Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KOMUNIKASI FARMASI

(KAJIAN INFORMASI)

NAMA : JUDIT L.BESSIE (154111087)

KASRI Y.BAITANU (154111088)

RISMAWATY (154111103)

FITRIANI DJU (154111083)

WINDY A.A. HANING (154111109)

KELAS : FARMASI C

Program Studi S1 Farmasi

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Citra Husada Mandiri Kupang

2015/2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena atas rahmat dan karuniaNya kepada
penulis sehingga penulis berhasil menyelesaikan makalah Kajian Informasi yang puji Tuhan
tepat pada waktunya.
Makalah ini dibuat dengan sebaik-baiknya agar dapat dimengerti oleh seluruh pembacanya.
Namun penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga saran dan
kritik pembaca sangat penulis harapkan untuk pembuatan makalah berikutnya.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu. Dan
semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberkati segala usaha kita. Amin

Kupang,07 Mei 2016

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................... i

DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................... 3
1.1 Latar belakang............................................................................................................ 3
1.2 Rumusan masalah...................................................................................................... 4
1.3. Tujuan....................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................... 5
2.1 Pengertian Informasi................................................................................................ 5
2.2 Kajian informasi....................................................................................................... 8
2.3Pemanfaatan Komputer Dalam Bidang Farmasi................................................... 10
BAB III PENUTUP............................................................................................................. 15
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................... 15
3.2 Saran.............................................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG

Keberagaman informasi tidak dapat dipungkiri merupakan salah satu dampak dari globalisasi
informasi. Globalisasi informasi merupakan istilah yang berhubungan dengan peningkatan
keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui
informasi, ciri globalisasi informasi yaitu ditandai dengan perkembangan internet, internet
merupakan media online yang saat ini banyak dimanfaatkan oleh generasi manusia sebagai
sarana yang paling efektif dan efisien dalam menunjang kegiatan akses informasi. Efektifitas dan
efisiensi tersebut membawa dampak perubahan perilaku pencarian informasi pada generasi
manusia di seluruh dunia, dahulu sebelum internet berkembang, generasi manusia menggunakan
media elektronik dan media cetak seperti televisi, radio dan surat kabar sebagai media untuk
membantu mereka mendapatkan dan mencari kebutuhan informasinya, kini melalui media online
semua orang dengan mudah mendapatkan kebutuhan tersebut tanpa ada batasan ruang, waktu,
usia, suku, agama, budaya maupun batasan-batasan lainnya yang dapat menghambat upaya
mendapatkan kebutuhan informasinya. Melihat fenomena tersebut tidak dapat dipungkiri bahwa
internet membawa dampak yang luar biasa bagi penggunanya, dampak yang signifikan terlihat
pada pola perilaku akses informasi pada generasi manusia di seluruh dunia, termasuk generasi
manusia di Indonesia, terutama dalam mencari dan mendapatkan jenis kebutuhan informasinya,
baik informasi hiburan, informasi kesehatan, informasi pendidikan, informasi publik maupun
informasi-informasi lainnya.
Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat telah merambah ke berbagai
sektor termasuk kesehatan, yaitu dapat kita lihat pada suatu instansi kesehatan dalam mengolah
data dengan hadirnya teknologi informasi (IT). Instansi kesehatan menggunakan teknologi
komputer untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dalam menyampaikan atau mengirim
data dalam bentuk informasi. Meskipun dunia kesehatan dan medis merupakan bidang yang
bersifat information-intensive, akan tetapi adopsi teknologi informasi relatif tertinggal.
Meskipun rumah sakit dikenal sebagai organisasi yang padat modal-padat karya, tetapi
investasi teknologi informasi masih merupakan bagian kecil. Masyarakat menyadari bahwa
teknologi informasi merupakan salah satu alat penting dalam peradaban manusia untuk
mengatasi sebagian masalah derasnya arus informasi. Teknologi informasi dan komunikasi saat
ini adalah bagian penting dalam manajemen informasi baik dalam sektor organisasi, pendidikan,
trasportasi, kesehatan dan penelitian.

