Konsep Keluarga Seminaar
Konsep Keluarga Seminaar
BAB I
KONSEP KEPERAWATAN KELUARGA
1. Pengertian
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup
bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu
mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga
(Friedman, 2010).
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu
rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi.
Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran
masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya
(Setiadi, 2008).
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari
kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu
tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan
(Departemen Kesehatan RI, 2006).
Menurut Dion & Betan (2013), dapat menyimpulkan bahwa yang
dimaksudkan keluarga adalah :
a) Terdiri dari dua orang atau lebih yang memiliki ikatan atau
persekutuan berupa perkawinan atau persekutuan yang dibentuk.
b) Terdapat hubungan yang dibentuk melalui adanya hubungan darah,
adopsi dan kesepakatan yang dibuat.
c) Tinggal bersama di bawah satu atap atau antara satu anggota dengan
yang lain memiliki tempat tinggal berbeda karena sesuatu urusan
tertentu (misalnya urusan pekerjaan) akan tetapi untuk sementara
waktu.
d) Memiliki peran masing-masing dan bertanggung jawab terhadap tugas
yang diberikan.
e) Ada ikatan emosional yang sulit untuk ditinggalkan oleh setiap
anggota keluarga.
2
b) Fungsi sosialisasi
Adalah proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu
yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan dalam
lingkungan sosialnya. Sosialisasi dimulai sejak lahir. Fungsi ini
berguna untuk membina sosialisasi pada anak, membentuk norma-
norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak dan dan
meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.
c) Fungsi reproduksi
Adalah fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga
kelangsungan keluarga.
d) Fungsi ekonomi
Adalah keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara
ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu
meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
e) Fungsi perawatan atau pemeliharaan kesehatan
Adalah untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga
agar tetap memiliki produktivitas yang tinggi. Fungsi ini
dikembangkan menjadi tugas keluarga di bidang kesehatan.
Beberapa tambahan fungsi keluarga menurut Suprajitno (2010), antara
lain:
a) Fungsi ekonomi, yaitu keluarga diharapkan menjadi keluarga yang
produktif yang mampu menghasilkan nilai tambah ekonomi dengan
memanfaatkan sumber daya keluarga.
b) Mendapatkan status sosial, yaitu fungsi yang dapat dilihat dan
dikategorikan strata sosialnya oleh keluarga lain yang berada
disekitarnya.
c) Fungsi Pendidikan, yaitu keluarga yang mempunyai peran dan
tanggung jawab yang besar terhadap pendidikan anak-anaknya untuk
menghadapi kehidupan dewasanya.
8
Lingkungan
Umpan Balik
Lingkungan
Pelayanan kesehatan
d) Keturunan (genetic)
Faktor keturunan merupakan faktor yang telah ada dalam diri manusia
yang dibawah sejak lahir, misalnya dari golongan penyakit keturunan
diantaranya diabetes mellitus dan sebagainya. Dari keempat faktor
tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa faktor tersebut saling
mempengaruhi satu sama lain dalam menyebabkan penyakit dimana
faktor genetik yang merupakan faktor keturunan menjadi faktor
pencetus, faktor pencetus ini akan bereaksi ketika berada
dilingkungan yang tidak cocok untuk dirinya sehingga menimbulkan
efek negatif terhadap kesehatan dirinya dan lingkungan.
Faktor yang dapat menimbulkan penyakit misalnya sikap
emosional misalnya prilaku yang banyak makanan yang berlemak
yang dapat meningkatkan peningkatan tekanan darah. Faktor
pelayanan kesehatan masyarakat diperlukan oleh penderita hypertensi
untuk memantau tekanan darah dan memerlukan obat untuk
menurunkan tekanan darah yang meningkat.
4. Prinsip-prinsip Perawatan Keluarga
Menurut Dion & Betan (2013), prinsip perawatan keluarga yaitu:
1. Keluarga sebagai unit atau satu kesatuan dalam pelayanan kesehatan.
2. Dalam memberikan asuhan perawatan kesehatan keluarga, sehat
sebagai tujuan utama.
3. Asuhan keperawatan yang diberikan sebagai sarana dalam mencapai
peningkatan kesehatan keluarga.
4. Dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga, perawat
melibatkan peran serta keluarga dalam mengatasi masalah
kesehatannya.
5. Lebih mengutamakan kegiatan-kegiatan yang bersifat promotif dan
preventif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitative.
6. Dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga
memanfaatkan sumber daya keluarga semaksimal mungkin untuk
kepentingan kesehatan keluarga.
