg/dl) dan kode 2 (tidak normal:

≥140 mg/dl) (RSUD dr. Slamet Garut).

c. Untuk kuesioner tingkat kecemasan dengan diberikode 1 bila tidak ada

kecemasan (skor ≤ 6), kode 2 bila kecemasan ringan (skor 6 – 14), kode

3 bila kecemasan sedang (skor 15-27) dan kode 4 bila kecemasan

berat/panik (skor ≥ 27).

3. Tabulasi dan Entry Data

Memasukkan data kedalam program SPSSversi 20 for windows dalam

bentuk angka.
50

3.7.2. Analisis Data

3.7.2.1. Analisis Univariat

1. Lama menderita komplikasi DM

Untuk variabel lama menderita komplikasi DM menghasilkan data

kategorik sehingga penyajian dalam bentuk distribusi frekuensi (f) dan

persentase (%)dengan menggunakan rumusmenurut Arikunto (2013):

f
P= x 100 %
n

Keterangan :

P : Persentase

f :Jumlahresponden lama menderita komplikasi DM

n : Jumlah seluruh responden DM dengan komplikasi

2. Tingkat Kecemasan

Untuk mengukur variabel tingkat kecemasanmenggunakan Skala

Likertpada lembar daftar checlistHARS. Kemudian jawaban responden

masing-masing item dihitung dengan ketentuan nilai minimum 0-6 dan

maksimum 28-56. Penilaian tingkat kecemasan dikategorikan menjadi

empat kategori yaitu skor ≤ 6(tidak ada kecemasan), skor 6 – 14

(kecemasan ringan), skor 15-27 (kecemasan sedang) dan skor ≥ 27

(kecemasan berat/ panik). Data dari tingkat kecemasan berupa data

kategorik sehingga penyajian data dalam bentukdistribusi frekuensi (f) dan

persentase (%)dengan menggunakan rumusmenurut Arikunto (2013):


51

f
P= x 100 %
n

Keterangan :

P : Persentase

f : Jumlah responden yang mengalami tingkat kecemasan

n : Jumlah seluruh responden DM dengan komplikasi

Setelah kedua variabel dikategorikan kemudian dihitung

persentasenya menggunakan rumus di atas kemudian di interprestasikan

menggunakan rentang sebagi berikut:

0% = Tidak seorangpun dari responden

1%-19% = Sangat sedikit dari responden

20%-39% = Sebagian kecil dari responden

40%-59% = Sebagian dari responden

60%-79% = Sebagian besar dari responden

80%-99% = Hampir seluruh dari responden

100% = Seluruh dari responden (Arikunto, 2013)

3.7.2.2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk mencari hubungan antara variabel

independen dan variabel dependen. Uji statistik yang dilakukan dalam analisis

bivariat yaitu chi-squarekarena jenis data yang dihasilkan berupa data kategorik.

Menurut Arikunto (2013)uji chi-squar yaitu uji statistik yang digunakan untuk

menguji signifikasi dua variabel dengan rumus sebagai berikut:


52

f 0−fe ¿2
2 ¿
X =Ʃ ¿
dengan df = (b-1)(k-1)
¿

Keterangan :

X2 :
Chi-square

fo :nilaiobservasi (pengamatan)

fe :nilaiekspektasi (harapan)

b :jumlahbaris

k :jumlahkolom (Swarjana, 2016)

Penelitian ini menggunakan tabel lebih dari 2x2 (tabel 4x2)maka untuk uji

chi square harus diperhatikanpersyaratan sebagai berikut:

1. Tidak ada frekuensi harapan kurang dari 1 (E<1)

2. Nilai frekuensi harapan kurang dari 5 atau nilai expected yang kurang dari 5

maksimal 20%

3. Apabila kedua persyaratan di atas tidak terpenuhi, maka penggabungan

kategori perlu dilakukan agar diperoleh nilai harapan yang berharga besar.

Apabila dari hasil pengelolaan data tidak terpenuhi maka akan mengubah

jumlah kategorik variabel tingkat kecemasan dari empat menjadi dua yaitu

kecemasan ringan (skor ≤ 14) dan kecemasan berat (skor ≥ 14).

Selanjutnya untuk pengambilan keputusan pada besarnya nilai probabilitas

yaitu bila p-value 0,05 maka Ho ditolak, artinya ada hubungan lama menderita

komplikasi DM dengan tingkat kecemasan, sedangkan bila p-value ≥ 0,05 maka


53

Ho diterima, artinya tidak ada hubungan lama menderita komplikasi DM dengan

tingkat kecemasan.

3.7.2.3. Keeratan Variabel

Untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel dependen dan

independen digunakan analisa koefisien kontingensi dengan rumus menurut

Arikunto (2013).:

C=
√ X2
X 2+ N

Keterangan :

C = Koefisien kontingensi

X2 = Chi-square

N = Jumlah sampel

Setelah didapakan nilai, maka nilai tersebut diinterpretasikan dalam :

0,800 ≤ C ≤ 1,000 = Sangat tinggi

0,600 ≤ C ≤ 0,799 = Tinggi

0,400 ≤ C ≤ 0,599 = Sedang

0,200 ≤ C ≤ 0,399 = Rendah

0,000 ≤ C ≤ 0,199 = Sangat rendah

3.8. Langkah-langkah Penelitian

1. Tahap Persiapan

Pada tahapan ini peneliti melakukan penel

itian dengan cara :

a. Mengajukan judul penelitian


54

b. Memilih lahan penelitian


c. Mengajukan surat izin studi pendahuluan
d. Mendapatkan izin studi pendahuluan
e. Melakukan studi pendahuluan untuk menentukan

masalah penelitian
f. Menyusun proposal penelitian
g. Menyusun instrumen penelitian
h. Seminar proposal penelitian

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahapan ini peneliti melaksanakan dengan cara :

a. Mendapatkan izin penelitian


b. Melaksanakan penelitian
c. Melakukan pengolahan dan analisa data
d. Merumuskan hasil penelitian dan pembahasan

3. Tahap Akhir

Pada tahapan ini peneliti melaksanakan :

a. Sidang hasil penelitian.


b. Revisi skripsi

3.8. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan April−Mei2017 dan bertempat di ruang

rawat inap penyakit dalam RSUD dr. Slamet Garut.

Anda mungkin juga menyukai