Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dewan Perwakilan Rakyat RI (DPR RI) pada periode Desember
2013 melalui rapat paripurna dan mendapat persetujuan dari seluruh
anggota dewan yang hadir mengesahkan Rancangan Undang-Undang
Aparatur Sipil Negara (RUU ASN) menjadi Undang-Undang Aparatur
Sipil Negara kemudian Presiden RI pada Rabu, 15 Januari 2014 telah
menandatangani Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) yang
telah disetujui oleh Rapat Paripurna tersebut menjadi Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
Substansi yang terkandung dalam Undang-Undang ASN
diantaranya ditegaskan bahwa ASN adalah sebuah bentuk profesi, maka
diperlukan adanya asas, nilai dasar, kode etik dan perilaku, serta
pengembangan kompetensi. Pegawai ASN adalah profesi bagi pegawai
negeri sipil (PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja
(PPPK) yang bekerja pada instansi pemerintah. Menurut UU ASN Nomor
5 Pasal 10 Tahun 2014, pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik dan perekat bangsa. Untuk tugas
pegawai ASN menurut UU ASN Pasal 11 adalah melaksanakan
kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Negara, memberikan
pelayanan publik yang professional dan berkualitas, serta mempererat
persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pegawai ASN berperan mewujudkan tujuan pembangunan
nasional melalui pelayanan publik yang professional, bebas dari
intervensi politik, dan bersih dari praktik korupsi, kolusi dan neputisme.
Pada zaman sekarang ini banyak paradigma negatif yang muncul
tentang pegawai ASN di lingkungan masyarakat. Hal ini diakibatkan oleh
maraknya kasus korupsi dan kriminalitas yang melibatkan pegawai ASN.
Masyarakat menganggap pegawai ASN sering lalai dalam menjalankan
kewajiban dan tanggung jawabnya, tidak mengutamakan kepentingan

1
publik, dan bekerja semaunya sehingga masyarakat tidak puas dengan
pelayanan yang diberikan oleh aparatur negara ini.Untuk itu, sesuai
dengan salah satu tugas ASN yaitu sebagai pelayan publik, maka
sekarang ini pegawai ASN dituntut untuk memberikan pelayanan yang
professional dan berkualitas.Salah satu tempat pelayanan publik yang
cukup menjadi sorotan adalah fasilitas kesehatan, hal ini dikarenakan
banyak masyarakat yang kurang bahkan tidak puas dengan pelayanan
yang diberikan oleh pegawai ASN selaku pelaku kesehatan.
Fasilitas kesehatan harus didukung oleh sumber daya manusia
yang berkualitas dan manajemen fasilitas kesehatan yang baik agar
mampu mewujudkan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan para
pegawai ASN khususnya para pelaku kesehatan.
Untuk menjadi seorang pelayan publik yang professional, maka
pegawai ASN harus memahami nilai-nilai dasar profesi ASN yang
meliputi akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti
korupsi. Dalam hal ini, pegawai ASN harus dibekali pengetahuan dan
ketrampilan yang dibutuhkan dalam pelayanan, salah satunya adalah
dengan penyelenggaraan diklat prajabatan agar pegawai ASN
memahami nilai-nilai dasar tersebut sehingga dapat
mengaktualisasikannya ke instansi tempat kerja masing-masing.Itu
dimaksudkan agar pegawai ASN dapat membawa pengaruh yang positif
bagi rekan dan lingkungan kerjanya sehingga dapat tercipta pelayanan
yang baik, bermutu, berkualitas dan memuaskan masyarakat.
Peran pegawai ASN sebagaimana ditetapkan pasal 12 UU No. 5
Tahun 2014 tentang ASN, yaitu sebagai perencana, pelaksana, dan
pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan
publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari
praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
Salah satu cara mewujudkan aparatur negara yang berkualitas
yang mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga
mampu melaksanakan tugas jabatannya dengan profesional, yaitu

