ABSTRACT
Along with the development of technology, retail business in society is becoming increasingly
important. The retail business is initially seen only limited to providers of goods and services only, is
now viewed as a business that is more innovative, dynamic, and competitive. This study is intended
for retail store owners and employees to train the design drawings and writings using Adobe
Photoshop as a tool to increase sales promotion. The results of these community service is the module
manufacturing of Adobe Photoshop, as a guide to make the design drawings, manufacturing of job
description framework of each business owner and employee, and the outcome of training design
drawings using Adobe Photoshop is used in the media campaign such as t-shirts, banners, posters
and billboards.
Key Words : Retail Business, Marketing Strategy, Integrated Marketing Communication.
ABSTRAKSI
Seiring dengan berkembangnya teknologi, keberadaan bisnis ritel atau eceran di tengah-
tengah masyarakat menjadi semakin penting. Bisnis ritel yang semula dipandang hanya sebatas
penyedia barang dan jasa saja, sekarang dipandang sebagai bisnis yang semakin inovatif, dinamis,
dan kompetitif. Penelitian ini ditujukan bagi pemilik toko bisnis ritel beserta karyawannya untuk
melatih mendesain gambar dan tulisan dengan Adobe Photoshop sebagai alat bantu untuk
meningkatkan promosi penjualan. Hasil kegiatan dari pengabdian masyarakat ini adalah pembuatan
modul Adobe Photoshop sebagai panduan dalam membuat desain gambar, pembuatan kerangka job
description dari masing-masing pemilik bisnis dan karyawan, dan hasil pelatihan pembuatan desain
gambar menggunakan Adobe Photoshop tersebut digunakan dalam media promosi seperti kaos,
banner, poster dan papan reklame.
Kata Kunci : Bisnis Retail, Strategi Pemasaran, Komunikasi Pemasaran Terpadu.
barang dan jasa saja, sekarang dipandang masih mengandalkan strategi Low Cost
sebagai bisnis yang semakin inovatif, dinamis, Leadership dan promosi mouth to mouth
dan kompetitif. Saat ini, membanjirnya usaha dengan lingkungan sekitar.
minimarket modern seperti Alfamart dan Kendala dalam hal promosi yang
Indomart tentu akan mengancam bisnis masih sederhana serta kurangnya pengetahuan
pemilik ritel tradisional. Seperti yang kita tentang analisa penjualan tersebut membuat
ketahui bahwa persaingan usaha adalah performa Toserba Gandung dan Toserba
sebuah realita dan memang hal yang tidak Sopongiro belum maksimal. Oleh sebab itu,
dapat terelakkan dalam menjalankan usaha, dalam pengabdian masyarakat ini pengusul
dan salah satu hal yang harus dilakukan dan mencoba melakukan terobosan baru yaitu
menjadi perhatian terpenting adalah peningkatkan ketrampilan / skill pengusaha
mempersiapkan strategi yang lebih baik dalam dalam memanfaatkan media promosi misalnya
mengatasi hal tersebut. Dengan semakin banner, brosur dan media sosial. Selain itu
maraknya minimarket dan supermarket di pengusul juga memberikan pelatihan dalam
Indonesia, khususnya di Surabaya salah satu membuat desain promosi dengan bantuan
toserba yang terkena dampak dari persaingan Adobe Photoshop dan pelatihan pemanfaatan
sengit tersebut adalah Toserba Gandung dan media promosi sebagai pendukung keputusan
Sopongiro. promosi penjualan
Toserba Gandung menjual berbagai
macam produk kebutuhan mulai dari rumah TINJAUAN PUSTAKA
tangga, sembako, alat tulis, listrik hingga Bisnis Retail (Eceran)
mainan anak-anak. Meskipun tergolong Berbagai definisi dan pengertian
tradisional tetapi Toserba Gandung dapat bisnis ritel atau perdagangan eceran telah
dikatakan cukup modern karena telah dibuat oleh para ahli manajemen dan bisnis.
menggunakan CCTV di dalam tokonya, serta (Shofiah, 2000) menyatakan: ”Retaling atau
memiliki aplikasi penjualan untuk sistem perdagangan eceran merupakan
memudahkan pemilik mengecek persedian tahapan terakhir dalam proses penyaluran
barang, mengenai barang mana yang laku barang yang membentuk bisnis dan orang-
terjual dan tidak, jumlah barang keluar dan orang yang terlibat dalam suatu pergerakkan
lain-lain. Jumlah tenaga kerja di Toserba fisik maupun transfer kepemilikan antara
Gandung sebanyak empat orang, dimana satu barang dan jasa dari produsen ke pelanggan”.
