Kairupan, 2014 PDF
Kairupan, 2014 PDF
ABSTRACT
The prevalence of diarhea in Indonesia is considered high and one cause is Escherichia coli.
The aim of this research was to determine anti-bacterial inhibition, effective concentration,
and the effect of increasing concentration of ethanol extract of Hibiscus rosa-sinensis to the
growth of E. coli. Extract of H. rosa-sinensis was obtained by masseration using 95% ethanol
as solvent. Bacterial growth inhibition employed Kirby-Bauer Method using agar diffusion
through wells. Measurement of bacterial inhibition was analysed using one way anova and
continued with Least Significantly Difference. Anova showed inhibition by 5%, 10%, 20%,
40%, 80% of extracts. Effective concentrations occured on 20% and 40%. The increasing of
extract concentration showed correlation with the increasing of inhibition zone diameters.
ABSTRAK
Diare merupakan salah satu penyakit yang paling banyak diderita oleh masyarakat Indonesia
dan salah satu penyebab penyakit diare adalah bakteri Escherichia coli. Penelitian ini
bertujuan untuk menentukan daya hambat antibakteri, konsentrasi efektif dan pengaruh
peningkatan konsentrasi ekstrak etanol daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
terhadap pertumbuhan bakteri E. coli. Ektraksi dilakukan dengan cara meserasi menggunakan
pelarut etanol 95%. Pengujian daya hambat pertumbuhan bakteri menggunakan metode difusi
agar (difusi Kirby dan Bauer) dengan cara sumuran. Hasil uji daya hambat bakteri dianalisis
dengan metode One way anova (analisis varians satu arah), dan dilanjutkan dengan uji BNT
(Beda Nyata Terkecil). Data Anova menunjukkan bahwa konsentrasi ekstrak 5%, 10%,
20%, 40%, 80% menunjukkan aktivitas yang menghambat pertumbuhan bakteri. Konsentrasi
efektif terdapat pada konsentrasi 20% dan 40%. Peningkatan konsentrasi ekstrak daun
kembang sepatu menunjukkan semakin besar diameter zona hambat pertumbuhan bakteri.
Kata kunci : Daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L), ekstrak etanol, daya hambat,
E.coli
93
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 3 No. 2 Mei 2014 ISSN 2302 - 2493
94
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 3 No. 2 Mei 2014 ISSN 2302 - 2493
kembali dengan etanol 95% sebanyak 250 1. Larutan uji ekstrak etanol daun
ml, ditutup dengan alumunium foil dan kembang sepatu dengan konsentrasi
dibiarkan selama 2 hari sambil sesekali (5%, 10%, 20%, 40%, dan 80%)
diaduk. Setelah 2 hari sampel tersebut diteteskan pada sumur yang berbeda
disaring dengan menggunakan kertas dengan menggunakan mikropipet
saring menghasilkan filtrat 2 dan ampas 2. sebanyak 50 µl.
Filtrat 1 dan 2 dicampur menjadi satu, lalu 2. Larutan CMC 1% sebagai kontrol
dievaporasi menggunakan rotary negatif diteteskan pada sumur yang
evaporator dengan pemanasan 34-40OC, berbeda dengan menggunakan
sehingga diperoleh filtrat kental daun mikropipet sebanyak 50 µl.
kembang sepatu. Filtrat ditimbang dan 3. Larutan Ciproloxacin 50 µg/50 µl
disimpan dalam wadah gelas tertutup sebagai kontrol positif diteteskan pada
sebelum digunakan untuk pengujian. sumur yang berbeda sdengan
menggunakan miropipet sebanyak 50
Pembuatan Larutan Kontrol Negatif µl.
Kontrol negatif dibuat dari CMC Cawan petri yang sudah di beri
1% dengan cara : 1 gram serbuk CMC larutan sampel diinkubasi dalam inkubator
ditambah dengan air aquades sampai pada suhu 37OC selama 24 jam.
mencapai 100 ml.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembuatan Larutan Kontrol Positif Penelitian ini menggunakan metode
Kontrol positif dibuat dari sediaan maserasi untuk mengekstraksi ampas dari
tablet ciprofloxacin 500 mg, yang daun kembang sepatu. Sampel yang
merupakan obat antibakteri. Ciprofloxacin digunakan adalah hasil dari daun kembang
digerus, lalu ditimbang dan disetarakan. sepatu yang sudah dikeringkan dan di
Kemudian serbuk ciprofoxacin dilarutkan serbukkan kemudian direndam/dimaserasi
dalam larutan CMC untuk memperoleh selama 5 hari dengan etanol 95%, lalu
larutan 50 µg/50 µl dengan cara 50 µg dimaserasi selama 2 hari setelah itu di
ciprofloxacin dilarutkan dalam 50 µl evaporasi dan dikentalkan dengan
CMC. waterbath. Setelah ekstrak kembang
sepatu sudah kental, dilakukan pengujian
Pembuatan larutan Uji daya hambat bakteri.
