1
KATA PENGANTAR
Keberhasilan penulis dalam menyusun Proposal LKIR LIPI ini tentu tidak bisa
dilepaskan dari peran semua pihak yang ikut membantu proses penyusunan Proposal
LKIR LIPI, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
Penulis
Daftar Isi
2
Halaman Judul.............................................................................................. i
Kata Pengantar............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 3
C. Batasan Masalah................................................................................... 3
D. Tujuan Penelitian.................................................................................. 3
E. Manfaat Penelitian................................................................................ 3
F. Hipotesis Penelitian.............................................................................. 3
BAB II Kajian Pustaka................................................................................ 4
A. Pencemaran Lingkungan....................................................................... 4
B. Limbah Tahu......................................................................................... 4
C. Kertas Kemasan Primer........................................................................ 5
D. Rice Paper............................................................................................. 5
III METODE PENELITIAN........................................................................ 6
A. Nama Produk........................................................................................ 6
B. Jenis dan Rancangan Penelitian............................................................ 6
C. Pelaksanaan Penelitian.......................................................................... 6
D. Waktu dan Tempat................................................................................. 6
E. Alat dan Bahan...................................................................................... 6
F. Variabel Penelitian................................................................................ 7
G. Prosedur Penelitian ............................................ 7
H. Metode Karakterisasi............................................................................ 8
I. Kerangka Konseptual............................................................................ 11
J. Diagram Alir Percobaan........................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 13
BIODATA PESERTA................................................................................... 15
3
BAB I
PENDAHULUAN
1
berbahan dasar kertas non-daur ulang bisa menjadi solusi untuk mengurangi
ketergantungan penggunaan kemasan daur ulang disamping baik untuk makanan,
baik pula untuk kesehatan dan lingkungan. Salah satu contoh kemasan kertas non-
daur ulang yaitu rice paper.
Rice paper merupakan makanan khas masyarakat Asia khususnya daerah
Vietnam yang berbentuk lembaran tipis dengan ketebalan 0,16mm, kering,
berwarna putih transparan dan memiliki rasa yang hambar (Bussaya, 2015). Rice
paper memiliki kandungan karbohidrat, protein, dan lemak. Bahan baku Rice
paper ini dari tepung beras yang diolah secara sederhana. Alternatif rice paper
sebagai bahan pangan atau kemasan pangan belum banyak digunakan oleh
masyarakat Indonesia. Tepung beras yang digunakan sebagai bahan dasar rice
paper dapat diganti dengan bahan lain. Salah satu bahan dasar pengganti tepung
beras untuk rice paper dapat ditemukan pada industri tahu.
Di Indonesia Industri tahu banyak diolah melalui home industri maupun
industri besar seperti pabrik tahu. Jumlah industri tahu di Indonesia 84 ribu unit
usaha dengan kapasitas produksi 2,56 juta ton per tahun (Faisal, 2016). Industri ini
sudah menjamur di Indonesia dan masih menggunakan teknologi sederhana yang
memanfaatkan sumber daya manusia serta belum banyak melakukan pengolahan
limbah. Industri ini menghasilkan limbah baik padat maupun cair. Limbah padat
pabrik pengolahan tahu berupa kotoran hasil pembersihan kedelai dan sisa saringan
bubur kedelai yang disebut dengan ampas tahu. Sedangkan limbah cair berasal dari
cairan kental yang terpisah dari gumpalan tahu yang disebut air dadih (whey)
(Kaswinarni, 2007).
Produksi ampas tahu nasional pada tahun 1995 sebesar 252,648 ton
(Rahman, 1996). Ampas tahu masih mengandung 27 gram protein 41,3 gram
karbohidrat yang dapat dimanfaatkan kembali untuk kecap, taoco, tepung ampas
tahu, bahan pakan ternak, dan pakan ikan (Kaswinarni, 2007). Direktorat Bina
Produksi Peternakan IPB menyatakan bahwa kandungan nutrisi pada ampas tahu
adalah 18,21 % protein kasar, 3,26 % abu, 26,81 % serat kasar, 7,79 % lemak,
43,93 % bahan ekstrak tanpa nitrogen. Menurut gagasan ini menunjukkan bahwa
ampas tahu di Indonesia sangat banyak dan belum banyak yang menggunakannya
sebagai inovasi baru.