1.2.RUMUSAN MASALAH
1.Jelaskan Pengertian Informasi!
2.Jelaskan Kajian informasi!
3.Jelaskan Pemanfaatan Komputer Dalam Bidang Farmasi!

1.3.TUJUAN
1.Untuk mengetahui pengertian informasi.
2.Untuk mengetahui kajian informasi.
3.Untuk mengetahui pemanfaatan computer dalam bidang farmasi.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Informasi

 Informasi dalam arti sempit

Dalam arti sempit informasi ditafsirkan dalam arti sinyal atau berita yang tidak mencakup
pengolahan kognitif ataupun bila, pengolahan ditafsirkan dalam algoritma dan probabilitas.
Pengertian semacam itu dikemukakan oleh Shannon (1948).

 Informasi dalam arti lebih luas

Informasi diperlakukan langsung mencakup pengolahan dan pemahaman kognitif. Hal itu
berasal dari interaksi antara dua struktur kognitif yaitu pikiran dan teks. Informasi adalah
sesuatu yang mempengaruhi atau mengubah status pikiran. Dalam konteks ilmu informasi,
informasi disalurkan melalui media teks, dokumen atau cantuman artinya apa yang dipahami
seorang pembaca dari teks atau dokumen. Ada yang mengatakan informasi dalam arti luas
mencakup juga tanda (sign), sinyal dan simbol.

 Informasi dalam arti paling luas

Informasi diperlakukan dalam konteks, artinya informasi tidak hanya bermakna berita yang
diolah secara kognitif melainkan juga dikaitkan dalam konteks seperti dalam konteks situasi,
tugas, masalah yang dihadapi dll. Contoh arti paling luas ialah menggunakan informasi yang
telah diolah untuk menyelesaikan sebuah tugas.

Saracevic mengatakan informasi dalam pengertian ketiga yang akan digunakan dalam
ilmu informasi karena informasi digunakan dalam konteks, misalnya dalam temu balik
informasi. Hal serupa juga dikemukakan oleh Wersig dan Neveling (1975) serta Belkin dan
Robertson (1976).

Masalah yang dihadapi Ilmu Informasi terbagi atas dua hal yaitu masalah umum dan khusus.
Ada pun masalah umum ialah masalah berkaitan dengan keperluan dan penggunaan informasi
yang menyertakan rekaman atau cantuman pengetahuan yang bermuara ke teknik, prosedur, dan
sistem informasi. Cantuman pengetahuan manusia ini sering disebut literatur (lazimnya
digunakan di lingkungan ilmu pengetahuan budaya) atau dokumen (ilmu pengetahuan alam)
sebagai objek yang mengandung isi dengan tidak memandang bentuk maupun medianya

Menyangkut masalah masalah khusus, Saracevic menyebutkannya sebagai berikut :

 Temu baik eksperimental


 Analisis sitiran
 Temu balik praktis
 Teori umum sistem perpustakaan termasuk otomasi perpustakaan
 Komunikasi ilmu pengetahuan (dalam arti luas)
 Kajian dan teori pemakai
 Online Public Access Catalogue (OPAC)
 Ide yang berasal dari disiplin lain seperti ilmu kognitif, teori informasi, ilmu komputer
 Teori pengindeksan
 Teori sitasi
 Teori komunikasi
2.2 Kajian informasi (Information Studies)

Nama ini digunakan di UCLA, Syracuse U, Sheffield. Dalam kajian informasi, Wilson
mengusulkan 4 bidang dasar kajian informasi yaitu :

1 muatan/isi/konten informasi;

2 system informasi;

3 manusia/orang dan

4 organisasi (Wilson,2001).

Dari empat bidang tersebut dikembangkan kurikulum yang merupakan irisan antara bidang,
misalnya A Information Content, B Information System C People, lalu CA orang yang
berinteraksi dengan isi; membaca, penggunaan informasi, pembelajaran dsb.

