Anda di halaman 1dari 6

Nama : Kamila Husnatul Ahdiati

NPM : 16113220212939

I. METODE HARGA POKOK PESANAN

Metode harga pokok pesanan adalah suatu metode pengumpulan biaya produksi untuk
menentukan harga pokok produk pada perusahaan yang menghasilkan produk atas dasar
pesanan. Tujuan metode ini adalah menentukan harga pokok produk dari setiap pesanan baik
harga pokok secara keseluruhan dari tiap-tiap pesanan maupun untuk per satuan.

Dalam metode ini, biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk pesanan tertentu dan harga
pokok produksi per satuan dihitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk pesanan
tersebut dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan. Pada pengumpulan
harga pokok pesanan, di mana biaya yang dikumpulkan untuk setiap pesanan/kontrak/jasa
secara terpisah dan setiap pesanan dapat dipisahkan identitasnya.

Karakteristik Biaya Pesanan

a. Sifat produksinya terputus-putus tergantung pada pesanan yang diterima.

b. Bentuk produk tergantung dari spesifikasi pemesan.

c. Pengumpulan biaya produksi dilakukan pada kartu biaya pesanan, yang memuat rincian
untuk masing-masing pesanan.

d. Total biaya produksi dikalkulasi setelah pesanan selesai.

e. Biaya produksi per unit dihitung, dengan membagi total biaya produksi dengan total unit
yang dipesan.

f. Akumulasi biaya umumnya menggunakan biaya normal.


g. Produk yang sudah selesai langsung diserahkan pada pemesan.

Syarat Penentuan Harga Pokok Pesanan

Menurut Mulyadi dalam buku Akuntansi Biaya, terdapat beberapa syarat yang harus
dipenuhi dalam menentukan harga pokok pesanan, yaitu:

a. Setiap pesanan produk harus dapat dipisahkan identitasnya dengan jelas dan harus dilakukan
penentuan harga pokok pesanan secara individu.

b. Biaya produksi dibagi menjadi dua golongan, yaitu biaya produksi langsung yang terdiri
dari biaya bahan baku dan tenaga kerja, serta biaya produksi tidak langsung yang terdiri dari
biaya-biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.

c. Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung dibebankan langsung pada pesanan,
sedangkan biaya produksi tidak langsung dibebankan pada pesanan tertentu atas dasar tarif
yang ditentukan di muka.

d. Harga pokok setiap pesanan ditentukan saat selesai pengerjaan.

e. Harga pokok persatuan produk dihitung dengan membagi jumlah biaya produksi yang
dibebankan pada pesanan tertentu dengan jumlah satuan produk dalam pesanan terkait.

Pengumpulan Biaya Produksi dengan Metode Harga Pokok Pesanan

Pengumpulan biaya produksi dengan menggunakan metode harga pokok pesanan dapat
dilakukan dengan beberapa cara di bawah ini:

a. Mencatat biaya bahan baku yang dibagi menjadi dua prosedur

Prosedur pencatatan pembelian bahan baku, dengan jurnal.


Persediaan bahan baku xxxx

Utang dagang kas xxxx

Prosedur pencatatan pemakaian bahan baku dengan menggunakan metode mutasi


persediaan. Pada setiap pemakaian bahan baku harus diketahui pesanan mana yang
menggunakannya, dengan jurnal.

Barang dalam proses – biaya bahan baku xxxx

Persediaan bahan baku xxxx

b. Mencatat biaya tenaga kerja tidak langsung

Ada dua macam jam kerja yang perlu dikumpulkan yaitu jam kerja total selama periode
kerja tertentu, dan jam kerja yang digunakan untuk mengerjakan setiap pesanan.
Untuk mengumpulkan informasi jam kerja yang nantinya akan digunakan sebagai dasar
dalam menentukan daftar upah, maka perusahaan harus membuat kartu hadir untuk
masing-masing karyawan untuk mencatat jam kerja karyawan dalam menyelesaikan
pesanan Jurnal untuk pembagian upah adalah.

