Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA UTARA

DINAS KESEHATAN
Kompleks Perkantoran Bundaran Ponggiha-Lasusua No. Pos 93911
E-mail : dinkeskolut@yahoo.co.id

KERANGKA ACUAN KESEHATAN KERJA


DINAS KESEHATAN TAHUN 2017

A. Pendahuluan

Kesehatan kerja adalah spesialisasi dalam ilmu Kesehatan atau


Kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan agar pekerja atau
masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya,
baik fisik atau mental, maupun sosial, dengan usaha-usaha preventif dan
kuratif, terhadap penyakit-penyakit atau gangguan-gangguan kesehatan
yang diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerjaserta
terhadap penyakit-penyakit umum. (Suma’mur, 1996)
1. Upaya Kesehatan Kerja adalah upaya penyerasian antara
kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja agar setiap
pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan dirinya
sendiri maupun masyarakat sekelilingnya, agar diperoleh
produktivitas kerja yang optimal.
2. Upaya kesehatan kerja di Rumah Sakit menyangkut tenaga kerja,
metode/cara kerja, alat kerja, proses kerja dan lingkungan kerja.
Upaya ini meliputi peningkatan, pencegahan, pengobatan dan
pemulihan.
3. Konsep dasar dari Upaya Kesehatan Kerja ini adalah : Identifikasi
permasalahan, Evaluasi dan dilanjutkan dengan Tindakan
Pengendalian.
4. Pekerja Puskesmas adalah:
a. Tenaga Medis: Dokter, Perawat, Bidan.
b. Tenaga Non Medis: Kepala Puskesmas, Kepala Tata Usaha,
Apoteker, Ahli Gizi, Analis Kesehatan, Tenaga Administrasi.

B. Latar Belakan
Upaya kesehatan kerja di Puskesmas ditujukan untuk melindungi
pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta
pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan. Upaya kesehatan kerja
yang dimaksud meliputi pekerja disektor formal dan informal dan berlaku
bagi setiap orang selain pekerja yang berada dilingkungan tempat kerja.
Berdasarkan Kepmenkes Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 tentang
kebijakan dasar puskesmas menyatakan bahwa puskesmas merupakan
unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung
jawab dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan diwilayah
kerjanya termasuk upaya kesehatan kerja. Menurut International Labaour
Organisation (ILO) diketahui bahwa 1,2 juta orang meninggal setiap tahun
karena kecelakaan kerja atau Penyakit Akibat Hubungan Kerja (PAHK).
Dari 250 juta kecelakaan, 3000.000 orang meninggal dan sisanya
meninggal karena PAHK oleh sebab itu diperkirakan ada 160 juta PAHK
baru setiap tahunnya. Melihat data tersebut maka sangat perlu diberikan
perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja kepada masyarakat pekerja
diwilayah kerja puskesmas dengan tujuan meningkatkan kemampuan
pekerja untuk menolong dirinya sendiri sehingga terjadi peningkatan
status kesehatan dan akhirnya peningkatan produktivitas kerja. Adapun
sasaran dari program ini adalah pekerja di sektor kesehatan antara lain
masyarakat pekerja di puskesmas, balai pengobatan/poliklinik,
laboraturium kesehatan, Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK), Jaringan
dokter perusahaan bidang kesehatan kerja, masyarakat pekerja
diberbagai sektor pembangunan, dunia usaha dan lembaga swadaya
masyarakat.
Untuk menerapkan pelayanan kesehatan kerja di puskesmas, secara
umum kita dapat melihat langkah-langkah yang dapat diterapkan
sebagaimana yang tertuang dalam pedoman pelayanan kesehatan kerja
yang meliputi perencanaan, pelaksanaaan dan evaluasi serta
memperhatikan aspek indikator yang harus dipenuhi. Strategi yang
dikembangkan adalah dengan cara terpadu dan menyeluruh dalam pola
pelayanan kesehatan puskesmas dan rujukan, dilakukan melalui
pelayanan kesehatan paripurna, yang meliputi upaya peningkatan
kesehatan, pencegahan penyakit akibat kerja, penyembuhan penyakit
dan pemulihan kesehatan. Serta peningkatan pelayanan kesehatan kerja
dilaksanakan melalui peran serta aktif masyakarat khususnya
masyarakat pekerja.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan
terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang
diakibatkan oleh pekerjaan, sehingga menjadi pekerja sehat, selamat,
produktif dan sejahtera.

2. Tujuan Khusus :
a. Memberi bantuan kepada tenaga kerja.
b. Melindungi tenaga kerja dari gangguan kesehatan yang timbul
dari pekerjaan dan lingkungan kerja.
c. Meningkatkan kesehatan.
d. Memberi pengobatan dan perawatan serta rehabilitasi (Corie
Catarina, 2009).

D. TATA PENYELENGGARAAN
1. Upaya kesehatan kerja bagi pekerja dan keluarganya dikembangkan
secara terpadu dan menyeluruh dalam pola pelayanan kesehatan
Puskesmas dan rujukan.
2. Upaya kesehatan kerja dilakukan melalui pelayanan kesehatan
paripurna, yang meliputi upaya peningkatan kesehatan, pencegahan
penyakit akibat kerja, penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan.
3. Peningkatan pelayanan kesehatan kerja dilaksanakan melalui peran
serta aktif masyarakat dengan menggunakan pendekatan PKMD.
E. LINGKUP KEGIATAN
Petugas Program Kesehatan Pekerja Membuat rencana Upaya
Pengendalian untuk memperbaiki kondisi Kerja di Puskesmas diantaranya :
1. Rancang Ulang proses dan prosedur kerja;
2. Mengurangi intensitas bahaya;
3. Melindungi atau menyeleksi pekerja terhadap bahaya;
4. Membuat sistem ventilasi untuk membuang atau mengencerkan
racun diudara;
5. Menyesuaikan tempat kerja;
6. Mengatur waktu kerja dan istirahat atau rotasi kerja untuk
mengurangi pemajanan pekerja;
7. Menyediakan Alat Perlindungan Diri;
8. Mendidik dam melatih pekerja dan manajemen mengenai
bahaya tertular penyakit, dan terjadi kecelakaan ditempat kerja;
9. Memasang label dan kalimat peringatan dalam menangani
bahas secara selamat;
10. Memelihara catatan pengukuran data lingkungan secara cermat
supaya mudah dicari jika diperlukan; dan
11. Membuat laporan bulanan maupun tahunan guna mendukung
data;

F. KELUARAN
no kegiatan jumlah Keterangan
1 Pekerja sakit yang di layani
2 Kasus penyakit umum pada pekerja
3 Kasus diduga penyakit akibat kerja pada
pekerja
4 Kasus penyakit akibat kerja pada pekerja
5 Kasus kecelakaan akibat kerja pada
pekerja
6 Masyarakat Nelayan
7 Jumlah Pos UKK yang dibina
Masyarakat Nelayan
Masyarakat pekerja usaha sektor informal
lainnya
Peresentasi (%) petugas puskesmas yang
8 menggunakan APD (masker dan atau
handskun) sesuai standar
G. PENUTUP

Evaluasi dilakukan oleh kepala puskesmas dengan melihat hasil


evaluasi kegiatan, Suatu program akan dinilai berhasil jika dapat
mencapai tujuan dan sasaran yang tepat dan sesuai dengan tata nilai
yang ada dalam masing-masing program.

Anda mungkin juga menyukai