Anda di halaman 1dari 31

GOLONGAN IB

Nonlogam lebih banyak terdapat di alam daripada logam.Alotrop logam cenderung mengkilap,
lembek, dan konduktor yang baik.Emas dan tembaga adalah logam pertama yang ditemukan manusia
sekitar 5000SM. Ditambah dengan perak, ketiga logam ini ditemukan di struktur logam di lapisan
bumi.Tembaga, perak, dan emas sering disebut logam “mata uang” karena menurut sejarahnya, ketiganya
merupakan bahan utama pembuatan mata uang logam. Ada empat alasan utama logam-logam tersebut
dipakai sebagai mata uang logam yaitu:
1. bersifat tidak reaktif secara kimiawi
2. ketiga logam ini terdapat langsung sebagai logamnya
3. dapat ditempa sehingga mudah dibentuk
4. menjadi sangat berharga karena kelimpahan yang sangat jarang untuk perak dan emas.

1.)Tembaga ( Cu)

a. Sifat-sifat

Tembaga adalah logam berwarna kemerahan, dengan kekonduksian elektrik yang tinggi.Ciri
warnanya tersebut disebabkan oleh struktur jalurnya, yaitu memantulkan cahaya merah dan jingga dan
menyerap frekuensi-frekuensi lain dalam spektrum tampak. Dengan kata lain disebabkan karena sifat-
sifat optiknya. Tembaga terletak dalam keluarga yang sama seperti perak dan emas dalam susunan
berkala (Tabel Periodik Unsur), oleh itu ia mempunyai sifat-sifat yang serupa dengan kedua logam itu.
Ketiganya mempunyai kekonduksian elektrik yang tinggi.Ketiganya adalah logam yang mudah
ditempa.Dalam keadaan cair, suatu permukaan jelas (apabila tidak ada cahaya sekitar) logam tembaga
kelihatan agak kehijauan.

b. Cara pembuatan

Tembaga diperoleh dari bijih tembaga yang disebut Chalcopirit. Besi yang ada larut dalam
terak dan tembaga yang tersisa / matte dituangkan kedalam konverter. Udara dihembuskan
kedalamnya selama 4 atau 5 jam, kotoran teroksidasi, dan besi membentuk terak yang dibuang pada
waktu tertentu. Bila udara dihentikan, oksida kupro bereaksi dengan sulfida kupro maka akan
membentuk Tembaga blister dan Dioksida belerang.Tembaga blister ini dilebur dan dicor menjadi
slab, kemudian diolah secara elektrolitik menjadi tembaga murni.

c. Warna nyala

Hijau-kebiruan
2.)Perak ( Ag )

a. Sifat-sifat

Perak , Ag, bernomor atom 47. Perak adalah logam yang berwarna putih
mengkilap.Karena warnanya yang khas, perak dijadikan sebagai sebutan sebuah warna layaknya
merah, kuning, biru, dan sebagainya.

b. Kegunaan

Perak sterling digunakan untuk perhiasan, perabotan perak, dsb. dimana penampakan
sangat penting. Campuran logam ini biasanya mengandung 92.5% perak, dengan sisanya tembaga
atau logam lainnya. Perak juga merupakan unsur penting dalam fotografi, dimana sekitar 30%
konsumsi industri perak digunakan untuk bidang ini. Perak juga digunakan sebagai campuran
logam pengganti gigi, solder, kotak listrik, dan baterai perak-timah dan perak-cadmium. Cat perak
digunakan untuk membuat sirkuit cetak. Perak juga digunakan untuk produksi kaca dan dapat
didepositkan sebagai lapisan pada gelas atau logam lainnya dengan metoda chemical deposition,
electrode position atau dengan cara penguapan. Ketika perak baru saja didepositkan, lapisan ini
merupakan reflektor cahaya paling baik. Tapi lapisan ini juga cepat rusak dan ternoda dan
kehilangan reflektivitasnya. Walau lapisan perak bagus untuk cahaya, ia sangat buruk untuk
memantulkan sinar ultraviolet. Silver fulminate, bahan peledak yang kuat, kadang-kadang
terbentuk saat pembentukan perak. Silver iodide digunakan untuk membuat hujan buatan. Silver
chloride memiliki sifat-sifat optikal yang unik karena bisa dibuat transparan. Silver nitrate, atau
lunar caustic, yang merupakan senyawa perak yang penting banyak digunakan di bidang
fotografi. Selama beratus-ratus tahun, perak telah digunakan sebagai bentuk pembayaran dalam
bentuk koin oleh banyak negara. Belakangan ini sayangnya, konsumsi perak telah jauh melebihi
produksi.

3.)Emas ( Au )

a. sifat-sifat

Simbol kimia emas adalah Au (dari bahasa Latin Aurum yang berarti (fajar bersinar).
Aurora adalah Dewi Fajar dalam budaya Romawi.Jelasnya, hal ini berkaitan warna emas; satu dari
dua logam yang bukan berwarna putih atau perak (satunya lagi adalah tembaga). The color of pure
Gold is bright golden yellow. Emas, Au, bernomor atom 79. Susunan elektron terluar dari emas
adalah 4f14 5d10 6s1 (konfigurasi elektronnya [Xe] 4f14 5d10 6s1).Susunan elektron ini
berkaitan dengan sifat warna kuning emas.Warna logam terbentuk berdasarkan transisi elektron
diantara ikatan-ikatan energinya.Kemampuan menyerap cahaya pada panjang gelombang untuk
menghasilkan warna emas yang khas terjadi karena transisi ikatan d yang melepaskan posisi di
ikatan konduksi.
Penambahan unsur-unsur campuran berdampak pada warna emas. Misalnya, penambahan unsur
nikel atau palladium akan memutihkan emas. Emas diangap sebagai logam mulia dan berharga.
Keistimewaan emas secara kimiawi ditunjukkan dengan stabilitas unsur kimianya yang mampu
bertahan dari karat dan proses oksidasi
a. Warna nyala

GOLONGAN II B

A. Sifat kimia

Beberapa sifat golongan IIB :

 Jari-jari elektron dari atas ke bawah semakin besar, sebab jumlah kulit elektron semakin banyak.
 Energi ionisasi (Energi yang dibutuhkan untuk melepas elektron yang terikat paling lemah dari
suatu atom netral atau suatu ion dalam keadaan gas) dari atas ke bawah semakin kecil, sebab
jari-jari atom semakin besar, sehingga daya tarik antara inti dengan elektron terluar semakin
lemah.
 Titik leleh (mp) dan titik didih (bp) dari atas ke bawah semakin kecil, sebab energi kohesi
(Energi tarik-menarik atom yang satu dengan lainnya) semakin kecil, sehingga diperlukan suhu
yang rendah untuk memutuskan ikatan antar atom. Dibawah ini adalah unsur yang termasuk
golongan 2b:1.2.2.

B. Reaksi kimia
a. Zink (Zn)

Zn tidak dapat ditarik oleh magnet (diamagnetik) sebab semua elektronnya telah berpasangan
dengan struktur kristal heksagonal.

 Reaksi dengan udara

Seng terkorosi pada udara yang lembab. Logam seng dibakar untuk membentuk seng (II) oksida
yang berwarna putih dan apabila dipanaskan lagi, maka warna akan berubah menjadi kuning.

2Zn(s) + O2(g) → 2ZnO(s)

 Reaksi dengan halogen

Seng bereaksi dengan bromine dan iodine untuk membentuk seng (II) dihalida.

Zn(s) + Br2(g) → ZnBr2(s)

Zn(s) + I2(g) → ZnI2(s)

 Reaksi dengan asam

Seng larut perlahan dalam asam sulfat encer untuk membentuk gas hidrogen.

Zn(s) + H2SO4(aq) → Zn2+(aq) +SO42- (aq) + H2(g)

Reaksi seng dengan asam pengoksidasi seperti asam nitrit dan HNO3 sangat kompleks dan
bergantung pada kondisi yang tepat.

 Reaksi dengan basa


Seng larut dalam larutan alkali seperti potassium hidroksida dan KOH untuk membentuk zinkat.
Zn hidroksi bersifat amfoter dan dapat membentuk kompleks amina bila direaksikan dengan
ammonia kuat berlebih.

b. kadmium

Kadmium memiliki sifat yang serupa dengan zink, kecuali cenderung membentuk
kompleks.Kadmium sangat beracun, meskipun dalam konsentrasi rendah.

 Reaksi dengan udara

Kadmium dibakar untuk menghasilkan kadmium (II) oksida.

2Cd(s) + O2(g) → 2CdO(s)

 Reaksi dengan halogen

Kadmium bereaksi dengan fluorin, bromine dan iodine untuk membentuk kadmium (II)
dihalida.

Cd(s) + F2(g) → CdF2(s)

Cd(s) + Br2(g) → CdBr2(s)

Cd(s) + I2(g) → CdI2(s)

 Reaksi dengan asam

Kadmium larut perlahan dalam asam sulfat encer untuk membentuk campuran yang
mengandung ion kadmium (II) dan gas hidrogen.

