Anda di halaman 1dari 5

1

HUBUNGAN KEHAMILAN GANDA DENGAN KEJADIAN PREEKLAMPSI


DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG TAHUN 2017

1.1 Latar Belakang


Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator yang dapat
menggambarkan kesejahteraan masyarakat di suatu negara (Kemenkes RI, 2014).
World Health Organization (WHO) mengungkapkan bahwa 830 wanita meninggal
akibat komplikasi kehamilan dan persalinan setiap harinya. Hampir semua kematian
ibu (99%) terjadi di negara berpenghasilan rendah. Lebih dari setengah kematian
tersebut terjadi di Afrika Sub-Sahara dan sepertiganya terjadi di Asia Selatan (WHO,
2015). Hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012,
menunjukkan angka kematian ibu Indonesia adalah 359 per 100.000 kelahiran hidup,
angka ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2007 yaitu sebesar 228 per
100.000 kelahiran hidup (Depkes RI, 2013). AKI Provinsi Sumatera Selatan pada
tahun 2013 yaitu 146 per 100.000 kelahiran hidup sedangkan pada tahun 2014
mengalami peningkatan menjadi 155 per 100.000 kelahiran hidup. Angka tersebut
masih berada diatas target nasional untuk tahun 2015 yaitu sebesar 102 per 100.000
kelahiran hidup (Dinkes Sumsel, 2015).
Kematian ibu menunjukkan lingkup yang luas, tidak hanya terkait dengan
kematian yang terjadi saat proses persalinan, tetapi juga mencakup kematian ibu
dalam masa kehamilan dan nifas (Kemenkes RI, 2013). Kematian ibu di Indonesia
masih didominasi oleh tiga penyebab utama kematian yaitu perdarahan, Hipertensi
Dalam Kehamilan (HDK) berupa preeklampsi dan eklampsia, dan penyakit infeksi.
Lebih dari 25% kematian ibu di Indonesia pada tahun 2013 disebabkan oleh HDK.
Proporsi kejadian HDK tahun 2010 sebesar 21,5%, 2011 sebesar 24,7%, 2012 sebesar
26,9% dan kembali meningkat pada tahun 2013 sebesar 27,1% (Kemenkes RI, 2014).
Preeklamsia adalah gangguan hipertensi kehamilan khusus yang secara
signifikan mempengaruhi morbiditas dan kematian ibu di seluruh dunia. Hal ini
terjadi dalam 5-7% dari seluruh kehamilan, dan merupakan penyebab utama kematian
ibu di negara berkembang. Preeklampsi juga merupakan faktor penting morbiditas

Universitas Muhammadiyah Palembang


2

dan mortalitas perinatal, karena berhubungan dengan kelahiran prematur dan


pembatasan pertumbuhan dalam Rahim (Fang, 2009).
Preeklampsia adalah hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan
disertai dengan proteinuria (Prawirohardjo, 2016). Preeklampsia adalah kelainan
malfungsi endotel pembuluh darah atau vaskular yang menyebar luas sehingga terjadi
vasospasme setelah usia kehamilan 20 minggu, mengakibatkan terjadinya penurunan
perfusi organ dan pengaktifan endotel yang menimbulkan terjadinya hipertensi,
edema nondependen, dan dijumpai proteinuria 300mg per 24 jam atau 30mg/dl (+1
pada dipstick) dengan nilai sangat fluktuatif saat pengambilan urin sewaktu
(Winkjosastro, dkk. 2008).
Terdapat banyak faktor risiko untuk terjadinya preeklampsi, yang dapat
dikelompokkan menjadi primigravida, hiperplasentosis (misalnya: mola hidatidosa,
kehamilan multiple, diabetes mellitus, hidrops fetalis, bayi besar), umur yang ekstrim,
riwayat keluarga pernah preeklampsi/ekklampsi, penyakit-penyakit ginjal dan
hipertensi yang sudah ada sebelum hamil, dan obesitas (Prawirohardjo, 2016).
Faktor risiko usia ibu, status gravida, riwayat keluarga pernah
preeklampsi/eklampsi, penyakit-penyakit ginjal dan hipertensi yang sudah ada
sebelum hamil, serta obesitas sudah dibuktikan dari penelitian-penelitian sebelumnya.
Tetapi faktor risiko hiperplasentosis, terutama kehamilan multiple atau kehamilan
ganda pada preeklampsi masih belum jelas.
Dengan masih sedikitnya penelitian faktor risiko hiperplasentosis, terutama
kehamilan multiple atau kehamilan ganda pada preeklampsi, maka penulis melakukan
penelitian yang berjudul “Hubungan Kehamilan Ganda dengan kejadian Preeklampsi
di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2017”

