Anda di halaman 1dari 6

PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 3 No.

2 Mei 2014 ISSN 2302 - 2493

UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMBANG


SEPATU (Hibiscus rosa-sinensis L) TERHADAP PERTUMBUHAN
BAKTERI Escherichia coli

Christy Priskila Kairupan1), Fatimawali 1) dan Widya A. Lolo1)


1)
Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT Manado, 95115

ABSTRACT

The prevalence of diarhea in Indonesia is considered high and one cause is Escherichia coli.
The aim of this research was to determine anti-bacterial inhibition, effective concentration,
and the effect of increasing concentration of ethanol extract of Hibiscus rosa-sinensis to the
growth of E. coli. Extract of H. rosa-sinensis was obtained by masseration using 95% ethanol
as solvent. Bacterial growth inhibition employed Kirby-Bauer Method using agar diffusion
through wells. Measurement of bacterial inhibition was analysed using one way anova and
continued with Least Significantly Difference. Anova showed inhibition by 5%, 10%, 20%,
40%, 80% of extracts. Effective concentrations occured on 20% and 40%. The increasing of
extract concentration showed correlation with the increasing of inhibition zone diameters.

Key words : Hibiscus rosa-sinensis leaf, ethanol extract, inhibition, E. coli

ABSTRAK

Diare merupakan salah satu penyakit yang paling banyak diderita oleh masyarakat Indonesia
dan salah satu penyebab penyakit diare adalah bakteri Escherichia coli. Penelitian ini
bertujuan untuk menentukan daya hambat antibakteri, konsentrasi efektif dan pengaruh
peningkatan konsentrasi ekstrak etanol daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
terhadap pertumbuhan bakteri E. coli. Ektraksi dilakukan dengan cara meserasi menggunakan
pelarut etanol 95%. Pengujian daya hambat pertumbuhan bakteri menggunakan metode difusi
agar (difusi Kirby dan Bauer) dengan cara sumuran. Hasil uji daya hambat bakteri dianalisis
dengan metode One way anova (analisis varians satu arah), dan dilanjutkan dengan uji BNT
(Beda Nyata Terkecil). Data Anova menunjukkan bahwa konsentrasi ekstrak 5%, 10%,
20%, 40%, 80% menunjukkan aktivitas yang menghambat pertumbuhan bakteri. Konsentrasi
efektif terdapat pada konsentrasi 20% dan 40%. Peningkatan konsentrasi ekstrak daun
kembang sepatu menunjukkan semakin besar diameter zona hambat pertumbuhan bakteri.

Kata kunci : Daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L), ekstrak etanol, daya hambat,
E.coli

93
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 3 No. 2 Mei 2014 ISSN 2302 - 2493

