PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kelainan kongenital dapat juga dikenal dengan kalainan bawahan
merupakan kelaianan struktur,fungsi maupun metabolism tubuh ketika bayi
itu dilahirkan. pada umumnya.kelainan yang sering dapat terjadi didalam
rongga mulut adalah cleft lip atau cleft palate. Cleft lip atau bibir sumbing
adalah kelainan berupa celah bibir atas yang terjadi akibat kegagalan proses
penyatuhan selama perkembangan embrio didalam kandungan cleft palate
merupakan suatu kelainan yang terjadi palatum (langit-langit) tidak menutup
secara sempurna.celah ini bisa melibatkan sisi dari palatum yang
meluaskebagian palatum keras diantara mulut sampai palatum lunak kearah
tenggorokan.dalam keadaan seperti ini ,pasien memerlukan suatu protesa
untuk mengembalikan penampilan dan fungsi organ secara alam beserta
jaringan disekitarnya.dan adapun macam-macam kelainan kongenital pada
ronnga mulut yaitu, kongenital bibir,lidah,gigi dan rahang.
B. Rumusan Masalah
1.Pengertian kelainan kongenital pada rongga mulut
2. Faktor factor kelaianan kogenital
C. Tujuan
Makalah ini dibuat untuk mengetahui tentang kelaianan kongenital pada
rongga mulut
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian kongenital
Kelainan kongenital merupakan kelainan (abnormalitas) yang terjadi pada
janin selama masa perkembangan janin sebelum kelahiran. Kelainan tersebut
dapat berupa kelainan struktur atau fungsi anggota badan janin. Kelainan
kongenital adalah kelainan yang terlihat pada saat lahir,bukan akibat proses
persalinan.kelainan kongenital bisa herediter,dapat dikenal saat lahir atau pada
saat anak-anak. Kelainan kongenital ini atau bawaan adalah kelainan yang
sudah ada sejak lahir yang dapat disebabkan oleh faktor genetik maupun non
genetik.Ilmu yang mempelajari kelainan bawaan disebut dismorfologi
(Effendi, 2006 dalam Neonatologi IDAI 2008).
Menurut Effendi (2006) dalam Neonatologi IDAI (2008) etiologi kelainan
bawaan dapat dibedakan menjadi:
1. Faktor Genetik
Kelainan karena faktor genetik adalah kelainan bawaan yang
disebabkan oleh kelainan pada unsur pembawa keturunan yaitu gen.
2. Faktor non-genetik
Kelainan oleh faktor non-genetik dapat disebabkan oleh obat-obatan,
teratogen, dan radiasi.Teratogen adalah obat, zat kimia, infeksi,
penyakit ibu, yang berpengaruh pada janin sehingga menyebabkan
kelainan bentuk atau fungsi pada bayi yang dilahirkan (Effendi, 2006
dalam Neonatologi IDAI 2008).
2
a) Kelainan Genetik dan Khromosom.
Kelainan genetik pada ayah atau ibu kemungkinan besar akan
berpengaruh atas
b) Faktor mekanik
c) Faktor infeksi.
d) Faktor Obat
Beberapa jenis obat tertentu yang diminum wanita hamil pada trimester
pertama kehamilan diduga sangat erat hubungannya dengan terjadinya
kelainan kongenital pada bayinya.Salah satu jenis obat yang telah
diketahui dagat menimbulkan kelainan kongenital ialah thalidomide yang
dapat mengakibatkan terjadinya fokomelia atau mikromelia.
3
e) Faktor umur ibu
f) Faktor hormonal
g) Faktor radiasi
h) Faktor gizi
4
i) Faktor-faktor lain
5
mikrokopis tidak mengandung sisa-sisa kelenjar gondok,tetapi
berlapis sebagai lapisan dalam dinding kista.
median rhomboid glositis.merupakan kelainan kongenital
akibat kelainan perkembangan embirional dimana kedua
tuberkulum leteral lidah tidak bertemu ditengah lidah dan tidak
menutupi bagian tengah yang dinamakan tuberkulum impar
sehinggah bagian tengah tampak sebagai suatu daerah
berbentuk belah ketupak berwarna kemerah-merahan seperti
terkena radang dengan permukan licin karena tidak berpapil.
Pada gambaran mikroskopis terlihat akantosis dengan fibrosis
jaringan dibawahnya serta sebukan sel radang akut sehingga
secara histologis merupakan suatau radang secara pantogenit
termasuk golongan cacat kongenital.
6
Lingua geografika
hairy tounge.tampak bagian tengah belakang lidah lebih merah
dengan permukaan seperti berambut Karena hipertorif papila
filiformis.
Patogenesis:
7
dengan prosesus maksilaris secara sempurna pada minggu ke-4
perkembangan embrional.
Sumbing bibir di bagi menjadi:
Sempurna (komplit)
Tidak sempurna
Unilateral
Bilateral:simetris/asimetris
Pada garis tengah (midline)
Insiden:
Selalu pada bibir atas.Lebih sering pada bayi laki-laki dan lebih sering
pada bagian kiri dari pada kanan(2:1).
