Anda di halaman 1dari 23

TUGAS

PATOLOGI MANUSIA
“GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN MAKRO MINERAL”
Dosen Pembimbing : Dr Iskandar

Disusun Oleh :

M.ROBBI

P07131116109

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN BANJARMASIN

PROGRAM DIPLOMA III JURUSAN GIZI

2016 / 2017
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Mineral berasal dari dalam tanah. Tanaman yang di tanam di atas tanah akan menyerap
mineral yang di buthkan untuk pertumbuhan dan kemudian di simpan dalam akar, batang, daun,
bunga, dan buah. Hewan makan tanaman dan akan menyimpan mineral dalam tubuhnya.
Manusia memperoleh mineral melalui konsumsi pangan Nabati maupun Hewani.
Mineral di dalam tubuh manusia terdiri dari kalsium, yodium, besi, magnesium, fosfor,
kalium, flor, mangan, nikel, selenium, silicon, dan seng. Mineral di golongkan menjadi mineral
Makro dan mineral mikro. Mineral makro adalah mineral yang di butuhkan tubuh dalam jumlah
lebih dari 100 mg sehari, sedangkan mineral mikro di butuhkan kurang dari 100 mg
sehari ( Almatsier, 2001 ).
Di samping itu mineral berperan dalam berbagai tahap metabolism, terutama sebagai
kofaktor dalam aktifitas enzim – enzim. Keseimbangan ion – ion mineral di dalam cairan tubuh
di perlukan untuk pengaturan pekerjaan enzim – enzim, pemelihara keseimbangan asam basa,
membantu transfer ikatan – ikatan penting melalui membran sel dan pemeliharaan kepeka’an
otot dan saraf terhadap rangsangan (Kristani, 2010).
Makro mineral terdiri dari Natrium, kalsium ;kalium,klor, magnesium,fosfor,sulfur.
Setiap jenis makro mineral mempunyai fungsi dan sumber pangan baik dari hewani maupun
nabati.

1.2. Tujuan
o Untuk mengetahui jenis, Sumber, Dan Fungsi makro mineral dalam tubuh.
o Untuk megetahui Absorpsi dan Ekskresi makro mineral dalam tubuh
o Untuk mengethui kelebihan dan kekurangan makro mineral dalam tubh
BAB II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN
Mineral merupakan bagian tubuh yang memegang peranan penting dalam pemeliharaan
fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan.
Selain itu juga berperan dalam berbagai tahap metabolisme, terutama sebagai kofaktor dalam
aktivitas enzim-enzim (Almatsier, 2001).
Mineral merupakan senyawa esensial untuk berbagai proses selular tubuh. Tanpa adanya
mineral, tubuh tidak mungkin dapat berfungsi dengan semestinya. Mineral juga berperan penting
dalam pembentukkan struktural dari jaringan keras dan lunak, kerja sistem enzim, kontraksi otot
dan respon saraf serta dalam pembekuan darah. Mineral yang diperlukan tubuh dapat dibagi
menjadi 2 kelas, yaitu makromineral dan mikromineral(Yuniastuti, 2008).
Mineral merupakan unsure esensial bagi fungsi normal sebagaian enzim dan sangat
penting dalam pengandalian komposisi cairan tubuh 65 % adalah air dalam bobot tubuh
(Proverawati, 2009).
Makromineral adalah mineral-mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang cukup
besar, sebaliknya mikromineral adalah mineral-mineral yang diperlukan dalam jumlah yang
sedikit. Yang termasuk di dalam kelas makromineral adalah kalsium, fosfor, magnesium, besi,
iodin, dan kalium,. Saat tubuh kekurangan asupan mineral-mineral tersebut, tubuh
mengambilnya dari otot, hati dan bahkan tulang (Purwitasati,2009).

