2. Timbunan Tanah
Timbunan harus dilakukan dengan lapisan yang kira-kira horizontal dengan lebar penuh dari
bagian timbunan tersebut sampai dengan batas kemiringan sisi yang diperlukan. Tanah
timbunan tidak, boleh diperlebar dengan cara menabur. Melapis dan meratakan tanah timbunan
harus dilakukan dengan membuat masing-masing lapisan horizontal dengan ketebalan kira-kira
15 cm dan dibasahi air yang memadai. Semua gumpalan tanah liat harus dicacah sampai halus
dengan alat yang tajam kernudian bahan tersebut dipadatkan dengan alat penumbuk tangan
atau cara lain yang disetujui. Pemerataan tanah yang ditumbuk harus homogen dan tidak
mengandung kepingan-kepingan batu, gumpalangumpalan tanah atau tanah lain yang
berongga-rongga. Timbunan tanah yang menurut sifatnya memerlukan pemadatan sempurna
maka cara pemadatannya harus menggunakan peralatan mesin pemadat dengan seperti vibrator
stemper, baby roller, atau peralatan lainnya yang disetujui Direksi. Sebelum mengerjakan
pemadatan dengan alat maka kelembaban tanah tersebut harus dijaga sedemikian rupa untuk
menjamin berat jenis tanah timbunan yang cukup tinggi. Miring talud tanah timbunan setelah
dikepras harus dipadatkan dengan alat penumbuk mekanis atau alat-alat lain yang disetujui
Direksi.
Perhitungan biaya tanah timbunan tipe A dan Tipe B harus dihitung dengan harga satuan
Volume Pekerjaan. Satuan harga untuk Tipe A harus termasuk biaya pemindahan tanah,
penimbunan, peralatan, pemecah gumpalan, pemadatan biasa dan pekerjaan-pekerjaan lain.
Satuan harga untuk Tipe B seperti tipe A tetapi termasuk juga semua biaya untuk penyediaan
tanah timbunan dari tempat tanah sewa, pengangkutan dan lain-lain. Biaya pemadatan tanah
yang menggunakan peralatan mesin dihitung tersendiri dalam satuan harga per meter kubik
timbunan tanah.
3. Pasangan batu kali 1 Pc : 4 Ps
Metode pelaksanaan pekerjaan pasangan batu kali mengikuti beberapa tahap, yaitu yang
pertama adalah tahap persiapan. Dimana pada proses persiapan ini, pelaksana melakukan
langkah-langkah sebagai berikut :
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pasangan batu kali.
Approval material yang akan digunakan.
Persiapan lahan kerja.
Persiapan material kerja, antara lain : batu kali, semen PC, pasir pasang, air, dll.
Persiapan alat bantu kerja, antara lain : theodolith, waterpass, meteran, benang, selang air,
dll.
Setelah tahap persiapan selesai, maka tahap berikutnya yang dilaksanakan dilapangan
adalah tahap pekerjaan pengukuran dengan mengikuti proses sebagai berikut:
Sebelum pekerjaan pemasangan pasangan batu kali dimulai, terlebih dahulu dilakukan
pengukuran dengan menggunakan theodolith untuk mendapatkan level pasangan batu kali.
Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat.
Apabilan proses persiapan dan pebgukuran telah dilaksanakan, maka tahap selanjutnya
adalah Pelaksanaan pekerjaan pasangan batu kali, dengan mengikuti langkah pekerjaan
sebagai berikut :
Gali tanah untuk lubang pasanagan batu kali.
Pastikan galian tanah untuk pasangan batu kali, ukuran lebar dan kedalaman sudah sesuai
rencana.
Pasang patok kayu dan benang sebagai acuan leveling pasangan batu kali.
Buat adukan untuk pasangan pondasi batu kali.
Hamparkan pasir urug dan ratakan.
Basahi batu kali dengan air telebih dahulu sebelum dipasang.
Pasang batu aanstamping terllebih dahulu.
Pasang batu kali di atas pasangan batu aanstamping dengan menggunakan adukan yang merata
mengisi rongga-rongga antar batu kali.
Batu kali disusun sedemikian rupa sehingga pasangan batu kali tidak mudah reak/patah dan
berongga besar.
Cek elevasi pekerjaan pasangan batu kali apakah sudah sesuai rencana.
Pekerjaan akhir adalah finish pasangan batu kali dengan plesteran siar.
Demikian metode pelaksanaan pekerjaan pasangan batu kali yang terdiri dari beberapa tahap
yaitu tahap persiapan, tahap pengukuran dan tahap pelaksanaan pekerjaan fisik dilapangan.