Cd(s) + H2SO4(aq) → Cd2+(aq) +SO42- (aq) + H2(g)

 Reaksi dengan basa

Kadmium tidak akan larut dalam larutan alkali

c. merkuri

Hg tidak dapat ditarik oleh magnet (diamagnetik) sebab semua elektronnya telah
berpasangan.Unsur Hg kurang reaktif dibandingkan zink dan kadmium, dan tidak dapat
menggantikan hidrogen dari asamnya, namun merkuri mampu mengkorosi alumunium dengan cepat,
sehingga pengangkutan dengan pesawat dibatasi.Densitas raksa yang tinggi menyebabkan benda-
benda seperti bola biliar menjadi terapung jika diletakkan di dalam cairan raksa hanya dengan 20%
volumenya terendam.

Sifat yang tak lazim dari Hg adalah dapat membentuk seyawa merkuri (I) yang mengandung
ion Hg22+ dan senyawa merkuri (II) yang mengandung ion Hg2+.Merkuri juga membentuk sejumlah
senyawa kompleks dan organomerkuri.Merkuri menyebabkan kerusakan jantung dan ginjal,
kebutaan, cacat saat dilahirkan, serta sangat merusak bagi kehidupan air.
 Reaksi dengan udara

merkuri dibakar hingga suhu 350ºC untuk membentuk merkuri (II) oksida.

2Hg(s) + O2(g) → 2HgO(s)

 Reaksi dengan halogen

Logam merkuri bereaksi dengan fluorin, klorin, bromine dan iodine untuk membentuk merkuri
(II) dihalida.

Hg(s) + F2(g) → HgF2(s)

Hg(s) + Cl2(g) → HgCl2(s)

Hg(s) + Br2(g) → HgBr2(s)

Hg(s) + I2(g) → HgI2(s)

 Reaksi dengan asam

Merkuri tidak bereaksi dengan asam non oksidasi, tetapi bereaksi dengan asam nitrit
terkonsentrasi atau asam sulfur terkonsentrasi untuk membentuk komposisi merkuri (II) dengan
nitrogen atau sulfur oksida.

d. ununbium

Ununbium bersifat lebih volatil (mudah menguap) daripada raksa

C. KEGUNAAN
a. Zink (Zn)

Dalam bahasa sehari-hari, seng juga dimaksudkan sebagai pelat seng yang digunakan sebagai
bahan bangunan.

Dalam industri zink mempunyai arti penting:

 Melapisi besi atau baja untuk mencegah proses karat.


 Digunakan untuk bahan baterai.
 Zink dan alinasenya digunakan untuk cetakan logam, penyepuhan listrik dan metalurgi bubuk.
 Zink dalam bentuk oksida digunakan untuk industri kosmetik (mencegah kulit agar tidak kering
dan tidak terbakar sinar matahari), plastik, karet, sabun, pigmen warna putih dalam cat dan tinta
(ZnO).
 Zink dalam bentuk sulfida digunakan sebagai pigmen fosfor serta untuk industri tabung televisi
dan lampu pendar.
 Zink dalam bentuk klorida digunakan sebagai deodoran dan untuk pengawetan kayu.Zink sulfat
untuk mordan (pewarnaan), stiptik (untuk mencegah pendarahan), sebagai supply seng dalam
makanan hewan serta pupuk.
b. kadmium

Kadmium digunakan dalam aloy bertitik leleh rendah untuk membuat solder dalam baterai
NiCd, dalam aloy roda gigi dan penyepuhan elektrik (lebih dari 50%). Senyawa kadmium digunakan
sebagai penyalut berpendar fosfor dalam tabung TV.

 Kadmium sulfida digunakan sebagai pigmen (warna kuning) dan dalam semikonduktor serta
bahan berpendar.
 Kadmium selenide digunakan sebagai pigmen (warna merah) dan semi konduktor.

c. merkuri

Raksa banyak digunakan sebagai bahan amalgam gigi,insektisida, termometer, barometer, dan
peralatan ilmiah lain, walaupun penggunaannya untuk bahan pengisi termometer telah digantikan
(oleh termometer alkohol, digital, atau termistor) dengan alasan kesehatan dan keamanan karena sifat
toksik yang dimilikinya.

 Merkuri(II) sulfida sebagai pigmen.


 Merkuri (II) klorida digunakan dalam pembuatan senyawa merkuri lainnya.
 Merkuri (I) klorida digunakan dalam sel kalomel dan sebagai fungisida.
 Merkuri sulfat sebagai katalis dalam produki asetaldehid dari asetilen dan air.

d. unubium

Belum diketahui

GOLONGAN III B
A. Sifat-sifat Unsur Golongan III B
a. Scandium
 Densitas : 3 g/cm3
 Titik leleh : 1812,2 K
 Titik didih : 3021 K
 Bentuk (25°C) : padat
 Warna : putih perak
 Nomor atom : 21
 Nomor massa : 44,956
 Konfigurasi electron : [Ar] 3d1 4s2
 Volume atom : 15 cm3/mol
 Afinitas elektron : 18,1 kJ/mol
 Keelektronegatifitasan : 1,36
 Energi ionisasi : - pertama : 631 kJ/mol
- kedua : 1235 kJ/mol
- ketiga : 2389 kJ/mol
 Bilangan oksidasi utama : +3
 Bilangan oksidasi lainnya : +1, +2
 Bentuk Kristal : Hexagonal Unit Cell
Pada keadaan padat scandium mempunyai struktur kristal hexagonal.

b. Yitrium
 Densitas : 4,5 g/cm3
 Titik leleh : 1796,2 K
 Titik didih : 3537 K
 Bentuk (25°C) : padat
 Warna : perak
 Nomor atom : 39
 Nomor massa : 88,91
 Konfigurasi elektron : [Kr] 4d1 5s2
 Volume atom : 19,8 cm3/mol
 Afinitas elektron : 29,6 kJ/mol
 Keelektronegatifitasan : 1,22
 Energi ionisasi : - pertama : 615,6 kJ/mol
- kedua : 1181 kJ/mol
- ketiga : 1979,9 kJ/mol
 Bilangan oksidasi utama : +3
 Bilangan oksidasi lainnya : +2
 Bentuk Struktur : Hexagonal Unit Cell

c. Lantanum
 Densitas : 6,17 g/cm3
 Titik leleh : 1193,2 K
 Titik didih : 3693 K
 Bentuk (25°C) : padat
 Warna : putih perak
 Nomor atom : 57
 Nomor massa : 138,91
 Konfigurasi elektron : [Xe] 5d1 6s2
 Volume atom : 22,5 cm3/mol
 Afinitas elektron : 50 kJ/mol
 Keelektronegatifitasan : 1,1
 Energi ionisasi : - pertama : 538,1 kJ/mol
- kedua : 1067 kJ/mol
- ketiga : 1850 kJ/mol
 Bilangan oksidasi utama : +3
 Bilangan oksidasi lainnya : +2
 Bentuk Kristal : Double Hexagonal Unit Cell

d. Actinium
 Densitas : -
 Titik leleh : 1323,2 K
 Titik didih : 2743 K
 Bentuk (25°C) : padat
 Warna : putih perak
 Nomor atom : 89
 Nomor massa : 227,03
 Konfigurasi elektron : [Rn] 6d1 7s2
 Volume atom : -
 Afinitas elektron : -
 Keelektronegatifitasan : 1,1
 energi ionisasi : - pertama : 499 kJ/mol
- kedua : 1170 kJ/mol
 Bilangan oksidasi utama : +3
 Bilangan oksidai lainnya : -
 Struktur Kristal : Face Centered Cubic Unit C

B. Reaksi-reaksi Golongan III B


a. Scandium(Sc)
 Reaksi dengan air:
Ketika dipanaskan maka Skandium akan larut dalam air membentuk larutan yang terdiri
dari ion Sc (III) dan gas hydrogen

2Sc(s) + 6H2O(aq) 2Sc3+(aq) + 6OH-(aq) + 3H2(g)


 Reaksi dengan oksigen
Pada reaksi dengan udara atau pembakaran secara cepat maka akan membentuk scandium
(III)oksida

4Sc(s) + 3O2(g) 2Sc2O3(s)


 Reaksi dengan halogen
Skandium sangat reaktif ketika bereaksi dengan semua unsur halogen membentuk
trihalida

2Sc(s) + 3F2(g)  2ScF3(s)


2Sc(s) + 3Cl2(g) 2ScCl3(s)
2Sc(s) + 3Br2(l) 2ScBr3(s)
2Sc(s) + 3I2(s) 2ScI3(s)
 Reaksi dengan asam
Skandium mudah larut dalam asam klrida untuk membentuk larutan yang mengandung
ion Sc (III) dan gas hydrogen

2Sc(s) + 6HCl(aq) 2Sc3+(aq) + 6Cl-(aq) + 3H2(g)


b. Yitrium(Y)
 Reaksi dengan air
Ketika dipanaskan maka logam Yttrium akan larut dalam air membentuk larutan yang
terdiri dari ion Y (III) dan gas hydrogen

2Y(s) + 6H2O(aq) 2Y3+(aq) + 6OH-(aq) + 3H2(g)


 Reaksi dengan oksigen
Pada reaksi dengan udara atau pembakaran secara cepat maka akan membentuk Yttrium
(III)oksida

4Y(s) + 3O2(g) 2Y2O3(s)


