KASUS II
Oleh:
DIcky Chandra
406162102
Pembimbing:
NIM : 406162102
JUDUL KASUS : Seorang Anak Perempuan 8 Bulan dengan Tuberkulosis Paru dan
Anemia Defisiensi Besi
Pembimbing
1. IDENTITAS PASIEN
1.1. Nama Pasien
Umur
Jenis Kelamin
Agama
Alamat Bangsal No. CM
Tanggal Masuk RS
Tanggal Keluar RS
2. DATA DASAR
2.1. Anamnesis (Alloanamnesis)
Anamnesis dilakukan secara alloanamnesis dengan ibu kandung pasien pada tanggal
09 Desember 2017 jam 13.00 WIB di ruang Nakula 4.
Keluhan Utama : Panas
Keluhan Tambahan : Batuk, Pilek, Muntah, Diare dan Lemas
2.1.1. Riwayat Penyakit Sekarang
- 3 minggu sebelum masuk rumah sakit pada tanggal 19 November 2017, ibu
pasien mengatakan anaknya mengalami batuk. Batuk dirasakan terus-
terusan, mengeluarkan dahak berwarna hijau dan dahak berjumlah banyak.
ibu pasien mengatakan saat batuk, anaknya terlihat seperti tertekan.
Riwayat demam disangkal, riwayat pilek disangkal dan riwayat sesak nafas
disangkal. Saat keluhan batuk muncul, ibu pasien membawa pasien ke
puskesmas dan diberi obat ambroxol sirup. Keluhan batuk tetap timbul
meskipun diberi obat.
- 12 hari sebelum masuk rumah sakit pada tanggal 24 November 2017, ibu
pasien mengatakan pasien mengalami demam. Demam dirasakan naik
turun, suhu meningkat terutama pada sore hari dan terjadi terus-terusan.
Demam tidak disertai menggigil. Suhu saat dirumah mencapai 38 C.
Riwayat kejang dan penurunan kesadaran saat demam disangkal. Saat
demam timbul, pasien bersama nenek pasien berobat ke klinik dan
diberikan obat PCT sirup, keluhan sempat mereda saat diberikan obat PCT
sirup kemudian timbul lagi.
- 10 hari sebelum masuk rumah sakit pada tanggal 26 November 2017, ibu
pasien mengatakan pasien mengalami pilek. Pilek disarakan hilang timbul.
Muncul terutama saat cuaca atau suhu sedang dingin, tapi saat suhu sedang
hangat pilek mereda. Pilek disertai dengan lendir berwarna jernih dan
berjumlah banyak. Saat keluhan pilek muncul pasien tidak diberi
pengobatan. Ibu pasien mengatakan nafsu makan pasien berkurang selama
sakit, berat badan pasien menurun dari 8 kg menjadi 7,7 kg.
- 1 hari sebelum masuk rumah sakit, ibu pasien mengatakan pasien
mengalami muntah. Muntah mencapai 10x dalam sehari dan isi muntahan
berupa makanan. Muntah dipengaruhi oleh pemberian makanan. Keluhan
disertai pula dengan lemas dan batuk yang terjadi terus menerus disertai
dahak berwarna hijau dan demam. Pasien belum diberikan pengobatan
untuk keluhan muntahnya.
- 3 jam sebelum masuk rumah sakit suhu pasien mencapai 39,5 C, keluhan
muntah tidak mereda dan batuk teurs menerus serta kondisi pasien yang
lemas, kemudian pasien dibawa ke puskesmas untuk di cek laboratorium.
Tetapi setelah dari puskesmas orang tua pasien merasa keluhan pasien tidak
mereda sehingga orang tua pasien langsung membawa ke IGD RSUD
KRMT Wongsonegoro Semarang pada pukul 11.06 WIB.
- Di IGD suhu pasien 39 ˚C, pasien diberi terapi Infus RL 12tpm, Injeksi
Ranitidine 1/4 amp, inj. Ondansentron 1 mg, dan Paracetamol sirup 4x ¾
cth.
– Perkembangan
• Berdiri : 8 bulan
• Mengucap kata :-
• Tengkurap dan mempertahankan posisi kepala : 3 bulan
• Duduk : 6 bulan
• Berjalan :-
• Makan sendiri :-
• Menyusun kalimat :-
• Gigi pertama :-
Kesan: Status pertumbuhan dan perkembangan sesuai anak seusianya
Riwayat Imunisasi
• Tidak dilakukan imunisasi
Kesan : Riwayat imunisasi tidak lengkap.
2.2.2. T
•
•
•
i}Ì
vÀ>}iÊ , -
ÈÊÌ
ÃÊÌÊÓÊÞi>ÀÃÊâÃVÀiî
x
ä
nx
i}Ì
ÊV®
nä
Çx
Çä
Èx
Èä
YEAR YEARS
-ONTHS }iÊV«iÌi`ÊÌ
ÃÊ>`ÊÞi>Àî
i}Ì
ÊV®
7 "Ê
`Ê ÀÜÌ
Ê-Ì>`>À`Ã
vÀ>}iÊ , -
ÀÌ
ÊÌÊÓÊÞi>ÀÃÊâÃVÀiî
Ê}É ®
Ó
Ekstremitas
Kesan: Normal
Kesan: Anemia Mikrositik hipokrom dengan sel pencil, monositosis relative dan
trombositosis.
