Anda di halaman 1dari 32

MODUL

PENGEMBANGAN
Daftar Kompetensi dalam Modul Pengembangan
No. Kompetensi Level Tema
1) Pemecahan Masalah
1 2) Pelaksanaan
3) Peran, Posisi dan Pengembangan SDM
1) Rencana, Target, Sasaran
2 2) Monitoring dan Evaluasi
1. Leadership (LDS)
3) Peran, Posisi dan Pengembangan SDM
1) Rencana, Target, Sasaran
2) Monitoring dan Evaluasi
3
3) Pelaksanaan
4) Komunikasi, Koordinasi dan Kerjasama
1 1) Pelaksanaan
1) Rencana, Target, Sasaran
2 2) Monitoring dan Evaluasi
2. Achievement (ACH)
3) Pelaksanaan
1) Rencana, Target, Sasaran
3
2) Pelaksanaan
1) Pemecahan Masalah
1
2) Pelaksanaan
1) Pemecahan Masalah
3. Continuous Learning (CLE) 2
2) Monitoring dan Evaluasi
1) Rencana, Target, Sasaran
3
2) Monitoring dan Evaluasi
1 1) Pelaksanaan
2 1) Rencana, Target, Sasaran
4. Teamwork (TWK) 1) Rencana, Target, Sasaran
3 2) Komunikasi, Koordinasi dan Kerjasama
1) Pemecahan Masalah
1
2) Rencana, Target, Sasaran
1) Pemecahan Masalah
5. Analytical Thinking (ANT) 2
2) Rencana, Target, Sasaran
1) Pemecahan Masalah
3
2) Rencana, Target, Sasaran
1) Pemecahan Masalah
1 2) Komunikasi, Koordinasi dan Kerjasama
3) Pelanggan
1) Pemecahan Masalah
6. Costumer Service Orientation (CSO) 2
2) Pelanggan
1) Rencana, Target, Sasaran
3 2) Monitoring dan Evaluasi
3) Pelanggan
1) Pemecahan Masalah
1 2) Komunikasi, Koordinasi dan Kerjasama
3) Peran, Posisi dan Pengembangan SDM
1) Pemecahan Masalah
7. Relationship Building (RSB) 2) Rencana, Target, Sasaran
2
3) Monitoring dan Evaluasi
4) Komunikasi, Koordinasi dan Kerjasama
1) Monitoring dan Evaluasi
3
2) Komunikasi, Koordinasi dan Kerjasama
1) Peran, Posisi dan Pengembangan SDM
1
2) Pelaksanaan
1) Monitoring dan Evaluasi
8. Concern For Orders (CFO) 2
2) Pelaksanaan
1) Pelaksanaan
3
1) Pelaksanaan
1
2) Peran, Posisi dan Pengembangan SDM
1) Pemecahan Masalah
9. Decision Making (DCM)
2 2) Rencana, Target, Sasaran
3) Monitoring dan Evaluasi
3 1) Monitoring dan Evaluasi
1 1) Rencana, Target, Sasaran
1) Rencana, Target, Sasaran
2) Monitoring dan Evaluasi
10. Planning & Organizing (PNO) 2
3) Pelaksanaan
4) Peran, Posisi dan Pengembangan SDM
3 1) Rencana, Target, Sasaran
1) Monitoring dan Evaluasi
1
2) Pelaksanaan
1) Rencana, Target, Sasaran
11. Business Spirit (BSS) 2) Monitoring dan Evaluasi
2
3) Pelaksanaan
4) Peran, Posisi dan Pengembangan SDM
3 1) Rencana, Target, Sasaran
1 1) Rencana, Target, Sasaran
1) Monitoring dan Evaluasi
2 2) Pelaksanaan
3) Peran, Posisi dan Pengembangan SDM
3 1) Rencana, Target, Sasaran
12. Developing Others (DEV)
2) Monitoring dan Evaluasi
3) Peran, Posisi dan Pengembangan SDM
1) Pelaksanaan
1 2) Komunikasi, Koordinasi dan Kerjasama
3) Peran, Posisi dan Pengembangan SDM
13. Organizational Awareness (OAW) 1) Rencana, Target, Sasaran
2
2) Monitoring dan Evaluasi
1) Komunikasi, Koordinasi dan Kerjasama
3
2) Peran, Posisi dan Pengembangan SDM
NARASI MODUL PENGEMBANGAN
Leadership Development Program

TEMA :
1. PEMECAHAN MASALAH
PEMECAHAN MASALAH

Level 1

Dalam tema pemecahan masalah level 1 ini menggambarkan perilaku kunci dari Analytical
Thinking (ANT), Continuous Learning (CLE), Costumer Service Orientation (CSO), Leadership
(LDS), Relationship Building (RSB).