PENDAHULUAN METODOLOGI PENELITIAN


Obat tradisional telah dikenal luas Alat yang dugunakan adalah
pemakaiannya di Indonesia, baik untuk Erlenmeyer, gelas ukur, gelas kimia,
pemeliharaan kesehatan maupun untuk tabung reaksi, pipet tetes, penangas air,
pengobatan penyakit-penyakit tertentu. blander, ayakan mesh 65, kaca arloji,
Definisi Obat Tradisional menurut UU No timbangan analitik, labu ekstraksi, batang
23 tahun 1992 adalah bagian atau ramuan pengaduk, stirer, waterbath cawan petri,
bahan berupa bahan tumbuhan, bahan rotary evaporator, jarum (ose), pinset,
hewan, bahan mineral, atau campuran dari inkubator, laminar air flow, termometer,
bahan tersebut yang dugunakan secara pencadang, autoklaf, mikropipet, mistar
turun-temurun oleh masyarakat. Salah satu berskala. Bahan penelitian Ekstrak etanol
tumbuhan yang digunakan sebagai obat daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-
tradisional adalah kembang sepatu sinensis L), bakteri uji Escherichia coli
(Zulkifli, 2004). ATCC 25923, akuades steril, etanol 95%,
Daun kembang sepatu bermanfaat tablet Ciprofloxacin 500 mg, Nutrient
bagi masyarakat terutama dalam Agar (NA), H2SO4 0,36 N, BaCl2.2H2O
pengobatan penyakit yang disebabkan 1,175%, kertas saring no. 1, kertas label
bakteri seperti diare, karena terkandung dan alumunium foil, Carboxy Methyl
senyawa antibakteri yaitu flavonoid, Cellulose (CMC).
saponin, dan polifenol, senyawa tersebut
dapat menghambat berkembangnya bakteri Persiapan sampel
dalam tubuh (Suriana & Shobarani). Salah Daun kembang sepatu yang telah
satu bakteri yang dapat menyebabkan dikumpulkan ditimbang lalu dibersihkan
penyakit diare adalah Escherichia coli. dari pengotor, selanjutnya dicuci di bawah
Bakteri tersebut akan merugikan jika air mengalir sampai bersih, ditiriskan, lalu
bertambah atau meningkatnya jumlah dikeringkan dengan cara diangin-anginkan
bakteri tersebut sehingga dapat di tempat terbuka, kemudian dilanjutkan
mengganggu metabolisme tubuh, terutama dengan pengeringan di dalam oven dengan
dalam saluran pencernaan (Adyanastri, suhu maksimal 40OC sampai kering.
2012) Sampel yang telah kering diserbukkan
Diare ialah penurunan konsentrasi dengan menggunakan blender sampai
dari tinja (menjadi lunak atau cair) dalam halus, serbuk yang dihasilkan diayak
waktu 24 jam. Gambaran secara klinis dengan menggunakan ayakan mesh 65
diare adalah dengan frekuensi tiga kali hingga diperoleh serbuk yang halus.
atau lebih dan menyebabkan badan lesu Hasilnya dimasukkan ke dalam gelas
dan lemas, tidak nafsu makan, dan tertutup.
seringkali juga didahului dengan muntah
(Adyanastri, 2012). Hasil penelitian Pembuatan Ekstrak
(Loehoeri, 1980) didapatkan pertumbuhan Daun kembang sepatu di ekstrak dengan
kuman pada 88% responden adalah E. coli. cara maserasi. Serbuk simplisia daun
Secara klinis penyebab diare dapat kembang sepatu sebanyak 100 gram
dikelompokkan dalam 5 golongan yaitu dimasukkan ke dalam erlenmeyer,
infeksi (bakteri, virus, dan parasit), kemudian direndam dengan etanol 95%
Malabsorpsi, alergi, keracunan, dan sebanyak 750 ml, ditutup dengan
imunisasi/defisiensi. Salah satu bakteri menggunakan alumunium foil dan
yang menjadi pemicu diare adalah bakteri dibiarkan selama 5 hari sambil sesekali
Escherichia. coli (Sinthamurniwati, 2006). diaduk. Setelah 5 hari, sampel yang
direndam tersebut disaring dengan kertas
saring menghasilkan filtrat 1 dan ampas 1.
Ampas yang ada kemudian direndam

94
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 3 No. 2 Mei 2014 ISSN 2302 - 2493