KEBUTUHAN MINERAL
Untuk pemeliharaan fungsi tubuh, manusia memerlukan mineral dalam jumlah tertentu.
Mineral yang dibutuhkan tubuh hingga saat ini dikenal dengan nama mineral makro dan mineral
mikro.
Intake (asupan) makanan sehari-hari, membantu manusia mendapatkan zat yang
diperlukan tubuh.Yodium, yang ditengarai banyak tidak dijumpai pada garam yang beredar di
daerah Jepara, termasuk salah satu zat gizi mikro yang sangat diperlukan tubuh. Dinamakan
mineral mikro, karena tubuh hanya memerlukan dalam jumlah kurang dari 100 mg saja. Jumlah
yang sangat kecil memang, tapi sudah mencukupi bagi tubuh
Akibat kekurangan yodium adalah munculnya penyakit gondok. Bahkan tidak tanggung-
tanggung, Lembaga Konsumen Indonesia (LKI) Jepara mengutip UNICEF (Suara Merdeka, 18
April 2007) mengatakan bahwa dampak kekurangan yodium ada hubungannya dengan
penurunan IQ 10ñ15 poin pada anak-anak.
Remaja pun, apabila kekurangan asupan yodium tidak lepas dari kemungkinan itu.
Dampak lain, di antaranya keguguran pada ibu hamil. Pada orang dewasa, bisa menyebabkan
gangguan fungsi mental. (Paath, 2005).

KLASIFIKASI MINERAL
Menurut jenisnya, klasifikasi mineral dibedakan menjadi 2 yaitu
1. Mineral Organik
Adalah mineral yang dibutuhkan serta berguna bagi tubuh kita, yang dapat kita peroleh
melalui makanan yang kita konsumsi setiap hari seperti nasi, ayam, ikan, telur, sayur-sayuran
serta buah-buahan, atau vitamin tambahan (Juniastuti, 2009).
2. Mineral Anorganik
Komponen-komponen anorganik tubuh manusia terutama adalah natrium, kalium,
kalsium, magnesium, fosfor, klorida dan sulfur (Proverawati, 2009).
Contohnya:Timbal Hitam (Pb), Iron Oxide (Besi Teroksidasi), Mercuri, Arsenik, Magnesium,
Aluminium atau bahan-bahan kimia hasil dari resapan tanah dan lain (Kristani, 2010).
Mineral dibagi menjadi 2 yaitu mineral makro dan mineral mikro. mineral makro Yang
termasuk dalam mineral makro antara lain : Natrium, Klorida, kalium, kalsium,
fosfor,magnesium dan sulfur. Berikut penjelasan mengenai mineral makro. Mineral makro
adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg / hari. Sedangkan mineral
mikro dibutuhkan kurang dari 15 mg / hari. Hingga saat ini dikenal sebanyak 24 mineral yang
dianggap esensial. Jumlah itu setiap waktu bisa bertambah. Mineral makro terdiri dari Natrium.
Klorida, kalium, kalsium, fosfor, magnesium, dan sulfur (Behrman,1999).
Makro mineral terdapat secara natural, homogen, bahan ini organik yang dibutuhkan oleh
manusia dan berfungsi sebagai bagian dari zat yang aktif dalam metabolisme atau sebagai bagian
dari struktur sel dan jaringan. Mineral makro diperlukan atau terdapat dalam jumlah relatif besar,
meliputi Ca, P, K, Na, Cl, S, dan Mg (Mardela, 2007).
1. NATRIUM (NA)
Natrium merupakan kation utama dalam cairan ekstraseluler . 35-40 % terdapat dalam kerangka
tubuh. Cairan saluran cerna, sama seperti cairan empedu dan pancreas mengandung banyak
natrium.
1.1. Sumber
Sumber utama Natrium adalah garam dapur (NaCl). Sumber natrium yang lain berupa
monosodium glutamate (MSG), kecap dan makanan yang diawetkan dengan garam dapur.
Makanan yang belum diolah, sayur dan buah mengandung sedikit natrium. Sumber lainnya
seperti susu, daging, telur, ikan, mentega dan makanan laut lainnya.