Apabila pegawai menghadapi suatu permasalahan pada suatu situasi, pegawai harus mencari
tahu informasi dan pengetahuan terkait penyelesaian permasalahan pekerjaan agar hasil yang
diharapkan baik secara kualitas maupun kuantitas. Selain itu pegawai harus mampu
menjelaskan permasalahan secara sederhana dengan menjelaskan kaitan hubungan sebab
akibat.

Penyelesaian masalah dapat dilakukan secara mandiri maupun berdiskusi dengan rekan kerja
setiap terjadi permasalahan dalam pekerjaan. Sehingga pegawai dapat memberikan alternatif
solusi dari permasalahan (contoh: permasalahan yang dikeluhkan oleh pelanggan). Kemudian
diurutkan dalam bentuk prioritas penyelesaian masalah yang didasarkan pemahaman atas
hubungan sebab akibat yang sederhana.

Saran Pengembangan:
1. Pegawai harus diberikan kesempatan dan sarana untuk mencari informasi dan pengetahuan
yang dibutuhkan (Contoh : perpustakaan, media massa, akses internet) (studi literatur)
2. Pegawai harus diberi bimbingan praktek dasar-dasar pemecahan masalah oleh mentor
(mentoringship)
3. Pegawai harus diberi kesempatan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi secara
mandiri (on job development)
Level 2
Dalam tema pemecahan masalah level 2 ini menggambarkan perilaku kunci dari Analytical
Thinking (ANT), Continuous Learning (CLE), Costumer Service Orientation (CSO), Relationship
Building (RSB), Decision Making (DCM).

Pegawai harus membuat rencana pencegahan masalah yang mungkin terjadi dengan
menyiapkan tindakan pencegahan terhadap konsekuensi yang mungkin muncul.

Apabila pegawai menghadapi suatu permasalahan, pegawai harus dapat menentukan faktor
yang paling dominan yang menjadi akar permasalahan dengan menganalisa faktor-faktor yang
menjadi penyebab permasalahan yang muncul di unit/bidang/bagian/tim/gugus kerja.
Kemudian dibuat rencana alternatif solusi atas permasalahan dengan mempertimbangkan
sumber daya yang dimiliki.
Kemudian mengantisipasi permasalahan yang akan timbul, pegawai harus membuat:
1. Daftar potensi permasalahan (Contoh: Permasalahan yang dialami pelanggan)
2. Daftar tindakan yang dapat dilakukan atas solusi dari permasalahan
3. Daftar konsekuensi yang mungkin muncul dari tindakan yang akan dapat dilakukan
Untuk memudahkan pengambilan keputusan.

Kemudian pegawai harus mendiskusikan permasalahan dalam tim, dengan:


1. Membuat ide perbaikan/penyelesaian masalah berdasarkan pembelajaran dari kesalahan.
2. Mendiskusikan alternatif solusi dari permasalahan yang terjadi bersama tim sebelum
membuat keputusan.
3. Membuat kesimpulan permasalahan berdasarkan analisa yang telah dibuat
Saran Pengembangan:
1. Pegawai harus diberi bimbingan praktek dasar-dasar pemecahan masalah melalui kerjasama
tim oleh mentor (mentorship)
2. Pegawai harus diberikan kesempatan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi
dalam tim, menyampaikan pendapat dan berdiskusi dalam kelompok (Contoh : rapat,
briefing) (on job development)

Level 3
Dalam tema pemecahan masalah level 3 ini menggambarkan perilaku kunci dari Analytical
Thinking (ANT).

Apabila pegawai menghadapi masalah pada suatu situasi, pada tingkat unit/bidang/bagian,
pegawai harus mampu :
1. Mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang menghambat pencapaian kinerja dan
membuat daftarnya
2. Mengidentifikasi permasalahan jangka menengah dengan mengaitkan berbagai informasi
secara sistematis, kemudian membuat daftarnya.
3. Daftar yang telah dibuat kemudian diurutkan berdasarkan skala prioritas berdasarkan skala
prioritas yang paling mempengaruhi kinerja unit.
4. Kemudian dibuat solusi alternatif untuk mengatasi masalah jangka menengah.