kembali dengan etanol 95% sebanyak 250 1. Larutan uji ekstrak etanol daun
ml, ditutup dengan alumunium foil dan kembang sepatu dengan konsentrasi
dibiarkan selama 2 hari sambil sesekali (5%, 10%, 20%, 40%, dan 80%)
diaduk. Setelah 2 hari sampel tersebut diteteskan pada sumur yang berbeda
disaring dengan menggunakan kertas dengan menggunakan mikropipet
saring menghasilkan filtrat 2 dan ampas 2. sebanyak 50 µl.
Filtrat 1 dan 2 dicampur menjadi satu, lalu 2. Larutan CMC 1% sebagai kontrol
dievaporasi menggunakan rotary negatif diteteskan pada sumur yang
evaporator dengan pemanasan 34-40OC, berbeda dengan menggunakan
sehingga diperoleh filtrat kental daun mikropipet sebanyak 50 µl.
kembang sepatu. Filtrat ditimbang dan 3. Larutan Ciproloxacin 50 µg/50 µl
disimpan dalam wadah gelas tertutup sebagai kontrol positif diteteskan pada
sebelum digunakan untuk pengujian. sumur yang berbeda sdengan
menggunakan miropipet sebanyak 50
Pembuatan Larutan Kontrol Negatif µl.
Kontrol negatif dibuat dari CMC Cawan petri yang sudah di beri
1% dengan cara : 1 gram serbuk CMC larutan sampel diinkubasi dalam inkubator
ditambah dengan air aquades sampai pada suhu 37OC selama 24 jam.
mencapai 100 ml.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembuatan Larutan Kontrol Positif Penelitian ini menggunakan metode
Kontrol positif dibuat dari sediaan maserasi untuk mengekstraksi ampas dari
tablet ciprofloxacin 500 mg, yang daun kembang sepatu. Sampel yang
merupakan obat antibakteri. Ciprofloxacin digunakan adalah hasil dari daun kembang
digerus, lalu ditimbang dan disetarakan. sepatu yang sudah dikeringkan dan di
Kemudian serbuk ciprofoxacin dilarutkan serbukkan kemudian direndam/dimaserasi
dalam larutan CMC untuk memperoleh selama 5 hari dengan etanol 95%, lalu
larutan 50 µg/50 µl dengan cara 50 µg dimaserasi selama 2 hari setelah itu di
ciprofloxacin dilarutkan dalam 50 µl evaporasi dan dikentalkan dengan
CMC. waterbath. Setelah ekstrak kembang
sepatu sudah kental, dilakukan pengujian
Pembuatan larutan Uji daya hambat bakteri.
Pembuatan larutan uji ekstrak daun Hasil uji daya hambat bakteri
kembang sepatu diambil dari beberapa ekstrak etanol daun kembang sepatu
konsentrasi 5%, 10%, 20%, 40% 80% (Hibiscus rosa sinensis-L) terhadap bakteri
Escherichia coli diperoleh melalui
Uji Aktivitas Antibakteri pengamatan yang dilakukan dengan 3 kali
Uji aktivitas antibakteri pada pengulangan. Kepekaan bakteri terhadap
sumur-sumur yang terbentuk pada media antibiotik atau bahan antibakteri dapat
pengujian dilakukan dengan cara : diamati dengan terbentuknya zona hambat
(daerah bening di sekeliling sumur).

95
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 3 No. 2 Mei 2014 ISSN 2302 - 2493

Tabel 1. Hasil Pengukuran Diameter Zona Hambat Ekstrak Etanol Daun Kembang
Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L) terhadap Bakteri Escherichia coli
Diameter Zona Hambat (mm)
Ulangan
Kontrol Kontrol
5% 10% 20% 40% 80% (+) (-)
1. 9,00 11,00 13,50 14,75 16,00 33,50 0,00
2. 9,50 11,50 12,75 14,00 17,25 30,00 0,00
3. 10,50 12,20 14.50 18,00 20,00 31,50 0,00

Rata-rata 9,67 11,57 13,58 15,58 17,75 31,67 0,00

Berdasarkan Tabel 2, konsentrasi dibandingkan dengan konsentrasi ekstrak


ekstrak 5% dan 10% tidak terdapat 20% dan 80%. Dan pada konsentrasi
perbedaan pengaruh perlakuan, ekstrak 40% dan 80% tidak terdapat
dibandingkan dengan konsentarsi ekstrak perbedaan pengaruh perlakuan. Efek daya
5% dan 20%. Pada konsentrasi ekstrak hambat bakteri dari konsentrasi ekstrak
10% dan 20% tidak terdapat perbedaan 5%, 20%, maupun 80% menunjukkan
pengaruh perlakuan, dibandingkan dengan perbedaan perlakuan terhadap konsentrasi
konsentrasi ekstrak 10% dan 40%. Pada ekstrak yang lain, dan konsentrasi ekstrak
konsentrasi ekstrak 20% dan 40% tidak 20%, 40% adalah konsentrasi efektif dan
terdapat perbedaan pengaruh perlakuan 80 % adalah konsentrasi yang signifikan

