Anda di halaman 1dari 2

Apa yang Harus Dilakukan Saat Asma Kambuh?

10233
3
Share To:

Hari Asma Sedunia merupakan event tahunan yang jatuh setiap 2 Mei yang digalang oleh
Global Initiative for Asthma (GINA) untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap
asma di seluruh dunia.

Laporan riset kesehatan oleh Kementrian Kesehatan RI tahun 2013 memperkirakan jumlah
pasien asma di Indonesia mencapai 4.5 persen dari total jumlah penduduk.

Menurut data WHO pada Mei 2014, angka kematian akibat penyakit asma di Indonesia
mencapai 24.773 orang atau sekitar 1,77 persen dari total jumlah kematian penduduk.

Apa itu penyakit asma?


Asma adalah suatu keadaan dimana saluran napas mengalami penyempitan karena
hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu. Selain sulit bernapas, penderita asma juga bisa
mengalami gejala lain seperti nyeri dada, batuk-batuk, dan mengi (napas berbunyi).

Asma merupakan penyakit yang dapat terjadi pada siapa saja dan dapat timbul di segala usia.
Meskipun demikian, umumnya asma lebih sering terjadi pada anak-anak dan dewasa muda.

Beberapa pemicu asma dapat disebabkan oleh alergi debu, sari bunga atau bulu binatang.
Selain itu asma juga dapat disebabkan karena adanya tekanan psikis. Para ahli asma juga
mempercayai bahwa asma merupakan penyakit keturunan.

Apa saja ciri-ciri penderita asma?


Tanda-tanda serangan asma adalah yaitu sulit bernapas dengan periode menghembuskan
napas yang panjang. Gejala mengi (napas berbunyi) adalah tanda yang paling dapat dikenali
oleh setiap orang sebagai gejala asma. Tanda lainnya yaitu cemas, kulit wajah pucat dan
membiru, serta jika dibiarkan bisa menyebabkan pingsan. Meski jarang terjadi, serangan
asma bisa saja membahayakan nyawa.

Bagaimana pengobatannya?
Asma dapat diobati dengan dua jenis obat: kontrol jangka panjang dan obat reaksi cepat.
Obat-obatan kontrol jangka panjang membantu mengurangi peradangan saluran napas dan
mencegah gejala asma. Sementara obat reaksi cepat membantu menghilangkan gejala asma
yang mungkin akan timbul.

Obat asma jangka panjang antara lain Bronkodilator Beta reaksi lambat (inhaler), obat minum
Theophylline, dan injeksi anti alergi.

Sedangkan obat asma untuk reaksi yang cepat antara lain Bronkodilator Beta reaksi cepat
(terdapat dua jenis yaitu Nebulizer dan inhaler portabel), kortikosteroid oral dan infus.

Apa yang harus dilakukan jika tiba-tiba bengek?


Jika ada penderita asma tiba-tiba bengek atau kambuh, lakukan tiga hal utama berikut.
1. Segera keluarkan inhaler jenis pereda dan isap sebanyak 1 atau 2 kali.
2. Duduk tenang dan cobalah bernapas secara stabil.
3. Hisap inhaler kembali sebanyak 2 kali (atau hingga 10 kali jika diperlukan) tiap dua
menit sekali.

Jika ketiga langkah di atas tetap tidak meredakan gejala asma, segera telepon ambulans atau
minta orang-orang di sekeliling untuk membawa penderita asma ke rumah sakit/ klinik asma
terdekat. Sebelum penderita asma benar-benar mendapatkan penanganan rumah sakit, ulangi
terus langkah ketiga.

Untuk mengatasi asma yang diderita, konsumsilah beberapa jenis obat asma dengan bijak dan
sesuai dengan anjuran dokter. Jika kondisi asma memburuk dan diperlukan inhaler lebih dari
yang dianjurkan dokter, segera konsultasikan hal ini dengan dokter.

Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk pertolongan pertama terhadap serangan
asma, yang dikutip dari buku berjudul “First Aid” karangan Stanley M Zildo, antara lain :

1. Tenangkan penderita.
2. Bantu penderita untuk duduk dan istirahat.
3. Bantu penderita mengambilkan atau mencarikan obat.
4. Biarkan penderita menggunakan obat inhalernya sendiri.
5. Sebisa mungkin hindari penderita dari sumber alergi.
6. Jika merupakan serangan pertama atau terlihat berkepanjangan, segera bawa layanan
medis.
7. Jika tidak sadar, segera bawa ke layanan medis.
8. Jangan memaksa penderita untuk tidur terlentang karena penderita lebih nyaman dalam
keadaan duduk.
9. Jangan banyak bertanya pada penderita, karena biasanya ia sulit berbicara.

Berdamai dengan asma


Menderita asma bukan berarti pasrah begitu saja. Ketika asma sedang tidak kambuh, kita
dapat mempertahankan pola hidup sehat. Rajin olahraga yang dapat melatih pernapasan
seperti berenang atau lari. Selain itu, sempatkan berjalan-jalan menghirup udara segar dan
bersih di daerah pegunungan atau pantai setidaknya dua kali dalam sebulan.

Penderita asma juga sebaiknya hindari terlalu banyak mengonsumi makanan yang banyak
mengandung bahan pengawet dan MSG karena dipercaya dapat memicu serangan asma, serta
hindari jenis-jenis pemicu serangan alergi. Perbanyak makan buah dan sayuran, hindari
minuman terlalu dingin, dan istirahat yang cukup.

Anda mungkin juga menyukai