Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PT. Holcim Indonesia Tbk Pabrik Cilacap sangat bergantung pada


kapasitas produksi yang merupakan target utama dalam menghasilkan
keuntungan. Dalam proses produksi semen tidak lepas juga dari performa alat
produksi yang mumpuni, tidak terkecuali alat di Raw Mill area. Tetapi pada
kenyataannya alat di Raw Mill area CC2 hanya mampu mencapai angka MTBF
(Mean Time Between Failure) sebesar 40,48 jam dan target yang di terapkan 50
jam selama tahun 2017 dan merupakan nilai terendah disemua area produksi CC2.
Kondisi ini disebabkan karena presentase dari durasi stop untuk Breakdown
Unschedule (60%) mengungguli Breakdown Schedule (40%) dalam kegiatan
maintenance.

Selama tahun 2017, besarnya durasi stop karena Breakdown Unschedule di


Raw Mill area didominasi oleh mechanical trouble yang mencapai angka 161,31
jam. Dimana salah satu equipment yang berrmasalah ada di Roller feeder (362 -
WQ1) yang dibuktikan setelah ditarik analisa maintenance mechanical cost yang
mencapai Rp 31.737.225 meskipun maintenance mechanical cost tergoong kecil
di Raw Mill area, namun karena durasi jam Breakdown Unschedule yang cukup
tinggi yakni 35,14 jam menjadi salah satu pertimbangan kami untuk mengangkat
masalah ini.

Dari ulasan singkat untuk masalah diatas, maka Case Study ini difokuskan
pada analisa mechanical trouble 362 - WQ1, dimana masalah utama yang dinalisa
adalah penyebab jamming roler feeder yang memiliki presentase terbesar yang
mencapai .
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah pada
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Penyebab jamming roller feeder 362 - WQ1.
b. Pengaruh jamming roler feeder terhadap equipment selanjutnya
362 – RM1.
c. Cara mengoptimalkan kinerja roller feeder 362 - WQ1.

1.3 Batasan Masalah


Kita perlu mengklasifikasikan masalah ke dalam beberapa poin agar dapat
diuraikan beberapa batasan, sehingga hal itu tidak keluar dari topik. Berikut hal
yang terkait dengan masalah crack lamela di 332-AC1:
a. Faktor Penyebab jamming roller feeder 362 – WQ1.
b. Desain Bottom Casing.
c. Prosedur maintenance 362 - WQ1.

1.4 Tujuan
a. Menentukan akar masalah penyebab jamming roler feeder pada 362 - WQ
1.
b. Memberikan ide perbaikan untuk meningkatkan kinerja 362 – WQ1.

Anda mungkin juga menyukai