Anda di halaman 1dari 12

1

HUBUNGAN MULAI NYERI PERUT DENGAN TINGKAT KEPARAHAN


APENDISITIS AKUT ANAK BERDASARKAN KLASIFIKASI CLOUD DI
RSUD ARIFIN ACHMAD PROVINSI RIAU
Heru Ardila Putra
Tubagus Odih Rhomdani Wahid
Wiwit Ade Fidiawati

heruardilaputra@yahoo.com

ABSTRACT

Pediatric acute appendicitis is a pediatric surgical cases with the most


common presentation was abdominal pain. Abdominal pain in acute appendicitis
is the result of inflammation of the appendix. If no immediate appendectomy, it can
lead to perforation of the appendix within 24-48 hours after acute inflammation.
Pediatric acute appendicitis based on Cloud Classification consists of simple,
suppurative, gangrene, rupture and abscess. The aim of this study was to determine
the correlation between onset of abdominal pain with severity of peadiatric acute
appendicitis based on Cloud Classification. The method of this study was analytical
correlative with retrospective cross sectional approach conducted in November
2014. Retrieved 54 medical records of pediatric acute appendicitis patients in
surgery department of RSUD Arifin Achmad Riau Province period January 2011 -
December 2013. From this study was found that a similar comparison between male
and female (1: 1.04), with a mean onset of abdominal pain 3.49 ± 3.29 days before
admission to hospital. Based on Cloud Classification was found the severity of
pediatric acute appendicitis, ie simple 13.7% , suppurative 29.4%, gangrene
19.6%, rupture 19.6% and abscess 17.6%. Spearman correlative test between onset
of abdominal pain with severity of peadiatric acute appendicitis based on Cloud
Classification showed p = 0.000 and r = 0.525. The conclusion there was a
significant medium correlation between onset of abdominal pain with severity of
peadiatric acute appendicitis based on Cloud Classification .

Keywords: onset of abdominal pain, pediatric acute apendicitis, Cloud


classification

JOM FK Volume 1 NO. 2 Oktober 2015 1


PENDAHULUAN tahun per tahun dan 25 kasus tiap
Apendisitis akut adalah 10.000 anak per tahun dengan usia
peradangan apendiks oleh bakteri 10-17 tahun.6
akibat tersumbatnya lumen karena Pada apendisitis, nyeri perut
fekalit, hiperplasia jaringan limfoid yang klasik adalah nyeri yang dimulai
dan cacing usus. Obstruksi lumen dari ulu hati, kemudian setelah 4-6
merupakan penyebab utama jam akan dirasakan berpindah ke
1
apendisitis. Penyakit ini selalu daerah perut kanan bawah (sesuai
memerlukan pembedahan dan lokasi apendiks).7 Saat inflamasi
merupakan salah satu indikasi gawat berlanjut dalam 6-36 jam maka akan
darurat bedah pada anak.2 terjadi perangsangan peritoneum
Kasus apendisitis akut di terutama pada daerah letak apendiks
Amerika Serikat terjadi hingga sejajar dengan titik McBurney yang
70.000 kasus per tahun pada anak usia menimbulkan nyeri somatik.1,8
0-19 tahun, dengan kasus terbanyak Pada kurang dari 24 jam
pada usia dekade kedua (usia 10-19 pertama sejak sakit jarang ditemukan
tahun).3 terjadinya perforasi, tetapi setelah
Adelia melaporkan prevalensi lebih dari 24 jam keluhan semakin
apendisitis akut pada anak usia 0-21 meningkat.1,9 Jika telah didapatkan
tahun di Rumah Sakit Immanuel diagnosis yang jelas sebagai
Bandung tahun 2011 sebanyak 101 apendisitis, penundaan apendektomi
kasus, apendisitis akut paling banyak dengan tetap memberikan terapi
ditemukan pada usia 13-21 tahun, antibiotik dapat mengakibatkan
yaitu sebanyak 70 anak (69,31%), terjadinya perforasi dalam waktu <24
anak perempuan lebih banyak jam setelah mulainya apendisitis.1
menderita apendisitis akut Pada apendisitis perforasi
dibandingkan anak laki-laki, yaitu umumnya terdapat gejala yang
sebanyak 65 orang (64,36%), keluhan progresif dalam 36 jam, demam tinggi
utama tersering adalah nyeri abdomen diatas 390C, distensi abdomen,
kuadran kanan bawah yang dehidrasi dan asidosis, diare,
didapatkan pada 61 anak (60,40%).4 peristaltik menurun, nyeri yang
Data kasus apendisitis akut anak di meluas ke abdomen bawah atau
RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau seluruh abdomen, dan leukositosis.7
(2011-2012) ditemukan 75 kasus Beberapa penelitian menyebutkan
pada usia 0-18 tahun, dengan perforasi pada apendisitis terjadi
penderita terbanyak pada usia 13-18 dalam 24 hingga 48 jam pasca
tahun.5 inflamasi akut.1
Diagnosis apendisitis pada anak Cloud mengklasifikasikan
dengan nyeri abdomen akut mencapai apendisitis akut pada anak menjadi 5
1-8%. Angka kejadian kasus ini derajat / kategori berdasarkan
meningkat pada anak dari 1 menjadi 2 gambaran histopatologi, yaitu:
kasus tiap 10.000 anak yang berusia 4