orang sebagai kasir dan tiga orang mobile (Kotler & Armstrong, Dasar-Dasar
untuk melayani pelanggan, menata dan Pemasaran, 1998) menyatakan perdagangan
mengisi barang-barang di rak dan melakukan eceran (retailing) meliputi semua aktivitas
order ke supplier. Strategi penjualan yang yang dilakukan untuk menjual barang atau
digunakan oleh Toserba Gandung masih jasa langsung kepada konsumen akhir bagi
terbilang tradisional dibandingkan dengan penggunaan pribadi dan bukan untuk bisnis.
minimarket seperti Indomart atau Alfamart, Seorang pebisnis atau pedagang
mereka masih mengandalkan strategi Low eceran harus memiliki kepekaan terhadap
Cost Leadership dan promosi mouth to mouth kebutuhan dan keinginan dari konsumen.
dengan lingkungan sekitar. Seringkali diperlukan perubahan kebijakan
Hampir sama dengan Toserba Gandum, dan strategi dari pihak pedagang untuk
Toserba Sopongiro juga menjual berbagai mengantisipasi perkembangan dan perubahan
macam produk kebutuhan mulai dari rumah keinginan atau kebutuhan konsumen.
tangga, alat tulis, mainan anak-anak, gas elpiji Informasi dari pemerintah, buku-buku dan
hingga saat ini memperluas usahanya dengan laporan bisnis lainnya diperlukan dalam
membuka jasa laundry. Toserba Sopongiro mengembangkan bisnis eceran. Konsep yang
belum dilengkapi dengan teknologi CCTV mendukung sukesnya usaha seseorang dalam
serta belum memiliki aplikasi penjualan untuk bisnis eceran yaitu menerapkan enam prinsip,
memudahkan pemilik mengecek persedian menjual barang yang tepat (the right item),
barang, sehingga proses pengecekan masih dengan tempat yang tepat (in the right place),
dilakukan secara manual. Jumlah tenaga kerja pada waktu yang tepat (at the right time),
di Toserba Sopongiro sebanyak dua orang jumlah yang tepat (in the right quantity) dan
yang sekaligus merupakan pemilik toko harga yang sesuai (at the right price) dan
tersebut, dimana satu orang sebagai kasir dan pelayanan yang memuaskan (with the right
satu orang bergerak untuk melayani service) (Medyawati & dkk, 2000). Bisnis ritel
pelanggan, menata dan mengisi barang-barang terbagi dalam berbagai jenis yang sangat
di rak dan melakukan order ke supplier. beragam berdasarkan klasifikasi menurut
Strategi penjualan yang digunakan oleh bentuk, ukuran, dan tingkat modernitasnya.
Toserba Sopongiro masih tradisional, dimana Berdasarkan tingkat modernitas, bisnis ritel
Ayouvi Poerna, Valentinus, Norma: Strategi Promosi Pada Toserba Gandung .......................46
kesempatan bagi pasar-pasar tradisional untuk suatu unsur yang digunakan untuk
tetap bisa mendapatkan pembeli dari memberitahukan dan membujuk pasar tentang
masyarakat sekitar pasar tersebut. Namun produk atau jasa yang baru pada perusahaan
kenyataannya masih banyak ditemukan ritel melalui iklan, penjualan pribadi, promosi
modern yang didirikan berdekatan atau penjualan, maupun publikasi. (Kotler &
bahkan bersebelahan dengan ritel tradisional. Armstrong, Marketing management (14th ed.),
Persaingan antara ritel modern dan ritel 2012) mendefinisikan bauran promosi
tradisional semakin tidak seimbang dengan (promotion mix) sebagai perpaduan spesifik
adanya jam buka ritel modern (terutama alat-alat promosi yang digunakan perusahaan
minimarket) yang panjang, bahkan hingga 24 untuk mengkomunikasikan value ke customer
jam penuh. Kelebihan lain ritel modern adalah secara persuasif dan membangun customer
kondisi yang nyaman, kebersihan yang relationships.
terjaga, berkesan elit, pelayanan bagus, dan Menurut (Hedynata & Radianto,
barang-barang yang dijual murah, lengkap, 2016) Bauran promosi (promotional mix)
dan berkualitas. terdiri dari 8 model dirangkum dari buku
Dalam hal persaingan antara sesama Kotler dan Keller (2012:498-501); Kotler dan
retail tradisional, penelitian diatas Armstrong (2012:408), yaitu:
menyebutkan bahwa berbeda dengan retailer 1. Iklan/ Advertising merupakan semua
modern yang dalam menentukan lokasinya bentuk terbayar dari persentasi
selalu mempertimbangkan banyaknya nonpersonal dan promosi ide, barang
konsumen, accessibility dan feasibility, bagi atau jasa melalui sponsor yang jelas
retail tradisional, lokasi tidaklah melalui media cetak (koran dan majalah),
mempengaruhi omzet penjualan perharinya. media penyiaran (radio dan televisi),
Masing-masing pedagang tradisional sudah media jaringan (telepon, kabel, satelite,
mempunyai pelanggan sendiri. Tidak adanya wireless), dan media elektronik (rekaman
kesepakatan harga di antara para pedagang, suara, rekaman video, CD-ROM,
menimbulkan persaingan di antara mereka halaman website), dan media pameran
sehingga mereka berusaha dengan caranya (billboard, papan petunjuk, dan poster).