1.2. Fungsi
 menjaga keseimbangan cairan dalam kompartemen ekstraseluer.
 Mengatur tekanan osmosis yang menjaga cairan tidak keluar dari darah dan masuk ke dalam
sel.
 Menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh dengan mengimbangi zat-zat yang
membentuk asam.
 Berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot.
 Berperan dalam absorbsi glukosa dan sebagai alat angkut zat gizi lain melalui membrane,
terutama melalui dinding usus sebagai pompa natrium.
 Dampak Kekurangan dan Kelebihan serta AKG

1.3. Akibat kekurangan natrium adalah sebagai berikut :


 menyebabkan kejang, apatis dan kehilangan nafsu makan
 dapat terjadi setelah muntah, diare, keringat berlebihan, dan diet rendah natrium

Akibat kelebihan natrium dapat menimbulkan keracunan yang dalam keadaan akut
menyebabkan edema dan hipertensi.Jadi, taksiran kebutuhan untuk orang dewasa yaitu 500
mg/hari (renijuniastuti, 2009).
1.4. Absobsi dan Ekskresi Natrium
Natrium di absobsi secara aktif (membutuhkan energi). Natrium yang di absobsi di bawa oleh
aliran darah ke ginjal. Disini natrium di saring dan di kembalikan ke aliran darah dalam jumlah
yang cukup untuk mempertahankan taraf natrium dalam darah. Kelebihan natrium yang
jumlahnya mencapai 90-99% dari yang di konsumsi, dikeluarkan melalui urine. Pengelkuaran
natrium ini di atur oleh hormone aldosteron, yang di keluarkan kelenjar adrenal bila kadar
natrium darah menurun. Aldosteron merangsang ginjal untuk mengabsorbsi kembali natrium.
Dalam keadaan normal, natrium yang di keluarkan melalui urine sejajar dengan jumlah natrium
yang di konsumsi. Jumlah natrium dalam urine tinggi bila konsumsi tinggi dan sebaliknya
(Almatsier, 2001).

2. KLOR (CL)
Klor merupakan anion utama cairan ekstraselular. Konsentrasi klor tertinggi adalah dalam
cairan serebrospinal (otak dan sumsum tulang belakang), lambung dan pancreas.(Irianto Kus,
Waluyo Kusno. 2004 )

2.1. Sumber
Klor terdapat bersamaan dengan natrium dalam garam dapur. Beberapa sayuran dan buah
juga mengandung klor.

2.2. Fungsi
 berperan dalam memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit dalam cairan ekstraseluler.
 Memelihara suasana asam dalam lambung sebagai bagian dari HCL, yang diperlukan untuk
bekerjanya enzim-enzim pencernaan.
 Membantu pemeliharaan keseimbangan asam dan basa bersama unsur-unsur pembentuk asam
lainnya
 Ion klor dapat dengan mudah keluar dari sel darah merah dan masuk ke dalam plasma darah
guna membantu mengangkut karbondioksida ke paru-paru dan keluar dari tubuh.
 Mengatur system rennin-angiotensin-aldosteron yang mengatur keseimbangan cairan tubuh (
Yupi, 2011 ).
2.3. Dampak Kekurangan dan Kelebihan serta AKG
Kekurangan klor terjadi pada muntah-muntah, diare kronis, dan keringat berlebihan.
Dan jika kelebihan juga bisa membuat muntah. Jadi AKG minimum klor sehari sebesar
750 mg( Oenzil, 1995).

2.4. Absobsi dan Ekskresi klor


Klor hamper seluruhnya di absobsi di dalam usus halus dan si ekskresi melalui urine
dan keringat. Kehilangan klor mengikuti kehilangan natrium. Kebanyakan keringat
dihalangi oleh aldosteron yang secara langsung berpengaruh terhadap kelenjar keringat
(Almatsier, 2001).

3. KALIUM (K)
Seperti halnya natrium, kalium merupakan ion bermuatan positif , akan tetapi berbeda
dengan natrium, kalium terutama terdapat di dalam sel. Perbandingan natrium dan kalium di
dalam cairan intraseluler adalah 1:10, sedangkan cairan di dalam ekstra selular 28:1. Sebanyak
95 % kaliu tubuh berada di dalam cairan intra selular.

