0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
150 tayangan3 halaman
Jurnal 1 membahas hubungan antara benign prostate hyperplasia (BPH) dengan disfungsi ereksi pada pasien di Rumah Sakit Kota Bandar Lampung. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara diagnosis BPH dengan terjadinya disfungsi ereksi.
Jurnal 2 menggambarkan profil disfungsi ereksi pada pasien dengan BPH di Klinik Advent Manado. Sebagian besar pasien telah menderita BPH lebih dari 3 tahun.
Jurnal 1 membahas hubungan antara benign prostate hyperplasia (BPH) dengan disfungsi ereksi pada pasien di Rumah Sakit Kota Bandar Lampung. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara diagnosis BPH dengan terjadinya disfungsi ereksi.
Jurnal 2 menggambarkan profil disfungsi ereksi pada pasien dengan BPH di Klinik Advent Manado. Sebagian besar pasien telah menderita BPH lebih dari 3 tahun.
Jurnal 1 membahas hubungan antara benign prostate hyperplasia (BPH) dengan disfungsi ereksi pada pasien di Rumah Sakit Kota Bandar Lampung. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara diagnosis BPH dengan terjadinya disfungsi ereksi.
Jurnal 2 menggambarkan profil disfungsi ereksi pada pasien dengan BPH di Klinik Advent Manado. Sebagian besar pasien telah menderita BPH lebih dari 3 tahun.
DISFUNGSI EREKSI PADA PENDERITA BENIGN PROSTATE HYPERPLASIA
(BPH) DI RUMAH SAKIT KOTA BANDAR LAMPUNG
Judul jurnal 2
GAMBARAN DISFUNGSI EREKSI PADA PASIEN DENGAN BENIGN PROSTATIC
HYPERPLASIA (BPH) DI KLINIK ADVENT TIKALA MANADO
N POINT JURNAL 1 JURNAL 2
O 1 Latar belakang Fase usia sekolah membutuhkan Benign prostatic hyperplasia asupan makanan yang bergizi (BPH) termasuk penyakit untuk menunjang masa yang disebabkan oleh pertumbuhan dan penuaan. Tanda klinis BPH perkembangannya. Selain untuk biasanya muncul pada lebih kebutuhan energi, asupan makanan dari 50% laki-laki yang yang bergizi juga mempengaruhi berusia 50 tahun ke atas. perkembangan otak, apabila Hiperplasia prostatik berupa makanan tidak cukup mengandung pertumbuhan nodul-nodul zat-zat gizi yang dibutuhkan, dan fibroadenomatosa majemuk keadaan ini berlangsung lama, akan dalam prostat; pertumbuhan menyebabkan perubahan tersebut dimulai dari bagian metabolisme otak. Pada keadaan periuretral sebagai proliferasi yang lebih berat dan kronis, yang terbatas dan tumbuh pertumbuhan badan akan dengan menekan kelenjar terganggu, badan lebih kecil diikuti normal yang tersisa.3 dengan ukuran otak yang juga Penyebab BPH kemungkinan kecil. berkaitan dengan penuaan dan Asupan gizi yang baik berperan disertai dengan perubahan penting dalam mencapai hormon. Terdapat teori bahwa pertumbuhan badan yang optimal. estrogen/androgen yang lebih Pertumbuhan badan yang optimal tinggi akan merangsang ini mencakup pertumbuhan otak hiperplasia jaringan prostat.4- yang sangat menentukan 7 Pembesaran prostat kecerdasan seseorang. Dampak tergantung pada androgen akhir dari konsumsi gizi yang baik dihydrotestosterone (DHT). dan seimbang adalah meningkatnya Dalam kelenjar prostat, type II kualitas sumber daya manusia. 5-alphareductase memetabolisme testosteron. DHT bekerja bukan secara sistemik, namun lokal. DHT terikat pada reseptor androgen yang berpotensi menyebabkan BPH.1 Faktor risiko terjadinya BPH ialah kadar hormon testosteron yang tinggi, usia, ras, riwayat keluarga, obesitas, pola diet, aktifitas seksual, kebiasaan merokok, alcohol, olah raga, diabetes melitus. Tujuan Tujuan penelitian ini diketahui hubungan Benign Prostate Hyperplasia (BPH) dengan disfungsi ereksi Di Poli Bedah RSUD dr. A. Dadi Tjokrodipo Kota Bandar Lampung tahun 2016. Metode dan Penelitian ini menggunakan jenis Jenis penelitian ialah survei pengambilan penelitian kuantitatif dengan deskriptif-observasional data pendekatan cross sectional, dengan desain potong lintang. pemilihan sampel dengan teknik consecutive Sampling. Instrumen penelitian menggunakan studi dokumentasi dan angket kuesioner Populasi dan Sampling, dengan mengambil Pengambilan sampel sampel minimal 59 responden. dilakukan dengan teknik Analisa data dengan menggunakan purposive sampling pada uji statistik Chi Square, didapatkan seluruh pasien di Klinik hasil adanya hubungan antara Advent Efrata Tikala Manado. Benign Prostate Hyperplasia (BPH) Variabel penelitian ialah dengan disfungsi ereksi di Poli pasien BPH di Klinik Advent Bedah RSUD dr. A. Dadi Tikala Manado. Tjokrodipo Kota Bandar Lampung tahun 2016, dengan p-value= 0,004. Hasil Hasil univariat menunjukkan Hasil penelitian mendapatkan jumlah terbanyak berusia 61-70 berdasarkan lama menderita tahun sebanyak 23 orang (38,3%), BPH, responden yang terdiagnosis BPH sebanyak 35 menderita BPH >3 tahun orang (58,3%) dan yang tidak sebesar 75,0%; 1-2 tahun terdiagnosis BPH sebanyak 25 sebesar 17,9%; dan orang (41,7%), mengalami disfungsi ereksi sebanyak 21 orang (35%) dan yang tidak disfungsi ereksi sebanyak 39 orang (65%). Kesimpulan Penelitian ini menyimpulkan bahwa responden dengan jumlah yang terdiagnosis BPH sebanyak 35 orang (58,3%) dan yang tidak terdiagnosis BPH sebanyak 25 orang (41,7%). Selanjutnya responden yang mengalami disfungsi ereksi sebanyak 21 orang (35%) dan yang tidak disfungsi ereksi sebanyak 39 orang (65%). Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa ada hubungan antara benign prostate hyperplasia dengan disfungsi ereksi, dimana hasil uji didapatkan p-value= 0,004. Berdasarkan penelitian ini maka dapat disarankan sebagai salah satu bahan masukan bagi perawat dalam melakukan proses pengkajian agar lebih dalam mengkaji status seksual pasien menggunakan kuesioner International Index of Erectile Function serta penanganan dilakukan penderita BPH yang mengalami disfungsi ereksi yaitu senam kegel yang berguna untuk melatih kekuatan otot dasar pelvis yang baik dilakukan selama mengalami disfungsi ereksi. Begitu pula penderita BPH yang tidak mengalami disfungsi ereksi dianjurkan untuk tidak merokok, karena gaya hidup seperti merokok merupakan salah satu penyebab disfungsi ereksi. Penderita BPH yang tadinya tidak mengalami disfungsi ereksi sehingga tidak akan mengalaminya.