Anda di halaman 1dari 4

NAMA : DERI NASDIANSYAH

NIM : 1705903020096

MK :Teknologi Bahan

1. a. Kuat tekan beton adalah kemampuan beton untuk menerima gaya tekan
persatuan luas.kuat tekan beton mengidentifikasi mutu dari sebuah
struktur. Semakin tinggi tingkat kekuatan struktur yang dikehendaki .
semakin tinggi pula mutu beton yang dihasilkan.

b. Kuat tarik baja adalah tegangan maksimum yang bisa ditahan oleh
sebuah bahan ketika direnggangkan atau ditarik, sebelum bahan tersebut
patah.

c. Sifat mekanisme baja adalah kemampuan baja tersebut untuk


memberikan perlawanan ketika diberi beban pada baja tersebut atau
disebut juga kekuatan untuk menanggung beban yang datang dari luar.

d. Keuletan baja adalah sifat yang menunjukkan kemampuan bahan logam


untuk menambah panjang ketikan diberi beban atau gaya tarik.besaran ini
biasa juga disebut juga sebagai elongasi.

2. Uji tarik baja saangat penting dilakukan, karena dalam dunia manufaktur
pengetahuan tentang sifat sifat fisik suatu sebab sangat penting khususnya
dalam mendisain dan menentukan proses manufakturnya.
Yang didapat dalam uji tarik baja: mengetahui besarnya tegangan leleh dan
kuat tarik baja.

3. # Kelebihan baja
-memiliki kekuata yang besar
-mempunyai sifat yang seragam
-daya elastisitasnya dapat diketahui
-daya tahannya sangat lama
-memiliki daktilitas yang bagus
-bersifat liat ( toughness)
-bisa digunakan untuk struktur tambahan
-kelebihan lain lain
# Kekurangan baja
-membutuhkan biaya yang tinggi
-memiliki kerentanan terhadap tekuk
-lemah terhadap beban siklis
-beresiko mengalami keruntuhan getas

4. Faktor yang mempengaruhi kuat tekan beto:


-kandungan semen
-kandungan air
-campuran air dan bahan material semen atau fakot air semen(FAS)
-agregat(pasir dan koral)

5. #komposisi dan campuran beton


-proporsonal
reminder:adalah campuran antara semen,agregat kasar dan halus,air dan
zat aditif.

-Semen
Jika kadar semen dinaikkan, maka kekuatan dan durabilitas beton juga
akan meningkat. Semen (bersama dengan air) akan membentuk
pasta yang akan mengikat agregat mulai dari yang paling besar (kasar)
sampai yang paling halus.

-air
Sebaliknya, penambahan air justru akan mengurangi kekuatan beton. Air
cukup digunakan untuk melarutkan semen. Air juga yang membuat
adukan menjadi kohesif, dan mudah
dikerjakan (workable).
-Rasio air-semen
Biasa disebut dengan w/c ratio alias water to cement ratio. Jika w/c ratio
semakin besar, kekuatan dan daya tahan beton menjadi berkurang. Pada
lingkungan tertentu, rasio air-semen ini dibatasi maksimal 0.40-0.50
tergantung sifat korosif atau kadar sulfat yang ada di lingkungan tersebut.

-Agregat
agregat halus kebanyakan
Jika agregat halus terlalu banyak, maka adukannya akan terlihat “sticky“,
encer, “lunak”, seperti tidak punya kekuatan. Dan setelah pemadatan,
bagian atas adukan akan cenderung “kosong” alias tidak ada
agregat.agregat kasar kebanyakan
Sebaliknya, jika agregat kasar terlalu banyak, adukannya akan terlihat kasar,
berbatu, kelihatan getas (rapuh). Agregat ini akan muncul di permukaan
setelah dipadatkan.

- PENCAMPURAN
Beton harus dicampur dan diaduk dengan baik sehingga sement, air,
agregat, dan zat tambahan bisa tersebar merata di dalam adukan

6. #Beton segar adalah gabungan antara semen agregat (halus dan kasar) dan
air yang saling
mengikat dan belum mengeras masih bersifat lunak dan dapat membentuk
dengan mudah

#sifat pengerjaan beton segar


1. Mudah dikerjakan (wokability)
2. Pemisahan Kerikil (segregation)
3. Pemisahan Air (bleeding)

7. # Aspal menurut ASTM D8 adalah suatu bahan yang berbentuk padat atau
setengah padat berwarna hitam sampai coklat gelap, bersifat perekat yang
akan melembek jika di panasi, Tersusun atas sebagian besar bitumen yang
kesemuaanya terdapat dalam bentuk padat atau setengah padat dari alam
atau dari pemurnian minyak bumi atau merupakan campuran bitumen
dengan minyak bumi dan deviratnya.

# menurut The Asphalt institute bitumen adalah suatu campuran dari


senyawa senyawa hidro karbonyang berasal dari alam atau dari proses
penmanasan atau berasal dari kedua proses tersebut, kadang kadang
disertai dengan deviratnya yang bersifat non logam yang dapat bersifat gas
cairansetengah padat atau padatyang dapat larut dalam karbonsulfida
(CS2).

8. Pengujian aspal terdiri dari pengujian berat jenis bitumen, pengujian kadar
air dalam aspal, pengujian titik lembek aspal, pengujian penetrasi bahan-
bahan bitumen, pengujian daktalitas dan pengujian campuran aspal dengan
alat marshall.

9. Bahan dasar pembuatan aspal: bitumen dan mineral,Bitumen adalah bahan


yang berwarna coklat hingga hitam, keras hingga cair mempunyai sifat
baik larut dalam Cs2 atau CCL4 dengan sempurna dan mempunyai sifat
lunak dan tidak larut dalam air, ter adalah bahan cair berwarna hitam tidak
larut dalam air, larut sempurna dalam Cs2 atau CCL4, mengandung zat-zat
organik yang terdiri dari gugusan aromat dan mempunyai sifat kekal.

Anda mungkin juga menyukai