sendiri untuk menggaet pelanggan. 2. Promosi Penjualan/Sales Promotion,
Selanjutnya, penelitian diatas memasukkan merupakan berbagai insentif jangka
persaingan antar supplier, baik yang dilakukan pendek untuk mendorong percobaan atau
oleh produsen langsung maupun oleh agen, pembelian produk atau jasa termasuk
dalam kajian persaingan bisnis ritel. promosi konsumen (seperti sampel,
Persaingan yang terjadi antar supplier adalah kupon, dan premi), promosi perdagangan
persaingan dalam memberikan keuntungan (iklan dan tunjangan), dan bisnis dan
bagi ritel. Namun, ternyata persaingan tersebut promosi tenaga penjualan (kontes untuk
hanya ditemukan dalam kaitannya dengan ritel reputasi penjualan).
modern. Salah satu penyebabnya adalah 3. Acara dan Pengalaman/ Even and
karena lemahnya posisi tawar (bargaining Experiences merupakan kegiatan dan
position) para supplier terhadap pengusaha program yang disponsori perusahaan
ritel modern. Ritel modern biasanya yang dirancang untuk menciptakan
menerapkan aturan yang ketat atas interaksi harian atau merek khusus-
kemungkinan suatu produk bisa diterima, terkait interaksi dengan konsumen,
sementara banyak supplier yang ingin termasuk seni olahraga, hiburan, dan
memasok produknya ke ritel modern. Ritel menyebabkan acara atau kegiatan
modern juga biasa menekan harga dari menjadi kurang formal.
supplier agar harga jualnya nanti bisa dibuat 4. Hubungan Masyarakat dan Publisitas/
sesuai keinginan retailer. Supplier yang bisa Public Relations and Publicity
memenuhi keinginan retailer dan menyisihkan merupakan berbagai program yang
supplier-supplier yang lain yang akhirnya bisa diarahkan secara internal kepada
memasok produknya ke ritel modern. karyawan dari perusahaan atau
konsumen luar, perusahaan lain,
Strategi Promosi pemerintah, dan media untuk
Strategi promosi menurut (Lamb, mempromosikan , membangun hubungan
2009), “Strategi promosi adalah rencana untuk antar perusahaan dengan publik ,
penggunaan yang optimal dari elemen-elemen melindungi dan membangun citra
promosi: periklanan, hubungan masyarakat, perusahaan atau produk komunikasi
penjualan pribadi, dan promosi penjualan”. individu yang positif.
Menurut (Kotler & Armstrong, Marketing 5. Penjualan Personal/ Personal Selling,
management (14th ed.), 2012), Promosi adalah merupakan interaksi tatap muka yang
Ayouvi Poerna, Valentinus, Norma: Strategi Promosi Pada Toserba Gandung .......................48
METODE PELAKSANAAN
Metode Pendekatan yang Ditawarkan
Dalam rangka mencapai tujuan
pengembangan usaha dengan objek Toserba Sasaran Pelaksanaan
Gandung dan Sopongiro Surabaya, maka Peserta pelatihan adalah pemilik toko
ditempuh langkah-langkah sebagai berikut : dan karyawan dari masing-masing mitra yang
1. Mengadakan pelatihan desain gambar berjumlah 4 orang. Adapun rincian dari
dengan bantuan aplikasi Adobe Photoshop, peserta pelatihan akan dijelaskan pada tabel
misalnya pembuatan poster, banner, brosur dibawah ini.
dan lainnya. Tabel 2. Peserta Pelatihan Desain Gambar
2. Melakukan diskusi atau sharing tentang Adobe Photoshop
peningkatan brand awareness toko mitra
dengan memanfaatkan media promosi,
seperti pemasangan papan reklame yang
berisikan informasi penting tentang produk
atau kegiatan toserba serta bagaimana cara
dalam membuat job description yang baik
untuk sumber daya manusia dalam toserba
tersebut.
Pelatihan dilakukan selama kurang LOKASI DAN WAKTU KEGIATAN
lebih 5 kali pertemuan dimana pertemuan
49 JIBEKA VOLUME 11 NOMOR 1 FEBRUARI 2017 : 44 - 50