 Reaksi dengan halogen
Skandium sangat reaktif ketika bereaksi dengan semua unsur halogen membentuk
trihalida

2Y(s) + 3F2(g) 2YF3(s)


2Y(s) + 3Cl2(g) 2YCl3(s)
2Y(s) + 3Br2(g) 2YBr3(s)
2Y(s) + 3I2(g) 2YI3(s)
 Reaksi dengan asam
Yttrium mudah larut dalam asam klrida untuk membentuk larutan yang mengandung ion
Y (III) dan gas hydrogen

2Y(s) + 6HCl(aq) 2Y3+(aq) + 6Cl-(aq) + 3H2(g)

c. Lantanum
 Reaksi dengan air
Lantanum cukup elektropositif dan bereaksi secara lambat dengan air dingin tapi cukup
cepat jika bereaksi dengan air panas membentuk lanthana hidroksida dan gas hydrogen

2La(s) + 6H2O(g) 2La(OH)3(aq) + 3H2(g)


 Reaksi dengan oksigen
Pada reaksi dengan udara atau pembakaran secara cepat maka akan membentuk Lanthana
(III)oksida

4La(s) + 3O2(g) 2La2O3(s)


 Reaksi dengan halogen
Logam lanthanum bereaksi dengan semua unsur halogen membentuk lanthana ( III) halide

2La(s) + 3F2(g) 2LaF(s)


2La(s) + 3Cl2(g) 2LaCl(s)
2La(s) + 3Br2(g) 2LaBr(s)
2La(s) + 3I2(g) 2LaI(s)
 Reaksi dengan asam
Yttrium mudah larut dalam asam klrida untuk membentuk larutan yang mengandung ion
Y (III) dan gas hydrogen

2La(s) + 3H2SO4(aq) 2La3+(aq) + 3SO42-(aq) + 3H2(g)

d. Actinium
 Reaksi dengan oksigen
Aktinium mudah terbakar membentuk aktinium (III) oksida

4Ac(s) + 3O2(g) 2Ac2O3(s)

C. Manfaat
a. Scandium (Sc)
 Skandium Clorida (ScCl3), dimana senyawa ini dapat ditemukan dalam lampu halide, serat
optic, keramik elektrolit dan laser.
 Aplikasi utama dari unsure scandium dalah sebagai alloy alumunium- skandium yang
dimanfaatkan dalam industri aerospace dan untuk perlengkapan olahraga ( sepeda, baseball
bats) yang mempunyai kualitas yang tinggi.
 Aplikasi yang lain adalah pengunaan scandium iodida untuk lampu yang memberikan
intensitas yang tinggi. Sc2O3 digunakan sebagai katalis dalam pembuatan Aseton

 Efek Bagi Kesehatan dan Lingkungan


Skandium tidak beracun, namun perlu berhati-hati karena beberapa senyawa scandium
mungkin bersifat karsinogenik pada manusia selain itu dapat menyebabkan kerusakan pada
liver jika terakumulasi dalam tubuh. Bersama dengan hewan air, Sc dapat menyebabkan
kerusakan pada membran sel, sehingga memberikan pengaruh negatif pada reproduksi dan
sistem syaraf.
Sc dapat mencemari lingkungan, terutama dari industri petroleum dan dari pembuangan
perabot rumah tangga. Sc secara terus-menerus terakumulasi di dalam tanah, hal ini akan
memicu terkonsentrasinya di dalam tubuh manusia dan hewan.

b. Litium (Y)
 Yttrium Allumunium garnet Y3All5O12 senyawa ini digunakan sebagai laser selain itu untuk
perhiasan yaitu stimulan pada berlian.
 Yttrium(III)Oksida Y2O3 senyawa ini digunakan untuk membuat YVO4 ( Eu + Y2O3)
dimana phosphor Eu memberikan warna merah pada tube TV berwarna. Yttrium oksida
juga digunakan untuk membuat Yttrium-Iron-garnet yang dimanfaatkan pada microwave
supaya efektif
 Selain itu Yttrium juga digunakan untuk meningkatkan kekuatan pada logam alumunium
dan alloy magnesium. Penambahan Yttrium pada besi membuat nya mempunyai efektifitas
dalam bekerja.

 Efek Bagi Kesehatan dan Lingkungan


Bahaya Yttrium jika bereaksi dengan udara adalah jika terhirup oleh manusia dapat
menyebabkan kanker dan jika terakumulasi dalam jumlah berlebih dalam tubuh menyebabkan
kerusakan pada liver. Pada binatang air terpaan Yttrium menyebabkan kerusakan pada
membrane sel, yang berdampak pada system reproduksi dan fungsi pada system saraf. Yttrium
tidak beracun tetapi beberapa dari senyawa scandium bersifat karsinogenik pada manusia
selain itu dapat menyebabkan kerusakan pada liver jika terakumulasi dalam tubuh.
Yttrium dapat mencemari lingkungan, terutama dari industri petroleum dan dari
pembuangan perabot rumah tangga. Yttrium secara terus-menerus terakumulasi di dalam tanah,
hal ini akan memicu terkonsentrasinya di dalam tubuh manusia dan hewan.

c. Lantan (La)
Jarang sekali logam La murni atau senyawa oksidanya mempunyai kegunaan yang
spesifik. Karena unsur-unsur kimia mempunyai kesamaan maka mereka sangat sulit untuk
dipisahkan. Campuran tersebut akan lebih termaanfaatkan dari pada bentuk murninya.
sebagai contoh : “misch metal” adalah campuran dari beberapa “rare earth” dan biasa
digunakan untuk “lighter flints’ dan bentuk oksidasinya juga digunakan dalam phosphor layar
televisi (LaMgAl11O19 ) dan beberapa peralatan flouresen serup

d. Actinium (Ac)
Sifat keradioaktifan dari aktinium 150 kali lebih besar dari radium, sehingga
memungkinkan untuk menggunakan Ac sebagai sumber neutron. Sebaliknya, aktinium jarang
digunakan dalam bidang Industri. Ac-225 digunakan dalam pengobatan, yaitu digunakan
dalam suatu generator untuk memproduksi Bi-213. Ac-225 juga dapat digunakan sebagai
agen untuk penyembuhan secara “radio-immunoterapi”.

 Efek Bagi Kesehatan dan Lingkungan


Aktinium-227 bersifat sangat radioaktif dan berpengaruh buruk pada kesehatan.
Bahaya dari aktinium sama dengan bahaya dari plutonium. Bahaya terbesar dari raioaktif
unuk kehidupan sebagaimana kita ketahui adalah bahaya bagi sistem reproduksi dan
penurunan sifat. Bahkan dengan dosis rendah bersifat karsinogenik yang menyebabkan
penurunan sistem kekebalan tubuh. Pertumbuhan teknologi nuklir telah membawa sejumlah
besar pengeluaran zat radioaktif ke atmosfir, tanah, dan lautan. Radiasi membahayakan dan
terkonsentrasi dalam rantai makanan, sehingga membahayakan bagi manusia dan hewan.

D. Cara pembuatan golongan III B


1.Aktinium(Ac)
Logam murni aktinium dapat terbentuk melalui reduksi fluorida dengan uap lithium pada
suhu 1200°C. Aktinium-227 merupakan isotop yang paling stabil, mempunyai paruh masa dari
21,6 tahun. Tujuh isotop yang lain hanya memiliki paruh masa yang lebih pendek antara 10 hari
sampai tidak lebih dari 1 menit. Jika direaksikan dengan air, maka akan berubah menjadi
hidroksida yang tidak larut. Jika direaksikan dengan asam, maka akan terbentuk trifluoride,
trichloride, bromide, atau iodide. Jika direaksikan dengan oxalic, maka akan terbentuk oksalat.
Jika aktinium direaksikan dengan oksigen atau sulfur maka terbentuk sesquioxide atau
sesquisulfide

GOLONGAN IV B

A. Sifat –sifat golongan IV B

Unsur Titanium Zirkonium Hafnium Rutherfordium


Titik Didih 3287 4504 4602 6073
Titik Leleh 1660 1852 2227 2673
Jari-Jari 0,68 0,80 0,78 -
Kerapatan 4,54 6,506 13,31 -
Elektronegativitas 1,54 1,33 1,30 -
Potensial Reduksi -0,86 -1,43 -1,57 -
Standart
Energi ionisasi I 658,8 640,1 658,5 -
(kJ/mol)
E ionisasi II 1.309,8 1.270 1.440 -
(kJ/mol)
Energi Ionisasi III 2.652,5 2.218 2.250 -
(kJ/mol)

B. REaksi –Reaksi
1. TITANIUM
 Reaksi dengan Air
Titanium akan bereaksi dengan air membentuk Titanium dioksida dan hydrogen.

Ti(s) + 2H2O(g) → TiO2(s) + 2H2(g)


 Reaksi dengan Udara
Ketika Titanium dibakar di udara akan menghasilkan Titanium dioksida dengan nyala putih
yang terang dan ketika dibakar dengan Nitrogen murni akan menghasilkan Titanium Nitrida.

Ti(s) + O2(g) → TiO2(s)


2Ti(s) + N2(g) →TiN(s)
 Reaksi dengan Halogen
Reaksi Titanium dengan Halogen menghasilkan Titanium Halida. Reaksi dengan Fluor
berlangsung pada suhu 200°C.