Begitu melimpahnya ampas tahu yang kaya akan manfaat dapat
dimanfaatkan kembali sebagai alternatif kemasan makanan yang higienis dan
ramah lingkungan. Selain itu, memanfaatkan limbah ampas tahu juga dapat
mengurangi penambahan limbah yang disebabkan oleh kemasan kertas pangan
primer. Dengan menggunakan rice paper masyarakat dapat mengonsumsi secara
langsung. Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis akan
melakukan penelitian yang berjudul “Inovasi Pengolahan Limbah Padat Tahu
Sebagai Kertas Kemasan Pangan Primer Dengan Metode Ekstrusi Dalam
Mengurangi Pencemaran Dari Industri Tahu Konvensional.”
2
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana pengolahan ampas tahu sebagai alternatif rice paper ?
1.2.2 Bagaimana kualitas rice paper dari ampas tahu ?
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
4
dari bahan baku kedelai). Limbah padat yang berupa ampas tahu terjadi pada
proses penyaringan bubur kedelai. Ampas tahu yang terbentuk besarannya
berkisar antara 25-35% dari produk yang dihasilkan.
Ampas tahu masih mengandung kadar protein tinggi sehingga masih dapat
dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak dan ikan. Kelemahan dari sifat ampas
tahu adalah mempunyai sifat yang cepat tengik (basi dan tidak tahan lama). Poses
pengeringan merupakan cara terbaik untuk mengurangi asam lemak bebas dan
ketengikan ampas tahu serta dapat memperpanjang umur simpan (Hanifah, 2012).
Sedangkan limbah cair pada proses produksi tahu berasal dari proses
perendaman, pencucian kedelai, pencucian peralatan proses produksi tahu,
pengepresan atau pencetakan tahu. Sebagian besar limbah cair yang dihasilkan
oleh industri pembuatan tahu adalah cairan kental yang terpisah dari gumpalan
tahu yang disebut dengan air dadih (whey). caira ini mengandung kadar protein
tinggi dan dapat segera terurai. Limbah ini sering dibuang secara langsung tanpa
pengolahan terlebih dahulu sehingga menghasilkan bau busuk dan menyengat
(Fibria, 2007).
5
2.4 Rice Paper
Rice paper adalah produk yang terbuat dari serat tumbuhan seperti murbei
dan rami. Kertas beras yang digunakan untuk makanan tradisional di Vietnam
hanya terbuat dari beras, garam dan air saja. Rice paper merupakan salah satu
aspek unik dari memasak dan bersantap di Vietnam, karena makanan yang
terbungkus oleh rice paper akan terlihat elegan dan menawan.
Rice paper dapat digunakan untuk membuat gulungan dengan ujung tebuka
dan rapi. Rice paper dapat digunakan seperti kulit lumpia, telur gulung untuk
menghasilkan gulungan yang baik, kemudian digoreng.
Secara umum rice paper dibuat dari beras yang telah diolah menjadi tepung,
ditambah sejumlah air kemudian dicetak bersamaan dengan proses gelatinisasi.
Selanjutnya, dilakukan pengeringan komposisi kimiawi dari beras sebagai bahan
baku pembuatan rice paper didominasi oleh pati (sekitar 80-85 %), protein,
vitamin (terutama pada bagian aleuron), mineral dan air. Pati beras tersusun atas
dua polimer karbohidrat, yaitu amilosa yang merupakan pati dengan struktur
tidak bercabang dan amilopektin yang merupakan pati dengan struktur bercabang
dan cenderung bersifat lengket (Winarno, 1992).
6
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
7
3.6 Variabel Penelitian
Hasil dari penelitian ini dinamakan tofu paper. Dalam penelitian ini
terdapat tiga varibel penelitian yaitu variabel manipulasi, variabel kontrol, dan
variabel respon. Variabel manipulasinya adalah Pewarnaan pada tofu paper
berupa warna murni dan warna kuning kunyit menggunakan 25 ml ekstrak
kunyit, Penambahan rasa pada tofu paper barupa rasa original dan rasa gurih
menggunakan garam 1 gram dan Variasi komposisi tofu paper meliputi komposisi
pati 5 gram, 10 gram, 15 gram dan komposisi tepung ampas tahu 50 gram, 25
gram, 15 gram. Variabel kontrolnya adalah menggunakan metode ekstrusi,
penggunaan asam asetat (cuka makanan 25%) sebanyak 100 ml,pengukusan
ampas tahu yang sudah diperas diatas api sedang selama 15 menit, suhu yang
digunakan suhu pengeringan pada oven adalah 180 o C selama 60 menit, suhu saat
pencampuran tepung ampas tahu adalah 70oC selama 5 menit, penambahan air
pada komposisi rice paper sebanyak 100 ml, dan suhu pencetakan menggunakan
api sedang. Variabel responnya adalah Perbedaan kualitas, karakteristik,
kandungan gizi, rasa dan warna yang dihasilkan dengan penggunaan komposisi
yang berbeda.
