I. PENDAHULUAN
Promosi kesehatan/pendidikan kesehatan merupakan cabang dari ilmu kesehatan
yang mempunyai dua sisi, yakni sisi ilmu dan sisi seni. Dilihat dari sisi seni,
yakni praktisi atau aplikasi pendidikan kesehatan adalah merupakan penunjang
bagi program-program kesehatan lain. Ini artinya bahwa setiap program
kesehatan yang telah ada misalnya pemberantasan penyakit menular/tidak
menular, program perbaikan gizi, perbaikan sanitasi lingkungan, upaya kesehatan
ibu dan anak, program pelayanan kesehatan dan lain sebagainya sangat perlu
ditunjang serta didukung oleh adanya promosi kesehatan. Promosi kesehatan
bukanlah hanya proses penyadaran masyarakat atau pemberian dan peningkatan
pengetahuan masyarakat tentang kesehatan semata, akan tetapi di dalamnya
terdapat usaha untuk dapat memfasilitasi dalam rangka perubahan perilaku
masyarakat.
Dengan demikian bahwa promosi kesehatan adalah kombinasi berbagai
dukungan menyangkut pendidikan, organisasi, kebijakan dan peraturan
perundangan untuk perubahan lingkungan dan perilaku yang menguntungkan
kesehatan (Green dan Ottoson,1998). Promosi kesehatan merupakan proses
pemberdayaan masyarakat agar mampu memelihara dan meningkatkan
kesehatannya. Proses pemberdayaan tersebut dilakukan dari, oleh, untuk dan
bersama masyarakat; Artinya proses pemberdayaan tersebut dilakukan melalui
kelompok-kelompok potensial di masyarakat, bahkan semua komponen
masyarakat. Proses pemberdayaan tersebut juga dilakukan dengan menggunakan
pendekatan sosial budaya setempat. Proses pembelajaran tersebut juga dibarengi
dengan upaya mempengaruhi lingkungan, baik lingkungan fisik termasuk
kebijakan dan peraturan perundangan.
1
3. Promosi kesehatan adalah upaya penyuluhan (upaya komunikasi dan
informasi) yang tekanannya pada penyebaran informasi.
4. Promosi kesehatan merupakan upaya peningkatan (promotif) yang
penekanannya pada upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan.
5. Promosi kesehatan mencakup upaya advokasi di bidang kesehatan, yaitu
upaya untuk mempengaruhi lingkungan atau pihak lain agar
mengembangkan kebijakan yang berwawasan kesehatan (melalui upaya
legislasi atau pembuatan peraturan, dukungan suasana dan lain-lain di
berbagai bidang /sektor, sesuai keadaan).
6. Promosi kesehatan adalah juga pengorganisasian masyarakat (community
organization), pengembangan masyarakat (community development),
penggerakan masyarakat (social mobilization), pemberdayaan masyarakat
(community empowerment), dll.
Sebagaimana yang tercantum dalam keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1114/
Menkes/SK/VIII/2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di
Daerah dikatakan bahwa promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama
masyarakat agar mereka dapat menolong diri sendiri, serta mengembangkan
kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan
didukung kebijakan public yang berwawasan kesehatan. Mencermati semua
rumusan diatas tampak jelas bhwa perlu dibuat program kerja untuk mencapai
tujuan, sasaran dari promosi kesehatan itu sendiri.
II. Tujuan
Umum
Penyadaran masyarakat atau pemberian dan peningkatan pengetahuan
masyarakat tentang kesehatan, termasuk didalamnya terdapat usaha untuk dapat
memfasilitasi dalam rangka perubahan perilaku masyarakat.
Khusus
1. Sebagai acuan bagi unti terkait untuk berwawasan sehat dan berprilaku
hidup sehat yang kemudian menjadi budaya bagi dirinya, keluarga dan
lingkungannya.