Bila hanya mengenain bibir dinamakan cheiloschisis.jika
sempurna,kelainan dimulai dari perbatasan bibir dan kulit mellalui
tulang alveolar linger (ridge)rahang atas sampai bagian bawah (dasa)
rongga hidung dan mulut kadang ini disebut cheilognathoschissis kalo
palatum ikut terbelah disebut cheilognathotpalatotchisis
Jika sempurna dan unilateral,dari luar muka tampak suatu rongga
hidung yang pada satu sisi medial di batasin oleh sekat atau septum
hidung dan sisi lain (lateral) oleh karang hidung(concha) jika
sempurna dan bilateral,rongga hidung langsung menjadi satu dengan
rongga mulut,tidak berbentuk sekat hidung rongga di batasi kanan dan
kiri oleh kerang hidung.pada sumbing sempurna,bagian langit-langit
lunak juga terbelah
Komplikasi:
Komplikasi lain adalah gangguan pertumbuhan gigi gangguan
bicara,gangguan psikologi.
8
Bibir sumbing
c) Kelainan kongenital gigi
1. anomali jumlah:
anodontia(tidak tumbuhnya gigi).keadaan ini dapat sebagian atau
komplit.tipe komplit ditemukan pada penyakit displasia ektodermal
anhidrik herediter
gigi berlebih(gigi supernumerary).
2. anomali besar:mikrodonsia dan makrodonsia.
3. anomali bentuk:
germanation (terbelah).berbentuk dua mahkota pada suatau akar
fusi,perpaduan dua gigi/dentin menjadi satu.
dens invaginatus (dens in dente),proliferasi epitel odontogenit yang
masuk kedalam papilla gigi
4. anomali erupsi (natal teeth).gigi sudah ada waktu lahir .
5. hipoplesia email.disebabkan oleh penyakit sistemis disertai kelainan
degenerative sewaktu hamil.juga dapat herediter dimana terjadi kelainan
degeneratif pada ameloblas yang mengganggu pembentukan
email.contohnya teksemia atau penyakit kandungan lain yang dapat
mengganggu pembentukan enamel in utero,skralatina pada anak-
anak/bayi;dan defisiensi vitamin a,d ,kalsium,fosfor,gangguan
9
gastrointestinal,demam exanthematous pada bayi pada gambaran
makroskopis terlihat gigi cekung berwarna coklat karena hampir tidak
berbentuk email.
kualitatif.berkurannya mineralisasi(hipimineralisasi),secara klinis
termanifestasi sebagai hipomineralisasi(amelogenesasi
imperfekta)dan aplasia email.
reduksi email kuantatif.minerilisasi normal
Hipoplasia enamel
10
8. lues bawaan.disebabkan oleh imperfekta pallidung yang merusak email
sehingga gigi menjadi kecil dan cekum( invaginasi)disebut gigi
hutehinson mahkota molar menjadi lebih kecil dan berlubanh –lubang
halus,disebut mulberry molar.kelainan ini tampak pada gigi permanen
9. fluorosis hipolasia email akibat kebnyakan flour sehingga gigi/email
tampak berbercak putih yang makin lama makin coklat terjadi
klasifikasi email sehingga berwarna seperti kapur yang kemuadian
mengalami pikmentasi sihingga berwarna coklat.
11
d) Kelainan kongenital rahang
Agnasia
Keselahan pembentukan lengkung mandibula,sering diuhubungkan
dengan anomaly fusi kuping eksternal pada daerah garis tengah yang
normalnya ditempati oleh mandibula sehingga telingah bertemu digaris
tengah.masih diragukan apakah agenesis apsolut mandibula dapat
terjadi,meskipun ukuran dapat begitu kecil.lidah absen atau mengalami
redupsi ulang meskipun aslomia (tidak terbentnya mulut)
Mikroganasia
Dapat bersifat kogenital seperti dijumpai beberapa sindrom ,dapat pula
sesudah lahir,akibat trouma atau infeksi seperti arthritis rheumatoid
juvenil.Mikroganasia rahang atas dijumpai pada kraniofasial
disostosis,sindrom akrosefalosindaktilia yang karakteristik dijumpai
pada oksisefalik tangan dan kaki serta pada mongolisme
Torus palatines
Gambaran makroskopis torus palatines berupa penonjolan pada daerah
palatum keras di daerah suture midpalatal,berbentuk
konvenk,datar,nodular.umumnya menjadi jelas sesudah dewasa meskipun
kadang-kadang pada anak-anak sudah jelas..pasien umumnya tidak
menyadari,hanya diketahui oleh dokter atau dokter gigi terutama dalam
hubungannya dengan pembuatan desainprotes
12
Torus Mandibularis
Etiloginya dapat disebabkan oleh faktor genetic,atau oleh fungsi.peran
faktor fungsi tak begitu kuat frekuensi terjadinya pada warna Eskimo
kurang dibandingkan laki-laki Eskimo meskipun fungsi rahang pada
wanita eskimolebih besar karena wanita Eskimo sering mengunyah
sejenis tumbuhan.
13
BAB III
PENUTUP
14
DAFTAR PUSTAKA
15
16