Nama
Nama
NIM : 16010072
KELAS : TP B 16
TUGAS AGAMA
A. BAB 2
1. Anda telah menjadi orang yang beragama Katolik ? Apakah memang pemilihan
agama Katolik yang kini sedang Anda geluti ini telah benar-benar sesuai dengan
kodrat manusia anda sendiri ? Kalau benar beri alasan alasan saudara dan bila
tidak berilah juga alasannya !
2. Bagaimana peraturan yang benar tentang kebebasan beragama menurut
pemahaman anda ? Faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya pelanggaran
kebebasan beragama seperti yang sering kita dengar di masyarakat ?
3. Sejauh mana penyebaran agama itu baik dan kurang atau tidak baik sehingga
dikeluarkannya larangan untuk itu ? Apakah penyebaran agama itu memang dapat
bahkan harus dilarang berilah pendapat anda !
4. Tunjukkanlah korelasi kebenaran dan relevansi dari syarat-syarat kerukunan dan
perdamaian menurut Konsili Vatikan 2 dengan ajaran Kristus sendiri seperti yang
tertera dalam Injil yang berbingkai 4 itu !
Jawaban
1. Ya saya telah menjadi orang katolik semenjak saya menerima sakramen baptis.
Benar, karena Sebagai murid Kristus dalam agama Katolik, kita tidak hanya
mengikuti sebuah buku, tetapi Seorang Pribadi, yaitu Yesus Kristus. Itulah
sebabnya kita disebut sebagai “Christ-ian” atau Kristiani/ Kristen. Pribadi yang
kita ikuti dan kita jadikan pusat dalam hidup kita ini, adalah Pribadi yang
mengasihi kita, yang menyatakan kasih-Nya itu dan mewahyukan Diri-Nya secara
penuh kepada kita. Karena kasih-Nya yang sempurna inilah, Kristus ingin terus
tinggal di tengah kita dan bersekutu/ bersatu dengan kita. Sebab kasih selalu
menginginkan kebersamaan. Kristus menghendaki kebersamaan atau persekutuan
antara kita dengan Dia, atas dasar kasih dan kebenaran, sebab Ia Allah yang
adalah Sang Kasih (1 Yoh 4:8) dan Kebenaran (Yoh 14:6). Maka menjadi Katolik,
pertama-tama adalah menanggapi dengan iman, pewahyuan Allah dan undangan-
Nya kepada persatuan (komuni) dengan-Nya. Maka, menjadi Katolik adalah
menjadi seorang Kristiani, titik. Sebab seorang Kristiani sudah seharusnya
menerima segala yang diwahyukan Allah di dalam Kristus. Iman yang dimaksud
di sini, menurut Konsili Vatikan II, Katekismus, dan pengajaran Paus Yohanes
Paulus II adalah iman yang terdiri dari dua unsur. Yang pertama adalah unsur
pribadi, yaitu percaya kepada Allah, akan segala kasih dan kebijaksanaan-Nya,
sehingga kita mau menyerahkan diri kita tanpa syarat kepada-Nya. Dengan kata
lain, kita lebih percaya akan kebijaksanaan Allah daripada kebijaksanaan diri
sendiri untuk menentukan kebahagiaan kita, dan kita lebih percaya akan kuasa
rahmat-Nya daripada kekuatan sendiri untuk mencapainya. Yang kedua adalah
unsur obyektif, yaitu kita percaya akan isi wahyu yang diberikan Tuhan, dan
memegangnya sebagai sesuatu yang ilahi. Maka unsur pertama adalah percaya
kepada Allah yang mewahyukan dan unsur kedua adalah percaya kepada apa yang
diwahyukan-Nya. Dengan demikian, iman dapat digambarkan dengan perkataan
ini: “Kalau Tuhan yang saya percayai sebagai Pribadi yang baik, penuh cinta
kasih, dan bijaksana, telah mewahyukan sesuatu kepada saya, maka atas hormat
dan kasih kepada-Nya, saya mau menerima apa yang diwahyukan-Nya itu.