Ti(s) + 2F2(s) → TiF4(s)


Ti(s) + 2Cl2(g) → TiCl4(s)
Ti(s) + 2Br2(l) → TiBr4(s)
Ti(s) + 2I2(s) → TiI4(s)
 Reaksi dengan Asam
Logam Titanium tidak bereaksi dengan asam mineral pada temperatur normal tetapi dengan
asam hidrofluorik yang panas membentuk kompleks anion (TiF6)3-

2Ti(s) + 2HF (aq) → 2(TiF6)3-(aq) + 3 H2(g) + 6 H+(aq)


 Reaksi dengan Basa
Titanium tidak bereaksi dengan alkali pada temperatur normal, tetapi pada keaaan panas.

2. ZIRKONIUM
 Reaksi dengan Air
Zirkonium tidak bereaksi dengan air pada keadaan di bawah normal.
 Reaksi dengan Udara

Zr (s) + O2 (g) → ZrO2 (s)


 Reaksi dengan Halogen
Zirkonium bereaksi dengan Halogen membentuk Zirkonium (IV) Halida.

Zr (s) + 2F2 (g) → ZrF4 (s)


Zr (s) + 2Cl2 (g) → ZrCl4 (s)
Zr (s) +2Br2 (g) → ZrBr4 (s)
Zr (s) + 2I2 (g) → ZrI4 (s)

 Reaksi dengan Asam


Hanya terdapat sedikit kemungkinan logam Zirkonium bereaksi dengan asam. Zirkonium tidak
dapat bercampur dengan asam hidrofluorik, HF, membentuk kompleks fluoro.

3. HAFNIUM
 Reaksi dengan Udara

Hf (s) + O2 (g) → HfO2 (s)


 Reaksi dengan Halogen

Hf (s) +2F2 (g) → HfF4 (s)

C. KEGUNAAN
1. TITANIUM
 Kira-kira 95% hasil Titanium digunakan dalam bentuk Titanium dioksida (TiO2),sejenis
pigmen putih terang yang kekal dengan kuasa liputan yang baik untuk cat, kertas, obat
gigi, dan plastik.
 Alloy Titanium digunakan dalam pesawat, plat perisai, kapal angkatan laut, peluru
berpandu. Dapat juga digunakan dalam perkakas dapur dan bingkai kaca (yang nilai
ekonomisnya tinggi).
 Titanium yang dialloykan bersama Vanadium digunakan dalam kulit luaran pesawat
terbang, peralatan pendaratan, dan saluran hidrolik.
 Karena daya tahannya yang baik terhadap air laut, Titanium digunakan sebagai pemanas-
pendingin akuarium air asin dan pisau juru selam.
 Di Rusia, Titanium menjadi bahan utama dalm pembuatan kapal angkatan perang termasuk
kapal selam seperti kelas Alfa, Mike dan juga Typhoon karena kekuatannya terhadap air
laut.
 Bahan utama batu permata buatan manusia yang secara relatif agak lembut.
 Titanium tetraklorida (TiCl4), cairan tidak berwarna yang digunakan untuk melapisi kaca.
 Titanium dioksida (TiO2) digunakan dalam pelindung matahari karena ketahanannya
terhadap ultra ungu.
 Digunakan dalam implant penggantian sendi karena sifat lengainya secara fisiologi.
 Titanium digunakan untuk peralatan operasi.
 Karena kelengaiannya dan menghasilkan warna yang menarik menjadikan logam ini
populer untuk menindik badan.
 Digunakan dalam implant gigi karena kemampuannya yang luar biasa untuk berpadu
dengan tulang hidup ( osseointegrate ).
 Titanium bias dianodkan untuk menghasilkan beraneka warna.

2. ZIRKONIUM
Kegunaaan utama mineral zirkon (ZrSiO4) yaitu sebagai logam refraktori dan ceramic
opacification. Zirkon juga digunakan sebagai penghias batu permata alami yang digunakan pada
intan. Zirkonium oksida diproses untuk menghasilkan cubic zirkonia. Ini berwujud kristal bening
berkilauan yang digunakan sebagai pengganti intan dengan harga yang lebih rendah.
Kegunaan yang lain :
 Zirkonium dapat menyerap panas yang lebih rendah sehingga industri tenaga nuklir
menggunakan zirkonium dalam mengisi reaktor nuklir sebagai pemantul.
 Zirkonium digunakan secara meluas di industri kimia pada pipa yang terletak di lingkungan
korosif terutama pada temperatur tinggi.
 Zirkonium karbonat digunakan sebagai lotion anti racun namun banyak orang alergi terhadap
produk ini.
 Logam Zirkonium digunakan dalam teras reaktor nuklir karena tahan korosi dan tidak
menyerap
Neutron

3. HAFNIUM
 Sering digunakan sebagai pengontrol rods pada reaktor nuklir karena mempunyai high,
neutron, capture, cross section dibandingkan dengan Zirkonium dengan resistan terhadap
korosi yang bagus.
 Sebagai gas filled dalam plasma cutting. Hal ini dikarenakan kemampuan nya melepas
elektron ke udara.
 Dalam bentuk senyawa dasar digunakan sebagai high-k-dielektric gate insulator dalam 45 nm
generation of intregate sircuit.
 Bersamaan dengan Iron, Niobium, Tantalum, Titanium, dan logam transisi lainnya digunakan
sebagai Alloy.
 Alloy Tantalum Hafnium Carbide (Ta4HfC5) merupakan senyawa refractory yang paling
dikenal.

4. RUTHERFORDIUM
Karena unsur belum diketahui keberadaannya di alam maka kegunaannya belum diketahui.

GOLONGAN V B

Golongan VA terdiri dari 4 unsur yaitu Vanadium (V), Niobium (Nb), Tantalum (Ta). Beberapa sifat
unsur golongan ini dapat kita lihat pada tabel berikut :

a. sifat kimia

1. Vanadium

1. vanadinite : 3 Pb3(VO4)2 . PbCl2

2. carnotite : K2O . 2UO3 . V2O53H2O

3. patronite : V2S5 . 3CuS2

Vanadium juga terdapat dalam tanah liat, batu-batuan, batu bara dan minyak mentah dengan kadar yang
kecil.

2. Niobium dan Tantalu

Kedua logam ini sangat sukar dipisahkan. Logam Niobium bersifat tipis, lunak, keabu-abuan,
mengkilat, dapat dibengkokkan, titik cair tinggi (Nb= 2468 ° C). Logam Tantalum bersifat gelap, padat,
dapat dibengkokkan, lebih keras daripada Niobium, daya hantar panas dan listriknya tinggi, titik cair
tinggi (Ta = 2996° C), sangat tahan terhadap asam. Keduanya dapat dilarutkan dengan HNO3, HF dan
larut sangat lambat dalam alkali cair. 3. Dubnium

Dubnium merupakan unsur logam transisi golongan Vb yang dibuat melalui reaksi fusi
nuklir.Unsur ini ditemukan oleh Albert Ghiorso pada tahun 1970.Karena inti atom dubnium sangat besar
maka dubnium merupakan unsur yang tidak stabildan dapat segera meluruh ketika terbentuk.
Unsur Dubnium dapat dibuat dengan menembaki unsur amerisiumdengan atom – atom neon, dan
menghasilkan isotop – isotop dubnium, dan dengan cepat meluruh dengan memancarkan energi dalam
bentuk radiasi elektromagnetik. Reaksinya sebagai berikut:

+4

Senyawa yang dapat terbentuk misalnya Db2O5 (Dubnium pentoksida), DbX5 (Dubnium Halida),
senyawa kompleks halida DbO43- , DbF6-, DbF83-. Keterangan lain tentang unsur Dubnium belum
diketahui secara pasti.

b. CARA PEMBUATAN

Cara mendapakan Vanadium diantaranya adalah dengan cara ekstraksi dari beberapa senyawa
yaitu :
Dari vanadinite.
Ekstrksi dari bijih ini melibatkan beberapa tahap :
1) Pemisahan PbCl2.
Bijih direaksikan dengan HCl pekat, PbCl2 akan mengendap, dioxovandium chlotida (VO2Cl) tetap
dalam larutan.
2) Pembuatan V2O5.
Setelah PbCl2 dipisahkan, larutan ditambah NH4Cl dan dijenuhkan dengan NH3, sehingga terbentuk
NH4VO3 yang bila dipanaskan akan terbentuk V2O5.
3) Reduksi V2O5.
V2O5 direduksi dengan Ca pada 900 – 950 º C untuk memperoleh vanadium murni ( Mardenand –
Rich, 1927 ).

Dari carnotite.
1) Pembuatan sodium orthovanadate.
Carnotite dicairkan dengan Na2CO3, masa cair yang diperoleh diekstraksi dengan air untuk
mengendapkan Fe(OH)3, larutan dipekatkan dan didinginkan maka didapat Na3VO4.
2) Pembuatan V2O5.
Larutan yang berisi Na3VO4 diberi NH4Cl dan dijenuhkan dengan NH3, sehingga terbentuk NH4VO3
(amonium metavanadate), yang dipanaskan untuk mendapatkan V2O5.
3) Reduksi V2O5.
Dengan cara Mardenand-Rich diperoleh logam vanadium murni.