Barang dalam proses- biaya tenaga kerja tidak langsung xxxx

Gaji dan upah xxxx


c. Mencatat Biaya Overhead Pabrik

Dalam metode harga pokok pesanan, BOP atau Biaya Overhead Pabrik harus
dikenakan pada tiap pemesanan menurut tarif yang ditentukan di muka. BOP yang terjadi
selama periode satu tahun dikumpulkan kemudian di akhir tahun dibandingkan dengan yang
dibebankan pada produk atas dasar tarif pencatatan BOP yang dibebankan kepada produk.
Jurnal penutupan rekening BOP yang dibebankan adalah:\

Biaya overhead pabrik dibebankan xxxx

Biaya overhead pabrik sesungguhnya xxxx

Pencatatan BOP yang sesungguhnya adalah:


1. Pemakaian bahan penolong

Biaya overhead pabrik sesungguhnya xxxx

Persediaan bahan penolong xxxx

2. Pencatatan biaya tenaga kerja tidak langsung

Biaya overhead pabrik sesungguhnya xxxx

Gaji dan upah xxxx

4. Pencatatan produk selesai


Biaya produksi yang terdapat dalam kartu harga pokok dijumlahkan dan dikeluarkan
dari rekening Barang Dalam Proses dengan jurnal:
Persediaan produk jadi xxxx

Barang dalam proses- biaya bahan baku xxxx

Barang dalam proses – biaya tenaga kerja langsung xxxx

Barang dalam proses – biaya overhead pabrik xxxx

Di atas adalah contoh penulisan sederhana dalam penentuan harga pesanan.


Kenyataannya dalam sebuah usaha yang besar dan kompleks, akan banyak item transaksi yang
harus dicatatkan sebelum sampai pada tahapan jurnal pencatatan produk selesai.

II. MANFAAT ADANYA PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI

1. Menentukan Harga Jual yang akan dibebankan kepada Pemesan


biaya produksi produk pesanan yang satu dengan produk pesanan yang lainnya akan
mempunyai biaya produksi yang berbeda, tergantung pada spesifikasi yang dikehendaki
oleh pemesan.Dengan demikian Harga Jual yang dibebankan kepada para pemesan sangat
ditentukan oleh besarnya masing-masing Biaya Produksi yang dikeluarkan dalam
pembuatan produk pesanan tersebut.

2. Mempertimbangkan Penerimaan atau Penolakan Pesanan


Terkadang produk yang dipesan oleh pemesan, harga jualnya sudah terbentuk dipasaran,
sehingga manajemen hanya tinggal tetapkan apakah akan mendapatkan pesanan yang
diinginkan oleh pemesan tersebut atau menolak pesanan pemesan tersebut.
3. Memantau Realisasi Biaya Produksi
Apabila perusahaan telah mendapatkan sebuah pesanan dari pemesan, maka administrasi
membutuhkan info biaya produksi yang sebetulnya dikeluarkan dalam memenuhi pesanan
tersebut.
4. Menghitung Laba atau Rugi setiap Pesanan
Manajemen sanggup mengetahui suatu pesanan tertentu menghasilkan keuntungan bruto
bagi perusahaan atau sebaliknya untuk mengetahui apakah suatu pesanan menyebabkan rugi
bruto, maka administrasi membutuhkan info biaya produksi yang dikeluarkan untuk
memproduksi pesanan tersebut. Informasi keuntungan atau info rugi bruto setiap pesanan
dibutuhkan untuk mengetahui bantuan setiap pesanan dalam menutup biaya non produksi
dan menghasilkan keuntungan atau rugi.

5. Menentukan Harga Pokok Persediaan Produk Makara dan Produk Dalam Proses yang
disajikan dalam Neraca.
Dengan dasar catatan biaya produksi per pesanan itu, maka administrasi perusahaan
manufaktur sanggup memilih biaya produksi yang menempel pada pesanan yang telah
simpulan diproduksi, namun hingga dengan tanggal neraca masih belum diserahkan kepada
pemesan. Manajemen wajib menyajikan harga pokok persediaan produk, baik produk jadi
maupun produk yang masih dalam proses, untuk tujuan tersebut maka administrasi perlu
menyelenggarakan catatan biaya produksi untuk tiap pesanan.

Anda mungkin juga menyukai