5.1. Antianemia PDF
5.1. Antianemia PDF
DAN ERITROPOIETIN
Blok Darah & Sistem Limfatik (2014)
Farmakokinetik :
Absorpsi
Farmakokinetik : Absorpsi
Absorpsi Fe bila cadangan rendah atau kebutuhan Fe meningkat
wanita menstruasi : Absorpsi Fe 1-2 mg/hari
wanita hamil 3-4 mg/hari.
bayi dan remaja
Absorpsi kobal, inosin, metionin, vitamin C, HCl, suksinat dan senyawa
dapat asam lain
ditingkatkan H+
𝐹𝑒 3+ 𝐹𝑒 2+
Farmakokinetik
: Distribusi
BESI (Fe) dan garam-garamnya
Farmakokinetik :
Distribusi
• Fe yang tidak digunakan dalam eritropoesis akan mengikat apoferitin
feritin Fe disimpan
• pada sel mukosa usus halus
• sel-sel retikuloendotelial (di hati, limpa dan sumsum tulang).
• Cadangan u/ proses eritropoesis
Farmakokinetik : Ekskresi
. OBAT
• keadaan di atas disebabkan a.l :
absorpsi Fe yang buruk
perdarahan kronik
kebutuhan yang meningkat
BESI (Fe) dan garam-garamnya
sumber alami
indikasi.
efek samping
A. Intoleransi terhadap sediaan oral, tergantung dari jumlah Fe
yang dapat larut dan yang diabsorpsi
Gejala:
• mual dan nyeri lambung ( 7-20%),
• konstipasi ( 10%), dosis, pc
Abs dapat berkurang
• diare ( 5%) dan kolik.
• Pasien perlu diberitahu kemungkinan timbulnya feses
berwarna hitam
B. Fe secara IM
• reaksi lokal pada tempat suntikan (rasa sakit, warna coklat pada tempat
suntikan), peradangan lokal (IM lebih sering terjadi dibanding IV)
• reaksi sistemik, 10 ‘ setelah penyuntikan 0,5-0,8% kasus: sakit kepala,
nyeri otot dan sendi, hemolisis, takikardi, flushing, berkeringat, mual,
muntah, bronkospasme, hipotensi, pusing dan kolaps sirkulasi.
BESI (Fe) dan garam-garamnya
efek samping
sediaan, dosis
Sedian Oral.
bentuk fero paling mudah diabsorpsi :
fero sulfat, fero glukonat, dan fero fumarat tiga preparat ini
umumnya efektif dan tidak mahal.
garam sitrat, tartrat, karbonat, pirofosfat, Fe sukar diabsorpsi
sediaan, dosis
Sediaan Parenteral.
• suntikan IM dalam & IV : jika pemberian oral tidak mungkin;
• Pasien intoleran terhadap sediaan oral,
• pemberian oral tidak menimbulkan respons terapeutik.
• Iron-dextran (imferon): 50 mg Fe setiap mL (larutan 5%)
u/ IM atau IV.
• Respons terapeutik IM hampir sama cepatnya dengan
pemberian oral.
• Dosis total : dihitung berdasarkan beratnya anemia:
• 250 mg Fe per gram kekurangan Hb.
• Pada hari pertama disuntikkan 50 mg, dilanjutkan dengan 100-250 mg setiap
hari atau beberapa hari sekali.
• Penyuntikan: kuadran atas luar m. gluteus dan secara dalam
BESI (Fe) dan garam-garamnya
sediaan, dosis
• Rreaksi toksik pada pemberian IV dapat dikurangi dengan :
• dosis permulaan max 25 mg, dan diikuti dengan peningkatan bertahan untuk
2-3 hari sampai tercapai dosis 100 mg/hari.
• Penyntikan secara perlahan-lahan (25-50 mg/menit. )
• Dosis uji yang kecil dari Iron dextran perlu dilakukan sebelum
pemberian dosis penuh secara IM atau IV untuk antisipasi
risiko reaksi hipersensitivitas,
• Preparat suntikan lainnya yaitu Iron-sucrose dan Iron sodium
gluconate.