Kajian ilmu informasi sebagai suatu bidang, sudah merupakan suatu refleksi kritis dalam
evolusi dan hubungan ilmu informasi dari beberapa perspektif, termasuk historis, sosiologis,
filosofis, teknologis, pendidikan dan interdisipliner. Tujuan dari kajian ini adalah untuk
menyumbangkan kepada sebuah pemahaman masa lampau dan sekarang tentang ilmu informasi
dan untuk menilai isu-isu masa depan. Dengan definisi tersebut memungkinkannya terjadi
introspeksi dan eksplorasi lebih fleksibel dari pada hanya sebuh wacana (treatise), dan dengan
kesimpulan yang mungkin dianggap sebagai hipotesis serta saran untuk berbagai studi lebih
formal.

Pada ischool, kajian informasi merupakan kajian interdisipliner yang dipasok oleh
berbagai bidang. Kepustakawanan dan ilmu computer secara historsi merupakan penyumbang
utama, namun kini informasi juga dikaji oleh berbagai bidang seperti pendidikan, psikologi,
antroplogi, bisnis, jurnalisme. Hampir semua disiplin yang mengkaji informasi berasal dari
bidang ilmu pengetahuan social sehingga dapat dikatakan IP&I atau II&P kini bergerak kea rah
ilmu pengetahuan sosial.

Kajian informasi terfokus pada irisan informasi, teknologi dan manusia, yang mensyaratkan
pendekatan interdisipliner yang luas terhadap fenomena informasi, hubungan antara informasi
dengan teknologi dan manusia serta hubungan dengan aspek lain dari kebudayaan dan usaha
maanusia. Sifat informasi yang ada di mana-mana dalam usaha manusia mempunyai imbas
bahwa bidang informasi berdampak pada semua bidang ilmu pengetahuan dan semua aspek
budaya.
2.3 Pemanfaatan Komputer Dalam Bidang Farmasi

Sebelum membahas konsep sistem informasi farmasi lebih lanjut, berikut ini akan diberikan
definisi ringkas dan formal dari data, informasi, sistem, manajemen, sistem informasi, dan sistem
informasi manajemen.

1. Data adalah fakta-fakta, angka-angka atau statistik-statistik yang daripadanya dapat


menghasilkan kesimpulan.
2. Informasi adalah data yang telah diproses/diolah sehingga memiliki arti atau manfaat yang
berguna.
3. Sistem adalah suatu susunan yang teratur dari kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan dan
susunan prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang melaksanakan dan mempermudah
kegiatan-kegiatan utama organisasi/institusi. Karakteristik sistem, memiliki komponen yaitu:
a) batas sistem (boundary)
b) lingkungan luar sistem (environment)
c) penghubung sistem (interface)
d) masukan sistem (input)
e) keluaran sistem (output)
f) pengolah sistem (process)
g) sasaran sistem
Pelaku sistem terdiri dari kelompok pemakai, manajemen, pemeriksa, penganalisa sistem,
pendesain sistem, programmer dan personel pengoperasian.
4. Sistem informasi merupakan kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai
suatu tujuan tertentu. Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok
bangunan (building block). Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain
membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.

 Sistem Informasi

a. Komponen input : mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi serta termasuk
metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa
dokumen-dokumen dasar.

b. Komponen model : terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang
akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang
sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

c. Komponen output : hasil dari sistem informasi yaitu keluaran yang berupa informasi
yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.

d. Komponen teknologi : “tool box” dalam sistem informasi, yang digunakan untuk
menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan
dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
e. Komponen hardware : sebagai suatu media penyimpanan vital bagi sistem informasi
berfungsi sebagai tempat untuk menampung database atau lebih mudah dikatakan sebagai
sumber data dan informasi untuk memperlancar dan mempermudah kerja dari sistem
informasi.

f. Komponen software : sebagai tempat untuk mengolah, menghitung dan memanipulasi


data yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu informasi. Dalam perangkat
lunak dibedakan sistem operasi (misalnya Windows, Linux atau Mac) yang bertugas
untuk mengelola hidup matinya komputer, menghubungkan media input dan output serta
mengendalikan berbagai perangkat lunak aplikasi maupun utiliti di komputer.

g. Komponen basis data : kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu
dengan yang lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat
lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan
perangkat lunak paket yang disebut Database Management System (DBMS).

h. Komponen kontrol : untuk mencegah kerusakan sistem informasi. Beberapa


pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang
dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan
dapat langsung cepat diatasi.