Saran Pengembangan:
1. Pegawai harus diberi bimbingan praktek dasar-dasar pemecahan masalah tingkat
unit/bidang/bagian oleh mentor (mentorship)
2. Pegawai harus diberikan kesempatan untuk memimpin diskusi membahas permasalahan
unit/bidang/bagian (on job development)
3. Pegawai harus diberi kesempatan memimpin task force untuk memecahkan permasalahan
yang dihadapi unit/bidang/bagian (special assignment)
==============================
NARASI MODUL PENGEMBANGAN
Leadership Development Program

TEMA :
2. RENCANA TARGET SASARAN
RENCANA TARGET SASARAN

Level 1
Dalam tema Rencana Target Sasaran level 1 ini menggambarkan perilaku kunci dari Planning &
Organizing (PNO), Analytical Thinking (ANT), Developing Others (DEV).

Apabila pegawai akan melaksanakan pekerjaan, pegawai harus membuat daftar rencana
pekerjaan, langkah-langkah pekerjaan, target/ sasaran kerja dan timeline (harian, mingguan,
bulanan) berdasarkan arahan atasan.

Saran Pengembangan:
1. Pegawai harus mengetahui uraian jabatan (studi literatur)
2. Pegawai harus diberi bimbingan praktek perencanaan/penjadwalan pekerjaan oleh mentor
(mentoringship)
3. Pegawai harus diberi kesempatan untuk merencanakan/menjadwalkan pekerjaan (on job
development)

Level 2
Dalam tema Rencana Target Sasaran level 2 ini menggambarkan perilaku kunci dari Leadership
(LDS), Achievement (ACH), Organizational Awareness (OAW), Planning & Organizing (PNO),
Relationship Building (RSB), Teamwork (TWK), Analytical Thinking (ANT), Decision Making
(DCM), Business Spirit (BSS).

Apabila pegawai akan melaksanakan pekerjaan di dalam tim, maka pegawai harus
mengarahkan tim untuk:
1. Mengidentifikasi faktor-faktor internal penyebab potensial yang mempengaruhi efektivitas
unit/bidang/bagian.
2. Mampu memberikan ide-ide terkait pencapaian target dan mendiskusikan manfaatnya bagi
perusahaan.
3. Merangkum ide-ide yang perlu disampaikan agar daftar rencana kerja dan timeline
disepakati oleh semua anggota tim dalam unit/bidang/bagian.
4. Membuat sasaran kerja di atas target yang ditetapkan berdasarkan ide-ide yang telah
dituangkan.
5. Membuat daftar rencana pekerjaan, langkah-langkah pekerjaan, dan timeline (harian,
mingguan, bulanan), menghitung biaya, tenaga, dan fasilitas sesuai dengan prosedur dan
yang disepakati oleh semua anggota tim.
6. Membagi pekerjaan kepada setiap anggota tim sesuai dengan keahliannya masing-masing
untuk memenuhi target yang telah ditetapkan.
7. Mengusulkan inovasi untuk meningkatkan proses kerja yang lebih efisien.
8. Mampu merealisasikan ide-ide yang sudah dituangkan untuk mencapai target.

Saran Pengembangan:
1. Pegawai harus mengetahui konsep dan praktek perencanaan (Menghitung alokasi biaya,
waktu, tenaga) (studi literatur)
2. Pegawai harus diberi bimbingan praktek perumusan ide dan praktek perencanan oleh
mentor (mentoringship)

Level 3
Dalam tema Rencana Target Sasaran level 3 ini menggambarkan perilaku kunci dari Leadership
(LDS), Achievement (ACH), Developing Others (DEV), Planning & Organizing (PNO), Analytical
Thinking (ANT), Costumer Service Orientation (CSO), Continuous Learning (CLE), Teamwork
(TWK), Business Spirit (BSS).

Apabila pegawai akan melaksanakan pekerjaan pada tingkat unit/bidang/bagian, maka pegawai
harus mampu:
1. Mengurutkan daftar masalah berdasarkan skala prioritas yang paling mempengaruhi
kinerja unit berdasarkan hasil analisis faktor internal dan eksternal.
2. Menganalisa besar pengaruh faktor internal dan eksternal berdasarkan perhitungan
masukan (input) dan hasil (output) terhadap pencapaian target.
3. Menyusun indikator keberhasilan program dan menetapkan sasaran kerja di atas target
yang ditetapkan berdasarkan prioritas kepentingan dan keterlibatan unit-unit yang berada
di bawah tanggung jawabnya.
4. Mengantisipasi risiko dengan menyusun profil risiko berisi potensi dan mitigasi risiko
pengembangan usaha.
5. Membuat rencana strategi pengembangan usaha, menyusun daftar prioritas
pengembangan layanan baru / penyesuaian produk dan jasa dan timeline program jangka
menengah (1-2 tahun) di unit kerjanya dengan mempertimbangkan kemampuan SDM,
keuntungan dan ketersediaan alat produksi.