JOM FK Volume 1 NO. 2 Oktober 2015 2


3

apendisitis simpel, supuratif, gangren, dilakukan di Bagian Rekam Medis


ruptur, dan abses.7 RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau.
Penelitian sebelumnya yang Populasi penelitian ini adalah
telah dilakukan di Rumah Sakit seluruh data catatan medik penderita
Sardjito Yogyakarta didapatkan apendisitis akut anak di Bangsal
hubungan antara onset mulai nyeri Bedah RSUD Arifin Achmad
perut dengan derajat apendisitis Provinsi Riau periode Januari 2011 –
berdasarkan klasifikasi Cloud dengan Desember 2013. Adapun kriteria
dominasi apendisitis simpel dan inklusi yang ditetapkan dalam
supuratif pada lama nyeri kurang dari penelitian ini adalah seluruh catatan
1 hari, dominasi apendisitis simpel, medis pasien anak umur 0 – 18 tahun
supuratif, gangren dan ruptur pada yang telah dilakukan anamnesis dan
lama nyeri 2-3 hari, sedangkan pada pemeriksaan fisik yang karakteristik
lama nyeri lebih dari 3 hari apendisitis. Pasien didiagnosis akhir
didominasi apendisitis abses.9 sebagai apendisitis akut yang telah
Hingga saat ini di RSUD Arifin dilakukan operasi dan pemeriksaan
Achmad Provinsi Riau belum ada patologi anatomi(PA) di Bangsal
penelitian untuk mengetahui Bedah RSUD Arifin Achmad
hubungan antara waktu mulai nyeri Provinsi Riau. Kriteria eksklusi
perut dengan tingkat keparahan adalah seluruh pasien apendisitis anak
apendisitis akut anak berdasarkan umur 0 – 18 tahun yang tidak
klasifikasi Cloud, sehingga peneliti memiliki data lengkap sesuai variabel
tertarik untuk mengetahui hal yang dibutuhkan dan pasien dengan
tersebut. dua atau lebih diagnosis pada satu
pasien di Bangsal Bedah RSUD
METODE PENELITIAN Arifin Achmad Provinsi Riau.
Jenis penelitian ini adalah Sampel adalah semua populasi yang
penelitian analitik korelatif dengan memenuhi kriteria inklusi yakni
pendekatan cross sectional sebanyak 51 pasien.
retrospektif, dengan menggunakan Variabel bebas pada
data sekunder berupa catatan rekam penelitian ini adalah waktu mulai
medik penderita apendisitis anak nyeri perut dan variabel terikatnya
untuk melihat hubungan antara waktu yaitu tingkat keparahan apendisitis
mulai nyeri perut dengan tingkat anak berdasarkan klasifikasi Cloud.
keparahan apendisitis anak Data yang dikumpulkan
berdasarkan klasifikasi Cloud di merupakan data sekunder yang
Bagian Bedah RSUD Arifin Achmad diperoleh dari catatan rekam medis.
Provinsi Riau. Data yang diambil meliputi
Penelitian ini telah dilakukan karakteristik pasien (umur, jenis
pada bulan November dengan kelamin, tingkat keparahan
menggunakan data dari catatan medis apendisitis, jumlah leukosit,
pasien apendisitis akut anak dan