Elemen-elemen yang disebutkan diatas adalah sebuah pondasi untuk membangun sebuah
sistem informasi berbasis komputer, sangat mempengaruhi keberhasilan dalam
menjalankan sebuah sistem informasi.

 INFORMATIKA FARMASI

Informatika Farmasi merupakan bidang yang relatif baru, Informatika farmasi disebut juga
sebagai farmako-informatika. Informatika farmasi adalah bidang ilmiah yang berfokus pada
pengobatan yang berhubungan dengan data, informasi dan pengetahuan dalam sistem kesehatan
termasuk, penyimpanan, penggunaan analisis, dan penyebaran dalam pengiriman obat yang
optimal terkait pengobatan dan kesembuhan pasien.
Penerapan kemajuan teknologi informasi dalam penggunaan perangkat keras komputer dan
perangkat lunak, informatika farmasi mampu memberikan metode pembiayaan yang
efektif untuk apotek dan rumah sakit untuk berkomunikasi dengan mudah dan menciptakan
kerangka kerja yang maju dimana dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
Dalam rangka memberikan pengalaman akhir yang lebih baik bagi pasien dan menciptakan
lingkungan yang memiliki kepentingan pasien ‘terbaik di pikiran, informatika farmasi
mensinkronisasikan dokter, apoteker, pekerja rumah sakit, dan profesional kesehatan lainnya
sehingga untuk memastikan bahwa riwayat medis pasien dan catatan resep tersedia bagi mereka
yang membutuhkannya. Hal ini dapat membantu dalam mengurangi jumlah waktu yang
diperlukan untuk diagnosa tertentu, memeriksa interaksi obat yang mungkin atau alergi sebelum
resep ditulis, dan memastikan bahwa resep pasien siap ketika mereka membutuhkan dan telah
diperiksa keakurasiannya.
 MANFAAT INFORMATIKA FARMASI

Manfaat informatika farmasi antara lain:


1. Membantu praktisi farmasi dalam beberapa hal, baik desain sistem dan manajemen database
yang dapat merampingkan proses sehingga personil yang digunakan lebih efisien dan informasi
yang tersedia tepat waktu.
2. Meningkatkan komunikasi antara apoteker, dokter dan tenaga kesehatan lainnya, serta pasien.
3. Mampu meningkatkan kecepatan diagnosis dan memeriksa interaksi obat yang mungkin atau
alergi sebelum resep diisi/ditulis,
4. Informatika farmasi memungkinkan pasien untuk memiliki pemahaman yang lebih baik dari
obat-obatan yang mereka dapatkan dan memungkinkan mereka menjadi aset penting dalam
pengobatan penyakit mereka sendiri.
5. Apoteker juga mungkin dapat membantu dokter dan orang lain dalam menemukan resep yang
tepat untuk kondisi tertentu, yang dapat mengurangi kebutuhan untuk beberapa kunjungan ke
praktek dokter. Hal ini, dikombinasikan dengan biaya yang rendah karena berkurangnya
kunjungan ke dokter, penggunaan obat generik, sehingga sangat mengurangi biaya pengobatan
bagi pasien.