18
d) Pengawas kesehatan
Sebagai pengawas kesehatan, perawat harus melakukan home visite
atau kunjungan rumah yang teratur untuk mengidentifikasi atau
melakukan pengkajian tentang kesehatan keluarga.
e) Konsultan
Perawat sebagai narasumber bagi keluarga di dalam mengatasi
masalah kesehatan. Agar keluarga mau meminta nasehat kepada
perawat, maka hubungan perawat-keluarga harus dibina dengan baik,
perawat harus bersikap terbuka dan dapat dipercaya.
f) Kolaborasi
Perawat komunitas juga harus bekerja dama dengan pelayanan rumah
sakit atau anggota tim kesehatan yang lain untuk mencapai tahap
kesehatan keluarga yang optimal.
g) Fasilitator
Membantu keluarga dalam menghadapi kendala untuk meningkatkan
derajat kesehatannya. Agar dapat melaksanakan peran fasilitator
dengan baik, maka perawat komunitas harus mengetahui sistem
pelayanan kesehatan (sistem rujukan, dana sehat, dll).
h) Penemu kasus
Mengidentifikasi masalah kesehatan secara dini, sehingga tidak
terjadi ledakan atau wabah.
i) Modifikasi lingkungan
Perawat komunitas juga harus dapat mamodifikasi lingkungan, baik
lingkungan rumah maupun lingkungan masyarakat, agar dapat
tercipta lingkungan yang sehat.
20
BAB II
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
1. Pengkajian
Pengkajian Asuhan Keperawatan Keluarga
Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang
diberikan melalui ppraktik keperawatan dengan sasaran keluarga. Asuhan ini
bertujuan untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang dialami keluarga
dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Secara umum, tujuan
asuhan keperawatan keluarga adalah ditingkatkannya kemampuan keluarga
dalam mengatasi masalah kesehatannya secara mandiri.
Norma yang digunakan untuk menentukan status kesehatan keluarga adalah :
a. Keadaan kesehatan normal dari setiap anggota keluarga.
b. Keadaan rumah dan lingkungannya yang membawa kepada peningkatan
kesejahteraan keluarga.
c. Sifat keluarga, dinamika dan tingkat kemampuan keluarga yang dapat
membawa kepada perkembangan keluarga dan prilaku sehat.
Yang termasuk dalam tahap ini adalah :
a. Pengumpulan Data
Dapat dilakukan dengan cara :
1) Wawancara, yang berkaitan dengan hal-hal yang perlu diketahui, baik
aspek fisik, mental, sosial budaya, ekonomi, kebiasaan, dan sebagainya.
2) Pengamatan, terhadap hal-hal yang tidak perlu dinyatakan.
3) Study dokumentasi, misalnya yang berkaitan dengan perkembangan
kesehatan anak di antaranya KMS, kartu keluarga dan catatan kesehatan
lainnya.
4) Pemeriksaan fisik, dilakukan terhadap anggota keluarga yang
mempunyai masalah kesehatan dan keperawatan berkaitan dengan
keadaan fisik.
Adapun data-data yang dikumpulkan meliputi hal-hal sebagai berikut :
1) Identitas keluarga
21
𝑠𝑘𝑜𝑟
Kemudian skoring = 𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 × bobot
k. Model peran
l. Memberikan informasi dan keahlian teknis
m. Suplementasi peran
n. Pengajaran dari berbagai strategi, termasuk manajemen
o. Stres, modifikasi gaya hidup dan bimbingan antisipasi.
4. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan keperawatan terhadap keluarga didasarkan kepada
asuhan keperawatan yang telah disusun.
Kegagalan dalam pelaksanaan tindakan keperawatan dan kesehatan dalam
memecahkan masalah kesehatan keluarga disebabkan oleh banyak faktor, di
antaranya
a. Kurang pengetahuan dalam bidang kesehatan
b. Informasi yang diperoleh keluarga tidak menyeluruh
c. Mempertahankan suatu pola tingkah laku karena kebiasaan yang melekat
d. Adat istiadat yang berlaku
e. Kegagalan dalam mengaitkan tindakan dengan sasaran
f. Kurang percaya terhadap tindakan yang diusulkan.
5. Evaluasi
Evaluasi adalah tahap yang menentukan apakah tujuan tercapai. Evaluasi
selalu berkaitan dangan tujuan, apabila dalam evaluasi tidak tercapai maka
perlu dicari penyebabnya dan evaluasi dengan menggunakan SOAP secara
optimal.
Tolak ukur yang dipergunakan dalam evaluasi yaitu :
1. Kriteria kebersihan
2. Standar keperawatan
3. Perubahan perilaku
Metode penilaian (evaluasi) adalah :
1. Observasi langsung, mengamati secara langsung perubahan yang terjadi
dalam keluarga.
2. Wawancara, mewawancarai keluarga yang berkaitan dengan perubahan
sikap apakah telah menjalankan anjuran yang diberikan perawat.
26
DAFTAR PUSTAKA
ASKES. 2010. Sehat Bersama Hipertensi Sehat Bersama Askes. Last Update 13
April 2012. In http://www.ptaskes.com/uploads/artikel/HIPERTENSI.pdf
Brunner & Suddarth. 2006. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8.
Vol 2. Jakarta: EGC