Anda di halaman 1dari 5

ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

(LOG BOOK)

1. Tindakan Keperawatan yang dilakukan :


Pemberian Terapi Oksigen
2. Nama Klien : Tn. M
3. Diagnosa Medis : -
4. Diagnosa Keperawatan :
gangguan pertukaran gas b.d berkurangnya keefektifan permukaan paru
5. Dasar pemikiran (justifikasi tindakan)
Gangguan pertukaran gas yang terjadi pada pasien disebabkan edema
pulmo. Edema pulmo terjadi karena pasien mengalami berkurangnya
permukaan paru sehingga beban jantung naik dan menimbulkan hipertrofi
ventrikal kiri. Selain itu, pasien mengalami tekanan darah tinggi, takikardi,
dan saturasi oksigen klien menurun. Hal ini terjadi karena peningkatan
tekanan darah, takikardi dan penumpukan katekolami dalam sirkulasi dapat
menyebebkan vasonkontriksi pembunuh darah, sehingga terjadi peningkatan
tekanan pembuluh darah ginjal, penurunan tersebut dapat mengakibatkan
penurunan aliran darah keginjal. Oleh karena itu sesak nafas pada pasien perlu
diberikan terapi oksigen dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan tubuh.
6. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional :
 Besih
 Tindakan dilakukan secara tepat dan benar
 Tindakan dilakukan sesuai indikasi/advise dokter
A. Alat
 Tabung Oksigen (oksigen dinding) berisi oksigen lengkap dengan
flowmeter dan humidifier yang berisi aquades hingga batas pengisian
 Kanulbinasal
 Tisue
 Bengkok
 Plester
 Hansdscoon

B. Tahap PraInteraksi
1. Melakukan verifikasi program terapi
R :agar tidak salah dalam melakukan tindakan
2. Mencuci tangan
R : agar tidak terjadi infeksi silang atau nosokomial kita ke pasien
ataupun sebaliknya.
3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
R :agar mudah dalam melakukan tindakan
C. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam dan menyapa nama pasien
R : Ucapkan salam,selamat malam Tn. M
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/pasien
R: Tujuan nya adalah untuk dapat memenuhi kebutuhan oksigenasi
dan mengatasi hopoksia
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
R : inform concent pemberian terapi oksigen
D. Tahap Kerja
1. Menjaga privasi
R : Pasang sampiran
2. Periksa label pasien sesuai dengan kebutuhan
R :Sehingga tidak salah dalam pemberian terapi oksigen
3. Pasang handscoon
R : APD
4. Siapkan Kateter nasal, kanula nasal atau masker sesuai yang
dibutuhkan dengan 1 set tabung oksigen ( oksigen central )
R: menyiapkan kebutuhan
5. Hubungkan antara kanul binasal, Kateter nasal, atau masker dengan
flowmeter pada tabung oksigen.
R: menghubungkan selang dengan tabung
6. Bersihkan lubang hidung pasien dengan cotten budd atau tisue
R: agar oksigen masuk ke dalam hidung tanpa hambatan
7. Cek fungsi dari slowmeter dengan memutar pengatur konsetrasi
oksigen & mengamati adanya gelembung udara dalam humidifier
R: mengetahui bahwa alat berfungsi dengan baik
8. Pasang kanul binasal kelubang hidung pasien
R: Pasang kanul dengan tepat dan sesuai
9. Atur pengikat kanul binasal dengan benar
R: janganlah terlalu kencang & jangan sampai terlalu kendur
10. Pastikkan kanul binasal terpasang dengan aman
R: agar oksigen benar-benar masuk kedalam hidung pasien
11. Atur aliran oksigen sesuai dengan program yang telah ditentukan
R: mengatur terapi oksigen 2 liter / menit
12. Alat-alat dikembalikan di tempat yg sesuai tempatnya semula
R: agar tidak disalahgunakan pasien
13. Perawat mencuci tangan sesudah melaksanakan tindakan
pemasangan therapy oksigen
R: melakukkan cuci tangan
14. Mengakhiri tindakan dengan mengucapkan salam kepada klien
R: berpamitan
15. Kontrak waktu selanjutnya
R: untuk observasi keadaan pasien
E. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan
R : menanyakan bagaimana perasaan klien setelah dilakukan tindakan.
2. Membereskan alat-alat
R: bereskan alat
3. Berpamitan dengan klien
R : berpamitan,ucapkan salam dan terimakasih.
4. Mencuci tangan dan dokumentasi.
R : cuci tangan 6 langkah sebelum dan sesudah tindakan

7. Bahaya – bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara
pencegahannya:a
Bahaya yang dapat terjadi untuk pemberian O2 yang berlebihan adalah
timbulnya kondisi hipokapneu Karen akonsentrasi O2 dalam darah yang
terlalu tinggi. Sedangkan untuk prosedur yang tidak sesaui dengan teori
diantranya adalah untuk tindakan tidak mencuci tangan dapat
memperbesar penularan penyakit, pengunaan NRM yang tidak steril juga
memperbesar penularan penyakit melalu secret dari satu pasien ke pasien
lain. Pengguna cairan humidifier yang tidak steril meningkatkan
kemungkinan kuman-kuman yang lain terkandung dalam air akan terhirup
oleh pasien.

8. Tujuan tindakan tersebut dilakukan:


 mengatasi hipoksemia /hipoksia
 sebagai tindakan pengobatan
 untuk mempertahankan metabolisme

9. Hasil yang didapat dan maknanya :


S : Klien mengatakan sesak nafas mulai berkurang
O : pasien tampak tidak pucat lagi, bunyi nafas bagus saat di lakukan
tindakan
RR: 34 x/m
TD : 159x/m
N: 76 x/m
Saturasi oksigen 99%

10. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat untuk masalah


tersebut :
a) Medis
Pemeriksaan TTV :
TD: 159/101 mmHg
RR: 34 x/m
N : 76 x/m
T : 36,5 OC
Kolaborasi pemberian terapi oksigen
b) Keperawatan
Observasi respirasi pasien

Anda mungkin juga menyukai