Pembuatan larutan uji ekstrak daun Hasil uji daya hambat bakteri
kembang sepatu diambil dari beberapa ekstrak etanol daun kembang sepatu
konsentrasi 5%, 10%, 20%, 40% 80% (Hibiscus rosa sinensis-L) terhadap bakteri
Escherichia coli diperoleh melalui
Uji Aktivitas Antibakteri pengamatan yang dilakukan dengan 3 kali
Uji aktivitas antibakteri pada pengulangan. Kepekaan bakteri terhadap
sumur-sumur yang terbentuk pada media antibiotik atau bahan antibakteri dapat
pengujian dilakukan dengan cara : diamati dengan terbentuknya zona hambat
(daerah bening di sekeliling sumur).
95
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 3 No. 2 Mei 2014 ISSN 2302 - 2493
Tabel 1. Hasil Pengukuran Diameter Zona Hambat Ekstrak Etanol Daun Kembang
Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L) terhadap Bakteri Escherichia coli
Diameter Zona Hambat (mm)
Ulangan
Kontrol Kontrol
5% 10% 20% 40% 80% (+) (-)
1. 9,00 11,00 13,50 14,75 16,00 33,50 0,00
2. 9,50 11,50 12,75 14,00 17,25 30,00 0,00
3. 10,50 12,20 14.50 18,00 20,00 31,50 0,00
Rata-rata diameter
18
Diameter 16
zona 14
hambat Rata-rata
12
diameter
10
8
6
4
2
0 Konsentrasi
(%)
5 10 20 40 80
Gambar 1. Kurva Hubungan Konsetrasi Ekstrak Etanol Daun Kembang Sepatu terhadap
Diameter Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli
Aktivitas ekstrak etanol daun negatif terdiri atas satu atau lebih lapisan
kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L) peptidoglikan yang tipis dan membran
dalam menghambat pertumbuhan bakteri dibagian luar lapisan peptidoglikan. Semua
Gram negatif Escherichia coli lebih peka, dinding sel bakteri mengandung
dikarenakan dinding sel bakteri Gram makromolekul yang disebut peptidoglikan.
96
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 3 No. 2 Mei 2014 ISSN 2302 - 2493
97
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 3 No. 2 Mei 2014 ISSN 2302 - 2493
Samsumaharto, R.A dan Sari, Y. N. 2011. Smith –Keary P.F. 1988. Genetic Elaments
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak n- In Escherichia coli, Macmillan
heksan, Etil asetat dan Etanol 70% Molecular biology series, London.
Daun Rosella (Hibiscus Safrida L) Sukamto dan Supardi. 1999. Mikrobiologi
Terhadap Staphylococcus aureus Pengolahan dan Keamanan Pangan.
ATCC 25923. Jurnal Penelitian. Jakarta.
Fakultas Farmasi Universitas Setia Sundaryono, A. 2011. Teratogenitas
Budi, Surakarta. Senyawa Flavonoid Dalam Ekstrak
Setiabudy, R. 2007. Antimikroba: dalam Metanol Daun Benalu
Farmakologi dan Terapi. Edisi 5 (Dendrophthoe pentadra (L) Miq)
(Cetak ulang perbaikkan 2008). pada Mus musculus. JPMIPA. FKIP
Balai penerbit FKUI, Jakarta UNDIP. Semarang.
Situmorang, M.H. Ekstrak Tanin Daun Wahid, D. 2011. Bunga-bunga Sekitar
Akway (Drimys piperita. Hook. f) Kaya Obat Untuk Kesehatan.
sebagai Antibakteri. [Skripsi]. UNP. Banguntapan. Jogjakarta.
Manokwari. World Health Organization. 1977. WHO
Suriana N dan Sobarani I. 2011. Expert Committe on Biological
Ensiklopedia Tanaman Obat. Standarization (Technical Report
Malang, Jawa Timur. Series, no. 610). World Health
Suryanto E. 2012. Fitokimia Antioksidan. Organization, Geneva.
Surabaya. Zulkifli. 2004. Pengobatan Tradisional
Sinthamurniawati. 2006. Faktor-Faktor Sebagai Pengobatan Alternatif harus
Risiko Kejadian Diare Akut Pada dilestarikan. [Karya Tulis Ilmiah].
Balita. [Tesis]. UNDIP. Semarang. FKM USU. Medan.
98