PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bahwa saat ini terdapat 600 juta penderita hipertensi di seluruh dunia, 3 juta di
tahun 2014. Data terakhir dari laporan bulan Mei 2015, Puskesmas Liang
keluhan yang berarti sehingga dikenal sebagai silent disease; sampai suatu waktu
terjadi komplikasi yang beragam seperti penyakit jantung, stroke, gagal ginjal.
1
2
meningkat dari 8,3 per 1000 penduduk pada tahun 2007 menjadi 12,1 per 1000
penduduk pada tahun 2013. Selain itu, hipertensi merupakan penyakit yang
membutuhkan waktu lama dan rutin dalam hal pengobatan sehingga hal ini
menular (PTM) secara cepat yang merupakan tantangan utama masalah kesehatan
dimasa yang akan datang. WHO memperkirakan pada tahun 2020 penyakit tidak
menular akan menyebabkan 73% kematian dan 60% seluruh kesehatan didunia.
prevalensi hipertensi meningkat dari 7,6% menjadi 9,5% dan Kalimantan Selatan
tekanan darah di atas normal yang bersifat kronis. Seseorang dianggap mengalami
hipertensi apabila tekanan darahnya lebih tinggi dari 140 mmHg sistolik atau
lebih dari 90 mmHg diastolik yang diukur pada waktu istirahat dalam dua kali
lama dan rutin sehingga hal ini memerlukan kesadaran penuh dari penderita
mestinya maka komplikasi yang akan muncul sangat banyak. Komplikasi yang
ditimbulkan oleh hipertensi jauh lebih berbahaya dibandingkan ISPA dan penyakit
3
pulpa & jaringan periapikal yang menempati 2 urutan teratas dalam 10 penyakit
cenderung meningkat pada individu dengan usia senja, jenis kelamin perempuan,
individu dengan tingkat pendidikan yang rendah, dan individu yang tidak bekerja.
suatu aturan dan perilaku yang disarankan. Kepatuhan adalah derajat dimana
perawatan, pengobatan dan perilaku yang disarankan oleh perawat, dokter atau
kepatuhan sulit diidentifikasikan, sulit diukur dengan teliti dan tergantung banyak
4
faktor. Pengkajian yang akurat terhadap individu yang tidak patuh merupakan
bulan Mei 2015 penderita hipertensi yang melakukan kunjungan ulang sebesar
3,2%. Berdasarkan prinsip Parito suatu masalah akan menjadi masalah jika kurang
dari 20% atau lebih dari 20%. Besarnya kunjungan ulang pasien hipertensi yang
pasien tidak menerima aturan pemakaian obat yang tepat (penulisan obat,
dokter untuk kontrol teratur ke unit kesehatan, pasien tidak mengambil obat yang
diresepkan karena sudah merasa sehat. Persepsi-persepsi yang kurang tepat inilah
yang menjadikan penyakit penderita menjadi tidak terkontrol dengan baik (27).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2015.
2. Tujuan Khusus
1. Menilai kepatuhan pengobatan penderita hipertensi di Puskesmas Liang
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat memberikan sumbangan
2. Manfaat praktis
Memberikan informasi terhadap masyarakat setempat mengenai penyakit
dapat terkontrol dan menghindari komplikasi lanjut dari penyakit ini serta
6
Anggang Banjarbaru.