BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kepatuhan
1. Konsep Kepatuhan
adalah sejauh mana perilaku pasien sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh
disarankan oleh perawat, dokter atau tenaga kesehatan lainnya. (7, 28, 29).
klien melaksanakan cara pengobatan dan perilaku yang disarankan oleh dokternya
atau oleh yang lain. Kepatuhan menurut Brunner dan Sudart sering digunakan
mentaati semua nasihat dan petunjuk yang dianjurkan oleh kalangan tenaga medis.
suatu permintaan yang sebenarnya tidak ingin dilakukakan. Menurut Sears (1994),
kepatuhan ini muncul karena adanya tekanan sosial dan perundingan, hal ini
sangat dipengaruhi oleh informasi yang diterima oleh seseorang tentang perilaku
perilaku yang muncul akibat permintaan atau saran dari orang lain mengenai
8
akan peningkatan status kesehatan klien. Kepatuhan ini dapat dilihat, dinilai dan
diukur dengan menggunakan sebuah instrumen (alat ukur), untuk itu perlu kita
terapi.
3. Variabel program terapeutik seperti kompleksitas program dan efek
budaya dan biaya finansial dan lainnya yang termasuk dalam mengikuti
regimen, hal tersebut juga ditemukan oleh Bart Smet (1994) dalam
psikologi kesehatan.
1) Komunikasi
2) Pengetahuan
setelah gejala yang dirasakan hilang bukan saat obat itu habis.
berlanjut.
3) Fasilitas kesehatan
4) Komunikasi Terapeutik
5) Psikososial
6) Dukungan Keluarga
bagi klien. Sikap negatif klien meliputi tidak disiplin, jenuh, dan sikap
selektif terhadap caregiver. Selain itu, efek samping obat terhadap fisik,
menjadi penyebab tidak patuh. Sikap negatif keluarga inti seperti: respon
simpati terhadap efek samping obat yang dirasakan klien, secara tidak
langsung menyebabkan klien tidak patuh. Sikap negatif dari keluarga besar
bersumber dari perilaku tenaga kesehatan adalah informasi yang tidak jelas
4. Pengukuran Kepatuhan
sesuatu yang tidak diinginkan, seperti misalnya bila tidak minum obat sesuai
dianalisa karena kepatuhan sulit diidentifikasikan, sulit diukur dengan teliti dan
tergantung banyak faktor. Pengkajian yang akurat terhadap individu yang tidak
patuh merupakan suatu tugas yang sulit. Metode-metode yang digunakan untuk
mengukur sejauh mana seseorang dalam mematuhi nasihat dari tenaga kesehatan
12
yang meliputi laporan dari data orang itu sendiri, laporan tenaga kesehatan,
perhitungan jumlah pil dan botol, tes darah dan urin, alat-alat mekanis, observasi
suatu respon seseorang (organisme) terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit
a. Perilaku seseorang terhadap sakit dan penyakit. Perilaku ini sesuai dengan
tradisional.
manusia.
informasi yang jelas pada pasien mengenai penyakit yang dideritanya serta cara
untuk mentaati aturan dalam hal pengobatan yang meliputi perlakukan khusus
mengenai gaya hidup seperti diet, istirahat dan olahraga serta konsumsi obat yang
harus dikonsumsi, jadwal waktu minum, kapan harus dihentikan dan kapan harus
B. Hipertensi
1. Definisi Hipertensi
Hipertensi adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan suatu
lainnya adalah tekanan darah tinggi yang diperoleh dari dua kali pengukuran
mengalami hipertensi apabila tekanan darahnya lebih tinggi dari 140 mmHg
sistolik atau lebih dari 90 mmHg diastolik yang diukur pada waktu istirahat
(11,12).
2. Epidemiologi
mencapai 31,7% dari populasi pada umur 18 tahun ke atas. Dari jumlah itu, 60%
penderita hipertensi berakhir pada stroke. Sedangkan sisanya pada jantung, gagal
ginjal, dan kebutaan. Pada orang dewasa, peningkatan tekanan darah sistolik
mencapai 6,8% dari proporsi penyebab kematian pada semua umur di Indonesia
15
(3).
3. Klasifikasi Hipertensi
4. Patofisiologi Hipertensi
ini disebabkan karena vasokonstriksi arteriol akibat naiknya tonus otot polos
pembuluh darah tersebut. Bila hipertensi sudah berjalan cukup lama maka akan
penebalan tunika interna dan hipertrofi tunika media. Dengan adanya hipertrofi
dan hiperplasi, maka sirkulasi darah dalam otot jantung tidak mencukupi lagi
16
sehingga terjadi anoksia relatif. Keadaan ini dapat diperkuat dengan adanya
meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya
berhubungan dengan tekanan darah tinggi. Gejala yang dimaksud adalah sakit
kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan; yang
bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun pada seseorang dengan
Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala
seperti sakit kepala, kelelahan, mual, muntah, sesak nafas, gelisah, pandangan
menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan
bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati
hipertensi (15,16).