Alat yang dikerahkan :
Theodolith
Waterpass
Meteran/Benang
Material yang dikerahkan :
Batu Kali
Semen PC
Pasir Pasang
Air
Material Lainnya
Pemasangan Pengecoran/pengha
Persiapan Bekisting mparan beton
Selesai
Beton tidak boleh dicor sebelum semua kotak cetakan, susunan baja tulangan dan persiapan-
persiapan di tempat disetujui oleh Direksi. Beton tidak boleh dicor di bawah air, kecuali ada
persetujuan dari Direksi. Beton harus dikerjakan dengan mudah dan dicor di cetakan yang telah
ditentukan tanpa pemindahan ulang atau penundaan dalam jangka waktu satu jam setelah
pekerjaan pencampuran selesai. Pengecoran beton tidak boleh dilakukan di waktu hujan lebat
dan lama sehingga mungkin dapat memisahkan bahanbahan beton. Penyedia Jasa harus
memberitahu tanggal pengecoran kepada Direksi sebelum memulai pekerjaan.
8. Plesteran Trasram 1 Pc : 2 Ps
Bahan – bahan seperti pasir, semen dan air adukan untuk pekerjaan plesteran mengikuti
ketentuan yang digunakan dalam pekerjaan beton
Sebelum pelaksanaan plesteran dimulai, semua permukaan supaya dibersihkan terlebih
dahulu dari bekas-bekas kotoran spesi kemudian disiram air sampai jenuh.
Buatkan kepala/kop plesteran dengan acuan benang lurus vertikal pada jarak ± 2,50 m
dengan ketebalan 1,5 cm.
Pekerjaan plesteran campuran 1 pc : 3 ps dipasang pada bangunan yang kedap air.
Pekerjaan plesteran 1 pc : 2 ps dipasang pada permukaan tembok yang akan diaci dan
permukaan lain yang tidak kedap air.
Pekerjaan bidang plester baru dapat dikerjakan setelah kepala plesteran kering, minimal
telah berumur 24 jam.
Bidang plester harus dijaga kelembabannya agar tidak mengering terlalu cepat yang
mengakibatkan keretakan dengan jalan membasahi dengan air serta melindungi dari sinar
matahari langsung.
Pekerjaan acian baru boleh dilaksanakan setelah plesteran berumur 7 hari.
9. Plesteran 1 Pc : 3 Ps
Bahan – bahan seperti pasir, semen dan air adukan untuk pekerjaan plesteran mengikuti
ketentuan yang digunakan dalam pekerjaan beton
Sebelum pelaksanaan plesteran dimulai, semua permukaan supaya dibersihkan terlebih
dahulu dari bekas-bekas kotoran spesi kemudian disiram air sampai jenuh.
Buatkan kepala/kop plesteran dengan acuan benang lurus vertikal pada jarak ± 2,50 m
dengan ketebalan 1,5 cm.
Pekerjaan plesteran campuran 1 pc : 3 ps dipasang pada bangunan yang kedap air.
Pekerjaan plesteran 1 pc : 2 ps dipasang pada permukaan tembok yang akan diaci dan
permukaan lain yang tidak kedap air.
Pekerjaan bidang plester baru dapat dikerjakan setelah kepala plesteran kering, minimal
telah berumur 24 jam.
Bidang plester harus dijaga kelembabannya agar tidak mengering terlalu cepat yang
mengakibatkan keretakan dengan jalan membasahi dengan air serta melindungi dari sinar
matahari langsung.
Pekerjaan acian baru boleh dilaksanakan setelah plesteran berumur 7 hari.
14. Pasang Papan Nama Rumah Pompa dari Platiser tebal Plat 5 mm
B. PEKERJAAN JARINGAN TRANSMISI PERPIPAAN
1. Galian tanah manual
Menyiapkan lahan yang akan digali dengan memberi patok dan bowplank pada area tanah
asli yang akan digali dan diberi tanda berwarna / dicat
Menentukan lebar & kedalaman galian tanah yang akan digali yang mengacu pada
bowplank
Membuat garis bantu dengan tali yang diikatkan pada bowplank untuk kerapian dan
kelurusan galian tanah agar dimensi pondasi terpenuhi
Menyiapkan bak ukur yang standar untuk mengukur kedalaman dari galian tanah
Bagian tanah yang digali adalah Pondasi beton yang dilakukan dengan menggunakan
tenaga manusia (Man Power)
Galian pondasi digali dengan ketentuan ukuran sesuai kebutuhan pas. pondasi kearah
memenjang /sejajar arah lajur memanjang dan melintang bangunan Ex. Galian ditempatkan
sementara disisi lubang galian dan kemudian diangkut keluar proyek dengan menggunakan
dump truck.
Pemasangan Pengecoran/pengha
Persiapan Bekisting mparan beton
Selesai
3. Plesteran 1 Pc : 3 Ps
Bahan – bahan seperti pasir, semen dan air adukan untuk pekerjaan plesteran mengikuti
ketentuan yang digunakan dalam pekerjaan beton
Sebelum pelaksanaan plesteran dimulai, semua permukaan supaya dibersihkan terlebih
dahulu dari bekas-bekas kotoran spesi kemudian disiram air sampai jenuh.
