Anda di halaman 1dari 11

UPTD PUSKESMAS PATTIRO MAMPU

KECAMATAN DUA BOCCOE

PEDOMAN INTERNAL KECACINGAN

Tanggal Terbit: No.Dokumen :

Revisi : Halaman :

BAB 1

PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Cacingan merupakan salah satu parasit pada manusia dan sangat merugikan slah
satunya dapat menghambat pertumbuhan fisik,anemia atau kadar HB rendah.

WHO menyatakan bahwa disamping penyakit malaria ,lebih dari separuh kesakitan
penduduk dinegara berkembang di sebabkan oleh infeksi parasit cacing.Bank dunia
menyimpulkan bahwa, di negara berkembang tindakan kesehatan masyarakat paling cost
efektif adalah dengan memberikan pengobatan cacingan untuk usia anak sekolah.

Di indonesia masih banyak penyakit yang merupakan masalah kesehatan,salah satu


di antaranya adalah,cacingan yang ditularkan melalui tanah.cacingan ini dapat
mengakibatkan menurunnya kondisi kesehatan ,gisi,kecerdasan produktivitas penderitanya
sehingga secara ekonomi banyak menyebabkan kerugian .Cacingan menyebabkan
kehilangan karbohidrat dan protein serta kehilangan darah,sehingga menurunkan kualitas
sumber daya manusia prevalensi cacingan di indonesia pada umumnya masih sangat
tinggi,terutama pada golongan penduduk yang kurang mampu,dengan sanitasi buruk.

Hasil pemeriksaan tinja pada anak sekolah dasar/madrasah ibtidayyyah yang


dilakukan oleh sub dit diare,kecacingan dan infeksi saluran pencernaan lain pada tahun
2002-2009 di 398 SD/MI yang tersebar di 33 provinsi menunjukkan bahwa prevalensi
cacingan adalah 31,8%,di provinsi sulawesi selatan rata-rata angka prevalensi kecacingan
berdasarkan hasil survei kecacingan pada tahun 2002-2009 sebesar 27,28%.
UPTD PUSKESMAS PATTIRO MAMPU

KECAMATAN DUA BOCCOE

PEDOMAN INTERNAL KECACINGAN

Tanggal Terbit: No.Dokumen :

Revisi : Halaman :

Dalam rangka menuju masyarakat sehat yang mandiri dan


berkeadilan,pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran ,kemauan
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang,agar peningkatan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud.Pembangunan kesehatan
diselenggarakan dengan berdasarkan pada perkembangan ,pemberdayaan dan kemandirian
,adil dan merata,serta pengutamaan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk
rentan,antara lain ibu,bayi,anak,lanjut usia,dan keluarga miskin.

Sesuai dengan Udang-undang No 36 tahun 2009 tentang kesehatan,pada pasal 9


ayat 1 dinyatakan bahwa setiap orang berkewajiban ikut mewujudkan ,mempertahankan
dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.sedangkan pada
pasal 174 ayat 1 dinyatakan bahwa masyarakat berperan serta,baik secara perseorangan
maupun terorganisasi dalam segala bentuk dan tahapan pembangunan kesehatan dalam
rangka membantu mempercepat pencapaian derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya.

Dalam pelaksanaan kegiatan pengendalian kecacingan,subdit filariasis dan


kecacingan direktorat pemberantasan penyakit bersumber dari binatang menitikberatkan
sasarannya pada anak sekolah dasar SD/MI karena infeksi cacingan pada anak sekolah
adalah yang tertinggi dibandingkan dengan golongan umur lain.Prevalensi cacingan dapat
menurun bila infeksi cacingan pada anak sekolah dasar dapat di kendalikan.Namun
demikian ,cacingan dapat mengenai siapa saja mulai dari bayi,balita ,anak,remaja,bahkan
orang dewasa sehingga subdit filariasis dan kecacingan berkoordinasi dan berintegrasi
dengan unit kerja atau instansi lain yang melakukan pengendalian kecacingan sehingga
pelayanan pengendalian kecacingan dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.Untuk
itu,subdit filariasis dan kecacingan berkoordinasi dengan direktorat bina kesehatan
anak,direktorat bina kesehatan ibu,direktorat bina gisi,direktorat kesehatan lingkungan dan
UPTD PUSKESMAS PATTIRO MAMPU

KECAMATAN DUA BOCCOE

PEDOMAN INTERNAL KECACINGAN

Tanggal Terbit: No.Dokumen :

Revisi : Halaman :

berintegrasi dengan program UKS dikementerian pendidikan dan kebudayaan dalam upaya
pengendalian kecacingan.

B.Tujuan
1.Agar anak-anak terhindar dari penyakit kecacingan sehingga pertumbuhan mereka
lebih baik.