JOM FK Volume 1 NO. 2 Oktober 2015 3


4

pentalaksanaan) dan lama waktu HASIL


mulai dirasakan nyeri perut. Penelitian telah dilakukan
Analisis data berdasarkan data rekam medis pasien
Data dianalisis secara statistik apendisitis akut anak di bagian bedah
dengan menggunakan uji korelasi RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau
Spearman. periode Januari 2011 - Desember
Etika penelitian 2013 yang berjumlah 54 kasus,
Penelitian ini telah lolos kaji ditemukan 51 kasus yang memenuhi
etik oleh Unit Etika Penelitian kriteria (3 kasus dieksklusi karena
Kedokteran dan Kesehatan Fakultas tidak memiliki data yang lengkap).
Kedokteran Universitas Riau Gambaran karakteristik pasien
berdasarkan penerbitan surat apendisitis akut anak yang dirawat di
Keterangan Lolos Kaji Etik nomor: bangsal bedah RSUD Arifin Ahmad
124/UN19.1.28/UEPKK/2014 Provinsi Riau Periode Januari 2011 –
Desember 2013 dapat dilihat pada
tabel 4.1 dibawah ini :

Tabel 4.1 Karakteristik pasien apendisitis anak yang dirawat di bangsal bedah
RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau periode Januari 2011 – Desember 2013
Nilai waktu (Hari)
Umur 3,49
Mean 14,49 Tahun
Std. Deviasi 3,76 Tahun
Leukosit
Mean 13760,78 mm3
Std. Deviasi 5182,05 mm3
Jenis Kelamin
Laki-laki 25 (49,0 %)
Perempuan 26 (51,0 %)
Penatalaksanaan
Apendektomi 41 (80,4 %)
Laparotomi 10 (19,6 %)
Klasifikasi Cloud
Simpel 7 (13,7 %)
Supuratif 15 (29,4 %)
Gangren 10 (19,6 %)
Ruptur 10 (19,6 %)
Abses 9 (17,6 %)

JOM FK Volume 1 NO. 2 Oktober 2015 4


5

4.1 Gambaran waktu mulai Berdasarkan tabel 4.2 diatas


nyeri perut pada pasien didapatkan rerata waktu mulai nyeri
apendisitis akut anak. perut pasien apendisitis akut anak
dirasakan sejak 3,49 hari sebelum
masuk rumah sakit.

Tabel 4.2 Gambaran waktu mulai nyeri perut pada apendisitis akut anak.
Nilai waktu (Hari)
Rata-rata 3,49
Simpang Baku 3,26
Minimum 1
Maksimum 14

4.2 Gambaran tingkat apendisitis akut anak berdasarkan


keparahan apendisitis akut klasifikasi Cloud yaitu apendisitis
anak berdasarkan simpel 13,7%, supuratif 29,4%,
klasifikasi Cloud gangren 19,6%, ruptur 19,6% dan
abses 17,6 % dari total 51 pasien
Berdasarkan tabel 4.3 diatas apendisitis akut anak.
ditemukan tingkat keparahan

Tabel 4.3 Gambaran tingkat keparahan apendisitis akut anak berdasarkan


klasifikasi Cloud.
Klasifikasi Cloud Jumlah
Simpel 7 (13,7%)
Supuratif 15 (29,4%)
Gangren 10 (19,6%)
Ruptur 10 (19,6%)
Abses 9 (17,6%)
Total 51 (100%)

4.3 Gambaran waktu mulai supuratif 7 pasien (53,8%), ruptur 2


nyeri perut dengan tingkat pasien (15,4%) dan tidak ada pasien
keparahan apendisitis akut pada apendisitis gangren dan abses
anak berdasarkan atau dominasi pada kasus apendisitis
klasifikasi Cloud. simpel (simpel dan supuratif
sebanyak 84,6%). Waktu mulai nyeri
perut lebih dari 1 sampai 2 hari
Berdasarkan tabel 4.4 sebanyak 15 pasien dengan perincian
dibawah ini ditemukan waktu mulai apendisitis simpel 2 pasien (13,3%),
nyeri perut kurang dari 1 hari supuratif 4 pasien (26,7%), gangren 3
sebanyak 13 pasien dengan perincian pasien (20,0%), ruptur 4 pasien
apendisitis simpel 4 pasien (30,8%), (26,7%) dan abses 2 pasien (13,3%).

