Anda di halaman 1dari 8

MATERI : Arti Analisis Kebijakan & Kerangka  Adanya analisis kebijakan kesehatan, pemerintah

Terintegrasi (Konteks,Pelaku,Proses) mampu memberikan jenis tindakan kebijakan apakah


Nita Pujianti, S. Farm, Apt, M. Kes yang tepat untuk menyelesaikan suatu masalah.

1. Apa kebijakan kesehatan itu?  Memberikan kepastian dengan memberikan


 Kebijakan (Policy): Sejumlah keputusan yang dibuat kebijakan/keputusan yang sesuai atas suatu masalah
oleh mereka yang bertanggung jawab dalam bidang yang awalnya tidak pasti.
kebijakan tertentu  Analisis kebijakan kesehatan juga menelaah fakta-
 Kebijakan Publik (Public Policy): kebijakan – fakta yang muncul kemudian akibat dari produk
kebijakan yang dibuat oleh pemerintah atau negara kebijakan yang telah diputuskan/diundangkan
 Kebijakan Kesehatan (Health Policy): Segala sesuatu  Hubungan 3 elemen sistem kebijakan publik (William
untuk mempengaruhi faktor – faktor penentu di N. Dunn)
sektor kesehatan agar dapat meningkatkan kualitas
kesehatan masyarakat; dan bagi seorang dokter Dunn (1988) menjelaskan adanya 3 elemen dalam sistem
kebijakan merupakan segala sesuatu yang kebijakan, yang satu sama lain mempunyai hubungan, YAITU :
berhubungan dengan layanan kesehatan (Walt, 1) Kebijakan publik,
1994) merupakan serangkaian pilihan yang dibuat atau tidak dibuat
oleh badan atau kantor pemerintah, dipengaruhi atau
2. Bagaimana dengan Analisis Kebijakan Kesehatan mempengaruhi lingkungan kebijakan dan kebijakan publik.
 Analisis Kebijakan Kesehatan, terdiri dari 3 kata yang 2) Pelaku kebijakan,
mengandung arti atau dimensi yang luas, yaitu analisa adalah kelompok masyarakat, organisasi profensi, partai
atau analisis, kebijakan, dan kesehatan. politik, berbagai badan pemerintah, wakil rakyat, dan analis
 Analisa atau analisis, adalah penyelidikan terhadap kebijakan yang dipengaruhi atau mempengaruhi pelaku
suatu peristiwa (seperti karangan, perbuatan, kebijakan dan kebijakan publik.
kejadian atau peristiwa) untuk mengetahui keadaan 3) Lingkungan kebijakan,
yang sebenarnya, sebab musabab atau duduk yakni suasana tertentu tempat kejadian di sekitar isu
perkaranya (Balai Pustaka, 1991). kebijakan itu timbul, mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
 Kebijakan adalah rangkaian konsep dan asas yang pelaku kebijakan dan kebijakan publik.
menjadi garis besar dan rencana dalam pelaksanaan
suatu pekerjaan/kepemimpinan dan cara bertindak 4. Pendekatan Analisis Kebijakan
(Balai Pustaka, 2007). Upaya untuk menghasilkan informasi dan argumentasi,
 Menurut Ealau dan Pewitt (1973) kebijakan adalah analisis kebijakan dapat menggunakan beberapa
sebuah ketetapan yang berlaku, dicirikan oleh pendekatan, yaitu: pendekatan Empiris, Evaluatif, dan
perilaku yang konsisten dan berulang baik dari yang Normatif (Dunn, 1988).
membuat atau yang melaksanakan kebijakan 1. Pendekatan Empiris
tersebut.  Memusatkan perhatian pada masalah pokok, yaitu
 Anderson merumuskan kebijakan sebagai langkah apakah sesuatu itu ada (menyangkut fakta).
tindakan secara sengaja dilakukan oleh seorang aktor  Pendekatan ini lebih menekankan penjelasan sebab
atau sejumlah aktor berkenaan dengan adanya akibat dari kebijakan publik.
masalah atau persoalan tertentu yang dihadapi  Contoh, Analisis dapat menjelaskan atau meramalkan
 Menurut UU No. 36, tahun 2009 Kesehatan adalah pembelanjaan negara untuk bidang kesehatan
keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual (kebutuhan SDM, obat,sarana, dll)
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang  Jenis informasi yang dihasilkan adalah Penandaan.
untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. 2. Pendekatan Evaluatif
 Jadi, Analisis Kebijakan Kesehatan  penggunaan  Memusatkan perhatian pada masalah pokok, yaitu
berbagai metode penelitian dan argumen untuk berkaitan dengan penentuan harga atau nilai
menghasilkan dan memindahkan informasi yang (beberapa nilai sesuatu) dari beberapa kebijakan.
relevan dengan kebijakan sehingga dapat  Jenis informasi yang dihasilkan bersifat Evaluatif.
dimanfaatkan ditingkat politik dalam rangka  Contoh: setelah menerima informasi berbagai macam
memecahkan masalah kebijakan kesehatan. kebijakan KIA – KB, penganalisa dapat mengevaluasi
bermacam cara untuk mendistribusikan biaya, alat,
3. Peran & Fungsi Analisis Kebijakan atau obat-obatan menurut pedoman dan
 Adanya analisis kebijakan kesehatan akan konsekuensinya.
memberikan keputusan yang fokus pada masalah 3. Pendekatan Normatif
yang akan diselesaikan.  Memusatkan perhatian pada masalah pokok, yaitu
 Analisis kebijakan kesehatan mampu menganalisis Tindakan apa yang semestinya di lakukan.
multi disiplin ilmu. Yang pertama ialah disiplin  Pengusulan arah tindakan yang dapat memecahkan
kebijakan dan kedua disiplin ilmu kesehatan. Pada masalah problem kebijakan, merupakan inti
peran ini analisis kebijakan kesehatan pendekatan normatif.
menggabungkan keduanya yang kemudian menjadi  Jenis informasi bersifat anjuran atau rekomendasi.
sub kajian baru dalam khazanah keilmuan.  Contoh: peningkatan pembayaran pasien puskesmas
(dari Rp.2000 menjadi Rp.4000) merupakan jawaban
untuk mengatasi rendahnya kualitas pelayanan di
puskesmas. Peningkatan ini cenderung tidak Bentuk analisis ini berupa penciptaan dan pemindahan
memberatkan masyarakat. informasi sebelum tindakan kebijakan ditentukan dan
dilaksanakan. Menurut Wiliam (1971), ciri analisis ini adalah:
 Pembuatan informasi yang selaras kebijakan (baik  mengabungkan informasi dari berbagai alternatif yang
yang bersifat penandaan, evaluatif, dan anjuran) tersedia, yang dapat dipilih dan dibandingkan.
harus dihasilkan dari penggunaan prosedur analisis  diramalkan secara kuantitatif dan kualitatif untuk
yang jelas (metode penelitian). pedoman pembuatan keputusan kebijakan.
5. Menurut Dunn (1988), dalam Analisis Kebijakan, metode  secara konseptual tidak termasuk pengumpulan
analisis umum yang dapat digunakan, antara lain: informasi.
• 1) Metode peliputan (deskripsi), memungkinkan 2. Analisis Kebijakan Restrospektif (AKR)
analis menghasilkan informasi mengenai sebab akibat Bentuk analisis ini selaras dengan deskripsi penelitian, dengan
kebijakan di masa lalu. tujuannya adalah penciptaan dan pemindahan informasi
• 2) Metode peramalan (prediksi), memungkinkan setelah tindakan kebijakan diambil. Beberapa analisis
analis menghasilkan informasi mengenai akibat kebijakan restropektif, adalah:
kebijakan di masa depan.  Analisis berorientasi Disiplin, lebih terfokus pada
• 3) Metode evaluasi, pembuatan informasi pengembangan dan pengujian teori dasar dalam
mengenai nilai atau harga di masa lalu dan masa disiplin keilmuan, dan menjelaskan sebab akibat
datang. kebijakan.
Contoh: Upaya pencarian teori dan konsep kebutuhan serta
6. Perbedaan metode analisis umum vs metode analisis kepuasan tenaga kesehatan di Indonesia, dapat memberi
kebijakan kontribusi pada pengembangan manajemen SDM original
berciri Indonesia (kultural). Orientasi pada tujuan dan sasaran
kebijakan tidak terlalu dominan.
Dengan demikian, jika ditetapkan untuk dasar kebijakan
memerlukan kajian tambahan agar lebih operasional.