2
melalui pembinaan jalur pendidikan dan pelatihan (diklat). Dimana
seorang aparatur negara dibekali dan dipersiapkan dalam suatu
pendidikan dan pelatihan dalam rangka membentuk nilai-nilai dasar
profesi PNS.Diklat yang diselenggarakan pada masa seorang calon
pegawai negeri sipil (CPNS) yang akan menjadi PNS disebut diklat
prajabatan.
Kompetensi yang dibangun dalam Diklat Prajabatan CPNS
khususnya pada Golongan I dan II adalah kompetensi PNS ini sebagai
pelayan masyarakat yang profesional, yang diindikasikan dengan
kemampuan mengaktualisasikan kelima nilai dasar profesi PNS, yaitu
kemampuan mewujudkan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas
jabatannya, kemampuan mengedepankan kepentingan nasional dalam
pelaksanaan tugas jabatannya, kemampuan menjunjung tinggi standar
etika publik dalam pelaksanaan tugas jabatannya, kemampuan
berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas jabatannya dan
kemampuan untuk tidak korupsi dan mendorong percepatan
pemberantasan korupsi di lingkungan instansinya.
Diklat prajabatan dengan pola baru ini tidak hanya membekali
para aparatur negara untuk memahami nilai-nilai yang harus dimiliki
sebagai seorang PNS, tetapi para peserta diklat prajabatan dituntut
untuk langsung berlatih mengaktualisasikan nilai-nilai tersebut ke dalam
kegiatan di satuan kerja perangkat dinas (SKPD) masing-masing sesuai
dengan tugas, pokok dan fungsi (tupoksi) profesi yang dimilikinya.
RSUD Kota Surakarta merupakan salah satu SKDP yang ada di
kota Surakarta dimana mayoritas pegawainya berstatus non PNS. Hal ini
berarti RSUD Kota Surakarta memiliki kekuatan yang besar untuk
melakukan perubahan yang lebih baik. Perubahan tersebut dimulai dari
individu yang berada dalam unit terkecil rumah sakit. Dalam rangka
melakukan perubahan kecil dengan dimulai dari diri sendirilah penulis
yang merupakan salah satu bidan pelaksana di RSUD Kota Surakarta
menyusun laporan kegiatan aktualisasinilai-nilai dasar profesi PNS

3
dalam pelayanan keperawatan yang dilaksanakan di kamar bersalin
RSUD Kota Surakarta.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam kegiatan pelayanan
kesehatan di RSUD Kota Surakarta

2. Tujuan Khusus
a. Mengaktualisasikan nilai akuntabilitas dalam pelayanan
keperawatan
b. Mengaktualisasikan nilai nasionalisme dalam pelayanan
keperawatan
c. Mengaktualisasikan nilai etika publik dalam pelayanan keperawatan
d. Mengaktualisasikan nilai komitmen mutu dalam pelayanan
keperawatan
e. Mengaktualisasikan nilai anti korupsi dalam pelayanan
keperawataN

C. Manfaat
Adapun manfaat Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Profesi PNS yang
penulis lakukan agar bisa berguna bagi:
1. Diri sendiri sehingga mampu menjadi ASN yang terampil dan
professional di bidangnya.
2. Pimpinan sehingga mampu menjalankan Perintah sesuai dengan
kaidah yang berlaku dan berdaya guna.
3. Rekan-rekan kerja sehingga mampu menciptakan lingkungan kerja
yang harmonis.
4. Pasien sehingga pelayanan yang di peroleh memuaskan dan
bermutu.

4
5. Lingkungan masyarakat sehingga mampu menciptakan pelayanan
yang prima dan berdaya guna bagi masyarakat sekitar.
6. Negara sehingga mampu menjadi abdi Negara yang bekerja dengan
sepenuh hati demi terciptanya NKRI yang berdaulat, adil dan makmur.

D. Waktu dan Tempat Rancangan Aktualisasi


Berdasarkan SK walikota Surakarta, penulis ditugaskan sebagai
perawat pelaksana di SKPD RSUD Kota Surakarta.
1. Waktu
Aktualisasi dilakukan pada tanggal Tanggal 22 Februari 2016 sampai
9 Maret 2016.
2. Tempat
Aktualisasi dilakukan di RSUD Kota Surakarta, khususnya unit ICU

E. Kompetensi Yang Dibangun


Dengan adanya pelatihan diklat prajabatan pada pegawai CPNS
diharapkan dapat menciptakan kinerja yang lebih baik lagi sesuai
dengan nilai-nilai ANEKA

Anda mungkin juga menyukai