6. Faktor Risiko
Faktor risiko dan level dari hipertensi dapat disebabkan oleh beberapa
a. Umur
17
Pada kebanyakan orang yang berusia diatas 65 tahun tekanan darah dapat
meningkat dengan cepat (17). Tekanan darah sistol meningkat dengan cepat
b. Jenis kelamin
Pada usia dini tidak terdapat perbedaan tekanan darah antara pria dan
wanita. Akan tetapi, mulai masa remaja pria cenderung memiliki tekanan darah
yang lebih tinggi dibandingkan wanita (19). Hal ini dibuktikan oleh tingkat
kematian yang lebih tinggi pada pria setengah baya pengidap hipertensi.
c. Suku
cenderung memiliki tingkat tekanan darah yang lebih tinggi dibandingkan dengan
golongan suku yang lain (20). Jumlah angka kematian pada kasus hipertensi tinggi
d. Keturunan
merupakan faktor resiko paling kuat bagi seseorang untuk mengidap hipertensi di
a. Bobot badan
penyakit hipertensi (23). Pada populasi di negara Barat, jumlah kasus hipertensi
yang disebabkan oleh obesitas diperkirakan 30-60% (22). Pada pasien dengan
obesitas tedapat curah jantung yang meningkat, aktifitas saraf simpatis yang
18
dua hingga tiga kali lebih banyak, proses natriuesis yang terganggu dan ginjal
tidak akan mensekresikan garam dan air yang tinggi kecuali tekanan arteri yang
tinggi (21).
b. Faktor nutrisi
adalah (22):
• Natrium klorida
• Kalium
2,7 mmHg jika pengeluaran kalium dari urine meningkat 60 mmol/hari melalui
urine.
• Mikronutrisi lain
• Makronutrisi lain
tekanan darah, tetapi belum terdapat hubungan sebab akibat dengan hipertensi
sendiri.
c. Alkohol
19
Dilaporkan jika meminum minuman keras sedikitnya dua kali per hari, tekanan
darah sistolik dapat naik sekitar 1,0 mmHg dan tekanan darah diastolik sekitar 0,5
mmHg (22).
d. Kegiatan fisik
Orang yang normotensi tetapi kurang gerak dan tidak bugar mempunyai
resiko 20-50% lebih besar untuk terkena hipertensi dibandingkan dengan orang
e. Faktor psikososial
6. Diagnosis Hipertensi
menit. Angka 140/90 mmHg atau lebih dapat diartikan sebagai hipertensi, tetapi
diagnosis tidak dapat ditegakkan hanya berdasarkan satu kali pengukuran. Jika
pada pengukuran pertama memberikan hasil yang tinggi, maka tekanan darah
hanya menentukan adanya tekanan darah tinggi, tetepi juga digunakan untuk
pemeriksaan terhadap organ utama, terutama pembuluh darah, jantung, otak dan
ginjal (21).
7. Tatalaksana Hipertensi
20
1. Menurukan tekanan darah dengan target tekanan darah <140/90 dan untuk
a. Terapi Nonfarmakologi
Menerapkan gaya hidup sehat bagi setiap orang sangat penting untuk
mencegah tekanan darah tinggi dan merupakan bagian yang penting dalam
prehipertensi (24).
sendiri atau dalam kombinasi. Pengobatan ini mungkin benar-benar berguna bila
tekanan darah diastolik antara 90-95 pada penderita dengan usia <50 tahun yang
Pada beberapa orang dengan hipertensi ada yang peka terhadap garam
(salt-sensitive ) dan ada yang resisten terhadap garam. Penderita – penderita yang
peka terhadap garam cenderung menahan natrium, barat badan bertambah dan
menimbulkan hipertensi pada diet yang tinggi garam. Sebaliknya, penderita yang
resisten terhadap garam cenderung tidak ada perubahan dalam berat badan atau
tekanan darah pada diet garam rendah atau tinggi. Reaksi terhadap garam ini
darah yang tidak sesuai pembatasan garam dalam makanan, sedang pada orang
natrium/ hari, dapat menurunkan rata-rata tekanan darah sistolik sebesar 9-15
mmHg dan tekanan diastolik sebesar 7-16 mmHg. Pembatasan garam sekitar 2000
hipertensi.
yang gemuk. Penerunun berat badan dalam waktu yang pendek dalam jumlah
yang cukup besar biasanya disertai dengan penurunan tekanan darah. Beberapa
peneliti menghitung rata-rata penurunan tekanan darah sebesar 20,7 sampai 12,7
mmHg dapat mencapai penurunan berat badan rata-rata sebesar 11,7 Kg.