8
3.8 Metode Karakterisasi
1. Uji Gizi
Uji ini berlaku umum, baik untuk aldosa maupun ketosa. Caranya,
karbohidrat ditambah H2SO4 melalui dinding-dinding tabung. Asam
sulfat akan menyerap air dan membentuk furfural yang selanjutnya
dikopling dengan α-naphtol membentuk senyawa gabungan berwarna
ungu. Jika yang dideteksi pentose akan terbentuk furfural, sementara itu
jika aldosa yang dideteksi akan terbentuk hidroksimetilfurfural.
9
2. Uji Laju Degradasi Kemasan
Tabel Komposisi Bahan Kimia Penyusun Larutan SBF (Warastuti dan Suryani,
2013)
9 HCl 40 ml
10
3. Uji Umur Simpan
Penentuan umur simpan produk dengan ESS, yang sering disebut dengan
metode konvesional, melalui penentuan kadar tanggal kadaluwarsa dengan cara
menyimpan satu seri produk pada kondisi normal sehari-hari sambil dilakukan
pengamatan terhadap penurunan mutunya (usable quality) hingga mencapai
tingkat mutu kadaluwarsa. Metode ini akurat dan tepat namun pada awal
penemuan dan penggunaan metode ini dianggap memerlukan waktu yang panjang
dan analisis parameter mutu yang relatif banyak serta mahal. Metode ini sering
digunakan untuk produk yang kadaluwarsanya kurang dari 3 bulan.
Cara penentuan logam berat yaitu dengan metode acak sederhana (simple
random sampling) dan setiap penarikan sampling diulang sebanyak dua kali.
Sampel kemudian dianalisis di laboratorium dengan menggunakan alat
spektofotometer serapan atom (SSA). parameter yang diamati yaitu analisis
logam berat Pb, Cu, As, Hg (Aryansyah, 2012).
11
3.8 Kerangka Konseptual
Latar Belakang :
Melimpahnya limbah padat tahu seiring dengan bertambahnya jumlah industri tahu di
Indonesia yang dibuang secara langsung tanpa adanya pengolahan terlebih dahulu. Dengan
begitu akan menambah jumlah pencemaran lingkungan terutama pencemaran tanah.
Pencemaran inilah yang sering diperbincangkan oleh pemerintah. Masyarakat sendiri belum
banyak mengolah limbah padat tahu sebagai inovasi baru.
Kenyataan : Harapan :
Melimpahnya limbah padat tahu yang kaya Adanya pemanfaatan ampas tahu sebagai
akan manfaat dan dapat dijadikan sebagai kemasan pangan primer dan sebagai
kemasan pangan primer . upaya penanganan pencemaran tanah.
Kesenjangan :
Belum banyak pemanfaatan ampas tahu sebagai inovasi baru sehingga menimbulkan
pencemaran tanah.
Rumusan masalah :
Bagaimana pengolahan ampas tahu sebagai alternatif rice paper.
Solusi :
Memanfaatkan ampas tahu untuk rice paper sebagai pengganti kertas kemasan pangan primer
non daur ulang.
Hipotesis :
Rice paper dari tepung ampas tahu yang diolah dengan penambahan pati dan air menjadi
alternatif pengganti kemasan pangan primer yang baik bagi konsumen dan lingkungan sekitar.
12
3.9 Diagram Alir Penelitian
Ampas tahu
Penghomogenan
Pencetakan
Tofu paper
13
14
DAFTAR PUSTAKA
Andarwulan, N., Kusnandar, F., Herawati, D. 2011. Analisis Pangan. Jakarta : Dian Rakyat.
Ariansyah, KA, Yulianti, Kiki., Anggita, SRJ. 2012. Analisis Kandungan Logam Berat (Pb,
Hg, Cu dan As) Pada Kerupuk Kemplang di Desa Tebing Gerinting Utara
Kecamatan Indralaya Selatan Kabupaten Ogan Ilir. Fishtech 1(1) : .
Bussaya, Phattra., Metinee, Maweang. 2015. Effects of Natural Fermentation on the Rice
Slurry Properties related to Rice Paper Production. Journal of Food Science and
Agricultural Technology. 1(1) : 22-25.
Direkrorat Bina Produksi Peternakan dan Fakultas Peternakan IPB. 1986. Potensi dan
Pemanfaatan Limbah Industri Pertanian. Proyek Pembinaan Peternakan Pusat.
Jakarta. Laporan penelitian (Tidak dipublikasikan).
Faisal, M., Gani, Asri., Maulana, Farid., Daimon, H. 2016. Treatment and Utilization of
Industrial Tofu Waste in Indonesia. Asian Journal of Chemistry. 28(3) : 501-507.