Saran Pengembangan :
1. Pegawai harus mengetahui konsep dan praktek perencanaan suatu program jangka
menengah 1-2 tahun di bidang/bagian/unit bisnis (menghitung alokasi biaya, waktu,
tenaga) (study literatur)
2. Pegawai harus diberi kesempatan memimpin task force untuk merencanakan suatu
program di unit/bidang/bagian (special assignment)

==============================
NARASI MODUL PENGEMBANGAN
Leadership Development Program

TEMA :
3. MONITORING DAN EVALUASI
MONITORING DAN EVALUASI

Level 1
Dalam tema monitoring dan evaluasi level 1 ini menggambarkan perilaku kunci dari Business
Spirit (BSS).

Dalam melakukan monitoring dan evaluasi, pegawai harus mengevaluasi kekuatan dan
kelemahan dari prosedur/SOP dan memberikan masukan perbaikan prosedur/SOP kepada
atasan.

Saran Pengembangan:
1. Pegawai harus mengetahui prosedur/SOP (studi literatur)
2. Pegawai harus diberi bimbingan praktek komunikasi oleh mentor (mentoringship)

Level 2
Dalam tema monitoring dan evaluasi level 2 ini menggambarkan perilaku kunci dari
Achievement (ACH), Business Spirit (BSS), Concern For Orders (CFO), Continuous Learning (CLE),
Decision Making (DCM), Developing Others (DEV), Leadership (LDS), Organizational Awareness
(OAW), Planning & Organizing (PNO), Relationship Building (RSB).
Pegawai harus mampu memantau progress dari program secara berkala. Apabila ditemukan
permasalahan, maka tim harus mendiskusikannya untuk membuat rencana perbaikan
berdasarkan situasi lapangan yang berbeda. Secara berkala pegawai sebagai ketua tim harus:
1. Memonitor dan mengevaluasi progres kerja dari setiap anggota tim serta menanyakan
progres pelaksanaan pekerjaan untuk memastikan unit kerja telah melaksanakan pekerjaan
sesuai fungsi dan perannya agar sesuai dengan SOP.
2. Mereview kinerja setiap anggota tim dalam menyelesaikan pekerjaannya dan memberi
umpan balik. Sebaliknya, pegawai sebagai ketua tim meminta masukan/feedback atas
kinerja yang telah dicapai untuk perbaikan/improvement.
3. Melakukan pemantauan/observasi terhadap penerapan ide-ide perbaikan/penyelesaian
masalah.
4. Mengevaluasi ketrampilan dan pengetahuan anggota tim terhadap pencapaian kinerja unit
kerja.
5. Melakukan evaluasi dan berdiskusi dengan tim untuk perbaikan proses kerja.
6. Mengevaluasi prosedur operasional berdasarkan hasil indentifikasi permasalahan untuk
dilakukan perbaikan (improvement).
7. Melakukan evaluasi dan pengembangan terhadap pola komunikasi dengan unit lain.
8. Mengevaluasi proses implementasi keputusan operasional dan dampaknya terhadap
kinerja.
9. Melakukan perbaikan keputusan sesuai dengan hasil evaluasi.
10. Mengembangkan sistem kendali dan monitoring guna menghasilkan standar kualitas yang
ditetapkan.

Saran Pengembangan:
1. Pegawai harus memahami cara memonitor dan mengevaluasi hasil pekerjaan sesuai
dengan standar kualitas (studi literatur)
2. Pegawai harus diberi bimbingan praktek mengevaluasi progres kerja dan melakukan
perbaikan oleh mentor (mentoringship)

Level 3
Dalam tema monitoring dan evaluasi level 3 ini menggambarkan perilaku kunci dari Continuous
Learning (CLE), Costumer Service Orientation (CSO), Decision Making (DCM), Developing Others
(DEV), Leadership (LDS), Relationship Building (RSB).

Pegawai harus mampu memantau dan mengevaluasi untuk membuat rencana perbaikan
berdasarkan situasi di lapangan. Oleh karena itu pegawai yang memimpin unit/bagian/bidang
harus:
1. Melakukan evaluasi terhadap perkembangan pekerjaan dan efektifitas pelaksanaan
program yang sudah dijalankan oleh unit.
2. Menerapkan ide-ide perbaikan sistem kerja dari lingkungan internal dan eksternal.
3. Memantau dan mengevaluasi progress pengembangan secara berkala untuk memastikan
program pengembangan dijalankan serta selaras dengan visi, misi, nilai-nilai, dan budaya
organisasi.
4. Melakukan evaluasi biaya dan manfaat (prinsip low cost high impact) atas pengembangan
layanan baru/penyesuaian produk dan jasa.
5. Memberikan arahan dan umpan balik berdasarkan hasil evaluasi untuk pengembangan
system dan memutuskan program-program perbaikannya di unit.
6. Mengevaluasi proses implementasi keputusan operasional dan mengaitkannya dengan
mekanisme organisasional dengan orientasi waktu jangka menengah.