3.1. Sumber
Kalium berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewan. Sumber utama adalah makanan
segar/ mentah, terutama buah, sayuran dan kacang-kacangan.

3.2. Fungsi
 berperan dalam pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit serta keseimbangan
asam dan basa bersama natrium.
 Bersama kalsium, kalium berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot.
 Di dalam sel, kalium berfungsi sebagai katalisator dalam banyak reaksi biologic,
terutama metabolisme energi dan sintesis glikogen dan protein.
 Berperan dalam pertumbuhan sel.
3.3. Dampak Kelebihan dan Kekurangan serta AKG
Kekurangan kalium dapat terjadi karena kebanyakan kehilangan melalui saluran
cerna atau ginjal. Kehilangan banyak melalui saluran cerna dapat terjadi karena muntah-
muntah, diare kronis atau kebanyakan menggunakan obat pencuci perut. Kebanyakan
kehilangan melalui ginjal adalah karena penggunaan obat diuretic terutama untuk
pengobatan hipertensi. Kekurangan kalium menyebabkan lesu, lemah, kehilangan nafsu
makan, kelumpuhan, mengigau, dan konstipasi.
Jadi, kebutuhan minimum kalium sekitar 2000 mg sehari (Ester, 2006).

3.4. Absobsi dan Ekskresi Klaium


Kalium di absobsi dengan mudah di dalam usus halus. Sebanyak 80-90% kalium
yang di makan di ekskresi melalui urine, selebihnya dikeluarkan melalui feses dan
sedikit melalui keringat dan cairan lambung. Taraf kalium normal darah dipelihara oleh
ginjal melalui kemampuannya menyaring, mengabsobsi kembali dan mengeluarkan
kalium di bawah pengaruh aldosteron. Kalium di keluarkan dalam bentuk ion dengan
menggantikan ion natrium melalui mekanisme pertukaran di dalam tubula ginjal
(Almatsier, 2001).

4. KALSIUM (CA)
Kalisum merupakan mineral yang paling banyak dalam tubuh yang berada dalam jaringan
keras yaitu tulang dan gigi. Di dalam cairan ekstraseluler dan intraseluler, kalsium berperan
penting dalam mengatur fungsi sel, seperti untuk transmisi saraf, kontraksi otot, penggumpalan
darah dan menjaga permebialitas membrane sel. Kalsium mengatur kerja hormone dan factor
pertumbuhan (Suryo, 2010).

4.1. Sumber
Sumber kalsium terutama pada susu dan hasilnya, seperti keju. Ikan dimakan
dengan tulang, termasuk ikan kering merupakan sumber kalsium yang baik, udang,
kerang, kepiting, kacang-kacangan dan hasil olahanannya, daun singkong, daun
lamtoro.
4.2. Fungsi
 pembentukan tulang dan gigi
 kalsium dalam tulang berguna sebagai bagian integral dari struktur tulang dan sebagai
tempat menyimpan kalsium.
 Mengatur pembekuan darah
 Katalisator reaksi biologic, seperti absorpsi vitamin B12, tindakan enzim pemecah
lemak, lipase pancreas, eksresi insulin oleh pancreas, pembentukan dan pemecahan
asetilkolin.
 Relaksasi dan Kontraksi otot, dengan interaksi protein yaitu aktin dan myosin.
 Berperan dalam fungsi saraf, tekanan darah dan fungsi kekebalan.
 Meningkatkan fungsi transport membran sel, stabilisator membrane, dan transmisi ion
melalui membrane organel sel.

4.3. Dampak Kelebihan dan Kekurangan serta AKG


Kekurangan kalsium pada masa pertumbuhan menyebabkan gangguan
pertumbuhan, tulang kurang kuat, mudah bengkok dan rapuh. Pada usia lanjut terjadi
osteoporosis yang dapat dipercepat oleh keadaan stress (Sari, 2007).
Standar kebutuhan kalsium
· Ibu hamil Dan menyusui : 1200 mg/ hari
· Anak-anak usia 0-8 tahun : 600 mg/ hari
· Umur 9-14 tahun : 700 mg/hari
· Umur 15-17 tahun : 600 mg/ hari
· Orang dewasa : 500-800 mg/ hari
· manula : 500 mg (Mubarak, 2007).