2. Menurut saya, peraturan mengenai Kebebasan beragama adalah prinsip yang
mendukung kebebasan individu atau masyarakat, untuk menerapkan agama atau
kepercayaan dalam ruang pribadi atau umum. Kebebasan beragama termasuk
kebebasan untuk mengubah agama dan tidak menurut setiap agama. Dalam negara
yang mengamalkan kebebasan beragama, agama-agama lain bebas dilakukan dan
ia tidak menghukum atau menindas pengikut kepercayaan lain yang lain dari
agama resmi. Pasal 18 dalam Kovenan Internasional PBB tentang Hak-Hak Sipil
dan Politik menyatakan kebijakan yang menafikan kebebasan seseorang untuk
mengamalkan agamanya adalah satu kezaliman spiritual. Kebebasan beragama
merupakan satu konsep hukum yang terkait, tetapi tidak serupa dengan, toleransi
agama, pemisahan antara agama dan negara, atau negara sekuler (laïcité). Faktor-
faktor sebagai berikut :
Tidak rasa rasa tolenransi
Tidak ada rasa saling menghormati dan menghargai
Diskriminasi yang tinggi
Keuntungan Ekonomi dan Ketenaran
Faktor Politis
Sikap Apatis dan Egois
3. Penyebaran agama itu baik ketika tidak adanya paham fanatisme yang tinggi
untuk diajarkan kepada orang lain sehingga orang tersebut dapat memilih agama
sesuai dengan kepercayaannya, tidak perlu mendoktrin agar masuk surga.
Penyebaran agama itu tidak baik ketika adanya doktrin fanatisme yang tinggi yang
mengajarkan suatu agama yang menyimpang dari ajaran yang sesungguhnya
sehingga dikeluarkan larangan untuk penyebaran agama tersebut. penyebaran
agama tidak dapat dilarang dalam agama Katolik karena bersifat universal artinya
Gereja Katolik membuka pintu bagi semua orang yang percaya kepada Yesus
Kristus.
Persaudaraan Universal
Konsili Vatikan 2 yang ekumenis secara jelas kali menyatakan
keinginannya untuk membina Persaudaraan yang universal, yang bersih dari
diskriminasi untuk mewujudkan sikap yang damai, sebab kita tidak dapat
dengan jujur menyuruh Tuhan, Bapa segala sesuatu, apabila kita menolak
untuk memperlakukan orang-orang tertentu sebagai saudara, Karena Mereka
diciptakan menurut Citra Tuhan. Hubungan manusia dengan Allah Bapa,
manusia dengan manusia, dengan saudara-saudara, berpautan demikian erat,
sehingga Allah sendiri menyatakan yang tidak mencintai tidak mengenal
Tuhan. Dari sebab itu gereja mengutuk setiap bentuk diskriminasi atau
gangguan terhadap orang lain berdasarkan SARA karena itu bertentangan
dengan semangat Kristus.
B. BAB 5
Jawaban
1. Kesejarahan Kristus itu penting bagi iman Kristen. Tetapi mengimani Kristus
bahwa ia tokoh historis itu sama pentingnya bagi orang Kristen. Apakah Yesus
Kristus itu pernah hidup di dunia ini atau tidak pernah hidup di dunia ini
mempunyai konsekuensi penting bagi orang Kristen demi pengembangan iman
dan pembangunan dunia maka pengaruhnya akan jauh berbeda bagi orang Kristen.
2. Yesus Kristus Sungguh Manusia :
Dalam kitab suci dilaporkan beberapa fakta yang menegaskan bahwa Yesus
adalah manusia antara lain :
Kristus memulai hidup-NYA di dunia dengan dilahirkan ibu-NYA Maria. Ia
diselimuti dengan kain lampin. Ia dibaringkan dalam Palungan sesudah umur
8 hari ia disunatkan ( Luk.2 )
Pada usia 12 tahun Yesus pergi ke bait Allah di Yerusalem bersama dengan
orang tua-NYA terus bertambah besar dan berkembang dalam budi-NYA (
Luk.2 )
selama Kristus tampil di tengah masyarakat para penginjil mencatat beberapa
tindakannya sebagai manusia antara lain : menghadiri pesta perkawinan di
Kana. Yesus tidur sewaktu gelombang mengganas. Yesus telah sedang duduk
di dekat Sumur. Yesus makan bersama murid-muridnya. Yesus sedih,
kesepian, menangis, tergerak hati-NYA. Yesus memanggul salib-NYA. Yesus
mati dikayu salib.