2. Status gisi anak semakin baik ,sehingga tidak menyebabkan menurunnya


produktivitas ,kecerdasan dan daya tahan tubuh.

3.Melalui program pemberian obat cacing jenis albendazole membunuh beberapa


jenis serta dapat membunuh cacing,larva dan telur.

C.Sasaran
Seluruh lapisan masyarakat yang berada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Pattiro
Mampu.

Anak Usia Sekolah (5-12 Tahun)Pada PAUD dan SD/MI.

Prevalensi dan integritas cacingan pada kelompok ini cukup tinggi enroliment rote
sampai mencapai 95%.bila kelompok ini diatasi secara intensive,dapat menurunkan
prevalensi dan intesitas cacingan secara bermakna.

Diharapkan penanggulangan cacingan pada kelompok ini dapat menimbulkan


kemandirian budaya hidup sehat baik pada populasi target maupun masyarakat
sekitarnya.
UPTD PUSKESMAS PATTIRO MAMPU

KECAMATAN DUA BOCCOE

PEDOMAN INTERNAL KECACINGAN

Tanggal Terbit: No.Dokumen :

Revisi : Halaman :

D.Ruang Lingkup
Lingkungan idup eksternal merupakan lingkungan diluar tubuh manusia yang terdiri
atas tiga komponen ,antara lain:

1. Lingkungan fisik bersifat abiotik atau benda mati seperti air,udara


,tanah,cuaca,makanan,rumah,panas,sinar,radiasi,dan lain-lain.Lingkungan
fisik ini berinteraksi secara konstan dengan manusia sepanjang waktu dan
masa serta memegang peranan penting dalam proses terjadinya penyakit
pada masyarakat.
2. Lingkungan Biologi bersifat biotik atau benda hidup,misalnya tumbuh-
tumbuhan ,hewan,bakteri,virus,jamur,parasit,serangga dan lain-lain yang
dapat berperan sebagai agens penyakit ,vektor penyakit.
3. Lingkungan sosial berupa kultur,adat istiadat,kebiasaan,kepercayaan
,agama,sikap,standar dan gaya hidup,pekerjaan,kehidupan kemasyrakatan,
organisasi sosial dan politik.

E.Batasan Operasional
- Cacing : salah satu parasit pada manusia dan sangat merugikan salah satunya
adalah dapat menghambat pertumbuhan fisik,anemia atau kadar HB
rendah

-WHO :World Health Organitation

-Prevalensi :Seberapa sering suatu penyakit atau kondisi terjadi pada sekelompok
orang.

-Abiotik :Segala yang tidak bernyawa seperti


tanah,udara,air,iklim,kelembaban,cahaya,bunyi
UPTD PUSKESMAS PATTIRO MAMPU

KECAMATAN DUA BOCCOE

PEDOMAN INTERNAL KECACINGAN

Tanggal Terbit: No.Dokumen :

Revisi : Halaman :

-Biotik :Segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan,hewan,manusia dan


mikroorganisme.

-PUAD(Pendidikan anak usia dini) :jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan


sekolah dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang
ditunjukkan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahunyang
dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani.

F.Landasan Hukum
1. Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan

2 .Peraturan pemerintah nomor 40 tahun 1991 tentang penanggulangan wabah


penyakit..

Mengetahui :
Kepala UPTD Puskesmas Pattiro Mampu Penanggung jawab

MUHAMMAD NATSIR,SKM ARNIATI AMAR A.Md.Kep


Nip:196704271988031 004
BAB II

STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Penanggung jawab kecacingan di puskesmas adalah kepala puskesmas.Kepala
puskesmas bertanggung jawab atas kejelasan fungsi petugas kecacingan i di puskesmas dan
unit penunjangnya.peran dan fungsi kecacingan tersebut di uraikan dalam uraian tugas
tertulis yang di pahami oleh petugas kecacingan. Untuk melaksanakan kegiatan kecacingan
di perlukan tenaga :

1.Tenaga kecacingan di puskesmas dari sarjana kesehatan masyarakat jurusan


epidemiologi.

2.Tenaga kesehatan lain di puskesmas seperti bidan,perawat ,gizi atau petugas lain
yang ditunjuk oleh pimpinan puskesmas .

B. Distribusi kegiatan
Adapun distribusi tenaga kecacingan di puskesmas pattiro mampu yang bertugas di
luar dan di dalam gedung yaitu atas nama Arniati Amar A.Md.Kep

C. Jadwal kegiatan
a.Dalam gedung

Memantau pasien yang datamg berobat yang menderita penyakit kecacingan

b.Luar gedung

-Kunjungan pelacakan dan pelaporan kasus penyakit kecacingan

BAB III

STANDAR FASILITAS

A.Denah Ruangan

Ruang Petugas Kecacingan


1.Letak Ruang Petugas kecacingan

Letak Ruang pengelolah program kecacingan berada pada lantai dasar UPTD
Puskesmas pattiro mampu.