4.4. Absobsi dan Ekskresi Kalsium


Absorbs kalsium terjadi di bagian atas usus halus yaitu duodenum absorbs kalsium
terutama di lakukan secara aktif dengan menggunakan alat angkut protein pengikat
kalsium. Sedangkan absorbi kalsium pasif terjadi pada permukaan saluran cerna.
Kalsium yang tidak di absorbsi di keluarkan melalui feses. Kehilangan kalsium melalui
urine meningkat pada asi dosis dan pada konsumsi fosfor tinggi, juga terjadi melalui
sekresi cairan yang masuk ke dalam saluran cerna, dan melalui keringat (Almatsier,
2001).
4.5. Pengaruh Kelebihan dan Kekurangan Mineral Makro
Konsumsi Ca yang berlebihan dapat menyebabkan sulit buang air besar dan
mengganggu penyerapan mineral seperti zat besi, seng, dan tembaga. Kelebihan Ca
dalam jangka panjang akan meningkatkan risiko terkena hiperkalsemia, pembentukan
batu ginjal dan gangguan fungsi ginjal oleh karena itu konsumsi suplemen kalsium jauh
di atas kebutuhan sebaiknya di hindari.
5. FOSFOR (P)
Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak dalam tubuh, sekitar 1 % dari berat badan. Fosfor
terdapat pada tulang dan gigi serta dalam sel yaitu otot dan cairan ekstraseluler. Fosfor
merupakan bagian dari asam nukleat DNA dan RNA. Sebagai fosfolipid, fosfor merupakan
komponen structural dinding sel. Sebagai fosfat organic, fosfor berperan dalam reaksi yang
berkaitan dengan penyimpanan atau pelepasan energi dalam bentuk Adenin Trifosfat (ATP).

5.1. Sumber
Fosfor terdapat pada semua sel mahluk hidup, terutama makanan kaya protein,
seperti daging, ayam, ikan, telur, susu dan hasilnya, kacang-kacangan serta serealia.

5.2. Fungsi
 kalsifikasi tulang dan gigi melalui pengendapan fosfor pada matriks tulang
 mengatur peralihan energi pada metabolisme karbohidrat, protein dan lemak melalui
proses fosforilasi fosfor dengan mengaktifkan berbagai enzim dan vitamin B.
 absorpsi dan transportasi zat gizi serta system buffer
 bagian dari ikatan tubuh esensial yaitu RNA dan DNA serta ATP dan fosfolipid.
 Mengatur keseimbangan asam basa

5.3. Dampak Kelebihan dan Kekurangan serta AKG


Kekurangan fosfor bias terjadi karena menggunakan obat antacid untuk menetralkan
asam lambung, yang dapat mengikat fosfor sehingga tidak dapat diabsorpsi.
Kekurangan fosfor juga terjadi pada penderita yang kehilangan banyak cairan melalui
urin. Kekurangan fosfor mengakibatkan kerusakan tulang dengan gejala lelah, kurang
nafsu makan dan kerusakan tulang.
Jadi, AKG yang diperlukan
- Bayi : 200-250 mg
- anak-anak : 250-400 mg
- laki-laki : 500 mg
- perempuan : 450 mg
- ibu hamil dan menyusui : 200-300 mg (Daik,2010)

Standar kebutuhan posfor 800 mg/ hari (Purwitasari, 2009).


Bila kadar fosfor darah terlalu tinggi, ion fosfat akan mengikat kalsium sehingga
dapat menimbulkan kejang (Irawan, 2007).

5.4. Absobsi dan Ekskresi Fosfor


Fosfor dapat di absobsi secara efesien sebagai fosfor bebas di dalam usus setelah di
hidrolisis dan dilepas dari makanan. Absobsi aktif di bantu oleh bentuk aktif vitamin D
(Yuniastuti,2008).