Pembuatan logam :
Logam ini sangat sulit diperoleh dalam keadaan murni sebab titik cair yang tinggi dan reaktivitas
terhadap O2, N2 dan C pada suhu tinggi.
v Vanadium ± 99 % dapat diperoleh dengan mereduksi V2O5 dengan Al (proses thermit).
v Vanadium murni diperoleh dengan mereduksi VCl3 dengan Na atau dengan H2 pada suhu 900 º
VCl3 diperoleh dari reaksi V2O5 dengan S2Cl2 pada 300 º C.
v Reduksi VCl4 dengan Mg dapat memperoleh 99,3 % vanadium.

Aliase vanadium :
Produk komersial vanadium adalah terutama sebagai aliase,
Ø Ferro vanadium.
Ø Cupro vanadium
Keduanya dibuat dengan mereduksi vanadium oksida yang dicampur dengan oksida logam Fe atau Cu
dengan karbon .dalm electric furnace.
Ø Nikelo vanadium, dibuat dengan pemanasan campuran V2O5 + NiO.
Ø Obalto vanadium, dibuat dengan mencampur endapan (dari reaksi larutan Na-vanadate dengan
cobalto sulphate) dengan Na2CO3 dalam electric furnace.

Penggunaan :
Penambahan 0,1 – 0,3 % V pada baja akan meningkat daya rentang.
Vanadium penting untuk alat-alat baja kecepatan tinggi.
V2O5 dipakai sebagai katalisator dalam oksudasi naphtalen dan juga dalam pembuatan H2SO4 proses
kontak.

C. Cara Pembuatan

1,) vanadium

Penambahan 0,1 – 0,3 % V pada baja akan meningkat daya rentang.


Vanadium penting untuk alat-alat baja kecepatan tinggi.
V2O5 dipakai sebagai katalisator dalam oksudasi naphtalen dan juga dalam pembuatan H2SO4
proses kontak.o Sebagai katalis dalam oksidasi SO2 → SO3, dalam pembuatan asam sulfat.
V2O5
2SO2 + O2 ↔ 2SO3
o Katalis dalam oksidasi alkohol dan hidrogenasi olefin.
b. Vanadium pentaflourida, VF5.
Senyawa ini dinyatakan sebagai sublimat putih murni. Dibuat
dengan pemanasan VF4 dalam lingkungan nitrogen, pada suhu 350°C – 650°C. Senyawa ini
sangat mudah larut dalam air atau pelarut organik.
c. Vanadium oxitrikhlorida, VOCl3.
Senyawa ini dibuat dengan melewatkan Cl2 kering pada VO3 yang dipanaskan. Senyawa ini
berwarna kuning bening dengan titik didih 127
d. Vanadium pentasulfida, V2S5.
Senyawa ini dibuat dengan memanaskan campuran vanadium trisulfida, dengan sulfur tanpa udara
pada 400 ° C. senyawa ini berupa bubuk hitam.§ Niobium
· Sebagai bahan konstruksi pembangkit listrik tenaga nuklir
· Sebagai campuran logam tahan karat (contohnya Niobium foil), yang disebabkan oleh adanya
senyawa Niobium karbit dan Niobium Nitrit, dengan konsentrasi Niobium dalam senyawa sekitar
0.1%.
· Sebagai superkonduktor magnet (3 tesla clinical Magnetic resonance imaging scanner), dan
superkonduktor radio frekuensi
· Dalam pembuatan mata uang koin (Contohnya Austria 2003, Latvia 2004)
· Dalam peralatan kesehatan, Pace maker
· Dalam pembuatan perhiasan

2.)Tantalum
· Digunakan dalam pembuatan anak timbangan dalam laboratorium
· Digunakan dalam membuat piranti elektronika
· Dalam pembuatan lensa kamera
· Untuk memproduksi variasi campuran logam yang memiliki titik didih tinggi serta kekuatan
yang baik
· Pembuatan peralatan karbit yang terbuat dari logam
· Digunakan dalam pembuatan komponen mesin jet

3. Dubnium
Dubnium merupakan unsur logam transisi golongan Vb yang dibuat melalui reaksi fusi
nuklir.Unsur ini ditemukan oleh Albert Ghiorso pada tahun 1970.Karena inti atom dubnium
sangat besar maka dubnium merupakan unsur yang tidak stabildan dapat segera meluruh ketika
terbentuk.
Unsur Dubnium dapat dibuat dengan menembaki unsur amerisiumdengan atom – atom neon, dan
menghasilkan isotop – isotop dubnium, dan dengan cepat meluruh dengan memancarkan energi
dalam bentuk radiasi elektromagnetik.

D. REAKSI KIMIA

GOLONGAN VI B
1. Sifat-sifat
a. Kromium
 No. atom : 24
 Elektron/Tingkat Energi : 2,8,13,1
 Konfigurasi elektron : [Ar] 3d5 4s1
 Volume Atom : 7.23 cm3 mol-1
 Jumlah Elektron : 24
 Jumlah Neutron : 27
 Jumlah Proton : 24
 Warna : Perak metalik
 Fasa : padat
 Enthalpy pengatomannya :121,8 KJ/mol pada 250 C;
 Keelektronegatifan : 1,66.
 Enthalpy peleburannya : 15,3 KJ/mol dan
 kapasitas panas : 23,35 J/mol K
 rasio racun : 0,21.
 kecepatan suara : 5940 m/s

b. Molibdenum
 No. atom : 42
 Jari – jari atom : 2.01Å
 Volum Atom : 9.4cm3/mol
 Elektron/Tingkat Energi : 2,8,18,13,1
 Jumlah Elektron : 42
 Jumlah Neutron : 54
 Jumlah Proton : 42
 Kesetimbangan Elektrokimia : 0.8949g/amp-h
 Elektron Fungsi Kerja : 4.6 eV
 Elektronegativitas : 2.16 (Pauling); 1.3 (Rochow Allrod)
 Energi Ionisasi
Pertama :7,099
Kedua : 16,461
Ketiga : 27,16
 Potensi Elektron Valensi (-eV) : 88,6
 Warna : Putih perak
 Fasa : Solid
 Massa Atom Rata-rata : 95,94
 Koefisien lineal termal expansion/K-1 : 5.43E-6
c. Tungsten
 No. atom : 74
 Jari – jari atom : 139 am
 Volum Atom : 9.4cm3/mol
 Jumlah Elektron : 74
 Jumlah Neutron : 109
 Jumlah Proton : 74
 Kepadatan (dekat rt ) : 19.25 g·cm −3
 Cair kepadatan di mp : 17.6 g·cm −3
 Titik lebur : 3695 K , 3422 °C, 6192 °F
 Titik didih : 5828 K, 5555 °C, 10031 °F
 Kritis titik : 13892 K,
 Kalor peleburan : 35.3 kJ·mol −1
 Kalor penguapan : 806.7 kJ·mol −1
 Kapasitas panas molar : 24.27 J·mol −1 ·K −1

2. REAKSI
a. Chromium (Cr)
Adapun reaksi yang terjadi pada Chromium sebagai berikut :
 Reaksi dengan air
Tidak bereaksi dengan air pada suhu ruangan.
 Reaksi dengan oksigen
tidak bereaksi denfan oksigen pada suhu ruangan
 Reaksi dengan halogen
Krom bereaksi dengan fluoride pada 4000 C dan pada tekanan 200-300 atm
membentuk chromium (IV) fluoride.
Reaksi:
Cr(s) + 3F2(g) CrF6(s)
Dibawah kondisi ekstrim, chromium (V) fluoride dapat dibentuk.
Reaksi :
2Cr(s) + 5F2(g) 2CrF5(s)
Dibawah kondisi lebih normal, reaksi chromium dengan halogen membentuk
chromium (III) trihalides.
Reaksi :
2Cr(s) + 3F2(g) 2CrF3(S)
2Cr(s) + 3Cl2(g) 2CrCl3(S)
2Cr(s) + 3Br2(g) 2CrBr3(S)
2Cr(s) + 3I2(g) 2CrI3(S)

b. Molybdenum (Mo)

Reaksi dari molybdenum :

 Reaksi dengan air


Tidak bereaksi dengan air pada suhu ruangan.
 Reaksi dengan oksigen
Tidak bereaksi dengan oksigen pada suhu ruangan/normal.Pada temperature
tinggimembentuk molybdenum (VI) trioxide.
Reaksi :
2MO(S) + 3O2(g) 2MoO3(S)
 Reaksi dengan halogen
Pada temperatur ruangan Mo breaksi dengan fluorine membentuk Molybdenum (VI)
fluoride.
Reaksi :
Mo(S) + 3F2(g) MoF6(l)

Pada suhu 298 0 K Molybdenum berwujud padat dan berwarna abu-abu.

Molybdenum termasuk kedalam logam.Molybdenum ditemukan di tambang


Molybdennum (MoS2) dan wulfenite (MoO4 Pb) dan sebagai produk samping
tambang tembaga.Penghasil utama Molybdenum adalah Amerika, Italy, Australia,
Norwegia, dan Bolivia.Produksi Molybdenum setahunnya sekitar 80.000 ton.

c. Wolfram (W)

Reaksi-reaksi pada wolfram :

 Reaksi dengan air

Pada temperatur ruang, tungsten tak bereaksi dengan air

 Reaksi dengan oksigen


Pada temperatur ruang, tungsten tak bereaksi dengan oksigen. Pada temperature
elevasi ( read : hot ) maka terbentuk trioxide tungsten (VI) oxide.