1.2 Rumusan Masalah


Apakah terdapat hubungan Kehamilan Ganda dengan kejadian Preeklampsi di
Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2017?

Universitas Muhammadiyah Palembang


3

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan Kehamilan Ganda dengan kejadian Preeklampsi
di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2017.

1.3.2 Tujuan Khusus


1. Mengetahui distribusi frekuensi kejadian preeklampsi di Rumah Sakit
Muhammadiyah Palembang Tahun 2017.
2. Mengetahui distribusi frekuensi kejadian kehamilan ganda pada ibu bersalin
di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2017.
3. Mengetahui distribusi frekuensi hubungan kehamilan ganda dengan kejadian
Preeklampsi di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2017.

1.4 Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Sebagai bahan masukan dan informasi yang berguna bagi mahasiswa
kesehatan mengenai hubungan kehamilan ganda dengan kejadian
preeklampsi.
2. Manfaat Praktis
Sebagai bahan masukan tentang faktor yang berhubungan dengan preeklampsi
yang dapat dijadikan bahan evaluasi dan pengambilan kebijakan oleh dinas
kesehatan kabupaten/kota dalam rangka meningkatkan angka kesejahteraan
hidup. Dan sebagai bahan masukan kepada instansi pelayanan kesehatan
seperti rumah sakit dan puskesmas sehingga dapat melakukan konseling
kepada ibu hamil tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan seperti deteksi
dini ibu hamil risiko tinggi.

Universitas Muhammadiyah Palembang


4

1.5 Keaslian Penelitian


Tabel 1.1 Keaslian Penelitian
Nama Judul Desain Hasil Perbedaan
Penelitian Penelitian Penelitian
Sutrimah, Faktor-Faktor Jenis Tidak ada Terdapat
Mifbakhudin, yang penelitian hubungan antara perbedaan
Dwi berhubungan survei analitik faktor umur, pada lokasi,
Wahyuni, dengan retrospektif paritas, dan waktu, dan
2014. Kejadian dengan kehamilan variabel bebas
Preeklampsia metode case kembar dengan (usia, paritas,
pada Ibu Hamil control. resiko terjadinya dan riwayat
di Rumah Sakit preeklampsia. preeklampsia)
Roemani Ada hubungan
Muhammadiyah yang signifikan
Semarang. antara riwayat
preeklampsia ibu
dengan resiko
terjadinya
preeklampsia.

Mega Umur, Paritas, Jenis Ibu berumur >35 Terdapat


Lolytasari Kehamilan Penelitian tahun mengalami perbedaan
Agustin, Ganda dan deskriptif pre eklamsia pada lokasi,
2014. Riwayat dengan terbanyak yaitu waktu, jenis
Penyakit Ibu menggunakan sebanyak 218 dan desain
Hamil pendekatan responden penelitian,
Trimester III survey. (66,0%). Ibu variabel bebas
yang dengan paritas (usia, paritas,
Melatarbelakan nulipara dan riwayat

Universitas Muhammadiyah Palembang


5

gi Kejadian Pre mengalami pre preeklampsia)


Eklampsia Di eklamsia
Rumah Sakit terbanyak yaitu
Umum Bangil. sebanyak 195
responden
(59,0%). Ibu
dengan
kehamilan ganda
mengalami pre
eklamsia
terbanyak yaitu
sebanyak 284
responden
(86,0%). Ibu
dengan riwayat
penyakit
mengalami pre
eklamsia
terbanyak yaitu
197 responden
(59,7%).

Universitas Muhammadiyah Palembang

Anda mungkin juga menyukai