VITAMIN B12 (sianokobalamin)
fungsi metabolik.....
anemia
megaloblastik
VITAMIN B12 (sianokobalamin)
defisiensi.....
PENYEBAB kurangnya asupan
terganggunya absorpsi
terganggunya utilisasi
meningkatnya kebutuhan
destruksi yang berkelebihan
ekskresi yang meningkat
Ciri-ciri gangguan hematopoesis,
gangguan neurologi
kerusakan sel epitel, tu/epitel saluran cerna
debilitas umum
Kelainan anemia megaloblastik
gangguan neurologik (k/ kerusakan sarung
mielin)
VITAMIN B12 (sianokobalamin)
defisiensi
Kebutuhan
• IM dan SK.
• Sianokobalamin
• diabsorpsi baik dan cepat
• Kadar dalam plasma mencapai puncak (Tmax) = 1 jam setelah
suntikan IM.
• Hidroksokobalamin dan koenzim B12
• lebih lambat diabsorpsi, ikatannya dengan protein lebih kuat.
• Absorpsi per oral
• berlangsung lambat di ileum; (Tmax) 8-12 jam setelah pemberian 3 g.
Absorpsi dua mekanisme,
• Dg perantaraan faktor instrinsik Castle (FIC)
• absorpsi secara langsung.
Vitamin B12
Farmakokinetik: Absorpsi
• Dosis :
• sebaiknya langsung disuntikkan 100 g
sianokobalamin dan asam folat 1-5 mg secara IM.
• Selanjutnya 100 g sianokobalamin IM dan 1-2 mg
asam folat per oral diberikan selama 1-2 minggu.
Tindakan ini dilakukan untuk menghindari
kerusakan neurologik yang lebih berat.
Vitamin B12
sediaan dan posologi
Kebutuhan
• Terapi awal
• pada defisiensi folat tanpa komplikasi: dimulai dengan 0,5-1 mg
/hari, oral selama 10 hari.
• Dengan komplikasi (kebutuhan folat meningkat & disertai dengan
supresi hematopoesis) : dosis asam folat perlu lebih besar.
• Setelah perbaikan cukup memuaskan, dosis pemeliharaan 0,1-
0,5 mg /hari.
• Untuk pasien anemia hemolitik (kebutuhan
asam folat ) dosis asam folat : 1 mg , 1-2 kali
sehari
Obat yang dapat mempengaruhi eritropoesis
gejala hemosiderosis
(iron overload disorder akumulasi hemosiderin ( Iron-storage complex)]
Obat yang dapat mempengaruhi eritropoesis
Kobal (Co)
• Defisiensi kobal pada manusia belum pernah dilaporkan.
• Kobal hematokrit, hemoglobin dan eritrosit pada beberapa pasien
dengan anemia refrakter
• (pasien talasemia, infeksi kronik atau penyakit ginjal)
• Kobal
• merangsang pembentukan eritropoietin u/ ambilan Fe dalam sumsum
tulang,
• kobal menyebabkan hipoksia intrasel sehingga dapat merangsang
pembentukan eritrosit.
• Namun, kobal dosis besar akan menekan pembentukan eritrosit.
• Kobal sering terdapat dalam campuran sediaan Fe, krn/ kobal dapat
meningkatkan absorpsi Fe melalui usus.
• Penting !! ES kobal : menimbulkan efek toksik berupa erupsi kulit, struma,
angina, tinitus, tuli, payah jantung, sianosis, koma, malaise, anoreksia, mual
dan muntah
ERITROPOIETIN
Efek
samping
• Hipertensi bertambah berat (sekitar 20-30% pasien) k/
akibat peningkatan hematokrit yang terlalu cepat.
• ada tendensi peningkatan trombosis pada pasien dialisis.
Selamat Belajar