Identifikasi gel P
Tampak jelas gel P di lead I, II, aVR. Gel P di II defleksi positip, defleksi negatif di aVR, dan setiap 1
gel P diikuti 1 komplek QRS. Adanya gel P menandakan pacemaker berasal dari SA node ---->
normal
3. Tentukan irama
Irama teratur----> normal
5. Morfologi Gelombang
Lihat gel T di lead III negatif, di lead aVF pendek/kecil ----> normal
Setiap lead yang mempunyai tinggi gel R kurang dari 5 mm biasanya akan memiliki gel T negatif,
datar, atau pendek.
1. Identifikasi gel P
Tampak jelas sekali adanya gel P dan selalu diikuti komplek QRS ----normal
Dominan pacemaker berasal dari SA node----> normal pacemaker
3. Tentukan irama
Anda perhatikan dengan jeli kalau panjang antara RR interval tidaklah sama ---tidak teratur
4. Karena tidak ada lead panjang, anda boleh menggunakan RR intervaal atau cara lain.
Frekfensi jantungnya kurang lebih 65 x/menit ----normal
5. Morfologi Gelombang
Anda bisa lihat T negatif di lead V1, V2, V3 dan Gel R yang tinggi V5, V6, II, III
8. Kesimpulan : SINUS ARHYTMIA dengan voltase yang tinggi di ventrikel kiri + T inverted merupakan
masih dalam batas normal
1. Identifikasi gel P
Tampak jelas sekali gel P dengan defleksi positip di lead II dan negatif di lead aVR, satu gel P
diikuti 1 komplek QRS ----> normal
Adanya normal gel P menunjukan pacemaker berasal dari SA node -----> normal pacemaker
4. Frekfensi jantung
Frekfensi jantung kurang lebih 60 x/menit
5. Morfologi gelombang
Pada ekg ini tampak sekali ST segmen elevasi di lead I, II, aVF, V2 s/d V6 dan gelombang R yang
melebihi 15 mm di lead V5/V6. Gel S juga yang dalam di lead V2
7. Anda hanya menemukan irama yang tidak teratur, bila kita jumlahkan gel R di V5/6 + gel S di
V1/V2 > 35 mm dan gel R yang tingginya > 25mm tapi tidak adanya strain pattern sehingga tidak
kuat untuk mengatakan adanya LVH. Adanya ST segmen yang tampak seperti elevasi di lead yang
saya sebutkan di atas sebenarnya masih dalam normal variant yang sering kita temukan pada
anak muda.
3. Tentukan irama
Saya rasa jelas sekali pada EKG ini iramanya teratur.
4. Frekfensi Jantung
Frekfensi jantungnya 100 x/menit
5. Morfologi gelombang
Gel R di lead V1 lebih besar dari gel S, ST strain pattern di V1-V3, ST segmen deperesi di
II,III,aVF,V4,V5,V6.
6. Konfigurasi komplek QRS di precordial lead
Diawali dengan gel R yang lebih tinggi dari gel S di V1 menandakan adanya pembesaran otot
ventrikel.
7. Gel P yang runcing, frekfensi jantung 100x/mnt, RAD, gel R yang lebih tinggi dari gel S, ST strain
pattern di V1,2,3 dan ST segmen depresi di II, III, aVF,V4, V5, V6
1. Identifikasi gel P
Tidak ditemukan adanya gel P yang meyakinkan tapi komplek QRS tidak melebar atau masih dalam batas
normal. Ini menunjukan irama masih berasal dari atas ventrikel.
5. Morfologi gelombang
Adanya gel S yang dalam di lead II, III, aVF dkarenakan aksis jantung menjauhi ketiga lead tersebut. Gel R
yang tinggi di lead V4,5,6, dan adanya ST strain pattern di lead I, aVL, V4,5,6.
7. Tidak adanya gel P, komplek QRS normal, irama tidak teratur, Gel R yang tinggi di lead V4,5,6 dengan
ST strain pattern, LAD
8. Kesimpulan : ATRIAL FIBRILATION Dengan Normal Ventrikel Respon, Pembesan Otot Jantung kiri
1. Identifikasi gel P
Tampak jelas gel P defleksi positip di lead II dan gel P defleksi negatif di lead aVR. Setiap gel P bisa anda
lihat selalu diikuti komplek QRS. Adanya gel P menunjukan pacemaker berasal dari SA node -----> Normal
3. Tentukan irama
Anda bisa lihat jarak PP atau RR interval antara beat yang satu dengan lainnya sama, ini menandakan
iramanya teratur.
7. Adanya gel R yang tingginya lebih dari normal di lead I, V4, V5, V6 yang diikuti ST pattern dan
penjumlahan gel R di lead V5/V6 + gel S di lead V1/V2 melebihi 35 mm mengarahkan ke pembesaran
otot ventrikel kiri, yang walaupun aksis jantungnya masih dalam batas normal.
3. Tentukan iramanya.
Saya rasa jelas sekali EKG ini iramanya teratur
7. Ditemukan RAD (aksis jantung 120 derajat), pola rS komplek QRS di lead I &aVL, pola qR
komplek QRS di lead II, III, aVF. Adanya juga gel R yang melebihi voltase gel S di V1.
8. Kesimpulan : SINUS RHYTM Dengan RVH dan LPHB (left posterior hemiblok)
1. Identifikasi gel P
Masih tampak jelas gel P defleksi positip di lead I, II, III dan gel P defleksi negatif di lead aVR.
Setiap gelombang P masih diikuti komplek QRS. Adanya gel P manandakan pacemaker masih
berasal dari SA node.
3. Tentukan iramanya
Biarpun gambar EKGnya agak mengerikan, tapi jarak RR interval antara tiap beat adalah
sama. Hal ini manandakan iramanya teratur.
4. Hitung frekfensi jantung
Saya percaya anda bisa cara menghitungnya. Pada EKG ini frekfensi jantungnya kurang lebih
75 x/menit.
6. Konfigurasi komlek QRS abnormal. Tidak adanya gel r kecil V1 menandakan adanya
gangguan konduksi.
7. Komplek QRS lebar di semua lead dengan perubahan gel T, aksis jantung ke kiri atau LAD,
tidak ada gel r kecil di V1, tidak ada juga gel q kecil di lead lateral (I, aVL, V5,V6).
Kesimpulan : SINUS ARITMIA Dengan LBBB terjadi pada peningkatan frekfensi jantung.