Bab I Pendahuluan
Bab I Pendahuluan
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
Maka dari itu pada kesempatan ini penulis akan memaparkan sebuah
makalah mengenai struma nodosa serta hal-hal yang menyangkut penyakit
ini.
B. RUMUSAN MASALAH
2. Manfaat
2
b. Sebagai salah satu acuan yang dapat digunakan dalam
membuat karya ilmiah dalam bentuk makalah
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
B. ETIOLOGI
3
tiroid. Biasanya tiroid mulai membesar pada usia muda dan berkembang
menjadi multinodular pada saat dewasa. Karena pertumbuhannya berangsur-
angsur, struma dapat menjadi besar tanpa gejalah kecuali benjolan di leher.
Sebagian besar penderita dengan srtuma nodosa dapat hidup dengan
strumanya tanpa keluhan. Walaupun sebagian struma nodosa tidak
mengganggu pernafasan karena menonjol ke bagian depan, sebagian lain dapat
menyebabkan penyempitan trakea bila pembesarannya bilateral. Struma
nodosa unilateral dapat menyebabkan pendorongan sampai jauh ke arah
pernafasan. Pendorongan demikian mengkin mengakibaatkan gangguan
pernafasan.
C. PATOFISIOLOGI
4
WEB OF CAUSTION
T4 T3 STRUMA NODOSA
tirotropihypofisis
penyempitan trakhea
susah menelan
5
MK: ketidak efektifan pola nafas MK: perubahan nutrisi – dr kebutuhan tbh
D. MENIFESTASI KLINIS
Jika struma cukup besar, akan menekan area trakea yang dapat
mengakibatkan gangguan pada respirasi dan juga esofhagus tertekan sehingga
terjadi gangguan menelan. Peningkatan seperti ini jantung menjadi berdebar-
debar, gelisah, berkeringat, tidak than cuaca dingin, dan kelelehan. Pada
umumnya kelainan-kelainan yang dapat menampakkan diri sebagai struma
nodosa seperti tiroditis. Struma nodosa dapat diklasifikasikan berdasarkan
beberapa hal yaitu :
E. PENATALAKSANAAN
6
penghambatan fungsi tiroid disertai atrofi kelenjar tiroid. Pambedahan dapat
dianjurkan untuk struma yang besar untuk menghilangkan gangguan mekanis
dan kosmetis yang diakibatkannya. Pada masyarakat tempat struma timbul
sebagai akibat kekurangan iodium, garam dapur harus diberi tambahan
iodium.
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
7
5. untuk mengetahui lokasi dengan tepat benjolan tiroid yang akan
dilakukan biopsy terarah
B. PENGKAJIAN
Biodata
Anamnesis
Pengkajian psikososial-spritual
8
masa stress meliputi kemampuan pasien untuk mendiskusikan masalah
kesehatan.
Pemeriksaan fisik
1. keadaan umum
9
Auskultasi: bising usus normal
Perkusi: thympani
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan susah menelan
Tujuan :
Criteria hasil :
Intervensi :
- Kaji kebiasaan makan yang disukai atau pun yang tidak disukai
- Berikan makanan dalam porsi kecil tapi sering
- Hidangkan makanan dalam keadaan hangat
- Kerja sama dengan ahli gizi dalam pemberian makanan
Rasional :
- Dengan mengontrol kebiasaan makan klien dapat meningkatkan
partisipasi dalam perawatan dan dapat memperbaiki masukan
makanan pada klien
- Membantu mencegah distensi gaster atau ketidak nyamanan
- Meningkatkan nafsu makan
- Kalori protein dan vitamin untuk memenuhi peningkatan
kebutuhan metabolic, mempertahankan berat badan dan
mendorong regenerasi jaringan
Tujuan :
10
Setelah dilakukan perawatan selama 2x24 jam rasa nyeri dapat
berkurang
Criteria hasil :
Intervensi :
Rasional :
11
- Menurunkan nyeri tenggorok
Tujuan:
Jalan nafas klien dapat kembali efektif dalam waktu 2x24 jam.
Criteria hasil :
Intervensi :
Rasional :
Tujuan :
12
Dapat menerima kondisi atau perubahan kedalam konsep diri tanpa
harga diri negative dalam waktu 2x24 jam
kriteria hasil :
Intervensi :
Rasional :
Tujuan :
kriteria hasil :
13
- Klien dapat beradaptasi dalam program keperawatan
Intervensi :
Rasional :
14
BAB III
PENUTUP
kesimpulan
Melihat uraian diatas dapat di simpulkan penyakit struma nodosa merupakan
salah satu penyakit yang penyebab pasti pembesaran kelenjar tiroid tidak diketaui,
namun sebagian besar penderita menunjukkan gajalah-gejalah tiroiditis ringan.
Perjalanan penyakit ini Iodium merupakan semua bahan utama yang
dibutuhkan tubuh untuk pembentukan hormone tiroid. Bahan yang mengandung
iodium diserap usus, masuk kedalam sirkulasi darah dan ditangkap paling banyak
oleh kelenjar tiroid. Dalam kelenjar, iodium dioksida menjadi bentuk yang aktif
yang distimuter oleh tiroid stimulating hormone kemudian disatukan menjadi
molekul tiroksin yang terjadi pada fase sel koloid.
Penatalaksanaan pada penyakit struma Terapi struma antara lain dengan
penekanan TSH oleh tiroksin, yaitu pengobatan yang mengakibatkan penekanan
TSH hifofisis, dan penghambatan fungsi tiroid disertai atrofi kelenjar tiroid.
Pambedahan dapat dianjurkan untuk struma yang besar untuk menghilangkan
gangguan mekanis dan kosmetis yang diakibatkannya.
Diagnose yang ditimbulkan :
15
DAFTAR PUSTAKA
16