Anda di halaman 1dari 3

Tutorial Membuat Aplikasi Android Menggunakan Android Studio

by HAFIZH HERDI on 14 December, 2014, 29 comments

Hi guys, kali ini saya akan berbagi tutorial tentang cara membuat aplikasi Android menggunakan Android
Studio. Kalian pasti sudah tahu kalau sekarang Android Studio adalah official IDE yang disarankan oleh
Google untuk membuat aplikasi Android. Pertama-tama sebelum memulai tutorial ini, pastikan kalian
sudah men-download semua yang dibutuhkan (JDK, Android Studio dan Android SDK) untuk memulai
pengembangan aplikasi Android.

Seperti biasa, aplikasi pertama yang akan kita buat pada Android Studio adalah aplikasi “Hello World”.
Dengan asumsi kalian telah mempunyai devices Android sendiri, maka aplikasi ini akan kita jalankan
langsung pada device Android, tanpa menggunakan emulator.

Android Studio Hello World

Oke, pertama-tama, pastikan semuanya sudah terinstall. Kemudian jalankan Android Studio .exe. Pada
menu bar klik File > New Project. Seperti gambar di bawah :

Create New Project Android Studio

Ada yang perlu kalian ketahui, Project pada Android Studio itu sama dengan Workspace pada Eclipse.
Sedangkan Module pada Android Studio itu sama seperti Project pada Eclipse. Yang berarti satu project
pada Android Studio bisa berisi banyak module, seperti satu workspace pada Eclipse bisa berisi banyak
project.

Setelah itu isikan nama project, dan nama domain yang nantinya akan diconvert menjadi nama package.
Kalian juga bisa memilih folder lokasi untuk menyimpan project ini. Isikan saja seperti gambar di bawah :

Add project name Android Studio


Setelah itu, klik Next

Di halaman selanjutnya, kalian akan disuruh memilih minimum SDK yang akan digunakan, pilih saja SDK
Ice Cream Sandwich (Android 4.0.3) karena SDK Gingerbread sekarang sudah hampir tidak ada yang
memakai. Kesediaan jenis SDK yang muncul di list sesuai dengan SDK apa saja yang telah kalian
download. Pada Android Studio juga akan otomatis ditampilkan persentase devices yang support dengan
SDK yang kalian pilih, contoh di bawah SDK ICS support hampir 88% devices Android yang ada.

Pilih minimum SDK Android Studio

Klik Next

Langkah berikutnya, kita akan memilih jenis Activity yang akan ditampilkan pada aplikasi Android buatan
kita. Android Studio menyediakan banyak jenis template untuk tiap-tiap Activity, seperti MapActivity,
FragmentActivity, FullScreen, dan lain sebagainya. Untuk keperluan tutorial ini kita pilih saja
BlankActivity. Kemudian klik Next.

BlankActivity Android Studio

Tahap ke tujuh adalah memberi nama untuk Activity Android kalian, kalian hanya perlu mengisi kolom
“Activity Name”, dari situ otomatis Android Studio akan meng-generate nama untuk layout dan lain
sebagainya :

Activity Name Android Studio

Jika sudah, klik Finish.

Setelah tahap-tahap di atas selesai dijalankan, maka kalian akan masuk ke halaman utama Android
Studio seperti gambar di bawah :

Android Studio Main Page

Pada gambar di atas akan terlihat layout dari aplikasi yang sedang kita buat langsung muncul di bagian
tengah. Sedangkan pada bagian kiri adalah struktur project dari aplikasi Android yang sedang kita buat.
Pada Android Studio, struktur aplikasi akan dibagi menjadi beberapa elemen seperti di bawah :
Android Studio app structure

Pada gambar di samping, bisa dilihat struktur aplikasi Android tersebut mempunyai root di folder app,
app itu sebenarnya adalah nama module dari aplikasi HelloWorld yang kita buat.

Bisa dilihat juga aplikasi Android di Android Studio mempunyai 3 folder utama, yaitu manifest, java, dan
res. Tidak jauh berbeda dengan struktur pada Eclipse. Untuk penjelasannya sebagai berikut :

manifest : berisi file AndroidManifest.xml

java : berisi source code aplikasi Android yang kita buat dalam bentuk file .java. Perlu diketahui ada dua
folder androidTest dan main, source code yang kita pakai berada pada folder main, bukan di androidTest.

res : kemudian folder res berisi file-file resource, seperti layout, drawable, dan sebagainya. Untuk file
layout dan

Anda mungkin juga menyukai