KESAN:
COR: Normal
Pulmo: Curiga TB primer
Tulang: Tak tampak kelainan
2.4. Skoring TB
Follow Up
Tanggal
6/12/2017 S: Panas (+
gatal di pun
KU : Ta
HR : 10
P:
Infus RL 6
ambroxol 1
30 S 3 dd p
7/12/2017 S: Panas (+) H14, pucat (+), batuk (+), BAB cair (+) 1x, mual muntah (-),
gatal di punggung (+) dan BAK normal.
O:
KU : compos mentis
HR : 110 x/m
RR : 20 x/m
Suhu : 39,5 ºC
A: hipertermia
P:
Infus RL 6
inj PCT 80
PO: Zinc 1
0,5 mg + ri
8/12/2017 S: pucat (+
dan BAK n
KU :c
HR :1
A:
TBC, Anem
P:
Infus RL 6
PO: Zinc 1
0,5 mg + ri
9/12/2017 S: pucat (+
dan BAK n
KU :c
HR :1
A:
TBC, Anem
P:
Infus RL 6
2x2,5 cc (s
PO: Zinc 1x 1 cth, (metilprednisol 0,5 mg + ambroxol 1/6 tab + salbutamol
0,5 mg + rinofed 1/6 tab) m.f. pulv dtd no 30 S 3 dd pulv 1
3. RESUME
Seorang pasien anak perempuan usia 8 bulan, datang ke IGD RSUD K.R.M.T
Wongsonegara Semarang diantar orang tuanya karena panas sejak 12 hari SMRS yang
dirasakan semakin memberat.
3 minggu sebelum masuk rumah sakit pasien mengalami batuk. Batuk dirasakan
terus-terusan, mengeluarkan dahak berwarna hijau dan dahak berjumlah banyak. ibu
pasien membawa pasien ke puskesmas dan diberi obat ambroxol sirup. Keluhan batuk
tetap timbul meskipun diberi obat.
12 hari sebelum masuk rumah sakit ibu pasien mengatakan pasien mengalami
demam. Demam dirasakan naik turun, suhu meningkat terutama pada sore hari dan terjadi
terus-terusan. Demam tidak disertai menggigil. Suhu saat dirumah mencapai 38 C.
Riwayat kejang dan penurunan kesadaran saat demam disangkal. Pasien bersama nenek
pasien berobat ke klinik dan diberikan obat PCT sirup.
10 hari sebelum masuk rumah sakit pasien mengalami pilek. Pilek disarakan hilang
timbul. Muncul terutama saat cuaca atau suhu sedang dingin. Pilek disertai dengan lendir
berwarna jernih dan berjumlah banyak. Nafsu makan pasien berkurang dan berat badan
pasien turun dari 8 kg menjadi 7,7 kg.
1 hari sebelum masuk rumah sakit pasien mengalami muntah. Muntah mencapai
10x dalam sehari dan isi muntahan berupa makanan. Keluhan disertai pula dengan lemas
dan batuk yang terjadi terus menerus disertai dahak berwarna hijau dan demam.
3 jam sebelum masuk rumah sakit suhu pasien mencapai 39,5 C, keluhan muntah
tidak mereda dan batuk terus menerus serta kondisi pasien yang lemas, kemudian pasien
dibawa ke puskesmas untuk di cek laboratorium. kemudian orang tua pasien langsung
membawa ke IGD RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang pada pukul 11.06 WIB.
Di IGD suhu pasien 39 ˚C, pasien diberi terapi Infus RL 12tpm, Injeksi Ranitidine
1/4 amp, inj. Ondansentron 1 mg, dan Paracetamol sirup 4x ¾ cth.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis (+/+), pembesaran KGB
leher (+), ronkhi basah halus (+/+). Pada pemeriksaan x foto thorax AP didapatkan
gambaran curiga TB primer. Pada hasil pemeriksaan laboratorium terdapat penurunan HB,
HT dan Na serta Leukositosis dan peningkatan trombosit. Pada hapusan darah tepi
didapatkan gambaran anemia mikrositik hipokrom, monositosis dan trombositosis.
4. DIAGNOSIS BANDING
4.1. Tuberculosis pulmonal
4.2. Tuberculosis extrapulmonal
4.3. Bronkopneumonia
4.4. Bronkiolitis
4.5. Anemia Defisiensi besi
4.6. Anemia penyakit kronis
5. DIAGNOSIS KERJA
5.1. TBC
5.2. Anemia Defisiensi Besi
5.3. Miliaria
6. TERAPI
6.1. TB Paru
• Infus RL 6 tpm,
• injeksi Cefotaxim 3x250mg,
• inj. Dexametason ½ ampul,
• inj PCT 80 mg
• Zinc syr 1x 1 cth
• metilprednisol 0,5 mg + ambroxol 1/6 tab + salbutamol 0,5 mg + rinofed 1/6 tab)
m.f. pulv dtd no 30 S 3 dd pulv 1
• FDC 1x1 tab
6.2. Anemia Defisiensi Besi
• Feritin drop 2x2,5 cc
6.3. Miliaria
• Lotio faberi /12 jam
• Hydrocortisone cr /12 jam
Initial Edukasi
• Menjelaskan kepada keluarga pasien tentang penyakit pasien penyebab, dan
penatalaksanaan
• Menjelaskan prognosis tentang penyakit pasien
• Menjaga higienitas yang baik
• Tempat wadah susu, gelas, dan sendok harus selalu bersih
• Keluarga /ibu harus Cuci tangan sebelum dan setelah memegang pasien
7. PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
Quo ad fungsionam : dubia ad bonam