JOM FK Volume 1 NO. 2 Oktober 2015 5


6

Waktu mulai nyeri perut lebih dari 2 pada apendisitis 0%), ruptur 1 pasien
sampai 3 hari sebanyak 8 pasien (12,5%) dan tidak ditemukan kasus
dengan perincian apendisitis simpel 1 pada apenditisis abses. komplikata
pasien (12,5%), supuratif 2 pasien (gangren – abses) sebesar 86,7%.
(25,0%), gangren 4 pasien (50, Waktu
mulai nyeri perut lebih dari 3 hari
sebanyak 15 pasien dengan dominasi

Tabel 4.4 Gambaran waktu mulai nyeri perut dengan tingkat keparahan apendisitis
akut anak berdasarkan klasifikasi Cloud.
Klasifikasi Cloud Total

Simpel Supuratif Gangren Ruptur Abses

Count 4 7 0 2 0 13
≤1 % within
Hari Mulai 30,8% 53,8% 0,0% 15,4% 0,0% 100,0%
Nyeri

Count 2 4 3 4 2 15
>1-2 % within
Hari Mulai 13,3% 26,7% 20,0% 26,7% 13,3% 100,0%
Mulai Nyeri
Nyeri Count 1 2 4 1 0 8
>2-3 % within
Hari Mulai 12,5% 25,0% 50,0% 12,5% 0,0% 100,0%
Nyeri

Count 0 2 3 3 7 15
>3 % within
Hari Mulai 0,0% 13,3% 20,0% 20,0% 46,7% 100,0%
Nyeri

Count 7 15 10 10 9 51

Total % within
Mulai 13,7% 29,4% 19,6% 19,6% 17,6% 100,0%
Nyeri

JOM FK Volume 1 NO. 2 Oktober 2015 6


7

4.4 Korelasi waktu mulai nyeri Setelah dilakukan uji analisis,


perut dengan tingkat didapatkan hasil terdapat korelasi
keparahan apendisitis akut positif dengan kekuatan hubungan
anak berdasarkan sedang yang bermakna (r= 0,525; r2=
klasifikasi Cloud 0,276; p=0,000) antara waktu mulai
nyeri perut dengan tingkat keparahan
Analisa bivariat dengan cara
apendisitis akut anak. Koefisien
uji statistik korelasi menggunakan
deteminan, r2x100% didapatkan hasil
program statistical product dan
27,6%. Maknanya, lama waktu mulai
service solution (SPSS), data diolah
nyeri perut mempengaruhi tingkat
menggunakan uji korelasi spearman.
keparahan apendisitis berdasarkan
klasifikasi Cloud sebesar 27,6%.

Tabel 4.5 Korelasi waktu mulai nyeri perut dengan tingkat keparahan apendisitis
akut anak berdasarkan klasifikasi Cloud di bangsal bedah RSUD Arifin Achmad
Provinsi Riau periode Januari 2011 – Desember 2013.
Variabel Korelasi p value
Waktu mulai nyeri perut
Keparahan apendisitis r = 0,525
P = 0,000
akut anak berdasarkan r2=0,276
klasifikasi Cloud

PEMBAHASAN dilakukan Elba pada tahun 2009 –


2010 bahwa rerata waktu mulai nyeri
perut hingga dilakukan tindakan
5.1 Gambaran waktu mulai
operasi pada pasien apendisitis anak
nyeri perut pada pasien
yaitu lebih dari 3 hari.10
apendisitis akut anak
Keterlambatan ini terjadi
karena ketidaktahuan pasien tentang
Berdasarkan hasil penelitian
gejala apendisitis terutama pada anak
(tabel 4.2) diperoleh rerata lama
biasanya gejala tidak spesifik, hanya
waktu nyeri perut pasien apendisitis
menangis dan tidak mau makan yang
akut anak di RSUD Arifin Achmad
dalam beberapa jam akan timbul
yaitu 3,49 ± 3,26 hari sebelum masuk
gejala muntah-muntah dan lemah.
rumah sakit. Hal ini menunjukkan
Gejala demam dan distensi abdomen
sebagian besar pasien apendisitis
juga ditemukan pada pasien anak.
datang kerumah sakit setelah hari ke 3
Kesulitan menemukan gejala pada
sejak timbulnya nyeri perut.
anak sering menimbulkan
Penelitian ini juga mendukung
keterlambatan diagnosis sehingga
penelitian sebelumnya yang
baru ditegakkan setelah terjadi