 SISTEM INFORMASI FARMASI

Informatika farmasi bekerja dengan sistem informasi farmasi yang membantu apoteker membuat
keputusan yang sangat baik tentang terapi obat pasien sehubungan dengan, catatan asuransi
kesehatan, interaksi obat, serta informasi resep dan pasien Sistem Informasi Farmasi dibagi
menjadi 2 yaitu sistem informasi instalasi farmasi dan sistem informasi apotek.

a) Sistem Informasi Instalasi Farmasi


Divisi Farmasi bertanggung jawab terhadap pengelolaan barang farmasi berupa obat yang
digunakan oleh semua unit di lingkungan rumah sakit baik untuk pelayanan rawat jalan termasuk
rawat darurat dan bedah sentral, pelayanan rawat inap termasuk rawat intensif maupun
penggunaan obat yang digunakan di lingkungan penunjang medis seperti laboratorium.
Sistem informasi instalasi farmasi yaitu sistem untuk mengelola data/informasi tentang input
data barang, transaksi/distribusi barang-barang kebutuhan di instalasi farmasi sampai dengan
pembuatan laporan. Secara garis besar variabel-variabel yang harus ada didalam sistem informasi
instalasi farmasi antara lain:
1. Input data master (kemasan, satuan, pabrik, PBF, kelas terapi, kelompok, sediaan dll)
2. Input data barang farmasi
3. Transaksi-transaksi barang :
– Permintaan barang dari pelayanan kesehatan di rumah sakit ke instalasi farmasi
– Distribusi barang dari instalasi farmasi ke pelayanan kesehatan di rumah sakit
– Return permintaan barang
– Permintaan pembelian barang ke bagian pengadaan/purchase
– Order pembelian barang ke supplier (SOP)
– Penerimaan barang dari order pembelian
– Retur pembelian barang
– Bonus pembelian
– Koreksi stok dan pemakaian barang
4. Laporan-laporan :
– Laporan penerimaan & distribusi barang ke instalasi secara periodik
– Laporan pembelian & penerimaan barang gudang
– Laporan stok per-pelayanan kesehatan di RS
– Laporan stok instalasi farmasi
– Kartu persediaan.
b) Sistem Informasi Apotek
Sistem informasi apotek yaitu sistem pengelolaan data yang dihasilkan dari proses manajemen di
unit apotik dari input data sampai dengan output data (laporan-laporan yang dihasilkan di unit
apotek). Secara garis besar variabel-variabel yang harus ada di dalam sistem informasi apotek
antara lain:

a) Penjualan obat ke pasien (Rawat jalan, Rawat Inap, UGD)


b) Retur penjualan obat
c) Print nota penjualan obat
d) Laporan penjualan harian
e) Laporan penjualan resep & resep untuk rawat jalan
f) Laporan penjualan berdasarkan jenis sediaan
g) Laporan penjualan resep per dokter
h) Laporan penjualan berdasarkan supplier
i) Laporan obat Slow Moving
j) Laporan obat Expired Date (ED)
k) Laporan penjualan VV obat narkotika & psikotropika
l) Laporananalisis
m) Grafik penjualan

Teknologi jaringan internet sangat bermanfaat bagi instalasi farmasi rumah sakit untuk
meningkatkan pelayanannya terhadap pasien. Informasi tentang rumah sakit lain diseluruh dunia
dapat diketahui secara mudah, cepat dan akurat dengan mengakses web site yang terkait dengan
informasi yang dikehendaki. Kegiatan PIO (Pusat Informasi Obat) juga sangat terbantu dengan
adanya homepage tertentu yang menyediakan informasi pemakaian, interaksi dan segala aspek
yang terkait dengan obat maupun permasalahan yang terkait dengan proses terapi, gizi dan
masalah kesehatan lain. Homepage-homepage tersebut sebagian menyediakan informasi secara
gratis dan sebagian lagi memberikan layanan dengan imbalan sejumlah fee tertentu.