Saran Pengembangan :
1. Pegawai harus memiliki keterampilan dalam pengambilan keputusan (training)
2. Pegawai harus mampu membuat rencana perbaikan sistem kerja (on job development)
3. Pegawai harus diberi kesempatan memimpin tim yang bertugas memantau, mengevaluasi,
dan memperbaiki proses kerja (special assignment)

==============================
NARASI MODUL PENGEMBANGAN
Leadership Development Program

TEMA :
4. PELAKSANAAN
PELAKSANAAN

Level 1
Dalam tema pelaksanaan level 1 ini menggambarkan perilaku kunci dari Leadership (LDS),
Achievement (ACH), Continuous Learning (CLE), Teamwork (TWK), Business Spirit (BSS), Concern
For Orders (CFO), Organizational Awareness (OAW), Decision Making (DCM).

Sebelum melaksanakan tugas yang menjadi tanggung jawabnya, pegawai harus :


1. Memahami SOP yang terkait pekerjaannya
2. Mengetahui tanggung jawabnya sesuai dengan SOP
3. Mengetahui aturan, sistem, dan prosedur kerja bidangnya dan bidang lain yang terkait
langsung dengan pekerjaannya.

Ketika melaksanakan tugas, baik yang sesuai dengan arahan yang diberikan oleh atasannya
maupun tanpa memerlukan arahan dari orang lain, pegawai harus:
1. Mampu melaksanakan tugas/ kegiatan sesuai dengan SOP yang menjadi tanggung
jawabnya dengan menggunakan informasi dan materi yang mendukung pelaksanaan tugas.
2. Mampu menetapkan cara melaksanakan pekerjaan secara efektif.
3. Mampu mengambil keputusan sesuai dengan aturan yang berlaku

Apabila pegawai melaksanakan tugasnya di dalam tim, maka pegawai harus :


1. Mengerjakan kegiatan yang telah disepakati bersama tim
2. Mengetahui anggota tim/rekan yang memerlukan bantuan dan membantu melaksanakan
tugas yang bukan tanggung jawabnya.
3. Mengajukan diri untuk melaksanakan tugas yang bukan tanggung jawabnya untuk memberi
bantuan kepada anggota tim/rekan.

Saran Pengembangan :
1. Pegawai harus memahami SOP yang terkait dengan pekerjaannya (studi literatur)
2. Pegawai harus diberi bimbingan praktek melaksanakan tugas sesuai SOP dan praktek
penggambilan keputusan (mentoringship)
3. Pegawai harus diberi kesempatan untuk membantu anggota tim/rekan kerjanya dengan
melaksanakan tugas yang bukan tanggungjawabnya (on job development)

Level 2
Dalam tema pelaksanaan level 2 ini menggambarkan perilaku kunci dari Planning & Organizing
(PNO), Developing Others (DEV), Concern For Orders (CFO), Achievement (ACH), Business Spirit
(BSS).

Ketika tim akan melaksanakan tugas, sebagai ketua tim/pemimpin, pegawai harus :
1. Mengetahui daftar target pencapaian tim.
2. Memetakan kekuatan dan kelemahan anggota tim/gugus/unit kerja.
3. Mengkomunikasikan standar dan prosedur baku (SOP) kepada tim/gugus/unit kerjanya
4. Mengajak tim/gugus/unit kerjanya untuk melakukan langkah-langkah operasional sesuai
dengan SOP.
5. Memberi contoh pelaksanaan langkah-langkah operasional tim/gugus/unit kerja sesuai SOP
secara efektif dan efisien.
6. Memastikan pemahaman anggota tim tentang cara melakukan pekerjaan dan mengecek
kembali hasil pekerjaan setiap anggota tim.
7. Mampu merealisasikan ide-ide/solusi terbaik yang telah dipilih untuk memperbaiki proses
kerja dalam mencapai target.

Saran Pengembangan :
1. Pegawai harus memahami cara komunikasi dan persuasi (studi literatur)
2. Pegawai harus diberi bimbingan praktek memetakan kekuatan dan kelemahan anggota
tim/gugus/unit kerja serta pengecekan hasil pekerjaan setiap anggota tim (mentoringship)
3. Pegawai harus diberi kesempatan untuk memimpin tim dalam merealisasikan ide-ide/solusi
terbaik yang telah dipilih untuk memperbaiki proses kerja dalam mencapai target (on job
development)

Level 3
Dalam tema pelaksanaan level 3 ini menggambarkan perilaku kunci dari Concern For Orders
(CFO), Achievement (ACH), Leadership (LDS).