 Analisis berorientasi masalah, menitikberatkan pada


aspek hubungan sebab akibat dari kebijakan, bersifat
terapan, namun masih bersifat umum.
Contoh: Pendidikan dapat meningkatkan cakupan layanan
kesehatan.
Orientasi tujuan bersifat umum, namun dapat memberi
variabel kebijakan yang mungkin dapat dimanipulasikan untuk
mencapai tujuan dan sasaran khusus, seperti meningkatnya
kualitas kesehatan gigi anak sekolah melalui peningkatan
7. metode analisis kebijakan dikaitkan dengan program UKS oleh puskesmas.
pendekatan empiris, evaluatif, dan anjuran, maka
metode analisis kebijakan dapat disusun menjadi 3  Analisis beriorientasi penerapan, menjelaskan
jenjang, yaitu: hubungan kausalitas, lebih tajam untuk
a. Pendekatan modus operandi, dapat menghasilkan mengidentifikasi tujuan dan sasaran dari kebijakan
informasi dan argumen dengan memanfaatkan 3 dan para pelakunya.
jenjang metode analisis, yaitu perumusan masalah,
peliputan, dan peramalan. Informasi yang dihasilkan dapat digunakan untuk mengevaluasi
b. Pendekatan modus evaluatif, dapat menghasilkan hasil kebijakan khusus, merumuskan masalah kebijakan,
informasi dan argumen dengan memanfaatkan 4 membangun alternatif kebijakan yang baru, dan mengarah
jenjang metode analisis, yaitu perumusan masalah, pada pemecahan masalah praktis.
peliputan, peramalan, dan rekomendasi.
Contoh: analis dapat memperhitungkan berbagai faktor yang
c. Pendekatan modus anjuran, dapat menghasilkan
mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan pelayanan KIA di
informasi dan argumen dengan memanfaatkan
Puskesmas.
seluruh (6) jenjang metode analisis, yaitu
perumusan masalah, peliputan, peramalan, evaluasi, Informasi yang diperoleh dapat digunakan sebagai dasar
rekomendasi, dan peyimpulan praktis. pemecahan masalah kebijakan KIA di puskesmas.

8.BENTUK ANALISIS KEBIJAKAN 3. Analisis Kebijakan Terpadu


 Analisis kebijakan terdiri dari beberapa bentuk, yang  Bentuk analisis ini bersifat konprehensif dan
dapat dipilih dan digunakan. Pilihan bentuk analisis yang kontinyu, menghasilkan dan memindahkan informasi
tepat, menghendaki pemahaman masalah secara gabungan baik sebelum maupun sesudah tindakan
mendalam, sebab kondisi masalah yang cenderung kebijakan dilakukan. Menggabungkan bentuk
menentukan bentuk analisis yang digunakan. prospektif dan restropektif, serta secara ajeg
 Berdasarkan pendapat para ahli (Dunn, 1988; Moekijat, menghasilkan informasi dari waktu ke waktu dan
1995; Wahab, 1991) dapat diuraikan beberapa bentuk bersifat multidispliner.
analisis kebijakan yang lazim digunakan.
1. Analisis Kebijakan Prospektif
 Bentuk analisis kebijakan di atas, menghasilkan jenis nasional atau lokal, lembaga pendidikan atau rumah
keputusan yang relatif berbeda yang, bila ditinjau dari sakit.
pendekatan teori keputusan (teori keputusan  Policy process (proses kebijakan): cara mengawali
deksriptif dan normatif), yang dapat diuraikan sebagai kebijakan, mengembang atau menyusun kebijakan,
berikut: bernegosiasi, mengkomunikasikan , melaksanakan
a. Teori Keputusan Deskriptif, dan mengevaluasi kebijakan.
 bagian dari analisis retrospektif, mendeskripsikan
tindakan dengan fokus menjelaskan hubungan kausal 10, Keuntungan Analisis Kebijakan
tindakan kebijakan, setelah kebijakan terjadi.  Kaya penjelasan mengenai apa dan bagaimana hasil
 Tujuan utama keputusan adalah memahami problem (outcome) kebijakan akan dicapai
kebijakan, diarahkan pada pemecahan masalah,  Piranti untuk membuat model kebijakan di masa
namun kurang pada usaha pemecahan masalah. depan dan mengimplementasikan dengan lebih
efektif
b. Teori Keputusan Normatif,  Contoh penggunaan Analisis Kebijakan
 memberi dasar untuk memperbaiki akibat tindakan,
menjadi bagian dari metode prospektif (peramalan
atau rekomendasi), lebih ditujukan pada usaha Kasus: Kebijakan Tarif RS untuk meningkatkan efisiensi di
pemecahan masalah yang bersifat praktis dan pelayanan kesehatan
langsung. Konteks: kondisi ekonomi, ideologi, dan budaya
Konten/ Isi: Apa tujuan yang ingin dicapai?Apakah ada
pengecualian?
Aktor/ Pelaku: Siapa yang mendukung dan menolak kebijakan
9, Segitiga Analisis Kebijakan tarif RS?
Proses : Pendekatan Top- Down? Dan bagaimana kebijakan ini
akan dikomunikasikan