2. Sebagai acuan bagi bagian terkait untuk meningkatkan kemampuan dan
wawasan bagi Rumah Sakit Santa Maria Pekanbaru, baik dari segi ilmu
pengetahuan, keterampilan, dan sikap, dalam bidangnya maupun
pengetahuan umum dalam melakukan promosi kesehatan kepada
pasien/keluarga.
2
3. Untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia, seiring
dengan semakin lengkap dan canggihnya fasilitas dan peralatan yang ada
serta memenuhi kepuasan pelanggan dalam rangka promosi kesehatan.
3
efek/dampak serta pengaruh bagi sasaran sekunder maupun sasaran primer dan
usaha ini sejalan dengan strategi advokasi (advocacy).
B. Bina Suasana
Lingkungan yang diperhitungkan memiliki pengaruh terhadap pasien yang
sedang diberdayakan dimana kegiatan ini menciptakan suasana atau
lingkungan yang kondusif.
1. Kegiatan pemasangan poster/ banner/spanduk/ dll
A. Area tanpa asap rokok
B. Peringatan jalur evakuasi
C. Petunjuk arah
D. Peringatan membuang sampah
E. Cara mencuci tangan menggunakan handrub
2. Kegiatan pemberian informasi melalui brosur
a. Diet hipertensi
b. Diet lambung
c. Diet penyakit hati
d. Diet Hiperkolesterolemia
e. Diet Hiperusemia
f. Diet Penyakit Hati
g. Informasi deteksi dini kanker mulut rahim
h. Informasi tentang apa saja yang perlu diketahui tentang kolesterol
4
i. Informasi tentang cara mencuci tangan dengan benar
j. Informasi penggunaan obat tetes/ salep mata yang benar
k. Petunjuk cara penyimpanan obat
l. Cara pemakaian supositoria yang benar
m. Informasi tentang layanan penunjang CT Scan
n. Informasi tentang layanan MCU
o. Informasi tentang TB
p. Informasi tentang HIV AIDS
q. Informasi tentang layanan PONEK
3. Kegiatan pemberian informasi tentang pelayanan, jam operasional dan
proses mendapatkan pelayanan.
a. Sosialisasi informasi tentang pelayanan jam operasional dan proses
mendapatkan pelayanan.
b. Jadwal dokter di papan pengumuman
c. Jadwal dokter di website
d. Informasi pelayanan dan jadwal dokter di komputer display
C. Kemitraan
Tiga prinsip dasar kemitraan yang harus diperhatikan adalah kesetaraan,
keterbukaan dan saling menguntungkan. Kegiatan kemitraan dibagi 2 antara
lain :
A. Internal
- Sosialisasi hand hygiene bekerjasama dengan Tim Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI) bagi seluruh karyawan.
- Sosialisasi pelayanan yang tersedia di RS Santa Maria bagi karyawan
baru bekerjasama dengan bagian pendidikan dan latihan (diklat) RS
Santa Maria.
- Sosialisasi service excellent bagi karyawan baru bekerjasama dengan
bagian pendidikan dan latihan (diklat) RS Santa Maria.
- Dalam rangka MDG’S bekerjasama dengan Tim Ponek, Tim DOT
TB, Tim HIV AIDS dalam memberikan layanan dan informasi
kepada masyarakat.
- Kegiatan KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) dengan kerangka
acuan per tiga bulan bekerjasama dengan bidan, dokter umum, dokter
gigi dan dokter spesialis setiap hari Rabu/ Sabtu di Ruang Rapat
Lantai II.
- Penyediaan Ruang Laktasi bagi ibu-ibu menyusui.
- Pelaksanaan Klub Asma dan Seminar Asma untuk Awam.
- Pemasangan spanduk untuk memeriahkan hari Besar Keagamaan
B. Eksternal
- Pemasangan Spanduk dalam rangka Dirgahayu Provinsi Riau ke 55,
Dirgahayu RI ke 67 dan mensukseskan PON XVIII di RIAU tahun
2012 dengan tulisan “ Senyum dan Ramah Dalam Pelayanan Adalah
Ibadah” merupakan kerjasama Fondation “Perempuan Riau Bangkit,
5
PB PON, BKMT, BKKKS, IWAPI RIAU, PUSDATIN PUANRI,
IKATAN BIDAN INDOSESIA dipasang mulai tanggal 07 Agustus
2012 sampai dengan Hari Ibu tanggal 22 Desember 2012.