5.5. Pengaruh Kelebihan dan Kekurangan Mineral Makro


Penggunaan fosfor oleh tubuh salah satunya di tentukan oleh rasio antara kalsium
dan fosfor, yang idealnya bagi remaja dan orang dewasa adalah 1 : 1 kelebihan fosfor
terjadi bila rasio fosfor lebih kecil dari ½ atau 1 : 2. Kelebihan fosfor dapat megganggu
penyerapan mineral seperti tembaga dan seng serta dapat pula memicu timbulnya
hiposalsemia

6. MAGNESIUM (MG)
Magnesium adalah kation terbanyak setelah natrium di dalam cairan interselular. Magnesium
merupakan bagian dari klorofil daun. Peranan magnesium dalam tumbuh-tumbuhan sama dengan
peranan zat besi dalam ikatan hemoglobin dalam darah manusia yaitu untuk pernafasan.
Magnesium terlibat dalam berbagai proses metabolisme. Magnesium terdapat dalam tulang dan
gigi, otot, jaringan lunak dan cairan tubuh lainnya.

6.1. Sumber
Sumber utama magnesium adalah sayur hijau, serealia tumbuk, biji-bijian dn
kacang-kacangan. Daging, susu dan hasilnya serta cokelat merupakan sumber
magnesium yang baik.

6.2. Fungsi
Magnesium berperan penting dalam system enzim dalam tubuh. Magnesium
berperan sebagai katalisator dalam reaksi biologic termasuk metabolisme energi,
karbohidrat, lipid, protein dan asam nukleat, serta dalam sintesis, degradasi, dan
stabilitas bahan gen DNA di dalam semua sel jaringan lunak.
Di dalam sel ekstraselular, magnesium berperan dalam transmisi saraf, kontraksi
otot dan pembekuan darah. Dalam hal ini magnesium berlawanan dengan kalsium.
Magnesium mencegah kerusakan gigi dengan cara menahan kalsium dalam email gigi.

6.3. Dampak Kelebihan dan Kekurangan (AKG)


Kekurangan magnesium bisa terjadi jika kekurangan protein dan energi serta
berbagai kompilasi penyakit yang menyebabkan gangguan absorpsi atau penurunan
fungsi ginjal, endokrin, terlalu lama mendapat makanan tidak melalui mulut (intravena)
AKG untuk orang dewasa untuk pria 280 mg/hari dan wanita 250 mg/ hari (Daik,2010).

6.4. Absobsi dan Ekskresi Magnesium


Magnesium terutama di absorbs di dalam usus halus dengan bantuan alat aktif dan
secara difusi pasif. Ekskresi magnesium menurun karena pengaruh kalsitonin, glucagon
PTH terhadap aresorpsi tubula ginjal. (Yuniastuti, 2008).

6.5. Pengaruh Kelebihan dan Kekurangan Mineral Makro


Kelebihan magnesium dalam jangka panjang sama dampaknya dengan kekurangan
magnesium yaitu gangguan fungsi syaraf. Gejala awal kekurangan magnesium adalah
mual, muntah penurunan tekanan darah, perubahan elektrokardiografi dan kelambanan
reflex.

7. SULFUR (S)
Sulfur merupakan bagian dari zat-zat gizi esensial, seperti vitamin tiamnin dan biotin serta
asam amino metionin dan sistein.
Rantai samping molekul sistein yang mengandung sulfur berkaitan satu sama lain sehingga
membentuk jembatan disulfide yang berperan dalam menstabilkan molekul protein.
Sulfur terdapat dalam tulang rawan, kulit, rambut dan kuku yang banyak mengandung
jaringan ikat yang bersifat kaku.