22
terdadapat hubungan yang erat antara perubahan berat badan dan perubahan
tekanan darah dengan ramalan tekanan darah sebesar 25/15 mmHg setiap
3. Pembatasan Alkohol
penyebab sekunder paling banyak dari hipertensi, kira-kira sebanayak 5-12% dari
JNC VII menyarankan pola makan dengan diet yang kaya dengan buah,sayur,
dan produk susu redah lemak dengan kadar total lemak dan lemak jenuh
fisik dapat menurunkan tekanan darah. Olah raga aerobik secara teratur paling
tidak 30 menit/hari beberapa hari per minggu ideal untuk kebanyakan pasien.
Studi menunjukkan kalau olah raga aerobik, seperti jogging, berenang, jalan kaki,
dapat terjadi walaupun tanpa disertai penurunan berat badan. Pasien harus
konsultasi dengan dokter untuk mengetahui jenis olah-raga mana yang terbaik
terutama untuk pasien dengan kerusakan organ target. Merokok merupakan faktor
b. Terapi Farmakologi
23
1. Diuretika
merupakan obat utama dalam terapi hipertensi dimana terbukti paling efektif
tunggal pada penderita hipertensi ringan sampai sedang dan dapat juga
antihipertensi lain dan mencegah retensi cairan oleh antihipertensi lain (24).
2. Beta Blocker
blocker digunakan sebagai obat tahap pertama pada hipertensi ringan sampai
sedang terutama pada pasien dengan penyakit jantung koroner (khususnya infark
miokard akut), pasien dengan aritmia supraventrikel dan ventrikel tanpa kelainan
konduksi (24).
memberikan efek yang sama dengan antihipertensi yang lain. Calcium Channel
Blocker atau Calcium Antagonist terbukti sangat efektif pada hipertensi dengan
Obat golongan ini bermanfaat terutama pada pasien hipertensi yang kronik
atau menetap akibat penyakit parenkim ginjal. Hiperkalemia mungkin terjadi pada
darah pada pasien hipertensi dengan kadar renin yang tinggi sepeti hipertensi
renovaskular lain dan hipertensi genetik, tetapi kurang efektif pada hipertensi
8. Komplikasi Hipertensi
(21,23):
Pembuluh darah di otak juga sangat sensitif, sehingga ketika semakin melemah
Akibat tekanan darah yang tinggi, jantung harus memompa darah dengan
usaha yang lebih tinggi lagi. Otot jantung semakin menebal dan melemah
sehingga mudah kehabisan energi untuk memompa lagi. Jika terjadi penyumbatan
Ginjal berfungsi untuk menyaring darah serta mengeluarkan air dan zat
sisa yang tidak diperlukan tubuh. Ketika tekanan darah tinggi, pembuluh darah
kecil akan rusak. Akibatnya ginjal tidak mampu lagi menyaring dan mengeluarkan
zat-zat sisa. Umumnya gejala pada ginjal tidak segera tampak, namun
seperti hidung mampet dan mulut kering, jantung berdebar-debar, rasa letih dan
lesu, gangguan lambung dan usus (mual, diare), gangguan penglihatan, kadang
telah dicapai
dirasakan lambat atau tidak memberikan efek, akan mendorong mereka tidak lagi
obat yang benar, dan akan terjadi sebaliknya jika komunikasi berjalan buruk (5).
Sikap orang yang dekat ini akan memiliki arti yang besar terhadap
Yaitu besarnya harapan untuk sembuh dari sakit dan kepercayaan bahwa
putus asa terhadap kesembuhan penyakitnya atau terhadap obat yang ia gunakan,
seumur hidup, mungkin akan membuat pasien merasa bosan sehingga tidak
hari, tujuannya disini adalah agar mereka berkunjung lagi ke puskesmas untuk
karena mereka harus meluangkan waktu dan sebagian biaya untuk memeriksakan
pasien tidak menerima aturan pemakaian obat yang tepat (penulisan obat,
dokter untuk kontrol teratur ke unit kesehatan, pasien tidak mengambil obat yang
diresepkan karena sudah merasa sehat. Persepsi-persepsi yang kurang tepat inilah
yang menjadikan penyakit penderita menjadi tidak terkontrol dengan baik (27).