JOM FK Volume 1 NO. 2 Oktober 2015 7


8

perforasi.1,11,12 Apendisitis perforasi abses tidak ditemukan pasien dengan


biasanya terjadi sesudah 24 – 36 jam waktu mulai nyeri perut ≤ 1 hari dan
sejak gejala nyeri perut kanan bawah >2 – 3 hari, melainkan pada waktu
muncul, sehingga seluruh pasien mulai nyeri >1 – 2 hari sebanyak 2
apendisitis perlu mendapat pasien dan dominasi pada waktu
penanganan segera dalam waktu <24 mulai nyeri >3 hari yaitu sebanyak 7
jam setelah timbul gejala untuk pasien.
mencegah perforasi.1,4,13 Dari hasil penelitian ini tampak pola
dominasi pasien dengan waktu mulai
5.2 Gambaran tingkat nyeri perut ≤ 1 hari dan >1 – 2 hari
keparahan apendisitis akut pada derajat apendisitis simpel dan
anak berdasarkan supuratif, sedangkan pada derajat
klasifikasi Cloud apendisitis abses didominasi dengan
waktu mulai nyeri perut >3 hari. Hasil
Berdasarkan hasil penelitian penelitian ini mendukung penelitian
(tabel 4.4) didapatkan hasil sebagai yang dilakukan oleh Odih di Rumah
berikut : pada apendisitis simpel Sakit Sardjito Yogyakarta dimana
ditemukan 7 pasien dengan waktu ditemukan dominasi kasus apendisitis
mulai nyeri perut ≤ 1 hari sebanyak 4 simpel (simpel dan supuratif) pada
pasien, >1 – 2 hari sebanyak 2 pasien, keluhan mulai nyeri perut ≤ 1 hari.
>2 – 3 hari sebanyak 1 pasien dan Waktu mulai nyeri perut >3 hari
tidak ditemukan pasien apendisitis dengan dominasi pada kasus
simpel dengan waktu mulai nyeri >3 apendisitis abses.9
hari. Pada apendisitis supuratif
ditemukan 15 pasien dengan 5.3 Korelasi antara waktu
dominasi keluhan nyeri perut pada mulai nyeri perut dengan
waktu ≤ 1 hari yaitu sebanyak 7 tingkat keparahan
pasien, >1 – 2 hari sebanyak 4 pasien, apendisitis akut anak
>2 – 3 hari sebanyak 2 pasien dan >3
hari sebanyak 2 pasien. Pada Pada penelitian ini didapatkan
apendisitis gangren ditemukan 10 hasil korelasi positif dengan kekuatan
pasien dengan waktu mulai nyeri hubungan sedang yang bermakna
perut >1 – 2 hari sebanyak 3 pasien, antara waktu mulai nyeri perut
>2 – 3 hari sebanyak 4 pasien dan >3 dengan tingkat keparahan apendisitis
hari sebanyak 3 pasien. Pada akut anak. Koefisien deteminan
apendisitis ruptur ditemukan 10 didapatkan hasil 27,6%. Maknanya,
pasien dengan waktu mulai nyeri ≤ 1 lama waktu mulai nyeri perut ini
hari sebanyak 2 pasien, >1 – 2 hari mempengaruhi tingkat keparahan
sebanyak 4 pasien, >2 – 3 hari apendisitis akut anak berdasarkan
sebanyak 1 pasien dan >3 hari klasifikasi Cloud sebesar 27,6% di
sebanyak 3 pasien. Pada apendisitis

