Anda di halaman 1dari 4

RESUME KEPERAWATAN

Praktik Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah


Pada Tn. P di Ruang Hemodialisa RS PKU Aisyiyah Boyolali

Tanggal/Jam Pengkajian : Jum’at/ 02 Juni 2017


Diagnosa Medis : CKD V (Chronic Kidney Desease grade V).
No Registrasi : 103387

A. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
a. Nama : Tn. P
b. Alamat : Kesatriyan 1/17 Siswodipuran, Boyolali.
c. Umur : 71 Tahun
d. Pendidikan : SD
2. Riwayat Keperawatan
a. Keluhan Utama
- Klien mengatakan sesak nafas
b. Riwayat Penyakit Sekarang
- Klien mengatakan mengidap gagal ginjal sejak lebih kurang
setahun yang lalu.

B. RESUME ASUHAN KEPERAWATAN


Diagnosa DAR
No
Keperawatan (Data, Action, Respon)
1 Gangguan Data :
pertukaran gas DS:
berhubungan o Klien mengatakan sesak nafas
dengan DO:
ketidakseimba o Klien tampak gelisah
ngan o Klien tampak pucat
ventilasi- o Detak jantung pasien cepat
perfusi o Klien tampak bernafas dengan cuping hidung
Action :
Manajemen Asam Basa, Manajemen Jalan Nafas,
Terapi Oksigen:
1. Memonitor pola pernafasan
2. Memonitor status hemodinamik.
3. Mempertahankan kepatenan dan bersihan jalan nafas
(melakukan suction atau memasang alat bantu nafas).
4. Memposisikan klien untuk mendapatkan ventilasi
yang adekuat (memberikan posisi semifowler).
5. Memberikan terapi oksigen dengan tepat.
Response :
S : Klien mengatakan sesak nafasnya berkurang
O : Klien tampak lebih nyaman, kanul oksigen sudah
terpasang dan klien kooperatif.
2 Kelebihan Data :
volume cairan DS:
berhubungan o Klien mengatakan kedua kakinya bengkak
dengan o Klien mengatakan gatal-gatal.
kelebihan DO:
asupan cairan. o Tampak edema pada bagian ekstremitas klien
o Tekanan darah klien tinggi (180/100 mmHg)
Action :
Manajemen Elektrolit/Cairan :
1. Memonitor tanda tanda vital pasien.
2. Menimbang berat badan pasien dan memonitor status
pasien.
3. Memonitor perubahan berat badan pasien sebelum
dan setelah dialisis.
4. Memonitor indikasi kelebihan cairan (misalnya:
edema, distensi vena leher, dan asites).
5. Mengkaji lokasi dan luasnya edema.
6. Menjaga intake/asupan yang akurat dan catat output.
7. Memberikan cairan dengan tepat.
8. Memberikan resep diet yang tepat untuk cairan
tertentu atau pada keseimbangan elektrolit (misalnya
rendah sodium, cairan dibatasi, ginjal, dan tidak
menambahkan garam).
9. Mengkonsultasikan dengan dokter jika tanda-tanda
dan gejala kelebihan cairan menetap atau memburuk.
Response :
S : Klien mengatakan bersedia menjaga intake dan output
cairan.
O : Klien kooperatif dan mengerti apa yang diajarkan
perawat.

Pembahasan :
Diagnosa keperawatan pertama yang dapat ditegakkan pada Tn.P yaitu
gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan ventilasi-
perfusi. Adapun data yang diperoleh saat pengkajian yang mendukung tegaknya
diagnosa adalah klien mengatakan sesak nafas, klien tampak gelisah, pucat, detak
jantung klien cepat dan klien tampak bernafas dengan cuping hidung. Tindakan
yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan
mempertahankan kepatenan jalan nafas (melakukan suction), memberikan posisi
pasien senyaman mungkin yaitu posisi fowler atau semifowler, serta memberikan
terapi oksigen yang tepat. Rasional dari tindakan suction tersebut adalah untuk
melancarkan jalan nafas atau mengeluarkan sekret. Rasional dari pemberian posisi
fowler atau semifowler yaitu untuk meningkatkan ekspansi/pengembangan paru
dan mengurangi tekanan abdomen pada diafragma. Rasional dari pemberian terapi
oksigen yaitu untuk memberikan ventilasi yang optimal/adekuat dan mengurangi
beban otot-otot pernafasan.
Diagnosa keperawatan kedua yang ditegakkan pada Tn.P yaitu kelebihan
volume cairan berhubungan dengan kelebihan asupan cairan. Data yang diperoleh
saat pengkajian yaitu klien mengatakan kedua kakinya bengkak, klien mengatakan
gatal-gatal, tampak juga edema pada bagian ekstremitas klien, selain itu saat
dilakukan tensi darah, tekanan darah klien tinggi yaitu 180/100 mmHg. Tindakan
keperawatan yang dilakukan yaitu memonitor tanda tanda vital pasien,
menimbang berat badan pasien dan memonitor status pasien, memonitor
perubahan berat badan pasien sebelum dan setelah dialisis, menjaga intake/asupan
yang akurat dan catat output, memberikan cairan dengan tepat, memberikan resep
diet yang tepat untuk cairan tertentu atau pada keseimbangan elektrolit (misalnya
rendah sodium, cairan dibatasi, ginjal, dan tidak menambahkan garam) serta
mengkonsultasikan dengan dokter jika tanda-tanda dan gejala kelebihan cairan
menetap atau memburuk.
Kesenjangan antara teori dan praktik yaitu setelah dilakukan tindakan
keperawatan, teori yang telah diterapkan ternyata belum dapat menyelesaikan
masalah secara optimal, meskipun sudah dilakukan sesuai dengan standar
operasional prosedurnya.

Anda mungkin juga menyukai