Anda di halaman 1dari 3

No. Dokumen No.

Revisi Halaman

047/ / 23/06/2016 00 1/3

Ditetapkan
Plh. Direktur RSUD Provinsi NTB
Tanggal terbit
SPO
30 Juni 2016

dr. H. L. Hamzi Fikri, MM


NIP.197406212002121007
PENGERTIAN  Anaphylaxus adalah syndroma klinik yang ditandai reaksi sistemik
dari berbagai sistem organ terhadap antigan pada individu yang
sudah sensitifsasi.
 Shock adalah kondisi dimana perfusi dan oksigen jaringan tidak
adekuat.
TUJUAN Menyelamatkan jiwa pasien yang mengalami sindroma anafilaxis atau
shock anafilaxis
KEBIJAKAN Berdasarkan Keputusan Direktur RSUD Provinsi NTB Nomor :
440/108/ RSUDP tentang Kebijakan Pelayanan Gawat Darurat
PROSEDUR I. Anafilaxis Ringan :
a. Baringkan dalam posisi shock (kaki keatas) dengan alas
dasar.
b. Bebaskan jalan nafas.
c. Monitor pernafasan dan hemodinamik.
d. Berikan oksigen 5 l/menit.
e. Tentukan penyebab dan lokasi masuknya antigen, baik pada
rutinitas pasang tarniguet setiap 10 menit, kendurkan
f. Adrenalin 1:1000 0,25 mg bisa diulang 5-20’.
II. Anafilaxis Sedang :
a. Baringkan dalam posisi shock (kaki keatas) dengan alas
dasar.
No. Dokumen No. Revisi Halaman

047/ / 23/06/2016 00 1/3

b. Bebaskan jalan nafas


c. Monitor pernafasan dan hemodinamik
d. Berikan oksigen 5 l/menit
e. Pasang infus
f. Beri adrenalin 1:1000; 0,25 ml (0,25 mg), Intromuscular,
sistolik > 80,1, ulangi > 5-20’, pemberian total tiga kali. Bila
vena collap beri
Adrenalin tromotracheal dengan dosis dua kalinya dan
Dicairkan dengan cairan Na CL 0,90 % / D5 % dalam Spuit
10 cc.
g. Bila terdapat bronchospasme, beri aminophyllin 5-6ml / kg
berat badan IV bolus dalam 20’ , diikuti drips 0,4 – 0,9 ml /
kg BB atau Salbutamol 5 mg di nebulisasi untuk dewasa,
anak 2,5 ml.

III. Anafilaxis Berat :


a. Amankan A, B, C
b. Support pernafasan
c. Pasang infus
d. Resusitasi jantung-paru-otak dengan BLS dan BTLS.
e. Adrenalin 1:10.000, 2,5 – 5 ml IV bolus ulangi 3-5’
f. Monitor pernafasan dan hemodinamik, pikirkan obat-obat
inotropik positif (Dopamin / dan veroaktif isoproteron.
UNIT TERKAIT 1. IRD
2. Paru
3. Jantung.
4. ICU
No. Dokumen No. Revisi Halaman

047/ / 23/06/2016 00 1/3

Anda mungkin juga menyukai