Rata-rata diameter
18
Diameter 16
zona 14
hambat Rata-rata
12
diameter
10
8
6
4
2
0 Konsentrasi
(%)
5 10 20 40 80

Gambar 1. Kurva Hubungan Konsetrasi Ekstrak Etanol Daun Kembang Sepatu terhadap
Diameter Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli

Aktivitas ekstrak etanol daun negatif terdiri atas satu atau lebih lapisan
kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L) peptidoglikan yang tipis dan membran
dalam menghambat pertumbuhan bakteri dibagian luar lapisan peptidoglikan. Semua
Gram negatif Escherichia coli lebih peka, dinding sel bakteri mengandung
dikarenakan dinding sel bakteri Gram makromolekul yang disebut peptidoglikan.

96
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 3 No. 2 Mei 2014 ISSN 2302 - 2493

Komponen ini diperlukan untuk Jawetz, et al. 1995. Mikrobiologi


mempertahankan keutuhan sel Kedokteran. Edisi 20. University of
California, Snfrancisco.
PENUTUP Jawetz, et al. 2005. Mikrobiologi
Kesimpulan Kedokteran. Salamba Medika. Edisi
1. Ekstrak etanol daun kembang sepatu 1. Jakarta.
(Hibiscus rosa-sinensis L) memiliki Jawetz, et al. 2007. Mikrobiologi
daya hambat bakteri terhadap Kedokteran. Salamba Medika. Edisi
pertumbuhan Escherichia coli. 23. Jakarta.
2. Berdasarkan data statistik konsentrasi Kusuma, S, A, F. 2010. Escherichia coli.
ekstrak 20%, 40% merupakan Makalah Ilmiah. Fakultas Farmasi
konsentrasi yang efektif untuk UNPAD. Jatinangor.
menghambat bakteri Echerichia coli Loehoeri S, Nariswanto H. 1980,
Peningkatan konsentrasi ekstrak Mikrobiologi Penyebab
daun kembang sepatu menunjukkan Gastroenteritis Akut Pada Orang
semakin besar daya hambat yang Dewasa yang di Rawat d Bangsal
pertumbuhan bakteri E.coli. Penyakit Dalam RSUP dr Sardjito
Yogyakarta: Acta Medica Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA 30.
Adyanastri. F. 2012. Etologi dan Meliawati, R. 2009. Escherichia coli
Gambaran Klinis Diare Akut di dalam Kehidupan Manusia. Staf
RSUP dr. Kariadi Semarang. Karya Peneliti bioteknologi- LIPI.
Tulis Ilmiah. Universitas Parwata I.M.O.A dan Dewi. P.F.S. 2008.
Diponegoro, Semarang. Isolasi dan Uji aktivitas Antibakteri
Dewi, F. K.2010. Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri dari Rimpang
Ekstrak Etanol Buah Mengkudu Lengkuas (Alpinia galangal L).
(Morinda citrifolia L) Terhadap Jurnal Kimia. 2(2): 100-104
Bkteri Pembusuk Daging Segar. Pelsczar, M. J. Dan Chan, E. C. S. 1986.
[Skripsi]. FMIPA. Universitas Dasar-Dasar Mikrobiologi. UI Press.
Sebelas Maret, Surakarta. Jogjakarta.
Hermawan. A, 2007. Pengaruh Ekstrak Radji, M. 2001. Mikrobiologi, Buku
Dun Sirih (Piple Betle L) Terhadap Kedokteran. ECG. Jakarta
Pertumbuhan Bakteri Staphilococcus Rahayuningsih, I. 2011. Evektivitas
aureus dan Escherichia coli dengan Penurunan Suhu Tubuh
Metode Difusi Disk. Fakultas Menggunakan Kompres Air Hangat
Kedokteran Hewan. Universitas Daun Kembang Sepatu Pada Anak
Airlangga. Surabaya. dengan Demam di Ruang Cempaka
Hastari. R. 2012. Uji Aktivitas Antibakteri RSUD dr. R Geoteng Teroenadibrata
Ekstrak Pelepah dan Batang Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah
Tanaman Pisang Ambon(Musa [Skripsi]. Purbalingga Jawa Tengah.
paradisiaca var. Sapientum) Robinson, T. 1995. Kandungan Organik
terhadap Pertumbuhan Bakteri Tumbuhan Tinggi. Edisi 6. ITB
Stapylococcus aureus. FKU UNDIP. Press. Bandung.
[Karya Tulus Ilmiah]. Semarang. Sarida. M, et al. 2010. Pengaruh Ekstrak
Jalaludin. 2012. Analisa bakteri Buah Mengkudu (Morinda citrifolia
Escherichia coli di Kolam Renang L) dalam Menghambat Pertumbuhan
Waterboom ELEE LHEUHE. Kota Bakteri Vibrio harveyi Secara In
Banda Ace. [Karya Tulis Ilmiah]. Vitro. Fakultas Pertanian.
Akademi Analisis Kesehatan. Banda Universitas Lampung. Lampung.
Aceh.