2.Luas Ruangan

Luas ruangan petugas surveylans yaitu

3.Komponen bangunan

*Atap:Terbuat dari seng sakura roof dan tidak bocor.

*Langit-langit kuat berwarna putih

*Dinding:material dinding keras,rata,tidak berfori,tidak berserat,kedap air


dan mudah dibersihkan.
*Lantai:terbuat dari keramik,kuat,kedap air,permukaan rata,tidak
licin,warna putih,dan mudah dibersihkan.

*Pencahayaan:menggunakan lampu dan terdapat sebuah jendela

4.Peralatan/perlengkapan

*Meja 1 Buah

* Kursi 1 Buah

*Box file

B.Standar Fasilitas
1.Formulir pencatatan dan pelaporan

a.Buku register

b.Grafik

2.Kerangka Acuan

3.SOP Kegiatan kecacingan

4.Pedoman internal dan eksternal

5.RUK,RPK

6.Jadwal Kegiatan
BAB IV

TATA LAKSANA PELAYANAN


A.Lingkup Kegiatan
Seluruh lapisan masyarakat yang berada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Pattiro
Mampu.

Anak usia Sekolah (5-12 Tahun)pada PAUD Dan SD/MI

Prevalensi dan integritas cacingan pada kelompok ini cukup tinggi enrollment rote Sd
mencapai 95%,Bila kelompok ini diatasi secara intensive ,dapat menurunkan prevalensi dan
intensitas cacingan secara bermakna.

Diharapkan penanggulangan cacingan pada kelompok ini dapat menimbulkan


kemandirian budaya hidup sehat baik pada populasi target maupun masyrakat sekitarnya.

B. METODE
Mengumpulkan data atau informasi dari kejadian penyakit secara teratur dan terus
menerus untuk menentukan beberapa tindakan yang diambil oleh petugas /pengambil
kebijakan dalam kesehatan .

C. LANGKAH KEGIATAN
Agar upaya kegiatan kecacingan di Puskesmas dapat terlaksana secara efisien dan
efektif di perlukan langkah-langkah kegiatan dengan baik
1. Perencanaan
Yang harus di lakukan adalah:
a. Menyusun rencana usulan kegiatan (RUK).
b. Pengajuan rencana usulan kegiatan (RUK).
c. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan.
2.pelaksanaan dan pengendalian
Pelaksanaan dan pengendalian merupakan rangkaian penyelenggaran
pemamtauan serta penilaian terhadap upaya kegiatan kecacingan .
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Pengorganisasian di Puskesmas
Agar pelaksanaan kegiatan kecacingani dapat di selenggarakan secara
optimal, maka diharapkan setiap puskesmas di tetapkan adanya:
 Petugas kesehatan masyarakat epidemiologi

b. Pelaksana kegiatan
Pelaksana kegiatan kecacingan dilakukan berdasarkan rencana
pelaksanaan kegiatan kecacingan yang telah di susun. Dalam
melaksanakan kegiatan perlu melakukan:

1.Mengkaji ulang rencana pelaksanaan kegiatan RPK yang telah di


susun

2.Menyusun jadwal kegiatan bulanan

3.Melaksanakan kegiatan kecacingan

4.Menyepakati indikator kinerja kegiatan kecacingan

c. Pemantauan hasil pelaksanaan kegiatan


1.Membahas atau mendiskusikan permasalahan yang di hadapi
dalam pelaksanaan kegiatan kecacingan
2.Melakukan penilaian pada setiap akhir tahun dengan
membandingkan hasil pelaksanaan kegiatan dengan rencana yang
telah di susun.

d. Pengawasan dan pertanggungjawaban


Kegiatan ini harus terintegrasi dengan kegiatan yang lainya
dan pengawasan di lakukan baik dari pihak internal maupun
eksternal.
D. LOGISTIK

a. Dana
sumber dana kegiatan yang di gunakan adalah sumber dana yang tersedia di
puskesmas yaitu BOK untuk menunjang kegiatan berupa dana transpor petugas
untuk kunjungan Sekolah dan posyandu.

b.Logistik
penyediaan bahan logistik untuk kegiatan kecacingan di sesuaikan dengan
kebutuhan penyelenggaraan kecacingan yang ada di puskesmas yaitu:

1. Buku register ,
2. Format laporan,
3. Buku pedoman eksternal dan internal dll

Anda mungkin juga menyukai