Reaksi :

2W(S) + 3O2(g) 2WO3(S)

 Reaksi denfan halogen

wolfram bereaksi dengan fluoride pada temperatur kamar membentuk tungsten (VI)
fluoride. Reaksi:

W(S) + 3F2(g) WF6(g)

d. Seaborgium (Sg)

Seaborgium memiliki no atom 106, massa molekul relative 266 g/mol, dan memiliki
konfigurasi electron 2,8,18,32,32,12,2. seaborgium termasuk gol 6, periode 7, blok d,
termasuk golongan logam dan memiliki keadaan oksidasi Sg6+ dan memiliki energi
ionisasi 730. untuk informasi yang lain dari seaborgium belum diketahui.

3. MANFAAT
a. chromium

Kegunaan dari Chromium adalah untuk membuat stainless steel, juga digunakan untuk
melapisi komponen mobil, untuk magnet pada tape, pisau, untuk laser dan untuk membuat
cat. Chromium (VI) Oksida (CrO3) digunakan untuk industri magnet pada tape, magnet
yang dibuat dari kromium oksida kualitasnya lebih baik dari besi oksida.

b. Molibdenum
Molibdenum terutama banyak digunakan di industri, diantaranya adalah:
Baja,
Pesawat,
Rudal,
Filamen di pemanas listrik,
Pelumas,
Lapisan pelindung pelat boiler,
Pigmen,
dan katalis.

Sekitar 75 persen dari Molibdenum yang digunakan di Amerika Serikat pada


tahun 1996 dijadikan campuran untuk baja dan besi. Hampir setengah dari campuran ini
digunakan untuk membuat stainless dan baja tahan panas. Hasilnya dapat digunakan
dalam pesawat terbang, pesawat ruang angkasa, dan rudal bagian. Penggunaan penting
lainnya adalah campuran Molibdenum dalam produksi alat-alat khusus, seperti: busi, shaft
baling-baling, senapan barel, peralatan listrik digunakan pada temperatur tinggi, dan
boiler pelat.
Penggunaan penting lainnya adalah sebagai katalis Molibdenum. Katalis adalah
zat yang digunakan untuk mempercepat atau memperlambat suatu reaksi kimia. Katalis
tidak mengalami perubahan wujud selama reaksi. Katalis Molibdenum digunakan dalam
berbagai operasi kimia, dalam industri minyak bumi, dan dalam produksi polimer dan
plastik.
Molibdenum digunakan pada alloy tertentu yang berbasis nikel, seperti Hastelloy
®, yang mana tahan panas dan tahan korosi bahan kimia. Molibdenum mengoksidasi pada
suhu yang meningkat. Penerapan terbaru molibdenum adalah sebagai elektroda untuk
tungku pembakaran kaca yang dipanaskan dengan listrik. Molibdenum juga digunakan
dalam nuklir, dan dalam pembuatan suku cadang rudal dan pesawat terbang.
Molibdenum merupakan katalis penting dalam pemurnian minyak bumi. Juga diterapkan
sebagai bahan filamen dalam dunia elektronik. Molibdenum adalah unsur esensial dalam
jumlah sedikit yang dibutuhkan oleh tanaman; beberapa daerah tandus karena kekurangan
unsur ini dalam tanah. Molibdenum sulfida adalah pelumas yang sangat berguna,
khususnya pada suhu tinggi di mana oli mudah terurai. Hampir semua baja yang sangat
kuat, dengan minimum daya tampung 300.000 psi mengandung molibdenum sejumlah
0.25 hingga 8%. Secara biologis, molibdenum sebagai unsur penting dalam pengikatan
nitrogen dan proses metabolisme lainnya

4. CARA PEMBUATAN

GOLONGAN VII B

Golongan VII B disebut juga golongan mangan.Golongan VII B mempunyai 4 unsur anggota
yaitu mangan, teknesium, renium dan bohrium. Golongan VII B mempunyai konfigurasi electron (n-
1)d5ns2.
A. Sifat kimia
1. Mangan (Mn)
Mangan adalah suatu unsur kimia yang mempunyai nomor atom 25 dan memiliki symbol
Mn. Mangn ditemukan oleh Johann Gahn pada tahun 1774 di Swedia. Logam mangan berwarna
putih keabu-abuan.Mangan termasuk logam berat dan sangat rapuh tetapi mudah
teroksidasi.Logam dan ion mangan bersifat paramagnetic.Hal ini dapat dilihat dari obital d yang
terisi penuh pada konfigurasi electron. Mangan mempunyai isotop stabil yaitu 55Mn Sifat
kimia
sifat-sifat oksida mangan
Mangan memiliki tingkat oksidasi lebih banyak dimana menyebabkan mangan memiliki bebrapa
sifat dari senyawa oksida mangan tersebut
2. Teknesium (Tc)
Teknesium adalah suatu unsur kimia dalam table periodik yamg mempunyai lambang Tc
dan nomor atom 43.Teknesium ditemukan oleh Carlo Perrier dan Emillo Segre tahun 1937 di
Italia.Logam teknesium berwarna putih keabu-abuan.Isotop yamg paling stabil adalah 69Tc
dengan waktu paruh 2.2 x 105 tahun.
3. Renium(Re)
Renium adalah suatu unsur kimia dalam table periodic yang mempunyai lambang Re dan
nomor atom 75.Renium pertama kali ditemukan oleh Walter Noddack, Ida Tacked an Otto Berg
tahun 1925.renium merupakan logam transisi yang berbentuk padat dan berwarna putih keabuan.
Renium mempunyai daya rentang dan elastisitas tinngi.Campuran renium-molybdenum adalah
sangat superkonduktif pada suhu 10K.
4. Bohrium (Bh)
Bohrium merupakan suatu unsur kimia dalam tabel periodic yang memiliki lambing Bh
dan nomer atom 107. bohrium berwujud padat pada suhu 298 K dan kemungkinan berwarna putih
silver atau keabu-abuan. Bohrium ditemukan oleh ilmuwan soviet di “Joint Institute for Nuclear
Research” di Dubna, Soviet (Rusia) pada tahun 1976. Pada tahun 1975 ilmuwan Soviet di Dubna
melakukan sintesis elemen 107 yang hanya dapat bertahan selam 2/1000detik. Kemudian para
fisikawan di “Heavy Ion Research Laboratiry” di Darmstadt, Jerman Timur menginformasikan
penemuannya dengan mensintesis dan mengidentifikasi 6 nuklei dari elemen tersebut. Pada
Agustus 1997 the International Union of Pure and Applied Chemistry mengumumkan pemberian
nama untuk elemen tersebut adalah Bohrium untuk menghormati fisikawan Denmark yaitu Niels
Bohr. Sebelum dinamakan unnilsentium dari bahasa latin “one zero seven”

B. REAKSI
a. mangan (Mn)
 Reaksi dengan air
Mangan bereaksi dengan air dapat berubah menjadi basa secara perlahan dan gas hidrogen
akan dibebaskan sesuai reaksi:

Mn(s) + 2H2O → Mn(OH)2 +H2


 Reaksi dengan udara
Logam mangan terbakar di udara sesuai dengan reaksi:
3Mn(s) + 2O2 → Mn3O4(s)
3Mn(s) + N2 → Mn3N2(s)
 Reaksi dengan halogen
bereaksi dengan halogen membentuk mangan (II) halida, reaksi:
Mn(s) +Cl2 → MnCl2
Mn(s) + Br2 → MnBr2
Mn(s) + I2 → MnI2
Mn(s) + F2 → MnF2
Selain bereaksi dengan flourin membentuk mangan (II) flourida, juga menghasilkan mangan (III)
flourida sesuai reaksi:
2Mn(s) + 3F2 → 2MnF3(s)
 Reaksi dengan asam
Logam mangan bereaksi dengan asam-asam encer secara cepat menghasilkan gas hidrogen
sesuai reaksi:
Mn(s) + H2SO4 → Mn2+(aq) + SO42-(aq) + H2(g)
e. Teknesium (Tc)
 Reaksi dengan air
Teknesium tidak beraksi dengan air
 Reaksi dengan udara
Teknesium dalam bentuk bubuk dan sponge lebih reaktif. Ketika dibakar dengan oksigen
menghasilkan teknesium (VII) oksida sesuai reaksi :

4Tc(s) + 7O2(g) → 2Tc2O7(s)


 Reaksi dengan halogen
Teknesium direaksikan dengan fluorin menghasilkan campuran teknesium (VI) fluoride, sesuai
reaksi :
Tc(s) + F2(g) → TcF6(s)
2Tc(s) + 7F2(g) → 2TcF7(s)

 Reaksi dengan asam


Teknesium tidak larut dalam asam hidroklorik (HCl) dan asam hidroflourik (HF). Teknesium
dapat larut dalam asam nitrit (HNO3) atau H2SO4, dimana dalam keduanya akan teroksidasi
untuk membentuk larutan asam perteknetik (HTcO4), yang memiliki bilangan oksidasi stabil
+7.