Yesus Kristus Sungguh Allah :
Pernyataan Yesus sendiri bahwa dia itu anak Allah. Pernyataan-pernyataan
Kristus langsung atau tidak langsung meneguhkan bahwa Kristus adalah Allah
ada cukup banyak antara lain : Dalam kotbah-NYA di sinagoga di nazaret.
Dalam percakapannya dengan nikodemus. Pernyataannya dihadapan san
hedrin dengan Kayafas. Kristus menyebut dirinya Tuhan atas hari sabat.
Kristus menuntut Iman sepenuhnya terhadap dirinya sebagai syarat mutlak
untuk mencapai Kebahagiaan sejati.
Pembuktian diri Yesus bahwa dia adalah Allah beberapa diantaranya : Yesus
menguasai kekuatan alam yaitu Air dijadikan anggur pada pesta di Kana,
Yesus melipatgandakan roti, Angin Ribut seketika menjadi tenang atas
perintah Yesus, Petrus berjalan diatas gelombang atas perintah Yesus. Yesus
menyembuhkan berbagai penyakit antara lain orang lumpuh dapat berjalan,
orang buta dapat melihat, orang bisu tuli dapat mendenga,r Yesus
menyembuhkan orang yang sakit kusta, pendarahan. Yesus menghidupkan
kembali orang yang sudah mati anak gadis Yarius dihidupkan, Yesus
menghidupkan seorang pemuda dari Naim yang diusung ke kubur, Yesus
membangkitkan lazarus yang sudah 4 hari dalam kubur.
Kesucian dari hidup pribadi-NYA dalam artian Yesus hidup selibat, Yesus
berwatak lembut dan rendah hati, Yesus bersih sama sekali dari dosa.
3. Menurut kitab suci Kristus tidak hanya akhir sejarah, tetapi dia juga sebagai pusat
sejarah sebab segala sesuatu adalah dari dia dan oleh dia kepala dua bagi dialah
kemuliaan sampai selama-lamanya segala sesuatu dipusatkan dalam diri Yesus
apa yang ada di langit dan bumi.
Dari Pernyataan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Kristus adalah proses
sejarah manusia sejarah profan dan sejarah sakral bersatu dalam diri Kristus
segala sesuatu dan segala bangsa harus kristosentris berpusat pada Kristus hidup
kita dari saat ke saat dari hari ke hari harus Kristussentris.
5. Iman Katolik mengajarkan bahwa Tuhan yang kepada-Nya kita percaya, telah
berbicara melalui Kristus, Putera-Nya (lih. Ibr 1:1-4). Sebab Allah mewahyukan
bahwa Ia yang dalam Perjanjian Lama juga disebut sebagai Yahweh, Adonai, atau
Yehovah, adalah satu dan sama hakekatnya dengan Yesus Kristus, sebab Kristus
mengatakan, “Bapa dan Aku adalah satu.” (Yoh 10:30). Kristus yang sama ini
mendirikan Gereja-Nya (lih. Mat 16:18) yang oleh kuasa Roh Kudus, diberi
karunia kesatuan, kekudusan, keseluruhan dan kesinambungan dengan jalur
apostolik di sepanjang sejarah. Dengan mendirikan Gereja-Nya, dan memberikan
kuasa kepada Gereja untuk membaptis dan mengajarkan semua perintah-Nya (lih.
Mat 28:19-20), Kristus menjadikan Gereja sebagai sarana yang perlu untuk
keselamatan. Peran Gereja sebagai tanda dan sarana keselamatan, di mana Allah
terus melaksanakan karya penyelamatan-Nya, secara sempurna dinyatakan dalam
perayaan Ekaristi. Itulah sebabnya dikatakan bahwa Gereja lahir dari Ekaristi, dan
Ekaristi lahir dari Gereja. Sebab Gereja lahir/ memperoleh hidupnya dari
pengorbanan Kristus. Sakramen-sakramen sebagai peringatan akan pengorbanan
Kristus itu- terus menghidupi Gereja, dan Gereja terus menghadirkannya.