JOM FK Volume 1 NO. 2 Oktober 2015 8


9

bangsal bedah RSUD Arifin Achmad penundaan penanganan


Provinsi Riau. apendektomi.14,15
Hasil penelitian ini Penelitian ini menggambarkan bahwa
memperlihatkan bahwa waktu mulai pasien apendisitis akut anak dengan
nyeri perut dapat mempengaruhi waktu mulai nyeri perut kurang sama
tingkat keparahan apendisitis akut dengan 1 hari didominasi dengan
anak berdasarkan klasifikasi Cloud. apendisitis pada derajat awal yaitu
Hasil penelitian ini didukung oleh apendisitis simpel dan supuratif,
penelitian yang dilakukan Odih di sedangkan waktu mulai nyeri perut
Rumah Sakit Sadjito Yogyakarta yang lebih lama yaitu >1-2 hari dan
bahwa pasien apendisitis akut anak >2-3 hari cenderung ditemukan
dengan lama nyeri perut lebih dari 3 pasien dengan apendisitis supuratif,
hari didominasi dengan apendisitis gangren dan ruptur. Dan pada waktu
komplikata (gangren, ruptur dan lama nyeri perut lebih dari 3 hari
abses). Namun berbeda dengan ditemukan pasien dengan derajat
penelitian Odih, dari penelitian ini apendisitis yang lebih tinggi lagi yaitu
didapatkan besarnya pengaruh waktu ruptur dan abses.
mulai nyeri perut terhadap tingkat
keparahan apendisitis akut anak KESIMPULAN
hanya sebesar 27,6%, sehingga belum Berdasarkan penelitian
dapat memprediksi tingkat keparahan terhadap 51 orang pasien apendisitis
apendisitis akut anak secara akurat.9 akut anak yang memenuhi kriteria
Waktu mulai nyeri perut yang yang dirawat dibangsal bedah RSUD
diperpanjang akibat penundaan Arifin Achmad Provinsi Riau periode
melakukan tindakan pada pasien Januari 2011 – Desember 2013
apendisitis akut anak dapat didapatkan simpulan sebagai berikut:
meningkatkan keluhan dan tingkat 1. Gambaran waktu mulai nyeri
keparahan apendisitis terutama perut pada pasien apendisitis akut
setelah 24 jam sejak sakit, namun anak di RSUD Arifin Achmad
jarang ditemukan terjadinya perforasi Provinsi Riau yaitu 3,49 ± 3,26
pada 24 jam pertama.1,9 Penundaan hari (rentang 1 - 14 hari).
apendektomi dengan terapi antibiotik 2. Gambaran tingkat keparahan
pada pasien apendisitis akut anak apendisitis akut anak berdasarkan
akan mengakibatkan terjadinya klasifikasi Cloud di RSUD Arifin
perforasi. Beberapa penelitian Achmad Provinsi Riau yaitu,
menyebutkan perforasi dapat terjadi apendisitis simpel 13,7%,
dalam 24 – 48 jam setelah peradangan supuratif 29,4%, gangren 19,6%,
akut.1 Periapendikular abses, ruptur 19,6% dan abses 17,6%.
periapendikular infiltrat dan ruptur 3. Terdapat korelasi antara waktu
pada apendiks dapat terjadi akibat mulai nyeri perut dengan tingkat
keparahan apendisitis akut anak

JOM FK Volume 1 NO. 2 Oktober 2015 9


10

dengan kekuatan hubungan Maryanti, M.Biomed selaku supervisi


sedang. Berdasarkan koefisien yang telah memberikan waktu,
determinan didapatkan bahwa bimbingan, ilmu, nasehat dan
waktu mulai nyeri motivasi selama penyusunan skripsi
mempengaruhi keparahan sehingga skripsi ini dapat
apendisitis akut anak sebesar diselesaikan.
27,6% di RSUD Arifin Achmad
Provinsi Riau. DAFTAR PUSTAKA
1. Hamami AH, dkk. Usus halus
appendiks, kolon, dan
SARAN anorektum. dalam
Berdasarkan hasil penelitian, Sjamsuhidajat R, De jong W.
maka penulis memberikan saran Buku Ajar Ilmu bedah, Edisi
sebagai berikut : 2. EGC, Jakarta, 2005, hal
639-645.
1. Kepada tenaga medis agar dapat
mempertimbangkan waktu mulai 2. Johns Hopkins Medicine
nyeri perut pada keluhan pasien Health Library [homepage on
dalam menentukan diagnosis the internet]. Pediatric
apendisitis akut anak. appendectomy [cited 2014
2. Rekam medik pasien dicatat November 8]. Available from
dengan lengkap, sehingga dapat :
http://www.hopkinsmedicine.
digunakan untuk penelitian org/healthlibrary/test_proced
selanjutnya. ures/gastroenterology/pediatri
3. Kepada peneliti lain agar dapat c_appendectomy_135,16/
melakukan penelitian lebih lanjut
dengan waktu dan jumlah sampel 3. Minkes RK. Pediatric
yang lebih besar untuk Appendicitis [homepage on
mengetahui hubungan waktu the internet]. E medicine
2011[updated 2013 April 25;
mulai nyeri perut dengan tingkat
cited 2014 November 8].
keparahan apendisitis akut anak. Available from :
http://emedicine.medscape.co
UCAPAN TERIMA KASIH m/article/926795-
Penulis mengucapkan overview#aw2aab6b2b2aa
terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada pihak Fakultas Kedokteran 4. Adelia. Prevalensi Apendisitis
Akut pada Anak di Rumah
Universitas Riau, dr. Tubagus Odih
Sakit Immanuel Bandung
RW, Sp.BA dan dr.Wiwit Ade F, periode Januari – Desember
M.Biomed, Sp.PA selaku 2011 [skripsi].Bandung:
Pembimbing, dr. Suindra, Sp.B-KBD Fakultas Kedokteran
dan dr. Laode Burhanuddin M, M.Kes Universitas Maranatha;2012.
selaku dosen Penguji dan dr. Esy

