100%(3)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (3 suara)
2K tayangan1 halaman
Dokumen ini menjelaskan tentang standar operasional prosedur patroli keselamatan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bekasi. Patroli keselamatan bertujuan menciptakan lingkungan kerja yang aman bagi pegawai, pasien, dan pengunjung dengan mengamati potensi bahaya dari lingkungan, peralatan, proses kerja, dan sumber bahaya lainnya serta melaporkan temuan melalui form patroli keselamatan.
Dokumen ini menjelaskan tentang standar operasional prosedur patroli keselamatan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bekasi. Patroli keselamatan bertujuan menciptakan lingkungan kerja yang aman bagi pegawai, pasien, dan pengunjung dengan mengamati potensi bahaya dari lingkungan, peralatan, proses kerja, dan sumber bahaya lainnya serta melaporkan temuan melalui form patroli keselamatan.
Dokumen ini menjelaskan tentang standar operasional prosedur patroli keselamatan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bekasi. Patroli keselamatan bertujuan menciptakan lingkungan kerja yang aman bagi pegawai, pasien, dan pengunjung dengan mengamati potensi bahaya dari lingkungan, peralatan, proses kerja, dan sumber bahaya lainnya serta melaporkan temuan melalui form patroli keselamatan.
DIREKTUR RSUD KABUPATEN BEKASI OPERASIONAL PROSEDUR (SPO) dr, Hj. Sumarti, M.Kes NIP. 196308251989112001 PENGERTIAN Kegiatan pengamatan terhadap suatu kondisi peralatan, lingkungan, prosedur dan perilaku karyawan di tempat kerja. TUJUAN Menciptakan lingkungan kerja yang aman bagi pegawai pasien dan pengunjung KEBIJAKAN Keputusan Direktur RSUD Kabupaten Bekasi Nomor 800/67/RSUD/2017 tentang Kebijakan Manajemen Fasilitas dan Keselamatan di RSUD Kabupaten Bekasi. PROSEDUR 1. Berikan perhatian terhadap suatu bahaya atau faktor risiko meliputi a. Lingkungan b. Peralatan c. Proses d. Sumber bahaya ( fisik, kimia, biologi, ergonomi, psiko-sosial) e. Informasi lain (denah area, inventaris peralatan, inventaris bahan kimia/ B3) 2. Matikan setiap peralatan yang berbahaya atau tidak sesuai standar operasi. 3. Jangan pengoperasikan suatu peralatan secara langsung, minta bantuan kepada petugas terkait. 4. Mengisi form safety patrol . 5. Tuliskan secara rinci jenis bahaya serta risiko dan lokasi nya dalam form safety patrol. 6. Ajukan pertanyaan tanpa mengganggu aktivitas pekerjaan. 7. Diskusikan setiap potensi bahaya atau kejadian yang dapat timbul dalam penanggung jawab ruangan/ kepala ruangan. 8. Ambil foto/dokumentasi bila situasi tidak dapat di jelaskan secara tulisan.