7.1. Sumber
Sumber sulfur adalah makanan yang mengandung berprotein.

7.2. Fungsi Sulfur


Sulfur berasal dari makanan yang terikat pada asam amino yang mengandung sulfur
yang diperlukan untuk sintesis zat-zat penting. Berperan dalam reaksi oksidasi-reduksi,
bagian dari tiamin, biotin dan hormone insuline serta membantu detoksifikasi. Sulfur
juga berperan melarutkan sisa metabolisme sehingga bias dikeluarkan melalui urin,
dalam bentuk teroksidasi dan dihubungkan dengan mukopolisakarida.

7.3. Dampak Kelebihan dan Kekurangan (AKG)


Kecukupan sehari sulfur tidak ditetapkan dan hingga sekarang belum diketahui
adanya kekurangan sulfur bila makanan yang kita konsumsi cukup mengandung protein.
Dampak kekurangan sulfur bisa terjadi jika kekurangan protein.
Kelebihan sulfur bisa terjadi jika konsumsi asam amino berlebih pada hewan yang akan
menghambat pertumbuhan.
Tabel Sumber, Fungsi, gejala keracunan, Gejala Kekurangan
Mineral Makro

No Mineral Sumber Fungsi Gejala Gejala


Keracunan kekurangan
(Defisiensi)
1 Natrium - Garam - Memelihara - Hipertensi - Gangguan
(Na) dapur, keseimbangan pada jantung
daging, cairan dalam dan ginjal.
unggas, tubuh dan nilai - Mual,
ikan, telur, osmotic kelelahan dan
susu (keseimbangan kejang otot
air di luar sel-sel - Suhu tubuh
tubuh) naik
- Memelihara - Nilai
keseimbangan osmotic cairan
pH & asam- ekstraseluler
asam. turun.
- Mengatur
permeabilitas
sel, fungsi alat
dan transmisi
implus-implus
saraf.
2 Kalium(K) - Daging, - Memelihara - Kelemahan - Kelemahan
unggas keseimbangan otot otot
- Serealia, air di dalam sel- - Denyut - Gangguan
buah- sel tubuh. jantung tidak pernafasan
buahan - Transmisi tratur - Denyut
dan implus-implus jantung tidak
sayuran. saraf normal
- Memelihara
keseimbangan
asam dan basa
dalam tubuh
- Sebagai
katalisator
dalam reaksi
kimia &
biologis dalam
tubuh
- Memelihara
denyut jantung
- Mengatur
pelepasan
insulin dari
pancreas
- Membantu
dalam kontraksi
otot dan
pertumbuhan.
3 Kalsium - Susu, - Memelihra - Kelelahan - Pembekuan
(ca) kerang, tulang dan gigi luar biasa darah yang
ikan, keju (sebagai - Mual, lambat/sukar
- Sayuran komponen muntah, bila terjadi
(kubis, tulang dan gigi) anoreksia, luka
brokoli), - Berperan sakit perut - Tulang
biji-bijian, dalam proses - Sembelit, menjadi rapuh
tumbuhan pembekuan haus, atau unak
polong darah gangguan - Penyakit
- Mmbantu mental, batu rakhitis
dalam kalsium dan - Pertumbuhan
mentransmisi pengapuran terlambat
pesan- jaringan - Pembentukan
pesan(implus- - Koma atau tulang dan
implus saraf) mati bila gigi menjadi
melalui system mengalami jelek
saraf hiperkalsemi - Kekejangan
- Membantu a yang berat otot
kontraksi &
relaksai serabut
otot
- Melindungi
tubuh terhadap
absorpsi zat-zat
kimia radioaktif
tertentu
- Memelihara
fungsi otot
jantung
- Mengaktifkan
enzim-enzim
tertentu
- Membantu
proses
penggumpalan
darah.
4 Fosfor (P) - Susu, - Membentuk - Belum - Tulang dan
kuning dan memelihara diketahui gigi menjadi
telur, tulang gigi rapuh
daging, - Mengatur - Kehilangan
unggas, keseimbangan nafsu makan
ikan asam dan basa - Berat badan
- Serealia, dalam tubuh turun
kacang, (darah) - Reakhitis
tumbuhan, - Mengatur - Lesu
polong aktivitas - Anoreksia
hormonal - Sakit pada
- Berperan tulang.
dalam
metabolism zat-
zat makanan,
termasuk
absopsi zat
makanan,
transportasi dan
penggunaannya.
- Penting untuk
efektifitas
beberapa
vitamin
- Unsure utama
dari semua sel
tubuh
- Kontraksi otot
- Keterangan :
Dalam
beberapa hal
kalsium dan
fosfor
mempunyai
beberapa
kesamaan
- Penting dalam
pertumbuhan
tulang dan gigi
- Diatur oleh
kelenjar
peratiroid
- Adanya
vitamin D
meningkatkan
absopsi
- Tulang
menyimpan
kalsium dan
fosfor tapi juga
melepaskan
unsur- unsure
tersebut.
5 Magnesium - - Sintesis - Gangguan - gangguan
(Mg) Tumbuh protein fungsi saraf. mental, emosi
an polong, - Respirasi dan otot-otot
biji padi- seluler - “tetani” yang
padian, - Sebagai serupa dengan
serealia katalisator hipoglikemia
- Daging dalam beberapa - Pengontrolan
dan susu reaksi kimia dan terhadap otot
biologis yang hilang
melibatkan ATP - Perubahan-
& ADP. perubahan
- Unsure yang
penting, tulang, mempengaruh
otot, dan sel i kerusakan
darah merah system ginjal
- Penting untuk dan
kesehatan otot kardiovaskule
dan saraf dan r.
metabolism
untuk
menghasilkan
energy.

