Disusun Oleh :
NAMA : AROPAH
NIM : B1D017032
ASPEK
BERBAGAI ASPEK
2018
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur dengan tulus dipersembahkan ke hadirat Allah swt. Dialah Tuhan yang
menurunkan agama melalui wahyu yang disampaikan melalui Rasul pilihan-NYA,
Muhammad saw. Melalui agama ini terbentang luas jalan lurus yang dapat mengantarkan
manusia kepada kehidupan bahagia dan di akhirat.
Agama yang disampaikan oleh Allah kepada Rasul-NYA,Muhammad saw. kini
telah berusia hampir lima belas abad lamanya, dan kian hari terasa semakin dibutuhkan
oleh umat manusia yang mendambakan kehidupan yang tertib, aman, dan damai.
Kami sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
Ilmu sosial budaya dasar (ISBD) dengan judul “Solusi terhadap problem nilai,moral,dan
hukum dalam masyarakat dari berbagai aspek“. Disamping itu, kami sangat
berterimkasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini
sehingga makalah ini bisa terselesaikan tepat waktu.
Demikian yang dapat kami sampaikan,semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi
para pembaca. Kami mengharap kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya
dapat kami perbaiki. Karena kami sadar, bahwa makalah yang kami buat ini masih
banyak terdapat kekurangan.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Kesimpulan ...............................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia, nilai, moral, dan hukum merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan.
Masalah-masalah serius yang dihadapi bangsa Indonesia berkaitan dengan nilai, moral, dan
hukum antara lain mengenai kejujuran, keadilan, menjilat, dan perbuatan negatif lainnya
sehingga perlu dikedepankan pendidikan agama dan moral karena dengan adanya panutan,
nilai, bimbingan, dan moral dalam diri manusia akan sangat menentukan kepribadian
individu atau jati diri manusia, lingkungan sosial dan kehidupan setiap insan. Pendidikan nilai
yang mengarah kepada pembentukan moral yang sesuai dengan norma kebenaran menjadi
sesuatu yang esensial bagi pengembangan manusia yang utuh dalam konteks sosial.
Pendidikan moral tidak hanya terbatas pada lingkungan akademis, tetapi dapat dilakukan
oleh siapa saja dan dimana saja. Secara umum ada tiga lingkungan yang sangat kondusif
untuk melaksanakan pendidikan moral yaitu lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan dan
lingkungan masyarakat. Peran keluarga dalam pendidikan mendukung terjadinya proses
identifikasi, internalisasi, panutan dan reproduksi langsung dari nilai-nilai moral yang hendak
ditanamkan sebagai pola orientasi dari kehidupan keluarga. Hal-hal yang juga perlu
diperhatikan dalam pendidikan moral di lingkungan keluarga adalah penanaman nilai-nilai
kejujuran, kedisiplinan dan tanggung jawab dalam segenap aspek.
B. Rumusan masalah
1. Pengertian dari manusia, nilai, moral dan hukum
2. Hakikat fungsi perwujudan nilai moral dan hukum
3. Keadilan, ketertiban, dan kesejahteraan
4. Problematika nilai, moral, hukum dalam masyarakat dan Negara
4
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Nilai, Moral dan Hukum
Nilai dapat diartikan sebagai sifat atau kualitas dari sesuatu yang bermanfaat bagi
kehidupan manusia baik lahir maupun batin. Bagi manusia nilai dijadikan sebagai landasan,
alasan atau motivasi dalam bersikap dan bertingkah laku, baik disadari maupun tidak.
Moral adalah perbuatan/tingkah laku/ucapan seseorang dalam ber interaksi dengan
manusia. apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di
masyarakat tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan lingkungan masyarakatnya,
maka orang itu dinilai mempunyai moral yang baik, begitu juga sebaliknya.
Hukum adalah sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan
kelembagaan dari bentuk penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi dan
masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak.
B. Hakikat Fungsi Perwujudan nilai, moral dan hukum
Terdapat beberapa bidang filsafat yang ada hubungannya dengan cara manusia
mencari hakikat sesuatu, satu di antaranya adalah aksiologi (filsafat nilai) yang mempunyai
dua kajian utama yakni estetika dan etika.Keduanya berbeda karena estetika berhubungan
dengan keindahan sedangkan etika berhubungan dengan baik dan salah, namun karena
manusia selalu berhubungan dengan masalah keindahan, baik, dan buruk bahkan dengan
persoalan-persoalan yang layak.
Menurut Bartens ada tiga jenis makna etika, yaitu:
1. Kata etika bisa dipakai dalam arti nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi
pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
2. Etika berarti juga kumpulan asas atau nilai moral (kode etik).
3. Etika mempunyai arti ilmu tentang yang baik dan yang buruk (filsafat moral).
C. Problematika Nilai, Moral dan Hukum Dalam Masyarakat dan Negara
Baik buruknya nilai itu dalam arti positif berarti perubahan bermoral,begitu juga
sebaliknya jika nilai itu dalam arti negatif berarti perbuatan yang amoral. Perbuatan yang
bersifat amoral inilah yang dijadikan problema dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara.
Tujuan hukum mengatur pergaulan hidup secara damai, ditinjau dari aspek lahiriah yaitu
untuk mencapai ketertiban atau kedamaian, dan jika di tinjau dari aspek batiniah yaitu untuk
mencapai ketenangan atau ketentraman. Satu contoh adalah masalah perkawinan.
5
Manusia, nilai, moral dan hukum adalah suatu hal yang saling berkaitan dan saling
menunjang. Sebagai warga negara kita perlu mempelajari, menghayati dan melaksanakan
dengan ikhlas mengenai nilai, moral dan hukum agar terjadi keselarasan dan harmoni
kehidupan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manusia, nilai, moral dan hukum adalah suatu hal yang saling berkaitan dan saling
menunjang. Sebagai warga negara kita perlu mempelajari, menghayati dan melaksanakan
dengan ikhlas mengenai nilai, moral dan hukum agar terjadi keselarasan dan harmoni
kehidupan.
Manusia adalah individu yg terdiri dari jasad dan roh dan makhluk yang paling sempurna,
paling tertinggi derajatnya, dan menjadi khalifah di permukaan bumi.
Nilai adalah sesuatu yang baik yang selalu diinginkan, dicita-citakan dan dianggap penting
oleh seluruh manusia sebagai anggota masyarakat.
6
DAFTAR PUSTAKA