Pegawai harus mampu menetapkan prioritas pekerjaan yang harus diselesaikan, menjelaskan
program yang dibuat untuk mencapai sasaran kinerja kepada seluruh unit dan menyelesaikan
pekerjaan melampaui target (kuantitas, kualitas, waktu dan biaya) yang telah ditetapkan. Oleh
karena itu, pegawai harus :
1. Mengingatkan seluruh pegawai untuk menerapkan aturan secara konsisten
2. Mereview konsistensi penerapan SOP pada proses kerja yang dijalankan di unit.
3. Mereview kelengkapan SOP yang ada di masing-masing proses bisnis.
4. Melakukan penyempurnaan SOP bersama dengan anggota unit kerja (tim) untuk
memastikan tercapainya kuantitas dan kualitas hasil kerja.
5. Mendorong anggota unit kerja (tim) untuk menyusun daftar proses bisnis yang belum
memiliki SOP.

Saran Pengembangan :
1. Pegawai harus memahami prioritas pekerjaan yang harus diselesaikan (studi literatur)
2. Pegawai harus diberi bimbingan praktek mereview konsistensi penerapan SOP
(mentoringship)
3. Pegawai harus diberi kesempatan memimpin tim untuk melakukan penyempurnaan SOP
dan menyusun daftar proses bisnis yang belum memiliki SOP (on job development)

==============================
NARASI MODUL PENGEMBANGAN
Leadership Development Program

TEMA :
5. KOMUNIKASI, KOORDINASI DAN KERJASAMA
KOMUNIKASI, KOORDINASI DAN KERJASAMA

Level 1
Dalam tema komunikasi, koordinasi dan kerjasama level 1 ini menggambarkan perilaku kunci
dari Relationship Building (RSB), Organizational Awareness (OAW), Costumer Service
Orientation (CSO).

Dalam berkomunikasi, berkoordinasi dan bekerja sama dengan rekan kerja, pegawai harus:
1. Dapat memahami hubungan kerja dengan unitnya maupun unit lain yang terkait langsung.
2. Mampu menerapkan etiket (contoh : sopan dan ramah) dan etika berkomunikasi (contoh:
bertanggung jawab, mengetahui hak dan kewajiban).
3. Aktif berkomunikasi dengan rekan kerja baik dalam rapat maupun diluar rapat (percakapan
informal) sesuai fungsi dan perannya masing-masing.
4. Terbuka terhadap pendapat anggota tim dalam diskusi, sehingga dapat menyampaikan ide,
pendapat, pengetahuan dan pengalaman dalam tim.
5. Dapat memberikan feedback terhadap anggota tim.
6. Menyampaikan kesetujuan terhadap hasil keputusan tim.
7. Mengerjakan kegiatan yang telah disepakati bersama tim.

Saran Pengembangan :
1. Pegawai harus memahami etiket dan etika komunikasi (studi literatur)
2. Pegawai harus diberi bimbingan praktek berkomunikasi, berkoordinasi, dan bekerja sama
dengan rekan kerja dalam unitnya maupun unit lain yang terkait langsung (mentoringship)
3. Pegawai harus diberi kesempatan untuk aktif berkomunikasi dengan rekan kerja baik dalam
rapat maupun diluar rapat (percakapan informal) sesuai fungsi dan perannya masing-
masing (on job development)
Level 2
Dalam tema komunikasi, koordinasi dan kerjasama level 2 ini menggambarkan perilaku kunci
dari Relationship Building (RSB), Concern For Orders (CFO).

Dalam berkomunikasi, berkoordinasi dan bekerja sama dengan rekan kerja, pegawai harus:
1. Mampu mengkomunikasikan standar dan prosedur baku (SOP) kepada tim/gugus/unit
kerjanya.
2. Mampu menjelaskan pola hubungan dan komunikasi dengan unit kerja lain.
3. Mampu melakukan koordinasi pekerjaan dengan unit kerja lain sesuai target yang
ditetapkan.
4. Bekerjasama secara profesional dengan unit kerja lain.

Saran Pengembangan :
1. Pegawai harus diberi bimbingan praktek mengenali pola hubungan dan komunikasi dengan
tim lain dalam unit kerja (mentoringship)
2. Pegawai harus diberi kesempatan untuk memimpin tim dalam melakukan koordinasi
pekerjaan dengan unit kerja lain sesuai target yang ditetapkan (on job development)

Level 3
Dalam tema komunikasi, koordinasi dan kerjasama level 3 ini menggambarkan perilaku kunci
dari Relationship Building (RSB), Organizational Awareness (OAW), Leadership (LDS), Teamwork
(TWK).