97
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 3 No. 2 Mei 2014 ISSN 2302 - 2493

Samsumaharto, R.A dan Sari, Y. N. 2011. Smith –Keary P.F. 1988. Genetic Elaments
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak n- In Escherichia coli, Macmillan
heksan, Etil asetat dan Etanol 70% Molecular biology series, London.
Daun Rosella (Hibiscus Safrida L) Sukamto dan Supardi. 1999. Mikrobiologi
Terhadap Staphylococcus aureus Pengolahan dan Keamanan Pangan.
ATCC 25923. Jurnal Penelitian. Jakarta.
Fakultas Farmasi Universitas Setia Sundaryono, A. 2011. Teratogenitas
Budi, Surakarta. Senyawa Flavonoid Dalam Ekstrak
Setiabudy, R. 2007. Antimikroba: dalam Metanol Daun Benalu
Farmakologi dan Terapi. Edisi 5 (Dendrophthoe pentadra (L) Miq)
(Cetak ulang perbaikkan 2008). pada Mus musculus. JPMIPA. FKIP
Balai penerbit FKUI, Jakarta UNDIP. Semarang.
Situmorang, M.H. Ekstrak Tanin Daun Wahid, D. 2011. Bunga-bunga Sekitar
Akway (Drimys piperita. Hook. f) Kaya Obat Untuk Kesehatan.
sebagai Antibakteri. [Skripsi]. UNP. Banguntapan. Jogjakarta.
Manokwari. World Health Organization. 1977. WHO
Suriana N dan Sobarani I. 2011. Expert Committe on Biological
Ensiklopedia Tanaman Obat. Standarization (Technical Report
Malang, Jawa Timur. Series, no. 610). World Health
Suryanto E. 2012. Fitokimia Antioksidan. Organization, Geneva.
Surabaya. Zulkifli. 2004. Pengobatan Tradisional
Sinthamurniawati. 2006. Faktor-Faktor Sebagai Pengobatan Alternatif harus
Risiko Kejadian Diare Akut Pada dilestarikan. [Karya Tulis Ilmiah].
Balita. [Tesis]. UNDIP. Semarang. FKM USU. Medan.

98

Anda mungkin juga menyukai