Kegiatan penelitian dan penelusuran pustaka yang terkait dengan obat dan terapi juga
sangat terbantu mengingat dimungkinkannnya orang mengakses suatu perpustakaan tertentu
dengan teknik telnet atau http (hypertext transfer protocol) atau ftp (file transfer protocol).
Kepala instalasi juga dapat berlangganan majalah atau jurnal yang terkait dengan obat dan terapi
sehingga memudahkan penelusuran informasi yang akan meningkatkan kinerja seluruh karyawan
di instalasi tersebut. Pengiriman surat yang selain memboroskan kertas, tinta dan waktu dapat
dihindari dengan tersedianya surat elektronik (e-mail) yang memudahkan pengiriman pesan dan
informasi kepada teman sejawat, atasan ataupun bawahan yang terkait dengan struktur organisasi
dalam rumah sakit tersebut maupun dengan pihak-pihak lain di seluruh dunia. Fasilitas mailing
list juga memungkinkan farmasis untuk berdikusi tentang obat-obatan dan kesehatan. Dengan
bergabug pada suatu mailing list yang terkait dengan pokok pembicaraan tertentu seorang
farmasis dapat mengemukakan curah pendapatnya dan berdiskusi dengan ahli kesehatan lain di
seluruh dunia yang tergabung pada mailing list tersebut. Salah satu mailing list yang
berkecimpung di dunia kesehatan adalah HEALTH-L yang beralamat :
HEALTHL@IRLEARN.UCD.IE yaitu suatu mailing list yang mendiskusikan masalah riset-
riset kesehatan internasional. Promosi terhadap pelayanan yang diberikan oleh instalasi farmasi
maupun rumah sakit tersebut secara keseluruhan dapat diinformasikan dan dipromosikan melalui
homepage yang didesain untuk rumah sakit tersebut. Mengingat homepage tersebut dapat
dikunjungi oleh setiap orang di seluruh penjuru dunia, maka akan menjadi sarana promosi yang
sangat efektif bagi rumah sakit tersebut.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

 Informasi ditafsirkan dalam arti sinyal atau berita yang tidak mencakup pengolahan
kognitif ataupun bila, pengolahan ditafsirkan dalam algoritma dan probabilitas.
 Informasi diperlakukan langsung mencakup pengolahan dan pemahaman kognitif.
 Informasi diperlakukan dalam konteks, artinya informasi tidak hanya bermakna berita
yang diolah secara kognitif melainkan juga dikaitkan dalam konteks seperti dalam
konteks situasi, tugas, masalah yang dihadapi dll.
 Kajian ilmu informasi sebagai suatu bidang, sudah merupakan suatu refleksi kritis dalam
evolusi dan hubungan ilmu informasi dari beberapa perspektif, termasuk historis,
sosiologis, filosofis, teknologis, pendidikan dan interdisipliner.
 Kajian informasi terfokus pada irisan informasi, teknologi dan manusia, yang
mensyaratkan pendekatan interdisipliner yang luas terhadap fenomena informasi,
hubungan antara informasi dengan teknologi dan manusia serta hubungan dengan aspek
lain dari kebudayaan dan usaha maanusia.
 Informatika Farmasi merupakan bidang yang relatif baru, Informatika farmasi disebut
juga sebagai farmako-informatika. Informatika farmasi adalah bidang ilmiah yang
berfokus pada pengobatan yang berhubungan dengan data, informasi dan pengetahuan
dalam sistem kesehatan termasuk, penyimpanan, penggunaan analisis, dan
penyebaran dalam pengiriman obat yang optimal terkait pengobatan dan kesembuhan
pasien.
 Farmasi dibagi menjadi 2 yaitu sistem informasi instalasi farmasi dan sistem informasi
apotek.

3.2 Saran

Semoga makalah ini dapat menjadikan tambahan ilmu bagi pembaca pada umumnya dan
penulis pada khususnya . Namun , penulis juga membutuhkan kritik yang membangun untuk
menjadikan tambahan ilmu bagi penulisnya.
DAFTAR PUSTAKA

https://sulistyobasuki.wordpress.com/2013/03/30/keilmuan-bidang-informasi-dan-perpustakaan-2/

https://nurwahidaidha99.wordpress.com/2013/04/17/pemanfaatan-teknologi-dan-informasi-pada-
bidan

Zulaikha, Sri Rohyanti. 2000. “Eksistensi Perpustakaan di Era Information Society (masyarakat
Informasi)” dalam Jurnal Media Informasi, vol. 13 no. 5,2000. Yogyakarta: Perpustakaan UGM.

Anda mungkin juga menyukai