Buatkan kepala/kop plesteran dengan acuan benang lurus vertikal pada jarak ± 2,50 m
dengan ketebalan 1,5 cm.
Pekerjaan plesteran campuran 1 pc : 3 ps dipasang pada bangunan yang kedap air.
Pekerjaan plesteran 1 pc : 2 ps dipasang pada permukaan tembok yang akan diaci dan
permukaan lain yang tidak kedap air.
Pekerjaan bidang plester baru dapat dikerjakan setelah kepala plesteran kering, minimal
telah berumur 24 jam.
Bidang plester harus dijaga kelembabannya agar tidak mengering terlalu cepat yang
mengakibatkan keretakan dengan jalan membasahi dengan air serta melindungi dari sinar
matahari langsung.
Pekerjaan acian baru boleh dilaksanakan setelah plesteran berumur 7 hari.
2. Timbunan Tanah
Timbunan harus dilakukan dengan lapisan yang kira-kira horizontal dengan lebar penuh dari
bagian timbunan tersebut sampai dengan batas kemiringan sisi yang diperlukan. Tanah
timbunan tidak, boleh diperlebar dengan cara menabur. Melapis dan meratakan tanah timbunan
harus dilakukan dengan membuat masing-masing lapisan horizontal dengan ketebalan kira-kira
15 cm dan dibasahi air yang memadai. Semua gumpalan tanah liat harus dicacah sampai halus
dengan alat yang tajam kernudian bahan tersebut dipadatkan dengan alat penumbuk tangan
atau cara lain yang disetujui. Pemerataan tanah yang ditumbuk harus homogen dan tidak
mengandung kepingan-kepingan batu, gumpalangumpalan tanah atau tanah lain yang
berongga-rongga. Timbunan tanah yang menurut sifatnya memerlukan pemadatan sempurna
maka cara pemadatannya harus menggunakan peralatan mesin pemadat dengan seperti vibrator
stemper, baby roller, atau peralatan lainnya yang disetujui Direksi. Sebelum mengerjakan
pemadatan dengan alat maka kelembaban tanah tersebut harus dijaga sedemikian rupa untuk
menjamin berat jenis tanah timbunan yang cukup tinggi. Miring talud tanah timbunan setelah
dikepras harus dipadatkan dengan alat penumbuk mekanis atau alat-alat lain yang disetujui
Direksi.
Perhitungan biaya tanah timbunan tipe A dan Tipe B harus dihitung dengan harga satuan
Volume Pekerjaan. Satuan harga untuk Tipe A harus termasuk biaya pemindahan tanah,
penimbunan, peralatan, pemecah gumpalan, pemadatan biasa dan pekerjaan-pekerjaan lain.
Satuan harga untuk Tipe B seperti tipe A tetapi termasuk juga semua biaya untuk penyediaan
tanah timbunan dari tempat tanah sewa, pengangkutan dan lain-lain. Biaya pemadatan tanah
yang menggunakan peralatan mesin dihitung tersendiri dalam satuan harga per meter kubik
4. Beton Bertulang 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr
Bahan beton harus dicampur dalam mesin pencampur yaitu Concrete Mixer atau Portable
Mixer dengan waktu paling sedikit 15 menit setelah adukan matang lalu disimpan di kotak
adukan. Yang terbuat dari kayu harus terdiri atas papan-papan yang disambung dengan rapat
untuk mencegah air beton tidak bocor keluar dari adukan yang masih basah.
Beton tidak boleh dicor sebelum semua kotak cetakan, susunan baja tulangan dan persiapan-
persiapan di tempat disetujui oleh Direksi. Beton tidak boleh dicor di bawah air, kecuali ada
persetujuan dari Direksi. Beton harus dikerjakan dengan mudah dan dicor di cetakan yang telah
ditentukan tanpa pemindahan ulang atau penundaan dalam jangka waktu satu jam setelah
pekerjaan pencampuran selesai. Pengecoran beton tidak boleh dilakukan di waktu hujan lebat
dan lama sehingga mungkin dapat memisahkan bahanbahan beton. Penyedia Jasa harus
memberitahu tanggal pengecoran kepada Direksi sebelum memulai pekerjaan.
E. POMPA TYPE SUBMERSIBLE
1. Pompa Submersibel 3 lt/dt (Termasuk After Sales Service)
(Terlampir di Spesifikasi Teknik)
F. PEMASANGAN POMPA DAN MESIN PENGGERAK
1. Pemasangan pompa dan Mesin Penggerak Untuk JIAT 10 Lokasi - di Kabupaten Sumedang
(Terlampir di Spesifikasi Teknik)