5. Renium(Re)
 Reaksi dengan air
Renium tidak bereaksi dengan air
 Reaksi dengan udara
Renium bereaksi dengan oksigen membentuk renium (VII) oksida sesuai reaksi
4Re(s) + 7O2(g) → 2Re2O7(s)
 Reaksi dengan halogen

Renium bereaksi dengan fluorin menghasilkan senyawa renium (VI) fluoride dan renium (VII)
flurida, reaksi:
Re(s) + 3F2(g) → ReF6(s)
2Re(s) + 7F2(g) → 2ReF7(s)
 Reaksi dengan asam
Renium tidak dapat larut dalam asam hidroklorik (HCl) dan asam hidroflorik (HF), tetapi dapat
larut dalam asam nitrit (HNO3) dan asam sulfat (H2SO4) dimana dalam keduanya renium akan
teroksidasi membentuk larutan perrhenic (HReO4) yang memiliki bilangan oksidasi yang stabil
+7

C. PEMBUATAN
1.) Mangan
Mangan diperoleh dengan ekstraksi oksida-oksidanya dari tambang bijihnya. Prosesnya ada cara
antara lain:
 Reduksi dengan karbon
Oksida mangan yang telah diekstraksi dicampur dengan karbon lalu dipanaskan, sehingga
terjadi reaksi:
Mn3O4 + 4C → 3Mn + 4CO
MnO +2C → Mn + 2CO
 Proses alumino thermic
Bijih dicuci dengan mengalirkan air dan dipanggang dengan dialiri udara lalu dipanaskan terus
sampai pijar(merah) dimana MnO2 akan berubah menjadi Mn3O4

MnO2 → Mn3O4 + O2

Oksida yang terbentuk dicampur dengan bubuk aluminium dalam krus, lalu ditimbuni dengan
bubuk magnesium dan barium peroksida. Reduksi terjadi dalam pemanasan

3Mn3O4 + 8Al → 4Al2O3 + 9Mn


 Metode elektrolisa
Mangan secara besar-besaran diprodiuksi dengan cara ini:
Bijih digiling dan dipekatkan dengan proses gravity. Bijih yang sudah dipekatkan dipanggang
(elumino proses) sampai terbentuk Mn3O4. Mn3O4 diubah menjadi MnSO4
Mn3O4 dipanaskan bersama H2SO4 encar maka terbentuk MnSO4 (larut) dan MnO2 (tak
larut). MnO2 dapat dipijarkan lagi menjadi Mn3O4 dan proses diulang seperti diatas.
Elektrolisa larutan MnSO4 dielektrolisa menggunakan katoda merkuri.Mangan dibebaskan
pada katoda ini membentuk amalgam. Selanjutnya amalgam didestilasi dimana Hg akan
menguap lebih dulu dan tinggal mangan.

2.) teknesium
Teknesium dibuat pertama kali dengan menembakkan molybdenum dengan deuteron (hydrogen
berat) di siklotron dan merupakan elemen buatan pertama.Di bumi teknesium diproduksi melalui
peluruhan uranium 235 di reactor nuklir. Teknesium juga dideteksi pada spektra bintang dan
matahari

3.) renium
Renium dapat dibuat dengan mereaksikan NH4ReO4 dalam stream atau aliran hidogen melalui
reaksi:
2 NH4ReO4 + 4H2 → 2Re + N2 + 8H2O

5. CARA PEMBUATAN
1.)mangan
Sebagai bahan campuran dalam pembuatan ferromangan (70-80% Mn), besimangan (13% Mn), manganin
(campuran Cu, Mn, Ni)
Bahan pembuat isolator
Beberapa senyawa mangan ditambahkan ke bensin untuk menambah nilai oktan dan menurunkan ketukan
mesin
Untuk pembuatan baterai, as roda, keramik dan saklar rel
Digunakan untuk pewarnaan kaca dan dalam konsentrasi tinggi untuk pewarnaan batu permata
Digunakan untuk mencegah karat atau korosi pada baja

2.)Teknesium
Teknesium dapat mencegah korosi dan stabil dalam melawan aktivitas neutron, sehingga dapat digunakan
untuk membangun reactor nuklir.
Isotop Tc-99m digunakan untuk memberikan sumber radiasi/terapi dengan memancarkan sinar gamma
murni dalam pengobatan karena dapat mendeteksi tumor di organ hati, otak, tiroid dan limpa.
Campuran antara Tc-99m dan senyawa timah dapat menjepit sel darah merah yang selanjutnya dapat
digunakan untuk memetakkan gangguan sirkulatori.
Isotop teknesium-99m digunakan untuk kalibrasi peralatan.

3.)Renium
a. Isotop Re-186 dan Re-188 disamping memancarkan sinar gamma juga memancarkan sinar beta dengan
energi sesuai yang digunakan untuk kepentingan terapi
b. Untuk campuran dalam tungsten dan molybdenum yang digunakan untuk pembuatan komponen misil,
filament elektronik, kontak listrik, elektroda dan filament oven
c. Digunakan untuk pembuatan bohlam, permata, pelat atau logam elektrolisis

Sekilas perbedaan renium dan teknesium


Secara umum sifat Te mirip dengan Re, namun dalam beberapa hal terdapat perbedaan.Secara akinetik
kimia, senyawa renium dalam berbagai kasus lebih sulit disintesis daripada teknesium.Hal ini disebabkan
senyawa renium yang lebih lembam, potensial reduksi lebih rendah dan sifatnya yang paling stabil pada
tingkat oksidasi yang lebih tinggi.Karena perbedaan kinetik kimia ini, maka metode sintesis senyawa Re
dan Te umumnya berbeda.
GOLONGAN VIII B

A. SIFAT-SIFAT

Unsur-unsur yang termasuk dalam golongan 8 disebut juga dengan unsur golongan
transisi atau unsur golongan VIII B. Yang termasuk dalam unsur transisi golongan VIII B ini
adalah Besi (Fe), Rutenium (Ru), Osmium (Os), Hasium (Hs), Kobalt (Co), Rodium (Rh), Iridium
(Ir), Meitnerium (Mt), Nikel (Ni), Paladium (Pd), Platina (Pt) dan unnunnilium (Uun). Namun
unsur yang termasuk golongan 8 hanya Besi (Fe), Rutenium (Ru), Osmium (Os), Hasium (Hs).

1.) Logam Besi (Fe)

Besi mempunyai simbol Fe dan nomor atom 26.Besi merupakan logam transisi yang berada pada
golongan VIII B dan periode 4.Besi adalah logam paling melimpah nomor dua setelah
alumunium.Besi adalah logam yang dihasilkan dari bijih besi, dan jarang dijumpai dalam keadaan
unsur bebas.

Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang banyak digunakan untuk kehidupan
manusia sehari-hari. Selain ditemukan berlimpah di alam, besi Juga ditemukan di matahari dan
bintang. Dalam tabel periodik, besi mempunyai simbol Fe dan nomor atom 26.Besi juga
mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Besi bersifat keras, rapuh, dan umumnya mudah
dicampur.sifat kimiax adalah:

o Unsur besi bersifat elektropositif (mudah melepaskan elektron) sehingga bilangan oksidasinya
bertanda positif.

o Fe dapat memiliki biloks 2, 3, 4, dan 6. Hal ini disebabkan karena perbedaan energy elektron
pada subkulit 4s dan 3d cukup kecil, sehingga elektron pada subkulit 3d juga terlepas ketika terjadi
ionisasi selain electron pada subkulit 4s.

o Logam murni besi sangat reaktif secara kimiawi dan mudah terkorosi, khususnya di udara yang
lembab atau ketika terdapat peningkatan suhu.

o Memiliki bentuk allotroik ferit, yakni alfa, beta, gamma dan omega dengan suhu transisi 700, 928,
dan 1530oC. Bentuk alfa bersifat magnetik, tapi ketika berubah menjadi beta, sifat magnetnya
menghilang meski pola geometris molekul tidak berubah.

o Mudah bereaksi dengan unsur-unsur non logam seperti halogen, sulfur, pospor, boron, karbon dan
silikon.

2.) Rutenium (Ru)

Rutenium adalah logam berwarna putih, keras dan memiliki modifikasi empat Kristal. Tidak mudah
kusam pada suhu kamar, tapi teroksidasi (dengan menghasilkan ledakan. Mudah bereaksi dengan
senyawa halogen, basa dan lain-lain. Rutenium dapat dilapisi dengan metode elektro deposisi atau
denganmetode dekomposisi suhu. Logam ini merupakan pengeras platina dan paladium yang paling
efektif, dan membentuk alloy dengan platina atau paladium untuk menghasilkan sifat hambatan listrik
yang luar biasa.

Alloy rutenium-molibdenum dilaporkan bersifat superkonduktif pada suhu 10.6K. Ketahanan


korosi pada titanium dapat diperbaiki seratus kali lipat dengan penambahan 0.1%
rutenium.Rutenium juga merupakan katalis yang serba guna.Asam sulfida dapat dipecah oleh
cahaya dengan menggunakan suspensi partikel CdS yang diisi dengan rutenium oksida. Diduga
dapat diterapkan untuk menghilangkan H2S pada pemurnian oli dan proses industri yang lainnya.
Setidaknya, ada delapan bilangan oksidasi yang ditemukan, tapi di antara delapan bilangan
tersebut, hanya bilangan +2, +3, +4 yang umum ditemukan. Senyawa rutenium memiliki ciri-ciri
yang menyerupai senyawa kadmium.