6 Klor (Cl) - Garan - Memelihara - Belum - Hilangnya


dapur, keseimbangan diketahui. rambut dan
daging,sus asam-basa gigi.
u, telur. dalam tubuh - Gangguan
- Berperan penceernaan,
dalam mual,
pembentukan kelelahan(lesu
asam hidroksida )
- Berperan
sebagai
komponen HCL
dalam lambung
- Mengatur
aktivitas enzim-
enzim tertentu
- Memudahkan
transfer karbon
dioksida dari
darah ke paru-
paru.
- Membantu
dalam
memelihara
keseimbangan
cairan,
elektrolit, asam-
basa dan
tekanan (nilai)
osmotic dalam
bagian rongga
tubuh.
7 Belerang - Buah- - Membantu - Belum - Belum
(S) buahan, dalam diketahui. diketahui.
sayuran, penyimpanan
tumbuhan dan pembebasan
polong, energy
kacang. - Meningkatkan
- Telur, kerja enzim
susu, tertentu
daging, - Memelihara
keju, dan otot dan saraf
makanan - Meningkatkan
yang proses
mengandu pembekuan
ng protein. darah
- Sebagai
komponen
substansi tubuh
yang diperlukan
untuk proses
detoksifikasi.
- Sebagai
komponen
structural asam
nukleat dan
vitamin (tiamin,
biotin,
pantotenat) dan
asam asam
lemak.
( Irianto,2004).
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Mineral makro terutama natrium, klor dan kalium berperan dalam menjaga keseimbangan
cairan tubuh. Natrium, kalium, kalsium dan magnesium diperlukan untuk transmisi saraf dan
kontraksi otot. Fosfor dan magnesium terlibat dalam metabolisme energi. Kalsium, fosfor dan
magnesium berperan dalam memberi bentuk tulang. Selain itu, mineral makro memegang
peranan khusus dalam tubuh.
Makro mineral terdapat secara natural, homogen, bahan ini organik yang dibutuhkan oleh
manusia dan berfungsi sebagai bagian dari zat yang aktif dalam metabolisme atau sebagai bagian
dari struktur sel dan jaringan
Dampak negative dari kelebihan makro mineral berpengaruh hadp kesehatan, dan
kekurangan makro mineraljuga berpengaruh terhadap gangguan kesehatan
DAFTAR PUSTAKA

Nurul Rusnawati 2014.makalah makro mineral dalam tubuh.

http://makala-kesehatan.blogspot.co.id/2014/05/makalah-makro-mineral-dalam-tubuh.html

diakses pada tanggal 15 agustus 2017

Anda mungkin juga menyukai