JOM FK Volume 1 NO. 2 Oktober 2015 10


11

5. Pratiwi S. Gambaran hitung [tesis].Yogyakarta: Fakultas


leukosit pre operatif Kedokteran UGM;2006.
berdasarkan tingkat
keparahan apendisitis akut 10. Elba P. Hubungan waktu mulai
anak (menurut klasifikasi nyeri hingga tindakan operasi
Cloud) di RSUD Arifin dengan lama perawatan pasca
Achmad Provinsi Riau
operasi pada pasien apendisitis
periode Januari 2011-
Desember 2012 anak yang dirawat di bangsal
[skripsi].Pekanbaru: Fakultas bedah RSUD Arifin Achmad
Kedokteran Universitas Pekanbaru periode Januari 2009
Riau;2013. – Juni 2010
[skripsi].Pekanbaru: Fakultas
6. Rothrock SG, Pagane J. Acute Kedokteran Universitas
appendicitis in children :
Riau;2011.
emergency department
diagnosis and management. 11. Garden OJ, Bradbury AW,
Ann Emerg Med. July 2000
Forshyte J. Principle and
[cited 2013 Feb 17];36:39-51.
Available from : practice of surgery. 4th ed.
http://www.sygdoms.com/pdf Elsevier Churchil Livingstone;
/appendicitis/5.pdf. 2002.

7. Cloud DT. Appendicitis. In: 12. Jaffe BM, Berger DH. The
Ashcraft KW, Murphy JP, aappendix. In: Brunicardi FC.
Sharp RJ, Sigalet DL, Snyder Schwartz's principles of
CL editors. Pediatric Surgery. th
surgery. 8 ed. New York:
2"d ed. New York : WB
McGraw-Hill Companies;
Saunders Company; 1994. p.
470-3. 2005. p. 1119-1126.

13. Lindseth NG. Gangguan usus


8. Malik A, Wam NA.
Continuing Diagnostic halus. dalam Price S, Wilson L.
Challenge Of Acut Patofisiologi konsep-konsep
Appendicitis: Evaluation klinis proses penyakit. Edisi 6.
Through Modified Alvarado EGC, Jakarta, 2006, hal 448-
Score. Aust N Z J Surg. July 449.
1998;68(7):504-5.
14. Komite Medis RSUD
9. Odih, T RW. Pemeriksaan Pekanbaru. Standar Pelayanan
jumlah Leukosit dalam Medis RSUD; 1997. p. 4-5.
mendukung akurasi diagnosis
pada tiap-tiap derajat 15. Sukardja, Purnomo B, Tahalele
Appendisitis anak P, Marnadi M, Murtedjo U.
berdasarkan klasifikasi Cloud
di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Pedoman Pelayanan Medik
Dokter Spesialis Bedah Umum

JOM FK Volume 1 NO. 2 Oktober 2015 11


12

Indonesia. Persatuan Dokter


Spesialis Bedah Umum
Indonesia (PABI).Edisi 2;
2006.

JOM FK Volume 1 NO. 2 Oktober 2015 12

Anda mungkin juga menyukai