Dalam berkomunikasi, berkoordinasi dan bekerja sama dengan tim/gugus/unit kerja, pegawai
harus:
1. Melakukan koordinasi terhadap seluruh unit kerja yang berada dibawah tanggung
jawabnya.
2. Melakukan koordinasi dengan bidang lain terkait pekerjaan yang akan dilakukan bersama-
sama.
3. Mampu mengarahkan seluruh unit kerja yang ada dibawahnya untuk dapat berkolaborasi
dengan baik.
4. Melakukan rapat koordinasi pembagian tugas seluruh unit terkait program kerja.
5. Melakukan kerjasama dengan mitra secara profesional (sesuai dengan SLA).
6. Meningkatkan hubungan kemitraan yang memberikan nilai tambah bagi kedua belah pihak.
7. Memelihara hubungan antar unit kerja sesuai dengan perannya
8. Aktif mengikuti forum stakeholder.
9. Menjabarkan stakeholder / mitra kerja internal dan eksternal yang mempengaruhi kinerja
unit bisnis.

Saran Pengembangan :
1. Pegawai harus memahami tentang SLA (service level agreement) (studi literatur)
2. Pegawai harus diberi bimbingan praktek koordinasi pembagian tugas seluruh unit terkait
program kerja (mentoringship)
Pegawai harus diberi kesempatan untuk memelihara hubungan antar unit kerja,
meningkatkan hubungan kemitraan dengan stakeholder internal dan eksternal, serta aktif
mengikuti forum stakeholder (on job development)

==============================
NARASI MODUL PENGEMBANGAN
Leadership Development Program

TEMA :
6. PERAN, POSISI DAN PENGEMBANGAN SDM
PERAN, POSISI DAN PENGEMBANGAN SDM

Level 1

Dalam tema peran, posisi dan pengembangan SDM level 1 ini menggambarkan perilaku kunci
dari Concern For Orders (CFO), Leadership (LDS), Organizational Awareness (OAW),
Relationship Building (RSB), Decision Making (DCM).

Pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya harus:


1. Mengetahui fungsi, peran, tugas dan tanggung jawabnya dalam pekerjaannya.
2. Mampu menjelaskan fungsi dan peran dirinya dan rekan sekerjanya sesuai dengan uraian
jabatan masing-masing
3. Mengetahui garis komando/hierarki bila ada disposisi tugas.
4. Mengetahui batas wewenang pengambilan keputusan, apabila pegawai harus mengambil
keputusan.

Dalam melakukan pengembangan diri, pegawai harus:


1. Berdiskusi dengan atasan untuk membuat rencana pengembangan diri
2. Berdiskusi dengan rekan kerja untuk mendapatkan feedback mengenai kekuatan dan
kelemahan diri.

Saran Pengembangan:
1. Pegawai harus mengetahui struktur organisasi dan uraian jabatan (studi literatur)
2. Pegawai harus diberi bimbingan praktek membuat rencana pengembangan diri (Individual
Development Planning/IDP) (mentoringship)
3. Pegawai harus diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan rekan kerja untuk mendapatkan
feedback mengenai kekuatan dan kelemahan diri (on job development)
Level 2
Dalam tema peran, posisi dan pengembangan SDM level 2 ini menggambarkan perilaku kunci
dari Leadership (LDS), Developing Others (DEV), Business Spirit (BSS), Planning & Organizing
(PNO).

Ketika melakukan pengembangan terhadap tim/gugus/unit kerja dalam memperbaiki proses


kerja, pegawai harus:
1. Berdiskusi mengenai perencanaan pengembangan kompetensi dengan masing-masing
anggota tim.
2. Memberikan arahan (coaching) dan pembinaan (Mentoring) secara rutin.
3. Memberikan apresiasi kepada anggota tim yang dapat mengajukan ide-ide terkait
pencapaian target untuk memotivasi anggota tim yang lain.

Saran Pengembangan :
1. Pegawai harus memahami coaching dan mentoring (studi literatur)
2. Pegawai harus diberi bimbingan praktek coaching dan mentoring (mentoringship)
3. Pegawai harus diberi kesempatan untuk memimpin tim dalam perumusan ide terkait
pencapaian target (on job development)

Level 3
Dalam tema peran, posisi dan pengembangan SDM level 3 ini menggambarkan perilaku kunci
dari Organizational Awareness (OAW), Developing Others (DEV).

