Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
LAPORAN KASUS
ERITRODERMA
Oleh:
dr. Cindy Gisella Zahrani
dr. Adys Aprilia
dr. Imron Rosyadi
dr. Muhammad Firdaus
dr. Indah Purnama Sari
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Mengetahui tentang pengertian penyakit Eritroderma.
1.2.2 Mengetahui tentang etiologi, gejala klinis, pemeriksaan
penunjang, serta tatalaksana pada penyakit kulit Eritroderma.
1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat Teoritis
Penulisan ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan penulis dan pembaca tentang Eritroderma
1.3.2 Manfaat Praktis
Penulisan ini dapat menjadi bahan rujukan bagi
dokter klinisi dalam menangani pasien saat praktek.
4
BAB II
LAPORAN KASUS
2.1 Anamnesis
Identitas :
Nama : Ny. M
Umur : 88 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
TTL : 14 Juli 1930
Agama : Islam
Suku : Madura
Alamat : Dsn. Rabesen Duwek Buter - Kwanyar
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan terakhir : SD
Status Pernikahan : Menikah
No. RM : 173570
2.6 Penatalaksanaan
• IVFD RL 20tpm
• Kompres PZ
• Dexamethason inj 3 x 0,5 amp
• Cetirizin 2 x 10 mg
• Soft u derm 2x1 ue setelah mandi
• Fusycom cream 2 x 1 ue
2.7 Evaluasi
Tanggal 12/4/2018 13/4/2018
Gatal seluruh tubuh, kulit Gatal berkurang, kulit
Subjective
terasa tertarik mengelupas berkurang
KU: lemah KU: lemah
TD: 140/90 mmHg TD: 140/90 mmHg
N: 88x/m N: 80x/m
RR: 28x/m RR: 24x/m
T: 36,8C T: 36,5oC
GDA: 438 mg/dL
Efloresensi:
o Regio generalisata,
universalis, makula
eritematus ireguler
dengan skuama
o Regio manum dan
Objective cubiti juga
didapatkan makula
eritematus ireguler
dengan skuama,
erosi, dan krusta
kehitaman
o Regio punggung,
didapatkan makula
eritematus
berbentuk bulat,
berbatas tegas,
disertai dengan
erosi, tersebar
diskret
DM DM
Assesment
Eritroderma Eritroderma
Planning IVFD RL 20tpm IVFD RL 20tpm
10
Kompres PZ Kompres PZ
Dexamethason inj 3 x Dexamethason inj 3 x 0,5
0,5 amp amp
Cetirizin 2 x 10 mg Cetirizin 2 x 10 mg
Soft u derm 2x1 setelah Soft u derm 2x1 setelah
mandi mandi
Fusycom cream 2 x 1 Fusycom cream 2 x 1
11
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Definisi
Eritroderma berasal dari bahasa yunani, yaitu erythro- (red =
merah) + derma, dermatos (skin = kulit), merupakan kelainan kulit
yang ditandai dengan adanya eritema di seluruh tubuh atau hampir
seluruh tubuh, dan biasanya disertai skuama. Pada beberapa kasus
skuama tidak selalu ditemukan, misalnya pada eritroderma yang
disebabkan oleh alergi obat secara sistemik, pada mulanya tidak
disertai skuama. Eritroderma ialah kelainan kulit yang ditandai
dengan adanya eritema universalis (90%-100%).5 Eritroderma
adalah gambaran kelainan inflamasi pada kulit berupa eritema pada
lebih dari 90% permukaan tubuh.6
3.2 Etiologi
Berdasarkan penyebabnya , penyakit ini dapat dibagikan
dalam 2 kelompok :7,8
1. Eritroderma eksfoliativa primer
Penyebabnya tidak diketahui. Termasuk dalam golongan ini
eritroderma iksioformis konginetalis dan eritroderma eksfoliativa
neonatorum.
2. Eritroderma eksfoliativa sekunder
a. Akibat penggunaan obat secara sistemik yaitu penicillin dan
derivatnya, sulfonamide, analgetik/antipiretik dan tetrasiklin.
b. Meluasnya dermatosis ke seluruh tubuh, dapat terjadi pada
liken planus, psoriasis, pitiriasis rubra pilaris, pemflagus
foliaseus, dermatitis seboroik dan dermatitis atopik.
c. Penyakit sistemik seperti Limfoblastoma.
12
Kuinidin
Kaptopril
DD Gejala Klinis
Dermatitis Atopik Dermatitis atopik adalah peradangan kulit kronis
yang terjadi di lapisan epidermis dan dermis,
sering berhubungan dengan riwayat atopik pada
keluarga asma bronchial, rhinitis alergi,
16
konjungtivitis.
Dermatitis atopik merupakan salah satu penyebab
eritroderma pada orang dewasa dimana
didapatkan gambaran klinisnya terdapat lesi pra-
existing, pruritus yang parah, likenifikasi dan
prurigo nodularis, sedangkan pada gambaran
histologi terdapat akantosis ringan, spongiosis
variabel, dermal eosinofil dan parakeratosis. 2,16
Psoriasis Eritroderma psoriasis dapat disebabkan oleh
16
3.6 Tatalaksana
Terapi yang optimal untuk eritroderma tergantung pada
penegakan penyebab penyakit.4 Pada eritroderma karena alergi
obat, penghentian dari obat-obat yang menyebabkan alergi atau
berpotensi menyebabkan alergi memberikan hasil yang baik. Pada
eritroderma karena penyakit kulit, penyakit yang mendasari harus
diatasi.2
Karena terdapat peningkatan kehilangan cairan
transepidermal, dehidrasi sering ditemukan sebagai komplikasi. Input
dan output cairan harus dipantau secara hati-hati.Pemberian
kortikosteroid topikal efektif dalam mengatasi inflamasi pada kulit.
Pemberian antihistamin ditujukan untuk mengatasi pruritus. 4
Pada eritroderma idiopatik, pemberian steroid diindikasikan
apabila pengunaan terapi konservatis tidak menunjukan perbaikan.
Pada eritroderma golongan I yang disebabkan oleh alergi obat
secara sistemik, dosis prednison 4 x 10 mg. Pada golongan II akibat
perluasan penyakit diberikan kortikosteroid prednison 4x10 mg -
4x15 mg. Jika tidak tampak perbaikan dalam beberapa hari dosis
dapat dinaikkan. Penyembuhan terjadi secara cepat, umumnya
19
BAB IV
PEMBAHASAN
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Eritroderma merupakan kelainan kulit yang ditandai dengan
adanya eritema di seluruh tubuh atau hampir seluruh tubuh (90-
100%), dan biasanya disertai skuama. Eritorderma paling banyak
disebabkan oleh penyakit kulit lain seperti Psoriasis, Dermatitis
Atopik dan Dermatitis Seborok.
Untuk tatalaksana kusta disesuaikan dengan penyakit kulit
yang mendasari, pengawasan output/input cairan dan penanganan
infeksi. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah
pemeriksaan bhematologi dan histopatologik.
5.2. Saran
Bagi penulis
Penulis diharapkan selalu menambah pengetahuannya
tentang Eritoderma
Bagi akademisi
Dalam makalah ini hanya dibahas sebagian kecil dari
penjelasan tentang penyakit Eritroderma, makalah ini bisa
digunakan sebagai pelengkap dan penunjang untuk referensi.
23
DAFTAR PUSTAKA