10. Istilah

 Actor (pelaku): istilah sementara yang digunakan


untuk merujuk ke individu, organisasi atau bahkan
negara, beserta tindakan mereka yang mempengaruhi
kebijakan.
 Content (isi): subtansi dari suatu kebijakan yang
memperinci bagian-bagian dalam kebijakan.
 Context (konteks): faktor-faktor sistematis – politik,
ekonomi, sosial atau budaya, baik nasional maupun
internasional – yang dapat mempengaruhi kebijakan
kesehatan
 Policy (kebijakan): pernyataan yang luas tentang
maksud, tujuan dan cara yang membentuk kerangka
kegiatan.
 Policy Elites (elit kebijakan): kelompok khusus yang
terdiri dari penyusun kebijakan yang menduduki
posisi tinggi dalam suatu organisasi, dan memiliki
akses khusus kepada sesama anggota terhormat dari
organisasi yang sama atau berbeda.
 Policy makers (penyusun kebijakan): mereka yang
menyusun kebijakan dalam organisasi seperti
pemerintah pusat atau daerah, perusahaan multi-
ANALISIS KEBIJAKAN
Pertemuan 1- 4
DR. Syamsul Arifin, dr., M.Pd
PSKM 2018

A. KEKUASAAN DAN PROSES KEBIJAKAN


1. Kekuasaan:kemampuan mempengaruhi Perilaku,
mengubah peristiwa, mengatasi perlawanan, dan
meminta orang melakukan sesuatu yang tidak ingin
mereka lakukan (Pfeffer dalam Luthans 2005:482)
2. Kekuasaan adalah potensi/ kapasitas dari satu pihak
(agen) untuk mempengaruhi pihak lain (target)
(Robbins, 1996, 2:84)

B. SUMBER-SUMBER KEKUASAAN
1. Kekuasaan Penghargaan (Reward power), kekuasaan
yang bersumber pada kemampuan orang mengontrol
sumberdaya dan memberikan imbalan pada orang lain
2.
3.
4. Kekuasaan koersif (Coercive power), kekuasaan yang
bersumber pada kemampuan dalam menggunakan
ancaman dan hukuman
5. Kekuasaan Legitimasi (Legitimate power), adalah
kekuasaan yang bersumber pada hak atau wewenang
resmi dalam organisasi.
6. Kekuasaan Keahlian (Expert power), kekuasaan yang
bersumber pada kemampuan spesifik (keahlian) dalam
bidang tertentu.
7. Kekuasaan Referen (Referent power), kekuasaan yang
bersumber pada ciri khas kepribadian tertentu.
MATERI 2 : MASALAH, SIFAT DAN KARAKTERISTIK
MASALAH KEBIJAKAN
MATERI 3 : METODE PERUMUSAN MASALAH
KEBIJAKAN

MATERI 4 : ISSUE KEBIJAKAN DAN POLITIK


KESEHATAN
A. Major Issues (Isu Utama)
 Terdapat di tingkat organisasi tertinggi baik
nasional maupun provinsi
 Biasanya merupakan pertanyaan mengenai
misi organisasi
 Contoh: mengatasi kemiskinan merupakan
isu dari departemen kesehatan, pendidikan

B. Secondary Issues (Isu Sekunder)


 Terdapat di tingkat program dari badan-
badan di tingkat nasional dan lokal
 Dapat berupa satuan prioritas program atau
kelompok target
 Contoh: isu bagaimana mendefinisikan F. Melalui Proses Agenda Setting
‘keluarga miskin’  AGENDA SETTING adalah proses dimana
suatu problem dikembangkan, didefiniskan,
C. Functional issues
dan diformulasikan cara pemecahannya
 Terdapat di tingkat program atau proyek
 Merupakan proses yang menghubungkan
 Contoh: pertanyaan tentang budgetting
antara partisipasi massa dengan pembuatan
keputusan oleh elit
D. Minor Issues
 Outputnya adalah agenda pemerintah:
 Ditemukan di tingkat proyek-proyek khusus
sederet daftar panjang isu utama yang
 Contoh: isu tentang staffing (personalia),
mendapat perhatian khusus dan harus
upah, waktu, libur, dan prosedur serta
ditangani pemerintah
pelaksanaan standar

G. BATASAN POLITIK
E. Ciri Utama Suatu Issue Bisa Masuk Agenda
 Sudah mencapai kondisi kritis dan tidak
dapat diabaikan lagi
 Berpotensi menimbulkan problem yang lebih
besar/luas
 Berdampak luas (menyangkut banyak orang)
 Mampu menarik perhatian media massa
(aspek emosional)

Anda mungkin juga menyukai