Ketika melakukan pengembangan SDM di unit kerjanya dalam rangka memperbaiki proses
kerja, pegawai harus:
1. Menetapkan sasaran/target program pengembangan SDM.
2. Memetakan kekuatan dan kelemahan SDM di unit bisnisnya dalam kaitan pencapaian
kinerja.
3. Mengelompokan ide-ide yang muncul dari setiap bidang/unit kerja, memilih ide baru yang
memberikan nilai tambah dan berusaha menyelaraskannya.
4. Mengkoordinir penyusunan rencana pengembangan karir pegawai di unit kerjanya
bersama dengan bagian SDM.
5. Meningkatkan hubungan antar SDM dan antar unit kerja agar sesuai dengan nilai-nilai
perusahaan (SIPP).

Saran Pengembangan :
1. Pegawai harus memahami program pengembangan SDM (studi literatur)
2. Pegawai harus diberi bimbingan praktek koordinasi penyusunan rencana pengembangan
karir pegawai di unit kerjanya (mentoringship)
Pegawai harus diberi kesempatan untuk memetakan kekuatan dan kelemahan SDM di unit
bisnisnya serta meningkatkan hubungan antar SDM dan antar unit kerja agar sesuai dengan
nilai-nilai perusahaan (SIPP) (on job development)

==============================
NARASI MODUL PENGEMBANGAN
Leadership Development Program

TEMA :
7. PELANGGAN
PELANGGAN

Dalam tema pelanggan ini menggambarkan perilaku kunci dari Costumer Service Orientation
(CSO).

Level 1
Ketika melakukan pelayanan pelanggan, guna membangun dan menjaga hubungan baik dengan
pelanggan, pegawai harus:
1. Mengajak berbincang-bincang
2. Mendengarkan permintaan, pertanyaan, dan keluhan pelanggan tanpa memotong
pembicaraan.
3. Memberi umpan balik kepada pelanggan sebagai bentuk respon terhadap permin
4. Memberikan alternatif solusi dari permasalahan yang dikeluhkan oleh pelanggan.

Saran Pengembangan :
1. Pegawai harus memahami teori dan praktek pelayanan pelanggan (studi literatur)
2. Pegawai harus diberi bimbingan praktek melakukan umpan balik kepada pelanggan sebagai
bentuk respon terhadap permintaan, pertanyaan, dan keluhan yang disampaikan pelanggan
(mentoringship)
3. Pegawai harus diberi kesempatan untuk memberikan alternatif solusi dari permasalahan
yang dikeluhkan oleh pelanggan (on job development)

Level 2
Ketika melakukan pelayanan pelanggan, guna meningkatkan kualitas pelayanan, pegawai harus:
1. Melihat data keluhan pelanggan yang pernah dilaporkan kepada pihak perusahaan.
2. Melakukan survei mengenai kebutuhan dan keinginan pelanggan.
3. Mengolah data survei menjadi daftar kebutuhan dan keinginan pelanggan.
4. Membuat daftar potensi permasalahan yang dapat dialami pelanggan.
5. Membuat rencana alternatif solusi atas permasalahan pelanggan dengan melihat sumber
daya perusahaan.

Saran Pengembangan :
1. Pegawai harus memahami cara melakukan survei kebutuhan dan keinginan pelanggan
(studi literatur)
2. Pegawai harus diberi bimbingan praktek mengolah data survei menjadi daftar kebutuhan
dan keinginan pelanggan (mentoringship)
3. Pegawai harus diberi kesempatan memimpin tim untuk membuat rencana alternatif solusi
atas permasalahan pelanggan dengan melihat sumber daya perusahaan (on job
development)

Level 3
Ketika melakukan pelayanan pelanggan, guna meningkatkan kualitas layanannya, pegawai
harus:
1. Mengetahui kebutuhan pelanggan melalui perspektif pelanggan.
2. Mengidentifikasi aspek pelayanan pelanggan yang perlu ditingkatkan.
3. Menetapkan cara-cara pelayanan baru yang paling efektif untuk melebihi harapan
pelanggan.
4. Melakukan benchmark ke unit/ perusahaan lain terkait best practice pelayanan pelanggan.

Saran Pengembangan :
1. Pegawai harus memahami strategi pemasaran (studi literatur)
2. Pegawai harus diberi bimbingan praktek mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dan aspek
pelayanan pelanggan yang perlu ditingkatkan (mentoringship)
Pegawai harus diberi kesempatan untuk menetapkan cara-cara pelayanan baru yang paling
efektif untuk melebihi harapan pelanggan (on job development)

==============================

Anda mungkin juga menyukai