- Kegiatan Pengobatan Gratis dan Penyuluhan Prilaku Hidup Bersih
dan Sehat dalam Rangka HUT Provinsi Riau ke-55 tahun 2012 di
Balai Pengobatan Santo Petrus Indrapuri Kulim tanggal 09 Agustus
2012.
- Seminar Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bagi stasi
bekerjasama dengan Panitia Yubelium Paroki Santa Maria a Fatima
Pekanbaru di Paroki dan stasi-stasi.
- Seminar HIV AIDS bekerjasama dengan Panitia Yubelium Paroki
Santa Maria a Fatima Pekanbaru.
- Penyuluhan kesehatan reproduksi dan keluarga berencana bagi
pasangan muda yang akan menikah secara Katolik bekerjasama
dengan Paroki Santa Maria a Fatima dan Paroki Santo Paulus Labuh
Baru Pekanbaru.
- Kegiatan dokter kecil bekerjasama dengan SD Santa Maria
Pekanbaru
- Kegiatan penyuluhan kesehatan reproduksi, pola hidup bersih dan
sehat serta cara mencuci tangan yang benar bagi pelajar SMP Santa
Maria.
6
1. Kepala unit/bagian/instalasi/tim mengusulkan kegiatan yang dianggap
perlu untuk melaksanakan promosi kesehatan sekaligus meningkatkan
mutu pelayanan.
2. Ketua Tim PKRS mengajukan program kepada Direktur utnuk
diperiksa dan disetujui.
3. Ketua Tim PKRS akan berkoordinasi dengan bagian terkait dan
mengatur pelaksanaan kegiatan intern, mulai dari jadwal, tempat
pelaksanaan, narasumber, dan peserta pelatihan. Untuk kegiatan
eksternal akan disesuaikan dengan jadwal yagn telah disusun oleh
pihak penyelenggara.
4. Tim PKRS membuat kerangka acuan masing-masing kegiatan.
5. Kegiatan ekstern diketahui dan disetujui oleh Direktur.
VIII. Pembiayaan
Pembiayaan program promosi kesehatan disesuaikan dengan kemampuan
keuangan Rumah Sakit.
X. Evaluasi
Evaluasi dilakukan satu (1) tahun sekali dengan melaporkan jalannya kegiatan
kepada pimpinan yang bertujuan untuk :
1. Mengetahui apakah program yang telah disusun/direncanakan efektif dan
berdaya guna tepat sasaran
2. Menemukan kendala, dan dianalisa penyebabnya sehingga untuk
perencanaan selanjutnya dapat berjalan lancar
3. Mengetahui seberapa jauh program yang telah disusun berhasil dicapai
4. Dijadikan pedoman dalam menyusun program selanjutnya, agar terus-
menerus membuat yang terbaik
7
XI. Penutup
Rumah Sakit boleh semakin berbenah dalam bidang sarana dan prasarana tetapi
jika tidak diimbangi dengan berbagai kegiatan yang mendukung promosi
kesehatan maka pelayanan yang diberikan belum pelayanan holistik. Untuk itu
pelaksanaan program ini sedapat mungkin dijalankan dan diaplikasikan, serta
dukungan dari semua pihak diperlukan untuk mencapai Visi, Misi dan tujuan
Rumah Sakit Santa Maria.
Kami penyusun menyadari banyak kekurangan dari program ini, untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar pada tahun-tahun
selanjutnya program promosi kesehatan ini dapat dibuat lebih baik.
Dr. Arifin
Direktur RS Santa Maria
8
PROGRAM KERJA
PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT SANTA MARIA
9
Email : cs@rssantamariapekanbaru.com,
www.rssantamariapekanbaru.com
10
11