Hanifah, Millaty., Renita, NT., Inayah, Nuha., Fauzi, RA., Muliyanti, Santi.,Zhillullahi, Jeni.
2012. Regulasi Kemasan Bahan Pangan. Bandung : FPMIPA UPI.
Jubaidah, Siti., Nurhasnawati, Henny., Wijaya, Heri. 2016. Pentepan Kadar Protein Tempe
Jagung (Zea mays L.) Dengan Kombinasi Kedelai (Glycinemax (L)). Jurnal
Ilmiah Manuntung. 2(1) : 111-119.
Kaswinarni, Fibria. 2007. Kajian Teknis Pengelolaan Limbah Padat dan Cair Industri Tahu.
Skripsi Sarjana. Semarang : Fakultas Ilmu Lingkungan Universitas Diponegoro.
Kusbandari, Aprilia. 2015. Analisis Kualitatif Kandungan Sakarida Dalam Tepung dan Pati
Umbi Ganyong (Canna edulis Ker). Pharmaciana. 5(1) : 35-42.
Mukhtar, Sukrianti, Nurif Muhammad. 2015. Peranan Packaging Dalam Meningkatkan Hasil
Produksi Terhadap Konsumen. Jurnal Sosial Humaniora. 8(2) : 182-185
Peraturan Kepala BPOM tentang Kemasan Pangan Bab 1 Pasal 1 Tahun 2011.
Panagan, AT, Yohandini, Heni, Gultom, Lili. 2011. Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Asam
Lemak Tak Jenuh Omega 3 dari Minyak Ikan Patin (Pangasius pangasius)
dengan Metode Kromatografi Gas. Jurnal Penelitian Sains 14(14).
Putriningsih, AA. 2017. Pengaruh Konsenrasi Tapioka Pada Beras Varietas Mentik (Oryza
sativa var. Mentik) Terhadap Sifat Fisiokimia Rice Paper. Surabaya : Fakultas
Teknologi Pertanian Universitas Katolik Wiyata Mandala.
15
Rahman, J., I. Ryanto & Imelda. 1996. Pemanfaatan Ampas Tahu dan Ubi Kayu dalam
Ransum Ternak Sapi Simmach Cross. Jurnal Peternakan dan Lingkungan. 2(2) :
8-13.
Sengkey, SL., Jansen, Freddy., Steenie. 2011. Tingkat Pencemaran Udara CO Akibat Lalu
Lintas Dengan Model Prediksi Polusi Udara Skala Mikro. Jurnal Ilmiah Media
Engineering. 1(2) : 119-126
Suwaidah, IS., Achyadi, NS., Cahyadi, Wisnu. 2014. Kajian Cemaran Logam Berat Timbal
dari Kemasan Kertas Bekas kedalam Makanan Gorengan. Panel Gizi Makan.
37(2) : 145-154.
Wahyuni, Sri. 2003. Karakteristik Nutrisi Ampas Tahu yang dikeringkan sebagai pakan
domba. Semarang : Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro.
Winarno, F.G. 1992. Kimia Pangandan Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
16
BIODATA PESERTA
Ketua Tim
Nama : DWI RAHMA DAMAYANTI
Sekolah : MAN 1 JOMBANG
Alamat Sekolah : Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo no.2
JOMBANG
Alamat Rumah : Dsn. Gedangan, Ds. Ngudirejo, Kec.
Diwek, JOMBANG
Tempat Lahir : JOMBANG
Tanggal Lahir : 28 OKTOBER 2001
Jenis Kelamin : PEREMPUAN
Kelas : 11
Nomor HP : 085655753360
Email : Rahmadwi2028@gmail.com
Anggota Tim
Nama : DIELLA TRISNA AYUNINGTYAS
Sekolah : MAN 1 JOMBANG
Alamat Sekolah : Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo no.2
JOMBANG
Alamat Rumah : Dsn. Peluk, Ds. Pacarpeluk, Kec.
Megaluh, JOMBANG
TempatLahir : KEDIRI
Tanggal Lahir : 15 JUNI 2002
Jenis Kelamin : PEREMPUAN
Kelas : 10
Nomor HP : 0895393018518
Email : diella302@gmail.com
17
Data Guru Pembimbing II
Nama : Abdulloh Ubaid
Sekolah : MAN 1 JOMBANG
Mata Pelajaran : KTI
Alamat Rumah : Ds .Kalikejambon, Kec. Tembelang,
JOMBANG
Jenis Kelamin : LAKI-LAKI
Nomor HP : 081222254618
Email : abdullohubaid19@gmail.com
18