Rutenium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Ru dan nomor atom
44.Dibawah ini merupakan tabel tentang unsur rutenium.

b.) caraPembuatan

1.) Besi (Fe)

Bijih besi adalah bahan baku utama untuk pembuatan besi kasar, sedangkan besi kasar tersebut
adalah bahan baku untuk pembuatan besi tempa, besi tuang dan baja. Bijih besi didapat dari hasil
penambangan bijih besi. Sedangkan bahan-bahan lain yang bercampur dengan bijih tersebut selain
kotoran yang merugikan antara lain belerang ,pospor silika, tanah liat juga ada kotoran yang
menguntungkan antara lain emas, platina, perak. Bijih besi yang umum dijumpai yaitu : Haematit
(Fe2O3), Magnetit (Fe3O4), Pyrities (FeS2), Limonite (2Fe2O3.3H2O), Siderite (FeCO3).
Beberapa cara pembuatan besi antara lain:

1. Dalam industri, besi dihasilkan dari bijih, kebanyakan hematit (Fe2O3), melalui reduksi oleh
karbon pada suhu 20000C.

2C + O2 → 2 CO

3CO + Fe2O3 → 2Fe + 3CO2

Besi yang dihasilkan dapat digunakan dalam sintesis senyawa-senyawa yang mengandung Fe.

2. Melalui proses Pirometalurgi Besi

Sejumlah besar proses metalurgi menggunakan suhu tinggi untuk mengubah bijih logam
menjadi logam bebas dengan cara reduksi. Penggunaan kalor untuk proses reduksi disebut
pirometalurgi. Pirometalurgi diterapkan dalam pengolahan bijih besi.Reduksi besi oksida
dilakukan dalam tanur sembur (blast furnace), yang merupakan reaktor kimia dan beroperasi
secara terus-menerus.

Campuran material (bijih besi, kokas, dan kapur) dimasukkan ke dalam tanur melalui
puncak tanur.Kokas berperan sebagai bahan bakar dan sebagai reduktor.Batu kapur berfungsi
sebagai sumber oksida untuk mengikat pengotor yang bersifat asam.Udara panas yang
mengandung oksigen disemburkan ke dalam tanur dari bagian bawah untuk membakar kokas. Di
dalam tanur, oksigen bereaksi dengan kokas membentuk gas CO.

2C(s) + O2(g) → 2CO(g) ΔH = –221 kJ

Reaksinya melepaskan kalor hingga suhu tanur sekitar 2.300°C. Udara panas juga
mengandung uap air yang turut masuk ke dalam tanur dan bereaksi dengan kokas membentuk gas
CO dan gas H2.

C(s) + H2O(g) → CO(g) + H2(g) ΔH = +131 kJ

Reaksi kokas dan oksigen bersifat eksoterm, Kalor yang dilepaskan dipakai untuk
memanaskan tanur, sedangkan reaksi dengan uap air bersifat endoterm.Oleh karena itu, uap air
berguna untuk mengendalikan suhu tanur agar tidak terlalu tinggi (1.900°C). Pada bagian atas
tanur ( 1.000°C), bijih besi direduksi oleh gas CO dan H2 (hasil reaksi udara panas dan kokas)
membentuk besi tuang. Persamaan reaksinya:

Fe3O4(s) + 4CO(g) → 3Fe(l) + 4CO2(g) ΔH = –15 kJ

Fe3O4(s) + 4H2(g) → 3Fe(l) + 4H2O(g) ΔH = +150 kJ

Batu kapur yang ditambahkan ke dalam tanur, pada 1.000oC terurai menjadi kapur
tohor.Kapur ini bekerja mereduksi pengotor yang ada dalam bijih besi, seperti pasir atau oksida
fosfor.

CaCO3(s) ⎯Δ⎯→ CaO(l) + CO2(g)

CaO(l) + SiO2(l) →CaSiO3(l)

CaO(l) + P2O5(l) →Ca3(PO4)2(l)

Gas CO2 yang dihasilkan dari penguraian batu kapur pada bagian bawah tanur (sekitar
1.900°C) direduksi oleh kokas membentuk gas CO. Persamaan reaksinya:

CO2(g) + C(s) → CO(g) ΔH = +173 kJ

Oleh karena bersifat endoterm, panas di sekitarnya diserap hingga mencapai suhu ±
1.500°C.Besi tuang hasil olahan berkumpul di bagian dasar tanur, bersama-sama terak
(pengotor).Oleh karena terak lebih ringan dari besi tuang, terak mengapung di atas besi tuang dan
mudah dipisahkan, juga dapat melindungi besi tuang dari oksidasi.

2.) Kobal (Co)

Kobalt di alam diperoleh sebagai biji smaltit (CoAs2) dan kobaltit (CoAsS) yang biasanya
berasosiasi dengan Ni dan Cu. Untuk pengolahan biji kobalt dilakukan sebagai berikut :
Pemanggangan :
CoAs (s) Co2O3(s) + As2O3(s)
Co2O3(s) + 6HCl 2 CoCl3(aq) + 3 H2O(l)
Zat-zat lain seperti Bi2O3 dan PbO diendapkan dengan gas H2S
Bi2O3(s) + 3 H2S(g) Bi2S3 (aq) + 3 H2O(l)
PbO(s) + H2S(g) PbS(s) + H2O(l)
Pada penambahan CoCO3 (s) dengan pemanasan akan diendapkan As dan Fe sebagai karbonat.
Dengan penyaringan akan diperoleh CoCl3. Tambahan zat pencuci mengubah CoCl3 menjadi
Co2O3. Selanjutnya CoCO3 direduksi dengan gas hydrogen, menurut reaksi:
Co2O3 (s) + H2(g) 2 CO(s) + 3 H2O (g)
Penggunaan kobalt antara lain sebagai aloi, seperti alnico, yaitu campuran Al, Ni, dan Co.
3.) Nikel (Ni)

Proses pengolahan biji nikel dilakukan untuk menghasilkan nikel matte yaitu produk dengan
kadar nikel di atas 75 persen. Tahap-tahap utama dalam proses pengolahan adalah sebagai berikut:

 Pengeringan di Tanur Pengering bertujuan untuk menurunkan kadar air bijih laterit yang
dipasok dari bagian Tambang dan memisahkan bijih yang berukuran 25 mm.
 Kalsinasi dan Reduksi di Tanur untuk menghilangkan kandungan air di dalam bijih,
mereduksi sebagian nikel oksida menjadi nikel logam, dan sulfidasi.
 Peleburan di Tanur Listrik untuk melebur kalsin hasil kalsinasi/reduksi sehingga terbentuk
fasa lelehan matte dan terak
 Pengkayaan di Tanur Pemurni untuk menaikkan kadar Ni di dalam matte dari sekitar 27
persen menjadi di atas 75 persen.
 Granulasi dan Pengemasan untuk mengubah bentuk matte dari logam cair menjadi butiran-
butiran yang siap diekspor setelah dikeringkan dan dikemas.

c.) Manfaat

1.) Besi (Fe)

Besi merupakan logam paling biasa digunakan di antara semua logam, yaitu mengandung
95% dari semua logam yang dihasilkan di seluruh dunia. Besi amat diperlukan, terutama dalam
penggunaan seperti: Rel kereta, Perabotan, Alat-alat pertukangan, Alat transportasi, peralatan
perang, peralatan mesin, tiang listrik, penangkal petir, pipa saluran,rumah/ gedung menggunakan
besi baja sebagai tiang-tiang penahannya, dan Badan kapal untuk kapal besar.

Manfaat besi ternyata tidak terbatas sebagai bahan pembuatan perlengkapan yang sangat
membantu kehidupan manusia, tetapi besi juga memainkan peranan yang istimewa dalam daur
kehidupan organisme hidup.Besi merupakan salah satu mikronutrien penting bagi makhluk
hidup.Besi sebagian besar terikat dengan stabil dalam logam protein (metalloprotein), karena besi
dalam keadaan bebas dapat menyebabkan terbentuknya radikal bebas yang bersifat toksik pada
sel.
Besi adalah penyusun utama kelangsungan makhluk hidup dan bekerja sebagai pembawa
oksigen dalam hemoglobin.FeSO4 digunakan sebagai sumber mineral besi untuk
terapidefisiensi/kekurangan zat besi dan digunakan untuk membuat tinta bubuk.Fe3SO4
digunakan untuk pewarnaan tekstil dan pengetesan aluminium.

2.) Kobalt

 Sebagai aloi
 Larutan Co2+ digunakan sebagai tinta rahasia untuk mengirim pesan dan juga dalam system
peramalan cuaca

3.) Nikel

 Pembuatan aloi, electrode baterai, dan keramik


 Zat tambahan pada besi tuang dan baja, agar mudah ditempa dan tahan karat
 Pelapis besi (pernekel)
 Sbg katalis

Anda mungkin juga menyukai